Fitnah keji membuat Selia harus menerima cacian dan hinaan yang begitu menyakitkan. Ia dicerai karena kedapatan tidur dengan kakak iparnya bahkan penjelasannya hanya dianggap omong kosong.
Apa yang dilihat belum tentu itu yang terjadi dan dibalik kejadian itu ada seseorang yang bertepuk tangan penuh kemenangan.
Harta, Tahta, Wanita. Tiga hal sensitif itu lah yang melekat pada diri Selia yang justru menjadi bumerang untuknya. Siapa pun yang menjadi suami Selia ialah yang akan menempati posisi CEO diperusahaan.
"Semakin kamu berusaha memilikiku, semakin aku membencimu!" Selia Salsabila.
"Aku hanya menginginkan Tahta, bukan dirimu!" Hiro Barayav.
Mampukah Selia membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?
Lalu apakah Hiro berhasil memiliki Selia dan memiliki apa yang dia inginkan?
Simak ceritanya hanya di novel Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 35 Mengakhiri dan Memulai
Harry melihat Hiro begitu perhatian pada Selia dan terlihat menyayangi dan mencintai wanita itu. Pria itu merasa ia memang harus mengikhlaskan Selia bersama Hiro.
Harry merasa dilema berat. Di sisi lain ia mencintai Selia dan ingin kembali bersama wanita itu tapi disisi lain ia tidak ingin memisahkan anak yang Selia kandung dengan ayah kandungnya.
Pada akhirnya Harry memutuskan mengajak Selia bertemu dikamar tamu dimana mereka kerap kali diam-diam bertemu.
"Sel," panggil Harry menatap lekat mata Selia yang juga menatapnya.
Rasanya Harry tidak sanggup mengatakan mengakhiri hubungannya dengan Selia tapi apa boleh buat demi kebaikan bersama ia harus melakukannya.
Menarik nafas kemudian menghembuskannya.
"Sel, aku ingin mengakhiri hubungan kita. Sejak awal kamu bukanlah milikku. Aku memanfaatkan kamu yang amnesia untuk mencintaiku. Sekarang kamu sudah mengingat semuanya dan juga tengah mengandung anak Hiro."
Selia menatap Harry dengan sendu. Tidak bisa Ia pungkiri bahwa dirinya juga mencintai pria itu meski rasa cintanya tidak sebesar pada Hiro. Perlakuan Harry yang istimewa padanya membuatnya memiliki perasaan itu.
Namun Selia tidak bisa egois untuk bisa memiliki keduanya. Ia sudah bersama Hiro dan ia harus bisa melepaskan Harry agar pria itu bahagia meski bukan bersamanya.
"Mas, maafkan aku yang tidak bisa menepati janjiku untuk kembali bersamamu. Aku mencintai kamu tapi cintaku pada Hiro lebih besar dari cintaku padamu. Mungkin kita memang harus mengakhiri hubungan kita ini. Aku harap setelah ini kamu bisa bahagia meski bukan bersamaku," kata Selia dengan sendu.
"Iya, Selia, nggak apa-apa. Seharusnya aku minta maaf sama kamu karena sudah memanfaatkan kamu yang amnesia. Aku benar-benar minta maaf, Sel."
"Iya, Mas. Mari kita memulai hidup baru dengan berbahagia bersama seseorang yang menjadi pasangan kita. Kita memang tidak bisa bersama sebagai pasangan tapi kita masih bisa bersama sebagai saudara ipar."
Harry tersenyum menanggapi perkataan Selia. Sekarang ia cukup lega karena sudah melepaskan Selia dan mengakhiri hubungannya dengan wanita itu.
*
*
Di tempat berbeda Hiro menarik sudut bibirnya mendengar percakapan Selia dan Harry yang diam-diam bertemu di belakangnya.
Memang Selia dan Harry saat bertemu tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan namun Hiro selalu waspada sehingga memasang penyadap suara dikamar itu.
Ia senang sekali pada akhirnya Harry mengalah memperjuangkan cintanya pada Selia dan membiarkan wanita itu bersamanya.
"Ya, memang itu yang harus kamu lakukan Harry karena aku nggak akan membiarkan kamu memiliki Selia kembali."
Hiro melepas earphone di telinganya saat melihat Selia membuka pintu kamar sambil membekap mulutnya dan berlari kedalam kamar mandi.
Meletakan earphone ke dalam laci nakas, Hiro lantas menghampiri Selia dan memijit tengkuk wanita itu.
Sudah seminggu setelah pulang dari rumah sakit Selia mengalami morning Sickness yang begitu melelahkan. Wanita itu bolak-balik masuk ke dalam kamar mandi hanya untuk memuntahkan isi perutnya.
Setiap kali makanan masuk ke dalam perutnya setiap kali itu juga wanita itu muntah.
Hiro begitu perhatian pada Selia. Pria itu menuntun Selia kembali ke kamar dan berbaring. Tak lupa juga Hiro membaluri perut dan telapak kaki Selia dengan minyak kayu putih.
"Aku buatkan air jahe dulu ya." Hiro sudah akan bangkit dari duduknya namun tangannya ditahan Selia.
"Nggak usah, Mas, aku sudah mendingan."
Hiro mengerutkan kening mendengar panggilan yang Selia ucapkan padanya.
"Mas?" tanya Hiro.
Selia tersenyum lalu menganggukkan kepala.
"Iya, Mas. Kan kamu suami aku," kata Selia membuat Hiro tersenyum lebar.
*
*
Jangan lupa dukungannya ya..😍
smga kedpan nya Harry mnemukan cinta sejatinya. 😊