NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Menolak Pemberian

Setelah beberapa hari kemudian, disaat Xue Bang tidak menemukan keberadaan Xue Yunlei, kota Yin menjadi gempar untuk mencari keberadaan Xue Yunlei.

Sebab sudah beberapa hari remaja itu sudah tidak terlihat lagi, dan tidak ada tanda - tanda bahwa Xue Yunlei dengan sengaja meninggalkan klan tersebut.

Barang - barang pribadi miliknya masih berada di rumahnya.

Mereka pun segera memfokuskan pencarian di hutan.

Hal itu karena seperti biasanya Xue Yunlei selalu melakukan kegiatan untuk membantu para pelayan di dapur dengan mencarikan mereka kayu bakar.

Akan tetapi pencarian mereka tidak mendapatkan hasil yang mereka harapkan.

Tidak ada yang berani untuk melanjutkan pencarian mereka ke dalam hutan terlarang yang berjarak lima kilo meter dari hutan yang biasa mereka kunjungi.

Setelah sudah sepekan berlalu, akhirnya mereka menghentikan pencarian tersebut.

Berbeda dengan Xue Bang, remaja itu tetap terus mencari keberadaan Xue Yunlei.

Dan hal itu dia lakukan bersama Shang Mingmei.

Setelah dua minggu melakukan pencarian, akhirnya Xue Bang dan juga Shang Mingmei pun menghentikan pencarian mereka.

Situasi hati Xue Bang dan juga Shang Mingmei masih belum bisa menerima atas kehilangan Xue Yunlei.

Sedangkan Xue Zhao dan kedua rekannya tetap menyembunyikan apa yang telah mereka lakukan.

Begitu juga dengan Chen Kaibo yang mengetahui hal tersebut, remaja itu tetap tidak memberitahukan juga hal itu kepada patriark klan Xue serta kepada orang lain.

Enam bulan telah berlalu, ujian untuk menjadi murid senior telah selesai, sehingga membuat Xue Bang, Xue Zhao, Shang Mingmei dan juga Chen Kaibo kini sudah pergi untuk menuju ke sekte Tongtian.

Yang adalah sekte aliran putih terbesar dan terkuat di wilayah negara Xin.

Tujuan mereka adalah untuk meningkatkan ilmu bela diri mereka.

Sedangkan Xue Yunlei sendiri kini belum memiliki perubahan sedikit pun dalam berkultivasi.

Hal itu membuat gurunya merasa heran dengan peningkatan Xue Yunlei.

"Yun'er! Hentikan aktivitasMu itu". Ujar pria tua yang adalah guru Xue Yunlei.

"Kenapa guru? Mengapa kamu menghentikanKu untuk berkultivasi?".

Tanya Xue Yunlei bingung.

"Mendekatlah kesini". Perintah pria tua itu.

Xue Yunlei pun melakukan apa yang gurunya perintahkan.

"Ada apa guru?". Tanya Xue Yunlei.

"Ulurkan tanganMu".

Xue Yunlei pun mengulurkan tangannya.

Pria tua itu pun segera meraih tangan remaja itu dan mulai memeriksa jalur meridian milik Xue Yunlei.

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya pria tua itu telah selesai memeriksa jalur meridian yang dimiliki oleh Xue Yunlei.

"Hmm, ternyata tubuh bocah ini sangat spesial, jika dirinya terus berkultivasi untuk menyalurkan energi Qi di seluruh jalur meridiannya, semua itu akan sia - sia, sebab setiap energi Qi yang telah dia serap, tidak akan tersimpan didalam tubuhnya".

"Aku harus memberikan petunjuk kepadanya agar bisa menyalurkan setiap energi Qi yang dia serap untuk diarahkan ke ruang dantian bagian bawah miliknya".

Setelah sedikit berpikir, akhirnya pria tua itu pun mengungkapkan kepada Xue Yunlei tentang kondisi tubuh miliknya.

"Yun'er! Kondisi tubuhMu ini sangat berbeda dengan kondisi tubuh milik manusia pada umumnya".

"Apanya yang berbeda?". Tanya Xue Yunlei lagi.

"Ruang dantian milikMu sudah terbuka, dan tidak perlu lagi untuk berlatih teknik agar bisa membuka ruang dantianMu, sehingga yang harus kamu lakukan saat ini ialah, cukup berlatih teknik menyerap energi Qi dan menyalurkannya ke ruang dantian milikMu saja".

"Guru! Mengapa hal ini tidak diketahui oleh para tabib yang pernah memeriksa diriKu selama ini?". Tanya Xue Yunlei merasa heran.

"Entahlah, kemungkinan hal itu tidak mereka ketahui karena jalur meridian milikMu masih tertutup, sehingga ruang dantiaMu juga mungkin masih tertutup".

"Yun'er! Apakah kamu sudah tahu teknik untuk melakukan apa yang baru saja Guru sampaikan?". Tanya pria tua itu.

"Iya, Guru! Akan tetapi bagaimana dengan hasil dari apa yang telah aku lakukan selama enam bulan ini?".

"Sepertinya semua energi Qi yang telah kamu serap itu tidak tersimpan didalam tubuhMu". Jawab pria tua itu.

"Mengapa bisa begitu?". Tanya Xue Yunlei.

"Sebab seluruh titik - titik meridian tubuhMu semuanya telah terbuka, sehingga dalam berkultivasi, seharusnya kamu tidak perlu lagi menyimpan energi Qi itu didalam tubuhMu".

"Jadi apa yang aku lakukan selama ini hanyalah sia - sia? Sudahlah, aku tidak mau lagi melakukannya".

"Ternyata apa pun yang aku lakukan semuanya hanya sia - sia saja".

Kata - kata yang keluar dari mulut Xue Yunlei karena merasa kecewa dengan hasil yang telah dirinya lakukan selama enam bulan.

"Yun'er! Guru merasa bersalah kepadaMu, sebab Guru juga tidak memeriksa terlebih dahulu kondisi tubuhMu yang sebenarnya". Tutur pria tua itu merasa bersalah karena dia menganggap tubuh milik Xue Yunlei sama seperti tubuh manusia pada umumnya.

Mendengar perkataan pria tua itu, akhirnya hati Xue Yunlei pun menjadi luluh dan merasa tidak pantas mengeluarkan kata - kata yang sedikit menyalahkan gurunya itu.

"Guru tidak perlu merasa bersalah seperti itu, aku juga meminta maaf kepada Guru karena sudah melontarkan kata - kata yang tidak baik".

"Aku akan kembali berkultivasi untuk menyerap sebanyak - banyaknya energi alam yang ada di sekitar sini".

"Yun'er! Guru akan memberikan pil ini agar ruang dantian milikMu bisa terisi penuh, serta bisa juga untuk mengisi ruang dantian bagian tengah milikMu".

"Akan tetapi kamu harus menyerapnya secara perlahan agar tidak membuat tubuhMu meledak, karena energi yang ada di dalam pil ini sangat besar untuk diserap oleh kalian". Ujar pria tua itu sambil mengulurkan tangannya memberikan pil yang berwarna emas.

Aroma yang keluar dari pil itu sangat tajam, dan energi yang berasal dari pil itu pun sangat kuat dirasakan oleh Xue Yunlei.

"Guru, sepertinya ini adalah harta yang sangat berharga untuk bisa saya gunakan, aku merasa tidak layak untuk menerimanya".

"Yun'er! Memang pil emas ini adalah hasil kristalisasi dari kondensasi energi Qi yang sangat besar, dan harga pil ini juga memang tidaklah murah, butuh 10.000 keping emas untuk bisa membelinya dari rumah pelelangan".

"Apa? Sepuluh Ribu keping emas? Guru! Itu adalah jumlah yang sangat besar".

"Tidak! Aku tidak mau menerimanya, Guru gunakan saja pil itu untuk meningkatkan kultivasi Guru, biarkan aku berkultivasi saja untuk mengisi ruang dantian milikKu".

Xue Yunlei menolak pemberian gurunya setelah mengetahui nilai yang begitu besar untuk mendapatkan pil tersebut.

Memang pil tersebut akan digunakan oleh pria tua itu untuk menerobos menjadi seorang Pendekar Spiritual.

Namun hal itu akan dia lakukan disaat dirinya hanya setengah langkah lagi untuk menerobos menjadi seorang Pendekar Spiritual.

Jika dia menyerapnya saat ini, pria tua itu tidak bisa untuk menerobos menjadi seorang Pendekar Spiritual.

Sebab, meskipun pil itu sangat berharga, namun energinya tidak cukup kuat untuk bisa melangkah dari satu tingkat ke tingkat berikutnya jika sudah berada di Ranah Pendekar Langit.

Namun hal itu akan berbeda jika pil tersebut di serap oleh seorang pendekar seperti Xue Yunlei.

Jika tidak dibantu oleh pendekar yang memiliki kultivasi di Ranah Pendekar Langit, tubuh Xue Yunlei akan hancur sebelum selesai menyerap seluruh energi yang terkandung didalam pil tersebut.

"Yun'er! Terimalah pemberian GuruMu ini, anggap saja ini sebagai bayaran atas apa yang telah kamu lakukan selama enam bulan ini". Tutur pria tua itu yang berharap remaja itu bisa menerima pemberiannya.

"Guru! Aku masih sangat muda, jadi aku masih memiliki waktu yang panjang untuk bisa berkultivasi, biar aku melakukannya lagi untuk enam bulan kedepan". Balas Xue Yunlei kepada gurunya yang kembali menolak pemberian itu.

"Yun'er! Saat ini Guru tidak lagi memiliki pil untuk membantuMu berkultivasi selama enam bulan kedepan, oleh karena itu, ada baiknya kamu menerima pemberian GuruMu ini". Ungkap pria tua itu memberikan alasan agar Xue Yunlei menerima pemberiannya.

"Guru! Berapa nilai satu pil yang Guru berikan kepadaKu untuk berkultivasi?".

"Harga satu butir pil itu senilai 1000 keping emas, dan itu juga sangat sulit untuk kamu peroleh, sebab pil - pil tersebut hanya bisa kamu dapatkan saat ada seorang alkemis yang mau untuk melelangnya". Jawab pria tua itu.

"Apa? Mengapa bisa seperti itu?". Tanya Xue Yunlei penasaran.

"Iya, memang seperti itu, sebab tidak mudah juga bagi seorang alkemis untuk membuat pil tersebut, apa lagi untuk membuat sebuah pil emas, itu membutuhkan energi Qi yang sangat besar yang dimiliki oleh seorang kultivator yang menguasai unsur api".

"Dan meskipun seorang kultivator itu memiliki kultivasi sebagai pendekar di Ranah Pendekar Langit, akan tetapi jika energi api yang dia miliki masih berwarna biru, dia belum bisa membuat pil emas".

"Karena untuk membuat pil emas, harus memiliki sekurang - kurangnya adalah energi ditingkat api putih".

"Itu pun akan menguras energi Qi yang tidak sedikit dari seorang alkemis, sehingga kegagalan bisa terjadi disaat membuat pil emas".

"Tidak itu saja, seorang alkemis juga harus memiliki tungku pil yang terbuat dari batu meteor yang sangat keras, atau jika dia memiliki tungku pil pusaka langit, pil itu bisa dibuat".

"Guru! Jika demikian, berarti pil emas ini sangat sulit untuk ditemukan di wilayah Negara Xin ini!". Ujar Xue Yunlei.

"Iya, Yun'er! Memang pil ini juga Guru peroleh, disaat Guru berkelana ke negeri yang jauh berada di wilayah Barat negara kita ini".

"Dan itu juga diberikan oleh seorang pendekar yang Guru bantu disaat dirinya sedang dikeroyok oleh para perampok saat ingin pergi ke Negeri Tian Chu".

"Tujuannya ke Negeri Tian Chu adalah untuk melelang pil emas ini, namun karena Guru telah menolongnya, sehingga pendekar itu menghadiahkan pil ini kepada guru, karena masih ada dua pil emas lagi yang dia miliki".

"Guru, apakah pil untuk membantuKu berkultivasi bisa ditemukan di wilayah kerajaan Xin ini?". Tanya Xue Yunlei ingin memastikan.

"Disetiap sekte atau pun klan serta perguruan ilmu bela diri, pasti memiliki pil tersebut, akan tetapi pil itu hanya akan diberikan kepada setiap jenius muda yang mereka miliki".

"Mereka pasti tidak akan menjualnya kepada orang lain selain menggunakan sendiri".

Pria tua itu terus menjawab dan menjelaskan setiap pertanyaan yang di lontarkan oleh muridnya, sehingga remaja itu mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang segala jenis pil yang berguna untuk berkultivasi serta harganya.

~Bersambung~

1
Aep saepullah
Buruk
Zu Ri
Luar biasa
Ark Lodan Nglayab
Kecewa
Ark Lodan Nglayab
Buruk
Joko Widodo
Luar biasa
Lius Maxi
lemah dn terus lemah
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!