NovelToon NovelToon
Pendekar Dewa Abadi

Pendekar Dewa Abadi

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:27M
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Ho Chen ditakdirkan memiliki kekuatan di atas alam Dewa, dia berguru kepada Feng Ying yang menjadi legenda di masa lalu.

Namun untuk mencapai kekuatan tersebut tidaklah mudah.

Dengan berlatih di bawah bimbingan Feng Ying, Ho Chen telah berhasil menjadi pendekar hebat di usia yang masih muda.

Pada saat itulah gurunya memberi ujian untuk pergi berpetualang, petualangan yang akan memulai semuanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Monster yang rakus

Selama berjalan 3 hari Ho Chen dan lainnya tiba di kota Anming. Ho Chen segera pamit untuk pergi mencari penginapan, namun mereka bertiga bersikeras memaksa Ho Chen untuk menginap di rumah mereka. Ho Chen tentu menolak semuanya secara halus.

“ maafkan saya paman, saya sungguh tidak bisa, biarkan saya mencari penginapan, dan besok kita akan bertemu lagi di rumah paman Chang Zhu."

Yong An dan Ying Kun merasa iri kepada Chang Zhu. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa. satu per satu akhirnya undur diri, hanya tersisa Chang Zhu dan Ho Chen.

Chang Zhu mengantarkan Ho Chen kesebuah penginapan yang sangat besar, penginapan tersebut adalah miliknya.

“ pendekar muda, menginaplah di sini. Masalah makanan dan semua perlengkapan akan di layani dengan sangat baik di sini." Ucap Chang Zhu.

Ho Chen memandangi seluruh ruangan, penginapan itu memiliki 6 lantai.“ paman menurutku penginapan terlalu besar. Berapa sewa kamarnya permalam.?" Tanya Ho Chen.

“ pendekar muda bercanda, saya tidak akan meminta sepersen pun uang dari pendekar. Jadi tolong jangan menolak bantuan yang tidak seberapa ini." Chang Zhu memelas, membuat resepsionis dan semua pelayan penginapan menjadi heran.

“ Baiklah paman saya akan menerimanya." Ho Chen merasa tidak enak melihat seorang bangsawan bersikap seperti itu kepadanya.

Chang Zhu sendiri yang mengantarkan Ho Chen ke kamarnya. Ho Chen terpana melihat kamar yang sangat besar, menurutnya kamar tersebut seukuran rumahnya di desa Air Bukit.

“ silahkan beristirahat pendekar, saya akan segera pulang, besok pengawal saya akan kesini menjemput pendekar. Saya mohon permisi pulang."

Ho Chen ingin berbicara sesuatu namun Chang Zhu sudah pergi. Ho Chen hanya menghela nafas, dia ingin menolak untuk tidak perlu mengirim pengawal menjemputnya.

Chang Zhu sudah mengetahui kalau Ho Chen akan menolak akan kedatangan pengawalnya besok, karena itu Chang Zhu cepat cepat berpamitan. Setibanya di bawah, Chang Zhu segera meminta kepada seluruh pelayan agar melayani Ho Chen dengan sangat baik.

Setelah selesai membersihkan diri Ho Chen merasakan tubuhnya sangat segar. Ho Chen berdiri di jendela kamar dan memandangi keindahan kota Anming dari jendela.“ ibukota memang sangat besar dan indah." Gumam Ho Chen. Matanya tidak henti hentinya terpana melihat cahaya ibukota, di tambah lagi bulan yang memancarkan separuh cahayanya.

“ tok tok tok...! Permisi tuan." Ketika Ho Chen sedang menikmati pemandangan. Sebuah ketukan pintu terdengar, dan suara seorang perempuan terdengar dari luar.

“ Masuklah, pintunya tidak di kunci." Jawab Ho Chen.

Pintu pun terbuka, dan terlihat wanita berumur 20 tahun masuk kedalam.“ maaf tuan, kami membawa makan malam untuk tuan." Kata wanita tersebut.

“ Kapan saya pesan makanan,?" Tanya Ho Chen yang kebingungan.

“ ma- maaf tuan ini adalah pelayanan dari penginapan ini." Jawab wanita tersebut dengan sedikit gugup.

“ oh maaf saya tidak tahu.! Terima kasih, letakkan saja di meja nanti saya akan memakannya." Jawab Ho Chen yang merasa telah membuat wanita itu ketakutan.

Mereka segera meletakkan makanan ke meja. makanan tersebut sangat banyak, berbagai hidangan daging dan juga sayuran.

“ ini semua untuk ku.?" Tanya Ho Chen ketika melihat meja yang penuh dengan makanan.

“ benar tuan, ini semua untuk tuan. Silahkan menikmati hidangannya saya mohon undur diri." Wanita tersebut berniat untuk pergi.

“ kamu ini bercanda ya, mana mungkin saya makan makanan sebanyak ini.?" Ho Chen merasa ini sangat berlebihan.

“ Ti- tidak tuan, kami mana berani mau mempermainkan tuan." Wanita itu semakin merasa gugup.

Ho Chen kembali menghela nafas, wanita tersebut kemudian keluar, sedang Ho Chen duduk dan menyantap masakan yang aromanya sangat lezat.

“ haup, cap, cap, cap...! Em, ini sangat enak." Ho Chen sengat menikmati makanannya. Namun dia masih merasa mustahil menghabiskan semua makanan itu.

Selesai makan Ho Chen merasa sangat kekenyangan, namun sisa makanan sungguh masih sangat banyak. “ kenapa tidak ku masukkan saja kedalam gelang." Ho Chen menepuk jidatnya, dia lupa kalau gelangnya bisa menyimpan benda apapun yang tidak bernyawa.

Dengan sekali ayunan tangan, semua makan di atas meja menghilang. Ho Chen mengangkat satu kursi dan kembali duduk di dekat jendela, sekitar satu jam, pelayan itu kembali untuk mengambil piring, namun mereka terkejut, karena tidak melihat apapun di meja, jangankan nasi, piring dan mangkoknya pun tidak terlihat.

Ho Chen tersenyum canggung kemudian menjelaskan kalau dia sudah menyimpan makanan beserta piringnya ketempat lain. Ho Chen memberikan 100 keping emas, kepada pelayan tersebut untuk mengganti piring dan mangkok yang di simpan di gelangnya.

Beda dengan pelayan wanita tersebut, pelayan tersebut mengira, Ho Chen menyimpan nasi beserta piring piringnya ke tempat lain, menurutnya itu adalah perutnya, dan berpikir Ho Chen memakan nasi beserta piring piringnya.

Pelayan tersebut menerima koin tersebut dengan sedikit katakutan. Ho Chen menggaruk kepalanya, dia bingung bagaimana cara menjelaskannya, agar pelayan tersebut tidak menganggapnya sebagai monster yang rakus.

“ Nona lihatlah." Ho Chen mengayunkan tangannya dan muncul satu piring dengan isinya. Kemudia Ho Chen kembali mengayunkan lengannya dan piring tersebut menghilang.

“ aku punya ilmu memindahkan barang, jadi nona tidak perlu takut. Saya bukan seorang monster."

Walau Ho Chen sudah menjelaskan, namun tetap wanita tersebut masih sedikit ketakutan, kemudian wanita tersebut pergi meninggalkan Ho Chen.

Ho Chen kemudian membaringkan tubuhnya di kasur.“ sangat nyaman. Sudah 2 tahun lebih aku tidak merasakan tidur senyaman ini." Wajah Ho Chen terlihat sangat lega, seakan akan melepaskan beban yang sangat berat. dalam waktu singkat dia tertidur lelap.

***

Ketika Ho Chen sedang menikmati tidur nyenyak nya, di luar kota sedang terjadi pertarungan, ada sekitar 5 orang pendekar tingkat Bumi bertarung dengan 2 makhluk aneh, mahluk tersebut memiliki satu tanduk di dahinya dan memiliki mata merah menyala, dan mereka tidak berbicara apapun, hanya bersuara seperti orang mendengkur dan tertawa.

“ Sial dia terlalu kuat." Seru salah seorang.

“ tehnik pedang singa - Hujaman taring."

Salah seorang bergerak sangat gesit, menyerang dari samping, dengan menggerakkan pedang menyerang dengan melepaskan berbagai tusukan ke tubuh mahluk tersebut. Namun mahluk tersebut hanya cekikikan, tusukan pedang yang begitu kuat dan tajam nyatanya tidak memberi luka sama sekali terhadap mahluk tersebut.

“ adik, ketika kami menyerang kembali, segera kamu pergi, dan melaporkan semua ini ke sakte," salah seorang yang sedikit lebih tua memberi usulan, dia tau tidak akan menang melawan mahluk tersebut, menurutnya satu orang harus selamat. Dan melaporkan ke pada dunia tentang ciri ciri musuhnya.

***

Maaf kalau ada kata atau tulisan yang salah.

terima kasih karena sudah memberi saran.

1
Amir Hamzah
ceritanya terlalu pendek,,bnyak kata kata mutiaranya yg gak perlu
Hendri Yansah
Lumayan
Hendri Yansah
Kecewa
Amir Hamzah
Luar biasa
Roni Sakroni
terima kasih thour
Roni Sakroni
goblok lu
Roni Sakroni
pilih semuanya sajalah...
Feri Hermanto
ceritanya bagus
Roni Sakroni
punya milyaraykoin emas ngasih sumbangan cuma dua ribuan...
Roni Sakroni
ha....ha....ha... kena DECH luu......asmara....hayo jujur sajalah....
mirna
Luar biasa
Roni Sakroni
pendekar merendahkan wanita. tahu kakeknya orang sakti takut setengah mati. maka jadi orang jgn arogan
Roni Sakroni
lanjutkan
Roni Sakroni
memutuskan hubungan perasaan dgn orang terdekat...? jadi nda asyik ceritanya
Roni Sakroni
ternyata kang Jian punya watak yg jahat dan tidak bertanggung jawab pada wanita yg sudah ditidurinya sehingga menimbulkan dendam.
Roni Sakroni
bunuh saja jgn bikin musuh masa depan .......
Roni Sakroni
si ruy yg sombong kena batunya .....
Roni Sakroni
benar benar tidak berguna jagoannya nih
Roni Sakroni
jagoannya asyik bersembunyi....
Roni Sakroni
jagoannya masih bersembunyi ketakutan....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!