NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Dosen Dingin

Mengejar Cinta Dosen Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu Asmara

Raya naksir dosen baru di kampusnya, dan kebetulan dosen itu juga yang dijodohkan dengannya. Tapi sayang, dia harus memperjuangkan perasaannya, karena suaminya berhati sedingin kutub selatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Asmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SELALU SALAH

Raya sengaja menunggu kepulangan Bagas. Setelah mengajar, biasanya lelaki itu memang menyempatkan diri mengunjungi perusahaan ayahnya untuk sekedar membantu pekerjaan sang ayah.

Ada rasa lega di dadanya saat melihat mobil sang suami memasuki area halaman rumah mereka. Raya segera berdiri, dan memasang wajah penuh senyum. Bagas tampak turun dari mobilnya, lalu berbicara dengan sopirnya sebentar. Setelahnya, lelaki tampan itu melangkah ke arah Raya. Lebih tepatnya ke arah pintu masuk.

"Sini Mas, biar aku bawain tasnya," ucap Raya sambil mengulurkan tangan.

Setiap hari Raya memang membiasakan diri seperti ini. Walaupun respon Bagas hanya dingin. Lelaki itu menyerahkan tasnya, lalu berjalan masuk. Kali ini, Raya memilih memeluk lengan Bagas, dan mengikuti langkah lelaki itu.

"Saya sudah bilang, jangan terlalu intim. Beri saya ..."

"Ada mama Tyas, Mas. Setidaknya kita harus terlihat akur di depan mama. Nanti kalau mama udah pulang, kita bisa kayak semula lagi." Raya mengatakan itu dengan berbisik. Dia tidak mau kalau sampai ibu mertuanya mendengar.

"Ada apa mama ke sini? Kamu sengaja mengundang beliau supaya bisa dekat-dekat dengan saya? Padahal saya sudah bilang, bukan? Saya hanya butuh waktu. Kamu ini tidak sabaran," sahut Bagas ketus.

"Mas, aku nggak minta mama ke sini. Beliau udah ada di rumah ini waktu aku pulang kampus tadi. Memangnya nggak boleh mama berkunjung? Beliau cuma ingin makan malam bareng sama kita."

"Bagas, kamu baru pulang, Nak? Mama kangen sama kamu," sapa Tyas saat pasangan itu melewati ruang keluarga.

Bagas pun menyempatkan diri mencium punggung tangan ibunya.

"Iya, Ma. Tadi mampir dulu ke kantor papa."

"Ya sudah, sana kamu bersih-bersih dulu. Nanti kita makan malam bersama. Mama udah masakin makanan kesukaan kamu," ucap Tyas dengan nada lembut.

"Raya anter mas Bagas ke atas dulu ya, Ma." Raya meminta izin.

"Iya, Sayang. Kalau mau nemenin mandi sekalian juga nggak apa-apa. Mama bisa menunggu," goda Tyas sambil tertawa kecil.

"Hahaha, Mama bisa saja. Kalau soal itu ..."

"Ayo Baby, tubuh saya sudah lengket. Saya harus segera mandi sekarang," potong Bagas seraya menarik tangan Raya menjauh dari mamanya.

Raya pun mengikuti langkah suaminya dengan sedikit kesulitan. Tidak berapa lama, mereka pun bisa berjalan sejajar kembali.

"Kamu tidak sedang mencoba membongkar di hadapan mama kalau saya belum menyentuh kamu, kan?" tanya Bagas dengan nada dingin.

"Ya nggak lah, Mas. Ngapain? Aku malah bilang ke mama kalau kita udah ngelakuin itu. Aku juga nggak mau semua orang tau kalo kita masih kayak kucing sama tikus."

"Saya nggak minta kamu ngarang, Raya."

"Ya Tuhan, Mas. Aku selalu salah di mata kamu perasaan. Padahal aku ngelakuin itu cuma buat bikin mama seneng. Udah, nggak ada tujuan lain. Lagian aku cuma ngarang satu kalimat doang, emangnya segitu salahnya ya aku di mata kamu, Mas?"

Raya membuka pintu kamar mereka, dan masuk lebih dulu ke dalam sana. Dia meletakkan tas kerja sang suami ke tempat biasa, lalu melangkah ke arah lemari, memilihkan setelan pakaian yang akan digunakan oleh Bagas setelah mandi.

"Kamu marah? Saya nggak bermaksud menghakimi kamu. Saya cuma bilang kalau saya tidak mau kamu mengarang supaya kita terlihat harmonis. Bicara saja apa adanya ke mama, kalau saya belum bisa menerima kamu. Palingan saya hanya akan diomeli sedikit oleh beliau."

"Ya itu, Mas. Itu yang aku nggak mau. Aku nggak mau mama atau siapapun ngomelin kamu. Kamu sudah terpaksa menerima pernikahan kita, kalau ditambah dengan desakan mereka, itu pasti nggak akan enak di kamu, kan? Aku cuma lagi jaga perasaan kamu."

"Buat apa? Saya bukan anak kecil yang kalau dimarahi akan stress, apalagi kalau memang kenyataannya saya belum bisa menerima perjodohan ini. Saya tidak butuh perlindungan kamu," ucapnya seraya membuka ikatan dasi yang melingkar di lehernya.

"Lebih baik Mas Bagas mandi. Aku mau ke bawah, bantu mama siapin makan malam."

Raya memilih mengalah. Dia tidak ingin pertengkaran di antara keduanya berlanjut. Setelah menyiapkan pakaian suaminya, wanita itu bergegas keluar kamar, meninggalkan Bagas yang kini duduk di sofa. Lelaki itu tampak menyesali perkataannya.

"Apa saya terlalu kasar ke Raya? Saya hanya tidak suka dengan drama. Untuk apa berpura-pura romantis kalau kenyataannya saya memang belum bisa menerima dia?" Lelaki itu berkata-kata seorang diri. Sebelum akhirnya beranjak dari tempatnya duduk, dan melangkah menuju ke kamar mandi.

Sementara itu di ruang makan...

"Bagas itu sama persis sama papanya. Dia sedikit kaku, dan kadang kurang peka. Kamu harus memaklumi kalau kedua sifatnya itu muncul ya, Ray. Soalnya memang sudah bawaan lahir." Tyas memberikan masukan.

Kalau soal kaku, Raya sudah tahu itu sejak awal mengenal Bagas. Lelaki itu seperti kaktus yang selalu menyiapkan durinya supaya tidak disentuh.

"Iya, Ma. Aku sudah tahu itu. Mama tenang saja, Raya bisa mengatasinya, kok. Apalagi ini awal kami bersama, tentu masih banyak penyesuaian yang harus dilakukan."

"Syukurlah, ternyata kamu lebih dewasa dari yang mama pikirkan. Pokoknya kamu jangan sungkan kalau mau bertanya apa-apa tentang Bagas."

"Siap, Ma. Nanti kalau ada yang perlu aku tanyakan, aku pasti nanya ke mama. Terima kasih banyak ya, Ma."

Raya fokus menata meja makan, dia sampai tidak sadar kalau mertuanya memperhatikannya dengan seksama. Ada senyum kecil, dan tatapan iba di sana. Entah apa yang ada di pikiran wanita paruh baya itu.

"Mama dulu juga dijodohin sama papamu. Butuh waktu lama buat mama meluluhkan hati papamu itu. Mama salut kamu bisa membuat Bagas menerima kamu dengan cepat. Padahal mama tadinya sempat pesimis. Apalagi Bagas itu susah sekali untuk dibujuk. Kecuali kalau papanya yang sudah bicara."

Raya menatap ibu mertuanya. Sebenarnya dia juga sekarang sedang berjuang untuk itu. Rasanya sulit sekali untuk menggapai Bagas. Lelaki itu selalu mengasingkan diri. Bisa berdekatan dengannya bahkan hanya bisa dilakukan saat mereka tidur.

"Aku hanya sedang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan statusku sekarang, Ma. Masih ada banyak hal yang perlu aku pelajari dari mas Bagas."

"Maaf baru bergabung. Papa mana, Ma? Kenapa tidak diajak ke sini?" Itu Bagas. Dia tampak memasuki ruang makan. Aroma sabun menguar darinya. Rambut lelaki itu juga masih sedikit basah.

"Papamu malam ini ada acara di luar bersama teman-temannya. Jadi mama putuskan untuk makan malam bersama kalian. Sekalian mama mau mengenal Raya lebih dekat. Ayo duduk, Nak."

"Mama benar-benar memasak makanan kesukaanku. Terima kasih banyak, Ma. Kalau ada papa pasti akan lebih seru, ya. Kalau melihat semua masakan ini, jadi teringat waktu aku ulang tahun."

Bagas berceloteh. Matanya fokus ke arah makanan yang terhidang di meja. Raya bahkan terabaikan. Seakan di ruangan itu hanya ada Bagas dan ibunya. Raya berusaha tetap santai. Dia ikut duduk di sana. Dia memilih diam, dan tidak menyela pembicaraan ibu dan anak yang semakin intens itu.

1
Elen Gunarti
lanjut thorrrr 👍👍👍 ,suka bgt certnya up nya tiap HR thor
Widaningsih Wida
knp lama yaa
harwanti unyil
jangan nyesel setelah dia pergi karena orang yg bener" tulus tak akan pernah km temukan lagi
CieDina Kardinah Mbem'z
lama gk up thor...
ari sachio
masyaalloh... bijak baget emaknya....bahagia d damai kali hdp bersmanya...semoga ak kelak bs jd seorg ibu yg baik,penyabar,bijak ,pengwrtian,dan penuh kasih sayang pd anak2nya.aamiin
Rike
lnjut..
CieDina Kardinah Mbem'z
bodoh amat ama bagas..
kinan pantas dpt yg lebih baik darinya😀
ndang gass kinan ...
^_^Ratu^_^: wkwkwkwkk... bahaya kalo bagasnya mau 🤣🤣🤣
total 1 replies
ari sachio
datangin aja thor it malah akn mempermulus jln raya untk minta pisah.
tp klo bagas pintar hrsnya bagas sadar dgn sikap kinan sprti it berarti dia bkn wanita baik2.kesannya kinan itu jalang beneran yg lg kegatelan minta digaruk ama trenggiling thor....
dosen kok kelakuannya minim akhlak balik aj ke tk lajut sekolah mondok 😁😁😁
ari sachio: makacih thor🥰😘💪
^_^Ratu^_^: ngakak banget asli sama komenan kakak ini 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Rike
eahh..tmbah seru lanjut thourrr
^_^Ratu^_^: makasih kakak 😘😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
ari sachio
keren km ray...👍🏽💪💋
ari sachio
ku tebak kinan it pemain....bisa js dia dah jd simpenan om2 cm mgkn dia dah dilepeh atau mgkn dah ketahan istri sah🤭
Widaningsih Wida
bagus seru
^_^Ratu^_^: makasih udah mampir kak 🔥🔥
total 1 replies
ari sachio
pengen banget tuh liat bagas ditinggalin raya d ngemis2 ke raya tp raya g peduli.
mo bagas ngapain aj ma pacarny raya g peduli yg penting dia ttp fokus kuliah d berteman dg spapun.happy slalu saat di dpn bagas.
Celine Jehira
katakan tasya
Celine Jehira
double up kaks 🙏
^_^Ratu^_^: hihi, next time ya kak...
total 1 replies
ari sachio
bisa jadi ni bapaknya bagas sdh tau ttg hubungan bagas dgn pacarnya.cm dia g merestui krn mgkn bpny bagas sdh tau kebusukan pacary bagas.scr cara berpaikaian d dandanannya saja g mencerminkan seorang dosen yg baik tp kek orang mo cari mangsa dan pujian lwt fisikny bukan iqny yg ditonjolkan lwt prestasi ke ank didikny
ari sachio
semoga ibunya raya nanti lbh bijak lg dlm menyikapi masalah yg sdg dihadapi anakny .memang sangt menyakiti hati seorg ibu bila anky disakiti org ln tp lbh sakit lg bila ankny terus2an tersakiti.
menurut ak stlh ap yg sdh raya ketahui dr si bibik.mending raya pergi dari rumah itu tp hrs izin bagas dulu.klo memang akn meneruskan pernikahany baikny jauhi bayang2 mantan.apalg it rmh suaminy hasil beli ber2 ama mantany.scr tdk lgsng raya sama aj ikut menzolimi mantan suaminy krn sdh tau.kecuali mantany sdh mengikhlaskany.dr pd nanti dihujat mantan pak su mending raya melipir keluar dr rmh it d cari hunian sendiri entah itu ngekos at ap .yah....emang raya g salah tp tetap dia akn ikut terseret krn kelakuan suaminy yg g punya ketegasan d tanggung jawab pd keputusan yg diambil.aliase pengecut berkedok berbakti nurut sama orang tua .tp yg ad penjahat yg akn menyakiti banyak hati terutama istri d para orang tua bila sdh tau semua yg terjd
^_^Ratu^_^: setuju sih 🤭
total 1 replies
ari sachio
terkadang untuk mendapatkan ketenangan jiwa memang harus merelakan wlpun itu hal yg sangat sulit untuk dilakukan.kita memang harus berjuang untuk mdpkn sesuatu yg kita inginkan tp kita jg hrs melihat yg diperjuangkan kita kira2 bs membuat kita bahagia tidak bila sdh kita dptkn.apa saja resiko yg akn kita dptkn ntuk hal itu.agar saat sdh dlm genggamn kita bs mempertahankan dg bk tnpa hrs menyakiti diri sendiri lg d kita bisa mendapatkan keuntungan besar dr hal itu yakni, kebahagian,kedamaian,keyakinan atas ap yg kita miliki tak kan menghianati diri kita d kebanggaan buat kita sendiri atas ap yg tlh kita dpt dr jerih payah kita sdri tnpa menyakiti hati org
^_^Ratu^_^
Semoga saja 🥰🥰
Anisa Nabila: ayo up lagi kk,ceritanya toppp bangetttttt
total 1 replies
ari sachio
untuk menjaga kewarasan alangkah baiknya km curhat sama bibi mungkin bibi bisa memberi solusi yg bijak buat km ray....drpd km curhat sama ortua km at mertua km mlh jd km yg disalakn bagas d tmbh runyam.nanti klo sm bibi tk dpt jln keluar yg bk baru jujur ma suami km mintalah baik2 suamimu untk mengembalikan km keorg tua dg baik2.

jujur klo suami yg menghargai pernikahn pasti klo niaty mo nolong wanita ln aplg mlm2 hrsy ajk istriy.agr tdk ad kesalh pahaman.nah ini...org emang egois d maruk.maunya dptin semuany demi nama baik diriny sendiri
ari sachio: harus thor😁
^_^Ratu^_^: Semoga raya mendapat solusi terbaik ya 🥰🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!