Maaf Aku Memilih Pergi

sebelum keluar ke pelaminan kedua mempelai di arahkan oleh Haji So'na untuk melakukan sungkeman pada kedua orang tua mereka

kedua orang tua hanum dan Damar juga para keluarga besar mereka di arahkan untuk duduk di ruang depan agar sang pengantin bisa melakukan sungkeman

Walaupun kepala haji So'na berdenyut sakit karena benturan keras tadi saat jatuh dari atas tempat tidur Hanum tetap saja beliau menunaikan tugasnya menuntun kedua pengantin menyelesaikan semua ritual sebelum keluar dari rumah menuju pelaminan

Perasaan haru kini menyelimuti ruangan itu

Bunda Kumala sudah berlinang air mata karena merasa bahagia bisa mendampingi putri bungsunya menuju kehidupan yang baru

Walaupun ini bukanlah yang pertama tapi semua terasa istimewa karena hanum melaksanakan ijab kabulnya di rumah mereka dan semua orang berbahagia

begitu pun dengan sang ayah dan kedua kakak Hanum merasa haru dan bahagia

Kedua orang tua damar pun merasakan kebahagiaan karena putra mereka bisa mempersunting wanita yang Putranya cintai sejak lama

rasa haru dan bahagia menyelimuti hati mereka

"Nak sekarang putriku adalah tanggung jawabmu, tolong jaga putri bapak baik-baik jangan sakiti hati dan fisiknya jika suatu hari kamu sudah tidak ingin lagi dengannya maka kembalikanlah putriku secara baik-baik seperti saat kau memintanya pada bapaka dan keluarga bapak jangan kau telantarkan dia apalagi dia bukanlah wanita yang bebas kamu menikahi wanita yang memiliki tanggung

jawab pada putrinya dari pernikahan terdahulunya

Jadi bapak mohon sayangi dan jaga dia seperti kami menyayangi dan melindunginya " ucap pak reski pada Damar saat damar sungkeman padanya

'iya pak saya akan selalu berusaha untuk membahagiakan hanum dan Renata karena Renata sudah saya anggap putri kandungku" jawab damar mantap

Pak reski menepuk punggung menantu barunya dengan pelan

Setelah acara sungkeman kini Hanum dan Damar sudah duduk bersanding di pelaminan

Suara musik dari elektone yang menghibur tamu undangan sudah berbunyi dan suara merdu para biduan terdengar menghibur

Di tengah-tengah acara saat tamu undangan sedikit berkurang tiba-tiba saja suara tabuhan Gandrang (Gendang ) dan suling terdengar di telinga para tamu yang sedang menikmati hidangan yang disajikan

Para penari berjalan dengan anggunnya memasuki pelataran yang ada di depan pelaminan dimana kedua mempelai duduk berdampingan

Lentik jari penari mengikuti suara alat musik tradisional Makassar

Membuat para tamu mengalihkan perhatian mereka ke arah penari yang terlihat cantik dan lemah gemulai dalam menggerakkan tangannya

Diakhir tarian mereka banyak keluarga dan para tamu naik mendekati para menari dan memasukkan uang kedalam bosara yang mereka bawa sebagai rasa senang mereka melihat para penari menghibur

"Bosara adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyajikan kue

Bosara juga merupakan wadah dalam menyuguhkan kuliner tradisional kepada tamu sebagai bentuk pemuliaan dan penghormatan bagi para tamu undangan

dan para penari juga biasa memakainya sebagai alat pelengkap dalam tarian mereka

Bosara itu mereka tidak isi dengan kue atau makanan lain tapi para penari mengisinya dengan sedikit beras

Beras itu sendiri di lemparkan dalam sebuah gerakan di tari Bosara

Bosara juga terbuat dari berbagai macam jenis ada yang terbuat dari bahan stainless dan ada juga yang terbuat dari plastik

Bentuknya pun berbagai macam ada yang besar dan kecil

keluarga damar juga tidak mau ketinggalan mereka juga memberikan saweran pada para penari bahkan ada yang memberikan juga pada pemegang alat musik tradisional yang mengiringi para penari

setelah para menari menyelesaikan tariannya tepuk tangan terdengar sangat riuh

Para tamu undangan yang sejak tadi berdiri menyaksikan pagelaran tari kini berbaris naik ke pelaminan untuk memberikan ucapan selamat untuk kedua mempelai

Hanum juga sangat bahagia karena putrinya duduk tenang di pangkuan sang bunda

Tapi saat para penari manari Renata ikut menggoyangkan badan dan tangannya mencoba mengikuti gerakan para penari itu

Sambil tertawa-tawa sehingga membuat orang yang melihatnya ikut tertawa bahkan adik sepupu hanum merekamnya di ponsel mereka

Hanum tersenyum melihat tingkah laku putrinya yang terlihat turut bahagia dalam kebahagiaannya dan damar

Setelah para tamu kembali sepi suara Ganrang (gendang) kembali berbunyi menandakan jika para penari akan kembali mempertunjukkan kebolehannya

Kali ini mereka akan menari tarian empat etnis yaitu tarian dari 4 suku Makassar,bugis, mandar dan Toraja

Begitu indah gerakan mereka yang lemah gemulai memperkenalkan gerakan tari dari empat suku

Para tamu dam keluarga hanum terlebih keluarga Damar mereka bertepuk riuh saat salah satu dari penari yang berpakaian adat Toraja naik ke atas sebuah Gandrang (gendang) dan mulai menari

Para tamu dan keluarga hanum pun kembali memberikan saweran pada para penari

Banyaknya rangkaian acara di acara resepsi pernikahan Damar dan hanum menuai decak kagum dari keluarga Besar Damar yang turut hadir di sana

Setelah acara demi acara selesai kini tiba saatnya acara foto-foto dengan pengantin

Keluarga mereka silih berganti berpose ada yang berasama para keluarga ada juga dengan keluarga masing-masing

Begitupun dengan keluarga Damar turut serta mengabadikan Wajah cantik dan tampan mereka

Sore menjelang Hanum dan damar masuk kedalam kamar mereka untuk berganti pakaian

Hanum melepaskan pakaian pengantinnya si bantu oleh Mua begitu pun dengan damar

"Alhamdulillah, kepala qku rasanya kembali ringan " ucap hanum setelah semua aksesoris di kepalanya di lepas

Dan para Mua sudah keluar dari dalam kamar itu

Hanum masuk kedalam kamar mandi untuk menghilangkan rasa pegal di tubuhnya

Setelah mandi dan merasa segar hanum meminta Suaminya Untuk membersihkan diri karena hanum sudah merasa sangat lapar

"mas ayo kamu bersih-bersih dulu, setelah itu kita makan hanum sudah lapar banget " ucap hanum

"iya Sayang " jawab damar dan itu membuat pipi hanum jadi merah merona

Setelah beberapa menit Damar di dalam kamar mandi,damar pun keluar menemui istrinya dengan memakai pakaian yang hanum berikan kepadanya

Baju kaos lengan panjang tapi nyaman untuk dipakai juga sebuah celana panjang kain

"mas kamu lapar nggak !? Makan yuk " ajak Hanum

"iya sayang mas lapar banget tapi mas heran kok saat kita resepsi mas nggak merasakan lapar hanya rasa haus aja yang mas rasa itupun tidak seberapa padahal kan kita itu pakai pakaian pengantinnya dari pagi hingga sore tapi kok baru sekarang baru merasa lapar" kata damar

"iya mas,hanum juga Heran kok bisa sih ya mas" jawab hanum membenarkan ucapan suaminya itu

"ah sudahlah mas,ayo kita keluar vari makan laper banget ini" ucap hanum dan damar hanya mengangguk saja

Hanum mengambil hijab instannya lalu mengenakannya

Mereka pun keluar dari dalam kamar lalu berjalan beriringan menuju meja makan

"eh daeng ga'ga cariki apa nak!?" tanya salah satu tante hanum saat melihat hanum dan Damar

Hanum sudah terbiasa di panggil dengan panggilan daeng ga'ga Selama tinggal di Makassar

Sedangkan Damar bingung Siapa yang ibu itu panggil

"Hanum lapar tante" jawab hanum

"oh kodong laparki nak,tunggu nah kuambilkanki dulu makanan

Dudukmaki dulu nak " ucap tante Memang ya nama ibu itu daeng Memang

"Iya Mak" jawab Hanum,hanum memang memanggil tantenya itu dengan panggilan ammak

"sayang tadi ibu itu panggil kamu siapa!?" tanya Damar karena penasaran

"oh itu panggilan aku mas disini jadi namaku disini itu daeng gaga" jawab Hanum

"apa sayang !? Daeng gagak!? Emangnya kamu ini burung gagak apa!?" ucap Damar

"iiish mas bukan daeng gagak mas tapi daeng gaga katanya artinya itu cantik