Mereka menikah selama 2 tahun, sebuah pernikahan yang tidak di inginkan. Hingga berujung pada sebuah perceraian, tapi siapa sangka. Di malam terakhir menjadi sebuah malam panas yang sulit untuk di lupakan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MISM : Bab 10
Roni berjalan memasuki ruangan kerja Raymond, ia melihat pria itu tengah fokus pada layar laptop nya.
"Tugas yang anda berikan sudah selesai." Ucap Roni.
Raymond melirik ke arah Roni, "Kau jaminkan tidak ada pelanggan pria yang datang ke sana?" Tanya Raymond.
"Iya Tuan, dan 100 orang wanita yang anda sewa sudah memborong habis semua bunga yang ada di toko Nyonya Yumna." Jelas Roni.
"Baguslah.. Kau boleh pergi, dan ambil bonus mu nanti. Aku sudah mentransfer nya.." Ucap Raymond dengan senyuman di wajahnya.
"Terimakasih Tuan.." Roni langsung berbalik pergi, ia tersenyum senang saat mendengar jika ia mendapatkan bonus tambahan.
Roni juga berpikir, kenapa Raymond melakukan banyak hal ini untuk Yumna. Bukankah mereka sudah bercerai? Dan kenapa baru sekarang Raymond melakukan hal ini kepada Yumna.
Raymond terdiam dengan mata yang menatap ke luar kaca, ia menatap langit yang mulai berubah warna.
"Arg... Sial." Maki Raymond, entah apa yang tengah pria itu pikiran. Tapi ia nampak sangat kacau.
...
Yumna masih berada di toko bunganya, jam menunjukkan pukul 18.00 WIB. Yumna tersenyum senang, ia tidak ada niatan untuk pulang cepat-cepat. Hatinya masih berbunga-bunga karena semua dagangannya sudah habis di borong oleh orang-orang.
Yumna duduk seraya menikmati secangkir coklat dingin yang sengaja ia buat, untuk sesaat ia merasakan kenikmatan coklat dingin miliknya.
Hingga pintu tokonya terbuka, Yumna melihat pria yang pernah datang ke tokonya. Pria itu nampak terkejut karena semua bunga yang ada di toko Yumna sudah tidak ada.
"Maaf Tuan, tokonya sudah tutup. Semua bunga nya sudah habis." Ucap Yumna dengan permohonan maaf yang sangat tulus.
Angga tersenyum, "Iya tidak papa, tapi sangat di sayangkan aku datang terlambat." Ucap Angga seraya melihat toko bunga Yumna yang sudah rapi.
Mendengar hal itu Yumna merasa tidak enak, "Maaf sekali Tuan." Ucap Yumna.
"Enggak papa kok, apa kau baru membuka toko di sini?" Tanya Angga, karena selama beberapa tahun ia baru melihat Yumna di daerah ini.
Yumna tersenyum, "Iya, saya baru membukanya sekitar 1 bulan yang lalu." Jawab Yumna.
"Pantas saja, aku baru melihat toko bunga di daerah ini." ucap Angga.
Yumna tersenyum, ia melihat wajah pria itu sangat tampan. Bahkan ia tidak kalah tampan dengan Raymond.
"Boleh aku duduk?" Tanya Angga, ia seakan ingin mengobrol lebih lama dengan Yumna.
"Tentu.." Jawab Yumna, mereka duduk saling berhadapan. Tak lupa Yumna juga menawarinya coklat dingin, dan dengan senang hati Angga menerima tawaran dari Yumna.
"Jadi kau tinggal di daerah sini?" Tanya Angga.
"Emm.. Iya, tapi di daerah apartemen X." Jawab Yumna.
Mendengar hal itu Angga terkejut, ia tahu kawasan apartemen itu adalah kawasan kumuh dan rawan orang-orang jahat.
"Apa kau serius tinggal di sana?" Tanya Angga.
"Iya, memangnya kenapa?" Tanya Yumna penasaran.
"Enggak, hanya saja di kawasan apartemen itu cukup kumuh dan sering terjadi kejahatan. Apa kau tidak takut?" Tanya Angga dengan mata yang menatap ke arah Yumna.
Mendengar hal itu Yumna terdiam dan terkejut, ia kini sadar. Pantas saja apartemen itu dijual dengan harga yang murah. Rupanya memiliki reputasi yang buruk...
"Maaf.. Maaf.. Aku tidak bermaksud untuk menakuti mu." Ucap Angga dengan senyuman.
"Enggak.. Tapi ucapan mu memang membuat ku sedikit takut." Jawab Yumna.
"Yang terpenting kau jangan pulang larut malam." Jawab Angga dengan senyuman.
Deg...
Yumna melihat jam sudah ingin menunjukkan pukul 19.00 WIB, dan perasaan takut di rampok ataupun di perkosa mulai menghantui pikiran Yumna.
Angga yang menyadari hal itu tersenyum tipis, "Saran dari ku, sebaiknya kau pindah apartemen." Ucap Angga dengan senyuman.
"Emm.. Aku sudah membeli apartemen itu, dan tidak mungkin aku mendapatkan apartemen yang lebih murah dari itu." Jawab Yumna dengan senyuman di wajahnya, ia tidak bisa menghambur-hamburkan uang yang ia dapatkan dari Raymond.
Apalagi kehidupan di Jakarta sangatlah sulit, ia tidak mau hidup menjadi seorang gelandangan hanya karena tinggal di tempat yang lebih mewah.
Angga tersenyum, ia lalu bangkit dari tempat duduknya. "Terimakasih Coklat dinginnya." Ucap Angga.
Pria itu lalu pergi begitu saja, meninggalkan toko bunga Yumna. Melihat Angga yang pergi, Yumna terdiam sejenak.
"Ah.. Gantengnya.." Gumam Yumna, ia baru bertemu dengan pria yang sangat tampan. Meski begitu Raymond jauh lebih tampan.
Yumna lalu bangkit dan segera membereskan semua barang-barang miliknya, ia takut pulang terlalu malam dan terjadi hal yang seperti kemarin.
Yumna keluar dari toko bunga miliknya, ia melirik jalanan kota masih sangat ramai. Dengan perasaan yang sedikit takut, Yumna kembali berjalan ke jalanan biasa ia pulang.
aku masih ingat soper nya reymon yg meninggal ,,kasihan..yumna sudah di peringati oleh soper nya jgn sembarangan kasih tau orang nama suami nya,,karna kita tidak tahu rencana seseorang...sudah tahu suami nya byk musuh....sekarang jadikan pelajaran yumna..jgn ngeyel kalau lg di peringati oleh suami mu atau orang kepercayaan suami mu..
tiap hr up knapa thor..
cerita mu ini bgs kok