NovelToon NovelToon
Glen Mahardika

Glen Mahardika

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Playboy / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: nadia

Update Chapter sehari satu.


Glen Mahardika Murid SMA Alexsander High School yang tiba-tiba terobsesi pada seorang murid baru yang menurutnya berbeda dengan wanita lainnya.

Dia bernama Aletta Prisillia, wanita yang ternyata menyimpan segudang rahasia tentang kehidupannya. Aletta tidak sebaik yang orang lihat, dia bukan wanita lemah yang seperti di bayangan Glen selama ini. Tetapi saat Glen tau semuanya, ia malah semakin tidak mau melepaskan Aletta, Obsesisa pada Aletta semakin besar dan tidak tertolong.

__________

"My Beby," Glen merangkul pundak Aletta di hadapan semua murid di sekolah.

"My Bebby, My Beby minyak telon kali ah," Aletta melepas rangkulan Glen lalu pergi begitu saja.

"Ah......Dia semakin menggemaskan," Glen tersenyum miring seraya melangkahkan kakinya untuk mengejar Aletta.

__________

Di balik semua itu, ada kesedihan yang selalu Aletta tutupi dari orang-orang, kesedihan yang amat mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gelang Hitam itu

Paginya di rumah Aletta ada keributan karena ternyata Wulan malah kabur meninggalkan Bella, ia tidak mau mengurus anak itu. Aletta yang terbangun karena suara tangisan Bella di lantai satu langsung mencoba menghampiri Bella.

Amar sedang berusaha menenangkan Bella tetapi Bella masih tidak mau tenang, gadis kecil itu masih merengek.

Aletta dengan perasaan ragu menghampiri Bella, ia masih belum tau kenapa anak itu menangis.

"Kenapa nangis?" Tanya Aletta berjongkong di hadapan Bella, padahal selama ini Aletta belum pernah sekali pun bicara pada Bella.

Bukan karena ia membenci Bella, tetapi karena memang dulu Wulan selalu berada di samping Bella. Padahal Aletta sayang juga pada adiknya, bagaimana pun Bella hanya seorang anak kecil yang tidak punya salah apapun pada Aletta.

Bella yang melihat Aletta ada di depannya langsung memeluk Aletta masih sambil menangis tersedu-sedu, "Kak Mama Kak, Mama gak ada pergi," Ucap Bella terbata-bata.

Bola mata Aletta membulat sempurna ketika mendengar Bella memanggil dirinya Kakak, ada perasaan canggung muncul begitu saja. Aletta menatap orang-orang di sekitarnya, "Wulan sepertinya kabur setelah semua kebohongannya terbongkar, ia tidak mau mengurus anaknya. Semua perhiasan yang ia punya dan tas mahal-mahalnya sudah tidak ada di kamarnya," Jelas Amar sambil memutar bola matanya.

Aletta hanya terdiam sambil masih memeluk Bella, Aletta kemudian melepaskan pelukan anak itu lalu menatapnya. Kini Aletta kasihan pada Bella, ibunya bahkan tidak mau mengurus anak itu.

"Sayang, kamu sama Bi Mimah dulu yah? Kamu tenang aja masih ada kita di sini, kakak mau siap-siap sekolah dulu," Ucap Aletta lembut.

Anak kecil itu mengangguk, ia kemudian di bawa pergi Bi Mimah ke kamarnya. Saat Aletta hendak ke kamar lagi, ayahnya Aletta berdiri di hadapan Aletta hingga membuat Aletta terpaksa berhenti. Padahal ia masih tidak mau bicara pada ayahnya.

"Maafkan Papa, maaf karena Papa selama ini gak pernah percaya dengan apa yang kamu katakan. Papa janji, Papa gak akan pernah lakuin itu lagi," Tatapan Amar begitu tulus saat melihat Aletta, bahkan matanya sampai berkaca-kaca, ia sangat merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan.

Aletta tersenyum kecut, "Pa, Papa tau gak rasanya orang yang paling kita percaya tertanya gak percaya sama kita? Pa, aku udah sering mau bilang loh kalau Wulan tuh gak bener. Tapi dulu Papa malah nampar aku dan bilang aku hanya mengada-ada, padahal sebelum itu Papa mana berani bentak aku apalagi sampai nampar aku," Aletta mulai mengeluarkan semua isi hatinya selama ini, matanya mulai memanas.

"Dulu Papa merasa kamu memang mengada-ada itu karena kamu tidak mau Papa menikah dengan Wulan, padahal niat awal Papa menikah dengan Wulan tuh demi kamu. Demi kamu agar enggak murung lagi, sekali lagi Papa minta maaf karena udah percaya begitu aja sama ucapan manusia ular itu," Amar menggenggam tangan anaknya, ia tidak mau Aletta membenci dirinya lagi, ia ingin Aletta kembali seperti dulu yang ceria dan selalu tersenyum padanya.

"Papa bilang demi aku? Padahal setelah Papa nikah dan punya anak, Papa malah gak peduli kan sama aku? Papa mana tau semua yang aku jalani," Bentak Aletta yang air matanya mulai turun, dadanya terasa sangat sesak dan sakit.

"Papa melakukan itu karena ingin kalian lebih dekat, jadi Papa yang jaga jarak sama kamu, biar kamu merasakan kembali rasanya punya ibu."

"Cukup Pa! Aku gak butuh itu, yang aku butuhkan setelah Mama gak ada tuh cuman Papa, bukan yang lain. Ini Papa malah menjauh dari aku, mana sampai gak percaya lagi sama aku."

"Papa janji Papa gak akan pernah lakuin itu lagi," Amar menarik Aletta ke dalam pelukannya, ia berjanji pada dirinya sendiri kalau ia akan menjaga Aletta mulai saat ini.

Tangisan Aletta semakin menjadi-jadi saat ayahnya memeluk dirinya, pelukan ini adalah pelukan yang ia rindukan selama ini. Pelukan kasih sayang dari cinta pertama Aletta dalam hidup, pelukan pertama yang dulu Aletta dapatkan.

Amar melepaskan pelukannya lalu menatap Aletta, "Papa sekarang tidak akan pergi ke luar kota lagi, Papa akan menjagamu dan menyayangimu selalu mulai sekarang," Amar menghapus air mata Aletta di pipi.

Aletta pun mengangguk, ia senang kini ayahnya mulai sadar dengan semuanya.

"Kamu mau sekolah?" Tanya Amar.

Aletta menganggukkan kepalanya.

"Ya udah sana siap-siap, nanti telat. Hari ini kamu mau kan sarapan sama Papa lagi?"

Aletta hanya kembali mengangguk.

Sudah lama sepertinya mereka tidak sarapan bersama lagi.

_________

Aletta yang sudah memakai seragam sekolah turun ke ruang makan, di sana Amar sudah menunggu anaknya itu. Bella ternyata sudah tidak menangis lagi dan ia juga ikut sarapan di sana, Amar akan mengurus Bella karena bagaimana pun Bella juga anaknya.

Aletta duduk di kursi, ia menghela nafas berat.

Sudah berapa lama pemandangan ini tidak pernah ia saksikan, Aletta senang saat hidupnya kembali membaik. Aletta kini mulai kebingungan bagaimana caranya untuk memberitahu ayahnya kalau sebenarnya ia sedang sakit.

"Ah sudahlah itu pikirkan nanti saja," Batin Aletta yang tidak mau merusak hari bahagiannya ini.

Mereka menikmati sarapan dengan suasana baru, Aletta mulai pamit untuk pergi sekolah. Di luar ternyata Glen sudah menunggunya, Glen juga pamitan pada ayah Aletta, saat Glen melihat interaksi Aletta dan ayahnya ia tersenyum.

Hari ini Aletta tidak membawa mobil karena Glen akan membonceng Aletta, "Udah baikan?" Tanya Glen di perjalanan.

"Iya semalem," Balas Aletta agak menaikkan pita suasanya karena takut Glen tidak dengar.

"Bagus deh, udah bilang juga lu sakit?"

"Belum."

"Sampai kapan coba?"

"Iya nanti gue bilang deh."

"Minum obat gak tadi?"

"Minum."

"Bagus, awas aja kalau sampai tuh obat gak di minum lagi. Gue paksa lu minum obat."

Sesampainya di sekolah saat Aletta hendak membuka helm di kepalanya Glen mengdahului Aletta membukakan helm itu, tapi Aletta malah salah fokus pada gelang hitam yang Glen pakai.

"Tunggu!" Aletta memegang tangan Glen sambil terus memperhatikan Gelang itu.

"Apaan sih? Lepasin! Mau nyimpen Helm juga," Glen menghempaskan tangan Aletta.

Setelah itu Glen merangkul Aletta untuk pergi ke kelas, Aletta malah mematung membuat Glen menghentikan langkahnya, "Ada apa sih ya ampun?" Geramnya.

"Tunggu dulu makannya," Aletta kembali memperhatikan gelang di tangan Glen itu.

"Lu mau gelangnya? Gue lepas deh buat lu," Tanya Glen yang melihat Aletta begitu memperhatikan gelang di tangannya.

"Ini gelang darimana?" Tanya Aletta.

"Kepo, udah ayok ke kelas nanti telat," Glen menarik tubuh Aletta agar segera pergi ke kelas.

Selama di perjalanan ke kelas Aletta terus memikirkan tentang gelang itu, mengapa dan apa yang sebenarnya terjadi.

1
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Yuyun Rohimah
next
Once Maredni
wah,anak yatim-piatu tidak tau berterima kasih kayak Kinan,jahat sekali kamu
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next
Neneng Dwi Nurhayati
jahat kinan
Yuyun Rohimah
next
susi
Hari ini Gak Update yah, besok Up dua atau tiga deh buat ganti yang hari ini.
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
double up kalau boleh
Neneng Dwi Nurhayati
hebat kak, akhirnya ayah Aleta sadar
sunshine wings
Bagus jalan ceritanya author aku suka..
Semangat ya nulisnyaaa..
💪💪💪💪💪
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
💖💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!