NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan Bisnis

Terjebak Pernikahan Bisnis

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selingkuh?

"Fee, jangan lupa dengan pembicaraan kita tadi malam!" ucap Yamato saat berjalan beriringan bersama Freya menuju ruang makan.

Bunga asmara yang bermekar indah di pagi hari kembali layu, setelah Yamato mengingatkan Freya mengenai pembicaraan tadi malam. Gadis cantik berdarah Jepang itu hanya bisa mendengus kesal sambil menatap Yamato yang mendahuluinya. Freya mengembangkan senyum tipis setelah kehadirannya di ruang makan disambut hangat oleh ibunya. Maharani.

"Pagi, Fee," sapa Maharani dengan senyum yang sangat manis. "Tumben jam segini sudah rapi?" Maharani mengernyitkan kening setelah mengamati penampilan putri bungsunya.

"Pagi, Ma. Aku harus berangkat lebih awal karena ada tugas penting di kampus," jawab Freya setelah duduk di kursinya. "Aku mau selai coklat, Ma," tunjuk Freya pada beberapa selai yang ada di dekat Maharani.

"Kamu masih dekat pemuda bernama Rama itu, Fee?" Tiba-tiba Yamato menanyakan hal tak terduga ini.

Tentu saja hal ini berhasil membuat Freya terkejut, karena selama ini dia tidak pernah menceritakan hal ini kepada keluarganya. Freya meletakkan rotinya seraya menatap Yamato dengan intens.

"Papa kenal Rama?" selidik Freya.

"Namanya Danu Ramadhan. Rumahnya ada di Surabaya. Agamanya islam. Ayahnya seorang dosen di Universitas Surabaya dan ibunya seorang Bidan. Dia masuk kampus karena mendapat beasiswa dan dia tinggal di kos Delima, satu kilometer dari kampus. Kalau malam dia menjadi barista di cafe Loods." Yamato mengembangkan senyum smirk setelah menjelaskan semuanya.

Freya tercengang setelah mendengar apa yang diutarakan oleh ayahnya. Semua tentang Rama benar adanya seperti itu. Dia tidak menyangka jika Yamato menyelidiki Rama sampai sedetail itu.

"Bagaimana Papa bisa tahu? Papa mengintaiku?" Cecar Freya.

"Kamu lupa siapa Papa, Fee? Menyelidiki pemuda ingusan itu bukanlah hal yang sulit, Sayang," jawab Yamato seraya tersenyum tipis. "Jangan melakukan tindakan bodoh, Fee. Apalagi sampai berharap menikah dengan dia. Tidak akan terjadi meski dalam mimpimu sekalipun!" Yamato menatap tajam ke tempat Freya.

"Pa, sudahlah," lerai Maharani setelah mendengarkan semuanya. "Sebaiknya kita sarapan dulu," ucap Maharani dengan tutur kata yang lembut.

"Aku sarapan di luar." Yamato berdiri dari tempatnya.

"Apa kau ingin sarapan bersama dengan wanita itu?" Maharani menatap tajam ke tempat Yamato.

"Jaga ucapanmu, Ma!" sarkas Yamato seraya menatap Maharani. "Sebaiknya kamu nasehati Freya agar menerima perjodohan dengan Alex."

Yamato berlalu begitu saja tanpa menyentuh sarapan yang sudah disiapkan. Freya tercengang kembali mendengar pembicaraan orang tuanya. Bukan masalah perjodohan yang membuat Freya terkejut, tetapi pembicaraan orangtuanya mengenai wanita lain.

"Fee, jangan membantah papa. Tidak ada salahnya kamu menerima pernikahan ini. Papa ingin yang terbaik untukmu." Tutur kata Maharani terdengar lembut dan menenangkan.

"Ma, please. Jangan memaksaku menikah. Aku ingin bersenang-senang dulu," jelas Freya seraya menatap ibunya penuh harap. "Sebaiknya kita jangan membahas masalah perjodohan, Ma. Apakah Mama ada masalah dengan papa?" Freya mengalihkan pembicaraan.

"Ma," panggil Freya sambil menatap ibunya. Dia semakin penasaran karena Maharani tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Sebaiknya kita segera sarapan, Fee." Sepertinya maharani tidak mau membahas hal ini dengan Freya.

Tak ada pembicaraan apapun lagi di antara ibu dan anak itu. Keduanya fokus dengan makanan masing-masing. Namun, pikiran Freya masih dipenuhi rasa curiga atas tuduhan ibunya. Gadis cantik itu mengamati ekspresi wajah sang ibu yang terlihat resah.

"Ma, apakah papa selingkuh?" Karena terus dirundung rasa penasaran, akhirnya Freya memberanikan diri bertanya.

"Entahlah. Mama juga bingung. Beberapa hari ini Papamu berubah. Kata sandi handphone nya ganti dan sering keluar kamar di tengah malam. Tadi malam Mama tidak sengaja mendengar papa menelfon seorang wanita dan mungkin sekarang sedang bertemu," jelas Maharani dengan suara bergetar.

Mata sipit Freya terbelalak setelah mendengar penjelasan panjang itu. Dia tidak menyangka jika ayahnya berani mengobarkan api perselingkuhan. Freya semakin geram dengan Yamato karena hal ini.

"Mama tidak perlu menangisi papa. Aku akan menyelidiki semua ini, Ma," ujar Freya.

"Tidak perlu, Sayang. Sebaiknya kamu fokus kuliah saja. Jangan ikut campur masalah orang dewasa," cegah Maharani.

Freya beranjak dari temat duduknya. Lantas dia berjalan memutari meja makan dan berakhir di samping ibunya. Freya memeluk erat Maharani. Tatapan matanya terlihat sendu karena memikirkan nasib pernikahan orang tuanya.

"Aku berangkat ke kampus dulu, Ma. Aku pasti akan melakukan yang terbaik untuk Mama. Jangan sedih, okay?" pamit Freya seraya mengembangkan senyum yang sangat manis.

****

Mobil SUV hitam baru saja memasuki gerbang rumah megah bernuansa eropa. Seorang pria yang memiliki postur gagah keluar dari sana. Dia melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya tatkala sampai di teras rumah.

"Tuan muda," sapa asisten rumah tangga yang membukakan pintu untuknya. "Silahkan masuk. Tuan besar dan Nyonya ada di ruang makan," ucap wanita paruh baya itu.

Pria tampan itu hanya mengembangkan senyum tipis sebelum berlalu dari ruang tamu. Dia melangkah dengan gagahnya menuju ruang makan, di mana orang tuanya berada saat ini.

"Alex!"

Sang pemilik nama hanya tersenyum simpul setelah mendengar namanya disebut oleh wanita paruh baya yang sedang berjalan ke arahnya. Pelukan hangat penuh kasih yang sudah lama dirindukan itu pun akhirnya terobati.

"Mama tidak menyangka jika kamu sampai di Indonesia sepagi ini," ucap wanita paruh baya bernama Bertha itu.

"Seharusnya aku sudah sampai di Indonesia sejak tadi malam. Pesawat sempat delay dan aku pun harus menemui seseorang terlebih dahulu," jawab Alexander setelah duduk di kursinya.

"Laura?" sahut Wiratama seraya Alexander.

Alexander hanya mengedikkan bahu setelah mendengar nama mantan sekretarisnya itu disebut. Dia tidak mau membahas hal ini lagi karena bisa menimbulkan perdebatan dengan Bertha. "Bagaimana kabar papa?" tanya Alexander seraya menatap Wiratama.

"Ya, seperti yang kamu lihat sekarang. Papa sehat dan tentunya sedang menunggu jawabanmu mengenai perusahaan om Yamato."

"Akan lebih baik jika sekarang kita sarapan. Aku belum minat menikah," jawab Alexander seraya mengambil roti dan selai.

Sementara Bertha hanya menghela napas panjang setelah mendengar jawaban putranya. Wanita paruh baya itu mulai resah karena putra semata wayangnya tak kunjung menikah meski usianya sudah tiga puluh tahun. Bertha menoleh ke samping, menatap Wiratama penuh arti. Setelah itu dia beralih menatap Alexander sekilas.

"Al, hari ini jangan pergi kemana-mana ya. Mama mau pergi dan rencananya pulang besok pagi. Kamu di rumah saja agar papa tidak sendirian di rumah," ucap Bertha seraya mengoles selai kacang di atas rotinya.

"Tumben? Sejak kapan Mama pergi tanpa mengajak papa?" Alexander mengernyitkan kening seraya menatap ibunya.

Alexander heran saja karena selama ini kedua orang tuanya tidak pernah terpisahkan. Mereka selalu pergi bersama meski ada urusan bisnis sekalipun. Hubungan kedua orang tuanya sangat harmonis dan romantis meski bukan pasangan muda.

"Mama ada urusan penting dan ini adalah urusan wanita. Papa tidak boleh tahu mengenai hal ini," jawab Bertha seraya tersenyum simpul. "Mama mau siap-siap dulu. Silahkan lanjut sarapannya," pamit Bertha sebelum berlalu dari ruang makan.

Suasana di ruang makan mendadak sunyi sepi seperti tak berpenghuni. Beberapa kali Alexander menatap wajah ayahnya karena menemukan ekspresi yang tak biasa. Wiratama terlihat murung dan tatapannya kosong.

"Papa ada masalah?" tanya Alexander setelah selesai sarapan. Dia menuang air ke dalam gelasnya.

"Sudah lama Papa ingin membahas masalah ini tapi Papa merasa malu sebagai seorang suami," ucap Wiratama dengan suara yang berat.

"Mama selingkuh?" tebak Alexander.

"Papa tidak tahu apakah ini disebut selingkuh atau bukan. Jujur saja Papa resah dan tidak bisa melakukan apa-apa karena rasa cinta Papa kepada Mamamu. Mungkin kamu bisa membantu Papa, Al," jelas Wiratama.

Alexander semakin bingung setelah mendengar penjelasan ayahnya. Selama ini dia tidak pernah melihat Wiratama seresah saat ini. "Katakan dengan jelas, Pa. Jangan berbelit-belit!" ujar Alexander dengan tatapan penuh arti.

"Tolong selidiki Mamamu. Dia tidak selingkuh dengan seorang pria, tapi dia memiliki simpanan seorang gadis belia. Seringkali Papa melihat pesan mesra di handphone mamamu. Pastikan siapa sebenarnya pemilik kontak 'Lili' di handphone mamamu."

Penjelasan panjang yang diutarakan Wiratama berhasil membuat Alexander terkejut bukan main. Dia tidak pernah menyangka jika ibunya sampai pindah haluan.

"Lili?" gumam Alexander.

1
Bunda dinna
Alex memang sudah g brres Fee,,jadwal sama tempat KKN sdh di ganti..
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Titik pujiningdyah: mulai bucin dia
total 1 replies
Bunda dinna
Kisah Alex Freya lebih unik,,honeymoon di kampung dan di rumah sederhana.
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Titik pujiningdyah: itu si freya udah gk trima bund😄
total 1 replies
Ayu Syarifah
bgus sngt rmntis
Titik pujiningdyah: ditunggu next episode ya kakk
total 1 replies
Bunda dinna
Hujan petir membawa berkah buat Alex
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkkw. akhirnya alex jun otw
total 1 replies
yani
akhirnya terjadi juga 😁
Titik pujiningdyah: goal ya bund
total 1 replies
Bunda dinna
Selamat hari raya Idul Adha juga thorr..
Titik pujiningdyah: jangan lupa bikin dendeng bund kalau dpt daging bnyk
total 1 replies
Bunda dinna
Kalau hidup sederhana memang sudah resiko pemadaman Free..bhkan signal ilang2..😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: blm pernah ngerasain minta trasi
total 1 replies
Bunda dinna
Hidup sedeehana tapi makanan tiap hari beli,,duuhhh ada2 saja Alex sama Freya 😂😂😂😂😂😂
Bunda dinna
Sabar Alex,,sebelum berangkat pastikan dulu Alex sudah borong stok sabar sebanyak banysknya 😂😂😂😂
yani
nggak papa Al kn sdh halal
Idar Lalimat
mana up lagi dah nunggu ni 🤪
Titik pujiningdyah: sebentar lagi ya kak
total 1 replies
Bunda dinna
Harusnya pakai kayu saja pas masak,,g usah pakai kompor gas bahaya,,bisa meleduk 😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwwkk. mereka emang somplak
total 1 replies
yani
sama" nggak bisa masak /Facepalm/
Titik pujiningdyah: sama-sama kacaunya
total 1 replies
yani
ternyata sama" nggak bisa hidupkn kompor
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
total 2 replies
Bunda dinna
Alex sehari 3 kali makan masakan Freya langsung di larikan ke RS,,kalau g keracunan makanan ya tensi melonjak 😂😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: hipertensi dadakan
total 1 replies
Bunda dinna
Sok2an belajar hidup sederhana,ujung2nya pada bingung keduanya 😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwk masang regulator saja tidak bisa. kalah sama emak emak
total 1 replies
Bunda dinna
Alex mau kasih kejutan lagi buat Freya..
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
Bunda dinna
Alex g lagi kesambet kan?? manis banget.
tumben
Titik pujiningdyah: salah makan bund
total 1 replies
Bunda dinna
Jika Alex bisa tegas memutuskan kekasihnya rumah tangganya bakal berjalan normal..
Mardiana Edi
nunggu pacar alex tau klo alex sudah menikah pengen tau reaksinya
Titik pujiningdyah: belum saat si laura keluar. sabar sabar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!