NovelToon NovelToon
Pegawal Pribadi

Pegawal Pribadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Penama

seorang murid SMA biasa yang belajar seni bela diri dari seorang pria tua yang sebenarnya pembunuh bayaran terbaik di dunia.misi barunya adalah pergi ke sekolah untuk melindungi seorang gadis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Waktu terus berjalan dan tak terasa Hari Sudah Siang dan waktunya untuk jam istirahat sekolah. Waktu jam istirahat di gunakan Muchen untuk pergi ke rumah Pria tua yang sudah menjadi gurunya itu.

Saat sudah sampai di depan rumahnya Muchen langsung mengetuk pintu dan tak lama kemudian pintu terbuka.

"Oh, hehe Muchen akhirnya kamu datang juga" Ucap pria tua itu senang sambil menatap Muchen

"Iya, memangnya kenapa?" Tanya Muchen heran

"Em, ini bisakah kamu temani aku ke toko untuk membeli satu setelan pakaian sudah lama aku tidak memakai pakaian baru" Ucap pria tua itu sambil menatap Muchen

"Kakek tua kamu sama sekali tidak pernah meninggalkan rumah jadi untuk apa membeli pakaian baru" Ucap Muchen

"Diamlah dan antar aku" Desis pria tua itu dengan dingin

Muchen hanya mengangguk dengan pasrah kemudian pria tua itu masuk ke dalam untuk bersiap-siap dan setelah itu mereka berdua kemudian pergi ke toko.

Saat sampai di depan toko Muchen mendengar ada suara yang memanggil namanya dengan suara halus dan lembut. Dia kemudian langsung menoleh dan dia bisa melihat Lili yang berjalan ke arahnya. Muchen terkejut dalam hatinya berpikir Bagaimana mungkin lili ada di tempat ini ? secara logika dengan standar hidupnya yang kurang mampu tempat ini bukanlah tempat lili untuk menghamburkan uang

"Kamu datang membeli pakaian?" Tanya Muchen dengan senyum ramah

"Emm..." Lili mengangguk dengan lembut dia malu untuk mengatakan sebenarnya. Karena pakaian di sini semua terlalu mahal dia tidak mampu membelinya

"Pas sekali aku juga menemani kakekku untuk membeli pakaian jadi ayo kita pergi bersama " Ucap Muchen sambil melihat ke arah lili

"Eh!..Baiklah" Sebenarnya lili tidak ingin pergi bersama Muchen. Tadi Sebenarnya dia sudah berputar-putar untuk mencari pakaian tapi melihat harganya dia tidak menyangka bahwa pakaian di sini terlalu mahal dan pada saat dia mau pergi dia melihat muchen

"Baiklah Mari kita masuk dan lihat ini juga pertama kalinya aku datang ke sini " Ucap Muchen dengan senyuman

Lili hanya mengangguk dengan pasrah dan kemudian mengikuti Muchen masuk ke dalam toko.

Saat sampai di dalam toko pria itu kelihatannya sangat senang karena sudah lama dia tidak memakai pakaian baru dia Lalu dia Lalu menatap Lili dan langsung berkata,

"Hey cucu menantuku tolong pilihkan pakaian yang cocok untukku"

"Eh!" Lili merasa malu dan dengan cepat dia menata pria itu sambil berkata, "Kakek kamu salah paham hubunganku dengan Muchen dan tidak seperti yang kamu pikirkan"

"Kakek jangan bicara sembarangan aku dan Lili Hanya teman biasa saja!" Ucap Muchen sambil menatap pria tua itu sebenarnya Muchen ingin memukul pria tua itu tapi tidak bisa karena dia sudah berbohong kepada Lily Kalau pria tua itu adalah kakeknya.

"Huh, terus aja bohong padaku . Oh iya cucu menantu kamu harus bisa menjaga kesucianmu dengan baik jangan sampai kamu dibawa pergi oleh dia dan diberi sebuah suntikan. Aku cuman mau bilang dia sebenarnya sangat Playboy " Ucap pria tua itu sambil menatap Muchen dengan ekspresi mengejek

"Suntikan" Lili berpikir sejenak kemudian wajahnya langsung memerah dia tidak menyangka kakek Muchen akan berkata seperti itu dan dia tidak terlihat seperti kakek Pada umumnya

Dalam hati Lili berpikir kakeknya saja begitu Bagaimana dengan cucunya pasti tidak jauh berbeda. Dan Apakah benar Muchen sangat Playboy ?

"Sial" Muchen tidak bisa berkata apa-apa kemudian dia langsung menatap lili dan berkata, "Lili Jangan dengarkan pria tua itu dia sudah pikun dan mungkin hidupnya tidak akan lama lagi " Ucap Muchen sambil menatap pria tua itu dengan tajam

"Pria tua" lili terkejut dalam hatinya berpikir adakah seorang cucu yang menjuluki kakeknya sendiri seperti itu . Seketika kesan baik lili terhadap Muchen berkurang drastis

"!" Muchen merasa terkejut setelah berpikir dia tadi tidak seharusnya berkata seperti itu di depan lili sekarang dia bisa merasakan kalau Lili mulai meragukan karakternya. "Ayo kita belanja baju dulu" Ucap Muchen dengan segera mengalihkan topik pembicaraan

Lili hanya menganggukkan kepalanya dan mulai memilihkan baju untuk kakek Muchen.

Singkat cerita mereka sudah memilihkan baju untuk kakek tua itu dan langsung pakai olehnya.

"Cucuku Aku tidak akan mengganggu waktu kalian berdua lagi. Oh ya aku mau tanya bar ada di mana ya ?" Tanya pria tua itu sambil menatap Muchen

"Heh sudah tua begitu untuk apa kakek ingin pergi ke tempat semacam itu!" Ucap Muchen dengan nada sinis

"Kamu diam saja, cepat katakan di mana tempatnya?" Ucap pria itu dengan santai dan tidak peduli lili ada di sebelahnya

"!" Muchen ingin memukul pria tua itu tapi dia langsung berkata, "Ikuti terus jalan ini ke depan kemudian tanya kepada orang lain lagi dan kakek akan sampai"

"Astaga kamu pernah pergi ke bar ?" Tanya pria tua itu

"Eh!" Muchen terkejut kemudian dia langsung melihat ke arah Lili yang wajahnya sudah tampak aneh, seketika dia langsung teringat Bukankah kalau berbicara begitu berarti dia sudah tahu tentang tempat itu dan hal itu bisa membuat Lily salah paham tapi sebenarnya kebanyakan pria akan mengetahui letak bar di kota wister

"Cepat pergi sana" Ucap Muchen dengan tidak berdaya

"Ya baiklah aku akan pergi cerewet sekali. Oh ya jaga cucu menantuku dengan baik. kamu jangan sampai mengajak dia pergi ke hotel malam ini" Ucap pria tua itu sambil berjalan menjauh

Muchen menatap marah pria tua itu kemudian dengan canggung dia menatap wajah Lily yang memerah dan berkata, " Lili aku sebenarnya belum pernah ke tempat seperti itu kamu jangan salah paham dengan ucapan kakekku tadi dia sebenarnya orang yang suka bercanda"

" Apakah semua pria suka pergi ke tempat seperti itu?" Tanya Lili

"..." Muchen merasa terkejut. Kenapa lili bisa menanyakan pertanyaan seperti itu tetapi sesaat kemudian dia langsung menjawab,

" Mungkin saja kamu bisa lihat kakek tua itu dia sudah begitu tua tapi masih pergi dan pastinya banyak orang yang suka pergi ke sana "

"Apakah kamu juga ingin pergi" Tanya lili sekali lagi

"Aku? Aku tidak ingin pergi dan berencana untuk tidak pergi " Ucap Muchen yang memang tidak pernah dan tidak ingin pergi ke tempat semacam itu

"Oh, Apakah wanita di dalam sana mendapatkan banyak uang?" tanya Lili yang langsung menundukkan kepalanya

Muchen terkejut lagi Dia kemudian berpikir sejenak lalu berkata, " Hem, ya mungkin bisa menghasilkan banyak uang, sudah kita tidak usah bahas ini lagi Bukankah kamu mau membeli pakaian jadi ayo aku temani kamu"

"Emm.. Sepertinya aku tidak jadi beli" ucap Lili dengan lembut. Sebenarnya dia hanya memiliki uang empat ratus ribu dan itu pun adalah uang hasil dia berhemat sedangkan harga pakaian di tuh dimulai dari satu juta empat ratus ribu dan dia tidak mampu membelinya.

Muchen yang paham akan keuangan Lili langsung berkata, " Baju di sini sepertinya bagus sama baju untuk wanita Ayo kita lihat Tenang saja aku akan membelikan untukmu" muchen ingin membalas kebaikan lili yang sudah memberikan botol giok yang berisi 3 butir pil obat kepdanya.

"Aku, ah baiklah" Lili hanya bisa menundukkan kepalanya saat muchen sudah menariknya masuk ke dalam toko

Singkat cerita setelah Muchen selesai membayar dress yang sudah digunakan oleh Lily tiba-tiba ponselnya berdering kemudian dia mengambil ponselnya dan melihat panggilan itu ternyata dari Laura

"Halo kak Laura"

"Muchen Cepat datang ke rumah sakit bibi Risa tiba-tiba pingsan " ucap Laura dengan nada cemas

"Apa! Terus bagaimana dengan keadaan ibu? Baik aku akan segera ke sana" Ucap Muchen langsung menutup panggilannya kemudian dia melihat ke arah Lili sambil berkata, "Lili kamu pulang sendiri saja ya , Ibuku tiba-tiba pingsan dan aku harus segera ke rumah sakit"

"Aku mau ikut bersamamu " Ucap Lili spontan setelah mengucapkan itu dia merasa ada yang kurang pantas Dia dan Muchen tidak memiliki hubungan apa-apa dan Sepertinya itu terlalu pribadi.

"Kalau begitu ayo kita pergi " Ucap Muchen yang terlalu cemas dia tidak peduli dengan apapun segera dia langsung meraih tangan Lili dan berlari keluar

Setelah sampai di luar Muchen langsung menghentikan taksi yang lewat, singkat cerita mereka sudah tiba di rumah sakit dengan segera Muchen langsung berlari di koridor rumah sakit dan dia bisa melihat Laura yang sedang jongkok di kursi panjang

"Kak Laura" Teriak Muchen dengan cemas

"Muchen" Laura menoleh namun dia bisa melihat jika Muchen sedang memegang tangan seorang gadis cantik dan ada sebuah rasa sakit pedih di hatinya

"Kak Laura bagaimana keadaan ibuku?" Muchen langsung bertanya sambil terus memegang tangan Lili. Sedangkan Lili yang melihat Kakak dari Muchen langsung terkejut Bagaimana bisa kakak Muchen begitu cantik ! Pikirnya

1
Candra Apih
hebat abis operasi bisa langsung pulang
StAr 1086
coaa ngikuti dulu
Teddy Aktadi
Luar biasa
Anthy: trima kasih sudh di bca
total 1 replies
Sara la pulga
Kebayang terus!
Anthy
terima kasih sudah di baca
Anthy: terima kasih
S. M yanie: semangat...
total 2 replies
Taro
Langsung kebawa suasana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!