NovelToon NovelToon
DANGKAL

DANGKAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Wanita Karir / Kaya Raya / Dendam Kesumat / Office Romance
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eristia Rahman

Kisah cerita tentang Empat Sahabat sejak SMA. Seiring waktu, mereka tumbuh dewasa dan Memiliki peran sebagai CEO, Penyelamat Perusahaan, Pecandu Narkotika Dan seorang polisi.


Awal mulanya baik-baik saja persahabatan mereka. Namun, karena keegoisan mereka terjadi pertikaian. ketika mereka saling memliki perasaan satu sama lain.

Lebih parahnya lagi, ketika Perasaan mereka tidak terbalas. Sehingga mereka terjerumus kedalam pergaulan bebas dan memicu dendam untuk membalasnya dengan cara keji.


"Ini soal Hati, bukan soal Dia adalah Sahabat kita" Tegas pemilik Dendam.

Yuk simak ceritanya sampai tuntas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eristia Rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode #6

"Keterlaluan kamu Cris, kita sibuk mengerjakan tugas kamu malah santai" pesan what's up dari Nay merasa kesal.

"Sorry Nay, aku benar-benar lupa kalau ada tugas!" Balas Cris berbohong.

"Hhmmm ..."

"Hehehe ...." sambungnya Cris kehabisan kata-kata sambil menidurkan tubuhnya yang sudah kelelahan karena bercinta dengan Putri.

Nay pun bergegas merapihkan buku yang tergeletak di meja dan lekas memasukannya ke dalam tas. Lalu, ia berpamitan kepada Ajie dan Vera dengan tegesa-gesa. Mereka pun berdua merasa kebingungan yang tiba-tiba Nay pamit pulang cepat seolah ada sesuatu yang mendesak.

"Mau aku antar, Nay?" Kata Ajie dengan tawarannya.

"Tidak perlu, Jie .... Aku mau naik angkot saja" jawab Nay lalu pergi.

Ajie pun hanya terdiam atas tawarannya di tolak secara langsung dan Vera hanya menyimak mereka berdua tanpa bersuara sedikit pun.

Setelah kepergian Nay, yang terisa hanya Ajie. Ia pun berpamitan kepada Vera untuk pulang. Namun, Vera menahannya dengan alasan sedemikian rupa.

"Jie, please deh jangan tinggalin aku secara mendadak begini?!" Ucap Vera dengan memasang wajah lesunya.

"Tugas kita sudah selesai jadi mau ngapain lagi aku disini" Jawabnya dengan alasan yang tepat.

"Trus kamu gak mau nemenin aku gitu? Ngapain ke atau apalah ...?!" Pintanya penuh harapan kepada Ajie. Vera mengharapkan Ajie mau menemaninya seharian atau mengajaknya jalan seperti kemaren Nay bersama Ajie berjalan berduaan ke suatu tempat yang tidak Vera ketahui.

"Hhmm ..." dengan lesunya Ajie dan mengurungkan niatnya untuk pulang serta mengiyakan untuk menemani Vera seharian dirumahnya.

Sore menjelang malam tepat pukul 17:00 WIB. Vera sudah kehabisan akal untuk berduaan bersama Ajie. Ia pun memintanya untuk jalan keluar makan di lesehan jalan raya yang tak jauh dari rumahnya. Lalu, dengan berat hati Ajie pun mengiyakan dan kebetulan perutnya juga sudah keroncong.

"Sebentar ya, aku ganti baju dulu!" Ucap Vera dengan senang.

"Ya ..." sambung Ajie sembari melihat ponselnya.

Tak cukup lama Vera selesai ganti baju, ia pun segera keluar dari kamarnya dengan memasang wajah cerianya.

"Yuk , kita jalan sekarang Jie" ucapnya Vera.

Ajie pun menyalakan motornya dan menancapkan gasnya dengan perasaan tak karuan. Sisi lain ia sudah lapar dan isi kepalanya dipenuhi oleh Nayla yang tiba-tiba saja pergi mendadak entah kemana. Vera yang tak mengetahui keadaan Ajie, ia merasa Ajie baik-baik saja.

"Kita akan makan dimana Ver?" Tanya Ajie.

"Kamu mau makan apa Jie?" Jawabnya.

"Sate taican enak kali ya!"

"Boleh ..." jawab Vera dan lekas menunjukan tukang sate taican yang paling enak yang pernah ia makan sebelumnya.

Mereka berdua lekas menghampiri tukang sate taican yang berada dipinggiran jalan trotoar dan lekas memesannya beberapa tusuk beserta lontongnya.

Disekitaran trotoar jalanan cukup ramai dengan anak muda yang sebagiannya ada berpasang dan sebagiannya lagi hanya para sahabat yang ceria saling bertukar cerita. Lantas keadaan sekitar pun membuat Ajie merasa cemburu, karena ia sudah lama tak kumpul bersama Nay serta Cris.

Memang akhir-akhir ini mereka tengah sibuk mempersiapkan ujian akhir sekolah. Tapi, apalah daya karena kesibukan itu, mereka tak bisa berkumpul untuk sementara waktu.

"Ayo makan Jie ..." kata Vera sambil menyodorkan piring yang sudah ada sate taican didalamnya.

"Oh ya ...., makasih Ver" singkatnya lekas memakan sate taican itu dengan lahap dan menunda isi kepalanya sejenak soal Nay dan persahabatan yang lama sudah tidak kumpul bersama.

Vera amat senang melihat Ajie makan selahap itu, bahkan ia pun menawarkan lagi untuk menambah beberapa tusuk sate lagi. Tapi, Ajie menolaknya karena sudah merasa kenyang.

Setelah perut terisi penuh oleh sate taican, mereka pun asik ngobrol santai sambil menikmati secangkir kopi panas dan lantunan lagu yang di nyanyikan oleh pengamen jalanan di sekitaran mereka. Suasana itu cukup menyenangkan bahkan Ajie sampai lupa soal isi kepalanya yang sempat membuatnya jenuh.

"Nana na na ....!" Suara Vera mengikuti para pengamen yang tengah asik bernyanyi sambil meminta sedikit rupiah pada orang-orang yang ada di trotoar.

Terlihat seceria itu perasaan Vera, sampai ia mengikuti lantunan lagu dari para pengamen jalanan. Ajie yang memperhatikannya hanya membalas dengan senyuman pada Vera.

"Kamu tuh ..." ucap Ajie dengan senyuman sambil menyenderkan punggungnya di kursi milik pedagang dengan mencuri-curi pandang pada wajah Vera yang terlihat cantik malam ini.

Vera membalas senyum kembali dan membalas sebagian pandangan Ajie kepadanya. Lalu, ia pun mulai menyenderkan wajah miliknya di pundak Ajie. Ajie pun membiarkan pundaknya di sender olehnya.

Beberapa menit berlalu dan malam pun sudah mulai menginjak setengah tua tepat pukul Sepuluh malam. Vera mulai membuka obrolan mengenai suasana hatinya pada seseorang.

"Jie, salah tidak bila aku memiliki perasaan pada seseorang yang sudah lama berteman dengan ku!" Tanya Vera di atas pundaknya.

"Tidaklah Ver ...! Memang siapa lelaki itu?" Jawab kembali Ajie sambil menanyakan kembali padanya.

"Hhmm ..., nanti juga kamu tau!" singkatnya dengan wajah terlihat malu.

Dengan wajah malu milik Vera yang terlihat jelas sekali oleh Ajie. Ia mencurigai kalau lelaki itu adalah dirinya. Dan Ajie berusaha untuk tidak memberikan sebuah perhatian yang lebih, yang saat ini berada disampingnya. Bahkan Ajie pun mulai mengangkat wajah Vera untuk meninggalkan pundak miliknya dengan alasan terasa pegal.

Vera dengan polosnya tak menyadari soal isi hatinya Ajie dan kebohongannya. Ia malah tetap menceritakan soal perasaanya dari awal sampai saat ini kejadiannya seperti apa. Sampai-sampai perasaan itu datang dengan tiba-tiba dan mulai bergantung padanya. Ajie mulai panik dan keringat dingin soal ceritanya yang hampir mirip dengan dirinya.

"Jangan-jangan kamu Ver ...?" Kata dalam hatinya.

Ajie berusaha membuang kecurigaan terhadapnya karena tidak ada bukti. Tapi, hatinya merasa mengganjal bahwa kebenarannya Vera menyukai dirinya sejak dulu.

Selama persahabatan mereka sejak SMA kelas satu. Ajie memang kurang pandai menyimak soal perasaan wanita. Karena ia sendiri belum pernah merasakan hal itu kepada wanita mana pun. Tapi, sejak kejadian beberapa minggu lalu saat bersama Nay. Ia sendiri baru merasakannya! Ternyata, rasanya memiliki hati yang sedang berbunga itu indah sekali.

Keindahan itu benar-benar terasa luar biasa dan letaknya berada pada hati yang paling dalam. Bahkan hampir membunuh semua isi kepala saat tengah asik merasakan jatuh cinta.

"Kenapa wajah mu seperti itu Jie ...?" Tanya Vera

"Oh ... Tidak apa-apa Nay!"

"Loh kok Nay?" Tercengang Vera.

"Maksud aku, kamu Ver ...!" Jawab Ajie kebingungan kenapa sampai salah memanggil nama. "Sial, kenapa saat seperti ini aku salah bicara" sambung kembali dalam hati Ajie merasa malu dan takut dicurigai oleh Vera soal perasaanya.

Vera mulai curiga, bahwa Ajie mulai menyukai Nayla. Sejak kejadian berboncengan romantis Nayla bersama Ajie pada Minggu lalu. Ia merasa kesal sekali waktu bahkan terbakar cemburu. Tapi, Vera berusaha tak menunjukkannya saat bersama keduanya bertemu.

"Aku berharap kamu tidak memiliki perasaan terhadap sahabat kita ya Jie ...!" Kata Vera dengan wajah seriusnya.

"I ...i ..iya Ver ...!" Jawabnya penuh ketakutan.

Serentak Ajie diam tanpa kata dan mulai menghindari pandanganya terhadap Vera. Isi kepala Ajie mulai penuh secara tiba-tiba karena kesalahannya. Bahkan saat ini Vera sudah mulai menunjukan dengan kata-kata yang sangat Jelas untuk melarangnya memiliki perasaan terhadap sahabat dekatnya atau Nayla yang Vera maksud.

1
ErisGTR
Salam hangat dari author "DANGKAL"

Bila tidak ada halangan! Saya usahakan update pukul 18:30 ya.

Terima kasih, jangan lupa tinggalkan jejak komentar kalian serta like.
/Kiss//Kiss//Kiss/
ErisGTR
untuk update setiap hari. Tapi, tak menentu jam nya ya/Smile/.

terma kasih yang setia membaca dan jangan. lupa like serta tinggalkan komentar untuk memperbaiki penulisan dan cerita DANGKAL ya/Kiss/
Anita Jenius
5 like mendarat buatmu kak..
semangat ya. thanks
ErisGTR: mksh kak
total 1 replies
ErisGTR
gereget ya /Grin/
Aulian Mahardika
jangan dilepas ver/Drool//Drool/
Aulian Mahardika
sangat mnyenangkan
Aulian Mahardika
setengah itu ya thor/Angry//Angry//Angry/
ErisGTR
selamat menikmati pecinta novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!