NovelToon NovelToon
Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Angst / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Usai penyatuan itu, Seruni bersandar pada dada polos Victor. "Ada satu yang belum aku kasih tahu sama kamu, Vic."

"Apa?" Tanya Victor.

"Aku... gak bisa punya anak," ucap Seruni dengan berat hati. Ia merasa sudah bertindak egois karena baru mengatakannya sekarang. Seruni berpikir Victor pasti sama seperti pria lain, yang menginginkan seorang anak. Apalagi ia seorang penerus perusahaan.

"Aku tidak peduli itu, Seruni. Aku mencintai kamu, bagaimana pun kamu."

Kata-kata Victor membuat bahagia menelusup di hati Seruni. "Kenapa kamu bisa nerima aku yang kayak gini?"

Victor tersenyum hangat saat Seruni menatapnya dengan tatapan bersalah. "Aku sudah kehilanganmu selama dua belas tahun. Apa kamu pikir aku akan rela kehilanganmu lagi karena alasan itu?"

Tanpa Seruni ketahui, Victor sudah menyembunyikan sebuah kenyataan pahit. Ego Victor untuk bisa kembali bersama cintanya yang belum usai membuatnya mengabaikan kenyataan itu. Kenyataan yang suatu hari akan menyakiti Seruni lebih dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Perlawanan

(cetak miring dialog berbahasa Inggris)

"Aku punya kejutan untukmu."

Di lobi hotel Marsha baru saja datang. Langsung saja Rafael mendatanginya dan menarik tangan Marsha segera menuju lift.

"Kejutan apa?" Tanya Marsha bingung.

"Kamu akan segera melihatnya." Rafael memilih untuk tetap bungkam sampai Marsha melihat sendiri kejutan yang telah disiapkannya. Tiba di kamar hotel Marsha begitu tercengang. Ia melihat seorang wanita terbaring tak sadarkan diri di tempat tidur.

"Seruni?" Marsha menatap kaget pada Rafael. "Kenapa Seruni ada di sini?"

"Itu rahasia." Rafael tersenyum puas melihat kejutannya berhasil.

"Tapi kenapa dia tidak sadarkan diri? Kamu menculiknya?!"

Rafael mengangguk. "Aku membayar seseorang untuk membawanya kemari."

Marsha menyapukan rambutnya frustasi. "Kamu tak perlu sampai menculiknya seperti ini, Raf."

"Kenapa? Sekarang kita akan bangunkan dia dan kemudian kita akan ancam dia. Jika ia tidak meninggalkan Victor, ia akan mendapatkan akibatnya. Bagaimana?"

"Raf, kamu tidak berpikir lebih jauh sebelum melakukan ini?" Marsha tak habis pikir. "Bagaimana jika Victor tahu? Dia akan sangat marah padaku! Dia pasti semakin memiliki alasan untuk menceraikan aku!"

Rafael tertegun. "Oh Tuhan, kau benar, Hon. Maafkan aku." Sesalnya.

"Kamu benar-benar tidak membantu!" Bentak Marsha kesal. "Sekarang juga cari cara untuk mengembalikan Seruni sebelum Victor tahu."

Perlahan Seruni mulai sadar. Ia melihat Marsha dan pria asing di depannya tengah berdebat entah tentang apa. Kepalanya terasa sangat pening. "Marsha?"

Sontak Marsha terkejut setelah mati. Ia membeku menatap Seruni.

Kesadaran Seruni semakin terkumpul. "Ini di mana? Kenapa aku ada di sini?" Ucapnya panik.

"Aku menculik kamu ke sini."

Sontak Rafael dan Seruni menatap Marsha terperangah. Seruni ingat ia dibekap oleh seseorang dan setelah itu ia tak mengingat apa pun lagi.

"Katanya tadi kau..." Rafael tak mengerti kenapa Marsha berubah pikiran.

"Kau diam saja." Potong Marsha. Karena Seruni terlanjur sadarkan diri, ia tak punya pilihan lain selain menjalankan apa yang sudah Rafael rencanakan. Ditatapnya Seruni lagi. "Jadi bener kamu lagi hamil? Jadi kemarin itu kamu pura-pura nyesel? Air mata kamu itu bohongan?" Tanya Marsha dengan nada dingin.

Seruni menunduk. Ia ingin sekali melawan kata-kata Marsha. Namun entah mengapa ia selalu tak berani untuk menghardik orang lain. Hingga ia hanya bisa meredam semua rasa sakitnya dalam hati.

"Kenapa kamu gak jawab? Seneng kamu sekarang udah dinikahin sama suami aku?! Tapi aku peringatkan, kamu jangan seneng dulu. Pernikahan kamu masih belum sah di mata hukum! Aku akan pastikan kamu cerai sama Victor dan anak kamu itu, bakal lahir tanpa ayah!"

Mendengar calon bayinya disebut oleh Marsha, entah bagaimana Seruni meradang.

"Kamu yang pertama rebut Victor dari aku." Ucap Seruni setelah mencoba mendorong kata-kata itu dari tenggorokannya. Seruni harus bisa lebih kuat. Kali ini ia tak akan diam lagi. Ia akan mencoba melawan sebisanya. Seruni lelah harus selalu menjadi lemah. Kini ia mencoba melawan demi janin yang kini tumbuh di rahimnya.

"Aku gak rebut dia!" Sanggah Marsha. "Victor sendiri yang lebih milih aku dibandingkan kamu!"

"Kamu jebak Victor sampai kamu hamil. Itulah alasannya kenapa Victor lebih milih kamu waktu itu." Tubuh Seruni bergetar hebat saking takut dan tak terbiasanya ia melakukan perlawanan. "Kali ini aku akan ambil kembali Victor. Anak Victor ada di rahimku sekarang, Victor harus selalu ada di samping aku, seperti dulu, dia juga ada di sisi kamu saat kamu hamil."

Tangan Marsha mengepal kuat meredam emosinya. "Ternyata kamu perempuan picik. Nyesel aku udah pernah mikir bahwa kamu perempuan yang baik. Ternyata kamu cuma seorang pelakor." Desisnya. "Kamu tahu bertahun-tahun Victor udah jadi suami aku. Kami punya anak yang harus kami besarkan, tapi gara-gara kamu, rumah tangga aku jadi hancur!"

Seruni menunduk merasa bersalah. Ia tahu bahwa dirinya sangat salah, tapi ia tak bisa lagi mengalah dan berpihak pada logikanya lagi. Ia akan mempertahankan Victor, bukan demi dirinya, tapi demi janin yang dikandungnya.

Seruni pun menghela nafas dan mengatakan, "kalau kalian sampai bercerai, aku akan merawat anak kamu dan menganggapnya seperti anak aku sendiri. Aku yakin aku akan jadi ibu yang lebih baik daripada kamu yang lebih sibuk bekerja dan berselingkuh."

"Apa?!" Dengan marah Marsha mendekat pada Seruni dan...

PLAK!!

Tangan Marsha menamparnya. Seruni merasa sangat marah dan sakit menjalar di hatinya, lebih dari sakit yang ia rasakan di pipi kirinya.

"Udah tahu salah, kamu masih sok jadi pahlawan?! Tahu apa kamu tentang hidup aku!" Teriaknya seraya terus memukul Seruni. Seruni berusaha bangkit tapi Marsha sedang dikuasai amarahnya. Bahkan Marsha terus menyasar pada perut Seruni, namun Seruni terus berusaha menghindar.

"Marsha stop! Tolong!" Seruni meminta tolong pada pria asing yang hanya terdiam tak melakukan apapun melihat dirinya dipukuli secara membabi buta. "Kalau aku keguguran, Victor gak akan pernah maafin kamu!"

Seketika Marsha menghetikan tangannya. Segera Seruni mengambil kesempatan itu untuk menghindar. Ia berlari menuju pintu namun, segera pintu dihadang oleh Rafael.

"Minggir..." Pinta Seruni. "Tolong biarkan aku pergi!"

"Honey, kamu ingin aku apakan perempuan ini?" Tatapan Rafael menusuk pada Seruni.

"Biarkan dia pergi." Ucap Marsha tak bertenaga.

"Kau yakin?" Tanya Rafael tercengang.

Tanpa menunggu Seruni keluar dari kamar itu dan berhasil lolos.

"Hon, ada apa? Kenapa kau membiarkannya pergi?" Rafael merasa usahanya sia-sia.

"Aku tidak mau terlihat salah oleh Victor." Lirih Marsha. "Sekarang kamu pergilah, pulang ke London. Aku sedang tak mau melihatmu."

Dengan kesal Rafael membawa semua barang-barangnya dan pergi dari hotel itu.

***

"Apa ayah mertuaku masih sangat sibuk? Aku ingin bertemu dengannya." Tanya Marsha di lounge kantor Emran Hartono. Sudah satu jam ia menunggu untuk bisa bertemu dengan ayah mertuanya itu.

"Pak Emran sedang ada pertemuan penting, Nyonya. Saya sendiri tidak bisa memastikan kapan beliau bisa menemui anda." Ucap Sean penuh sesal.

Marsha merasa sangat aneh. Tak biasanya Emran seperti ini. Ia selalu bisa bertemu dengan Emran kapanpun, tapi kali ini Marsha bahkan harus menunggu berjam-jam.

Ia kembali duduk di sofa dan bersih keras untuk menunggu sampai Emran selesai dengan pertemuan pentingnya. Marsha kembali mengecek ponselnya. Lagi-lagi chat dan teleponnya diabaikan oleh Victor.

"Sean, Victor di mana?" Tanya Marsha.

"Pak Victor sedang berada di hotelnya yang ada di Bali. Beberapa hari lagi beliau akan kembali ke Jakarta." Jawab Sean.

"Lalu Seruni?"

"Seruni ada di Jakarta, dia bekerja seperti biasa."

"Apa ayah mertuaku tidak ingin memecat wanita itu? Dia sudah merusak rumah tangga anaknya. Apa tidak ada hal yang dilakukannya melihat kekacauan ini?!" Tanpa sadar Marsha meluapkan kesalnya pada Sean.

"Pak Victor memperingatkan Pak Emran, bahwa beliau tidak boleh mengganggu Seruni. Jika tidak Pak Victor akan melakukan sesuatu yang akan Pak Emran sesali."

"Lalu Pak Emran menyetujuinya?" Marsha tercengang sekaligus kesal.

Belum sempat Sean menjawab, sekretaris Emran yang lain mempersilahkan Marsha untuk masuk ke ruangannya.

"Akhirnya Ayah mau ketemu sama aku." Ujar Marsha seraya berjalan mendekat ke meja kebesaran Emran. Pria itu terlihat tak tertarik melihat menantunya.

"Ada apa kamu datang kemari?" Tanyanya dingin.

Marsha semakin merasa aneh. "Ada yang ingin aku bicarakan dengan Ayah."

"Kebetulan, ayah juga ingin berbicara. Ayah akan berbicara lebih dulu."

"Silahkan." Marsha penasaran.

"Bercerailah dengan Victor."

1
Erni Fitriana
tokcer victor
Erni Fitriana
ketemu lagiiiii kita
Erni Fitriana
kyk ketiban tuang listrik y seruni????
Erni Fitriana
sedih bacanya😢😢😢😢
Erni Fitriana
ya Allah visualnya😱😱😱😱😱
Erni Fitriana
alhamdulillah
Erni Fitriana
aduh deg degan victor ketemu seruni lagiiiii
Erni Fitriana
cinta lama belum kelar nihhhh🤔🤔🤔🤔🤔
Erni Fitriana
jngn lupa bilang terimakasih sama author y vic!!!!!
Erni Fitriana
ya Allah runi😭😭😭😭😭
Erni Fitriana
viktor semakin dibuat sibuk oleh pak emran....
Erni Fitriana
berjuang lahhh
Erni Fitriana
pak emran beruntung gak punya urat susah...jadi sekali ngomong n nyuruh pindah orang sat set y pindah....punya urat kaya enak y pak😊😊😊😊😊
Erni Fitriana
horang kaya..kko nyuruh pindah udah kyk ngusir laler
Erni Fitriana
ehh bapak plin plan
Erni Fitriana
cerita sweet...cerita SMA😘😘😘
Asep Saepudin
jgn sampai terjadi hal buruk sama Laura dan seruni
Asep Saepudin
mdh2 seruni baik baik saja
Soeharti Rifangi
tinggalkan saja seruni laki " yg gak punya pendirian ,baru diancam gitu saja sama marsha udah lembek /Frown/
Asep Saepudin
sebel sama Victor,masih meladeni Marsha udh tau Marsha bermuka dua...knpa g d hindari aja,sibuk ya seruni jauh dr Victor,dr PD makan hati terus sama Victor dan Marsha blum ma emran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!