NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Pelakor

Terpaksa Menjadi Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / POV Pelakor
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Alfiana

"Kau gagal merusak rumah tanggaku, maka jadilah wanita simpananku, Azzalea Quinera."

~Tristan Sagara Kusuma~

Azzalea Quinera, gadis 23 tahun itu tidak pernah menyangka jika hidupnya akan serumit ini. Kakaknya kecelakaan, dan dirinya yang hanya seorang mahasiswa harus menjadi wanita simpanan, setelah gagal merusak rumah tangga pria dari masa lalunya demi mendapatkan uang pengobatan.

Berawal dari suruhan orang, namun berakhir membuatnya terjebak dalam perasaan tidak berujung dengan pria tampan sejuta pesona.

Lalu bagaimana kisah hidup Azzalea dan Tristan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Tristan dan Alea

Alea menggeliatkan tubuhnya ketika merasakan sinar terang yang mengenai wajahnya. Wanita cantik itu perlahan membuka mata, dan ternyata memang benar bahwa hari sudah siang.

Alea bangkit, ia meregangkan otot-otot tubuhnya sampai menciptakan bunyi khas. Alea mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, ruangan itu tampak asing baginya.

Ahh iya, Alea sampai lupa jika dirinya semalam menginap di rumah Tristan setelah menjemput pria itu yang mabuk-mabukan di club.

Alea bangkit, ia berusaha untuk mencari Mondy yang tidak ada disana. Apakah pria itu sudah pergi dan memutuskan ke kantor.

"Baru jam 7 pagi, tidak mungkin pak Mondy berangkat sepagi ini." Ucap Alea dengan suara khas bangun tidur.

Alea menatap ruang tamu yang sepi itu, semalaman ia tidur di sofa empuk, yang empuknya melebihi ranjangnya di rumah.

Alea beralih menatap kamar Tristan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia penasaran, apakah Tristan sudah sadar atau belum.

Kaki Alea perlahan melangkah mendekati ruangan itu, namun baru beberapa langkah, tiba-tiba saja pintunya terbuka, dan itu mengejutkan Alea.

"Hah?!"

"Alea, sedang apa kamu disana?" tanya Mondy dengan tatapan menyipit.

"Eh … anu, Pak. Saya tadi mencari-cari anda, pak Tristan sudah lebih baik?" tanya Alea basa-basi.

Mondy melirik pintu yang sudah tertutup lalu kembali menatap Alea.

"Sudah, kondisinya jauh lebih baik." Jawab Mondy dingin.

Alea meremat pakaiannya, sekarang waktunya ia izin pulang dan kabur. Alea akan beralasan pulang untuk bersiap ke kantor, tapi padahal dia tidak akan kembali ke kantor itu.

"Pak, saya izin pulang boleh?" tanya Alea takut.

"Tentu, kamu harus bersiap ke kantor kan." Jawab Mondy mengizinkan.

Alea lega, ia membalik badan dan siap untuk pergi. Namun suara Mondy menghentikan langkahnya.

"Tapi sebelum itu, temui pak Tristan dulu." Ucap Mondy seraya membuka pintu kamar pria itu.

Alea membalik badan, ia menelan gumpalan salivanya dengan sulit. Alea sedikit melirik, ia takut Tristan akan memegang pisau dan membunuhnya di dalam, apalagi ia hanya seorang diri.

"Pak, tapi saya bisa terlambat dan gaji saya di potong." Ucap Alea berusaha mencari alasan.

"Jika kamu tidak menemui pak Tristan, maka bukan hanya gaji, tapi lehermu juga akan dipotong." Sahut Mondy kejam.

Alea tersentak, ia semakin ketakutan saja mendengar Mondy bicara. Pria itu saat berucap selalu saja tajam.

"Cepat masuk!" ucap Mondy yang masih memegangi gagang pintu.

Alea melangkah, ia melongok ke dalam kamar itu sebelum akhirnya masuk. Mondy juga ikut masuk, dan Alea tidak melihat siapapun.

"Duduk di sana, pak Tristan sedang di kamar mandi." Ucap Mondy menunjuk sofa di kamar itu.

Alea memejamkan mata, entah kenapa ia membayangkan jika sofa itu adalah tempat eksekusinya untuk membayar atas niatnya selama ini.

"Pak, saya pulang saja ya?" tawar Alea, namun tidak dibalas oleh Mondy.

Alea menghela nafas, ia tidak punya pilihan lain lagi selain mengikuti arahan Mondy. Pelan-pelan Alea duduk di sofa dan menunggu sampai Tristan keluar.

Suara kunci di putar, lalu di susul oleh pintu yang terbuka membuat Alea reflek memejamkan mata sambil menggenggam tangannya sendiri.

"Tuhan, apa hari ini aku akan menemuimu?" batin Alea.

"Pak, ini dia Aleanya." Ucap Mondy kepada Tristan.

"Kau boleh keluar." Pinta Tristan pelan, dan langsung dituruti oleh Mondy.

Tristan menyugar rambutnya, ia melipat tangan di dada lalu berjalan mendekati Alea yang menundukkan kepalanya.

"Angkat kepalamu dan jawab pertanyaan saya!" ucap Tristan dengan tegas.

Alea perlahan mengangkat kepalanya, ia memberanikan diri untuk menatap Tristan yang sedang menatapnya dengan tajam.

Alea bisa melihat tatapan membunuh dari Tristan, ia takut pria itu benar-benar membunuhnya hari ini.

"Kenapa kau melakukan ini hah?! Kau di suruh Fade untuk merusak rumah tanggaku, iya?" tanya Tristan dengan nada tinggi.

Tubuh Alea gemetaran, ia tidak berani menjawab apapun karena belum bicara kepada Fade.

"P-pak, saya …" Alea menggantung ucapannya, bibirnya terasa kelu untuk bicara.

"Kau tidak gagu, Alea. Jawab pertanyaan saya, sebelum saya benar-benar membungkam mulutmu." Pinta Tristan semakin tidak sabar.

"Saya butuh uang." Lirih Alea pada akhirnya.

Tristan tertawa meremehkan. "Astaga, jadi kau rela menjual gadismu demi uang?" tanya Tristan.

"Kenapa tidak jadi wanita bayaran saja, Alea?" tanya Tristan semakin merendahkan Alea.

Alea sudah menangis, ia tidak punya keberanian untuk menjawab Tristan meski hatinya sangat sakit.

"Jawab!" bentak Tristan karena Alea hanya diam.

"Saya tidak mau." Cicit Alea gemetaran.

Tristan mendekat, ia mencengkram bahu Alea tanpa perasaan.

"Pria terhormat dan terpandang seperti saya, tidak akan mungkin tergoda oleh wanita rendahan seperti kamu, Alea!" ucap Tristan dengan penuh amarah.

"Setelah saya menikmati kamu malam itu, jangan harap saya akan tanggung jawab. Saya tidak akan sudi menikahi perempuan seperti kamu." Lanjut Tristan dengan hinaan tidak berujung.

Alea bangkit, ia lantas menampar wajah Tristan yang sudah sangat merendahkannya.

"Jaga bicara anda, Tristan Sagara Kusuma." Ucap Alea dengan begitu berani.

Jari telunjuk Alea melayang di depan wajah Tristan yang sedikit terkejut melihat aksi Alea yang begitu reaktif.

"Anda menyebut saya wanita murahan? Ya, si murahan ini lah yang anda nikmati dan anda renggut kehormatannya." Bentak Alea sama seperti Tristan tadi.

"Anda tidak mau bertanggung jawab? Silahkan, saya juga tidak butuh pertanggungjawaban dari anda. Sejak dulu, saya memang tidak pernah menyukai pria seperti anda!" tambah Alea semakin tinggi.

Tristan mengetatkan rahangnya ketika Alea mulai membahas masalah mereka dulu. Tristan melihat bahwa Alea sudah berjalan mendekati pintu dan hendak keluar.

Tristan mengejar, ia menahan kepergian Alea dengan memegang tangan wanita itu.

"Kamu sudah gagal merusak rumah tangga saya, maka jadilah wanita simpanan saya, Azzalea Quinera." Ucap Tristan dengan enteng.

MAKIN PENASARAN NGGAK??

Bersambung..................................

Ada salah satu komen yang bilang ceritaku mirip lapak sebelah, padahal dari plot dia dan aku aja udah beda. Aku selama ini nulis selalu berdasarkan imajinasi sendiri, nggak pernah ambil cerita orang 😌

1
Atoen Bumz Bums
koyok ora eneng wedok mene ae fade iji
Alfiah Maseran Raziqhusna
Di ungkep je thor
Fansco
manteeep tristan ..
Anonymous
ok
Niken Hastuti
ora peduli yang komen", yang penting novelnya lnjut trs,💪💪💪thor
Sofi
ekstra part thor
novita purwaningrum
suka sekaleeehhh dg ceritanya kaaaa..semangat
Sue Salmi
Luar biasa
Dedek Aja
fade yg meresahkan
Dedek Aja
peluk sayang untuk alea🥰🥰🥰😍
Juan Sastra
tifonya lebih di perhatikan,, selebihnya bagus semua ceritanya,,lengkap juga fersinya, konplik juga yg ringan ringan aja,, the best pokonya 👍👍👍👍
Juan Sastra
apa ggak ada ke. mirifan sama ibu atau ayahnya juga sama tristan,, kan jika sekandung pasti ada kesamaan. hingga tanda itu baru ngeh
Juan Sastra
kok di sini para orang tua tidak ada yg bijaksana yahh,, rata rata egois,, dan ya status sosial jadi utama bukannya ahklaq dan akidah yg di utamakan,, apa lagi tuh orang tua angkat airah benar benar jauh dari kata akidah manusia sifat dan tabiat benar benar seorang penjahat sejati..
Dedek Aja
Lumayan
Dedek Aja
Biasa
Juan Sastra
mau juga dong di romantisn
Juan Sastra
kok selama baca ini perasaan mewek mulu
Tina Febbryanti
jngan di dengerin thor,aku suka novel mu.⭐⭐⭐⭐⭐
Tina Febbryanti
Luar biasa
Lydia Chaniago
mama nya digantung aja dipohon toge kalau gak dipohon kangkung/Grin//Grin//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!