NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15. Benda kesayangan Izza.

Setelah Izza melihat sikap Adnan padanya, membuat Izza tahu diri dan sadar akan perbedaan yang ada pada diri Adnan dan juga Izza.

Setelah beberapa hari dari pertemuan itu, Baik Izza ataupun Adnan tidak bertemu lagi. Adnan yang di sibukkan dengan tugasnya di perbatasan wilayah dan Izza sibuk dengan profesinya.

"Ibu ... " Panggil Izza pada Ibunya yang sedang duduk santai menikmati sensasi rokok yang sedang ia hisap.

Izza sedang berada di fase dimana dia lelah melihat Ibunya belum juga berubah dan sadar akan hal yang kurang baik yang selalu dia lakukan.

"Emmmm ... " Ucap Ibunya sambil menghisap sebatang rokok yang sudah membuatnya candu.

Izza duduk tak jauh dari posisi Ibunya duduk.

"Bu, jangan banyak merokok terus ! " Pinta Izza khawatir walaupun Ibunya masih terlihat cantik dan muda, tapi umur sudah lumayan Tua karna kini umur Yesi sudah berada di kepala empat.

"Ya Ibu Tahu, Ibu sudah Tua. Nanti akan Ibu usahakan. " Jawab Yesi santai terus menghisap rokok itu.

Izza sudah menduga Ibunya kan menjawab seperti itu. "Selalu saja begitu. Emmm ... Bu ? Apah kah ibu masih suka bertemu dengan Om Haris ? " Tanya Izza pada Ibunya.

Yesi menatap wajah anaknya itu.

"Ada apa memang ? Dia memaksa mu ? " Tanya Yesi santai.

Izza menggelengkan kepalanya.

"Lalu ? " Tanya Yesi kembali.

"Cuma nanya saja Bu, Hanya saja aku jarang lihat Om Haris belakangan ini. " Jawab Izza tak kalah santai dari Ibunya.

"Oh, dia itu memang orangnya kelas kakap Za. Dia bisa menemukan keberadaan kita, tapi kita sangat susah menemukan keberadaannya. Apa lagi Ibu pernah dengar dia memiliki anak seorang Perwira tinggi, jadi mungkin dia lebih hati-hati saja saat hendak main gila dengan wanita yang dia inginkan agar tidak ketahuan oleh anaknya itu. " Jelas Yesi yang kini membuat Izza semakin penasaran menggali informasi tentang Pak Haris Ayah dari Laksda Adnan.

"Oh, Kok bisa ya dia itu mempunyai seorang anak Perwira tinggi tapi kelakuannya masih seperti itu. " Timpal Izza dengan wajah polos seperti tidak tahu apa-apa.

Yesi tersenyum kecut, " Dia itu bukan anaknya asli melainkan anak sambungnya. Jadi ..... "

"Apa ? Anak sambung ? " Potong Izza kaget.

"Loh kenapa kamu kaget ? " Timpal Yesi.

Izza tersenyum, " Emm ... Ti-tidak Bu, cuma ya Izza heran saja dengan Om Haris bukannya bersyukur mempunyai anak Perwira tinggi seharusnya dia harus bisa menjaga image dong Bu. Walau bagaimanapun jika orang lain tahu nama anaknya akan di pertaruhkan atau bahkan nama anaknya akan ikut terseret. "

"Ah sudah lah, itu urusan Dia. Kalau laki-laki seperti Om Haris sadar seperti yang kamu katakan. Penghasilan kita akan semakin berkurang Zaa. " Jawab Yesi yang sungguh belum ingin berubah.

"Ibuuuuuuu ... Ayo dong kita bisa meninggalkan dunia ini sedikit demi sedikit. Izza sudah punya penghasilan kok Bu dari bisnis Izza. Rumah, mobil pun sudah Izza lunasi Bu ..." Bujuk Izza berharap Ibunya bisa satu pemikiran dengannya.

Yesi menatap anak gadisnya itu, anak gadis yang kini sudah terlihat dewasa karna sudah menginjak usia 26 tahun membuatnya semakin terlihat matang. Tidak di pungkiri Izza itu sosok anak yang hebat dan pemberani di mata Yesi.

Walaupun Yesi seolah-olah tidak perduli pada Izza tapi Yesi sangat sayang pada anak satu-satunya itu, dan Izza pun tahu di balik sifat cuek Ibunya itu ada sebuah kasih sayang yang besar untuknya.

"Ya ibu tahu itu, lanjutkan saja apa yang menurutmu baik. Ibu sekarang tidak akan memaksa mu lagi untuk ikut bersama Ibu, ini tenang hidupmu bukan hidup Ibu. " Ujar Yesi dalam menatap Izza.

"Kenapa Ibu bilang seperti itu ? Benar kah Ibu tidak akan memaksa Izza untuk bergelut di dunia malam lagi ? " Tanya Izza dengan mata berembun.

"Ya .... Ibu lihat kamu sudah lumayan mapan dengan bisnis mu itu, tapi ya .... Ibu sarankan jika masih ada Ikan Mas Premium nyangkut di kail mu jangan di sia-siakan. " Sahut Yesi.

"Iya Bu, Izza paham itu. Tapi Izza masih menaruh harapan besar untuk kehidupan kita selanjutnya, dengan versi yang lebih baik pastinya Bu. " Jelas Izza.

Yesi mengangkat kedua bahunya, " Kita lihat nanti. Yang jelas Ibu tidak bisa lepas dari mereka. Ya ... walaupun kini Ibu tidak separah dulu yang mau melayani laki-laki lebih dari lima sekali pun. Ibu sekarang lebih fokus pada beberapa laki-laki saja. "

"Fokus itu sama satu laki-laki Bu. " Jawab Izza kesal.

Yesi tertawa, " Itu Fokus versi kamu. Versi ibu kan beda. "

Izza pun tersenyum kecil saat mendengar perkataan Ibunya.

Setelah percakapan itu, Izza pun pamit untuk masuk ke dalam kamar.

" Jadi Tuan Adnan itu anak tiri Pak Haris ? Tapi kok dia tidak cerita ya ? Emmm ... Wah kasihan juga ya Tuan Adnan jika seandainya ayahnya ke Gap sama wartawan atau siapapun itu. Tapi salut sih sama Tuan Adnan .. Dalam percakapannya selalu mengatakan tentang perasaan Ibunya tanpa memperdulikan jabatan yang sudah ia dapatkan. "

"Tapi kok, ngomong-ngomong sudah tiga pekan dia tidak nongol ya ? Bahkan di penggilan telpon, WhatsApp dari dia tidak hadir. Kemana dia ? Apahkah dia menyerah tentang misi yang dia tugaskan kepada ku ? Atau ...... " Izza terus berspekulasi di kesendiriannya.

Iya memikirkan banyak hal tenang Adnan, " Ihh kok aku jadi berpikir tentang Dia. " Izza menepis pikiran tentang Tuan Adnan.

Izza berpikir kesan terakhir saat mereka bersama itu kurang baik, malah Adnan tidak mau di sentuh oleh Izza padahal sebelumnya mereka sudah tidur bersama walaupun tidak sampai melakukan apa-apa.

Laksda Adnan memang saat ini sedang Fokus dengan tugasnya di perbatasan wilayah. Ia sebagai Kapten dan juga Sniper handal harus bisa mengarahkan semua anak buahnya yang terbentuk dalam satu regu itu.

"JANGAN SAMPAI LENGAH. " Perintah Laksda Adnan pada team regunya yang kini sedang melakukan patroli rutin di wilayah itu.

"SIAP ... LAKSANAKAN KAP. " Jawaban serentak dengan bariton berat dan tinggi menggema di perbatasan itu.

Di sela-sela waktu luangnya Adnan selalu menyempatkan diri untuk duduk sejenak menikmati indahnya hamparan air laut yang tidak terlihat ujungnya itu.

Adnan mengambil sesuatu benda di dalam kantong celananya. Ia melihat benda itu dan tersenyum. "Zaa ... Apa kabar kamu ? Maaf benda ini saya bawa tanpa seijin kamu. " Ucap Adnan dalam hatinya.

Adnan menemukan sebuah tasbih kecil di dalam mobilnya. Tasbih kecil berukir kan tulisan lafadz Alloh dan nama Izza membuat Adnan yakin itu adalah Tasbih Izza.

"Semoga Tasbih ini membawa saya selamat dari tugas ini dan bisa bertemu dengan kamu lagi. " Gumam kecil Adnan menggenggam erat tasbih itu dan menyimpannya kembali.

Sebagai seorang Prajurit Adnan sadar bahwa tugasnya itu sangat lah tidak mudah, bahkan nyawa adalah taruhannya saat itu.

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!