NovelToon NovelToon
Tumbal Di Malam Pertama

Tumbal Di Malam Pertama

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Tumbal
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Karena lamarannya di tolak dan dihina oleh calon mertuanya.
Samsul harus menelan kekecewaan, dan memutuskan untuk menjadi kaya.
Namun jalan yang ia pilih salah, ia malah bersekutu dengan setan untuk mendapatkan secara instan. Agar bisa melamar kekasih tercinta.
"Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya sang dukun.
"Yakin Mbah, aku ingin cepat kaya agar tidak dihina dan diterima oleh calon mertua," jawab Samsul.
"Tapi syaratnya, kamu harus menikahi gadis perawan. Dan persembahan di malam pertama untuk Jagira. Dalam satu tahun kamu harus bisa mendapatkan 7 gadis untuk di persembahkan. Kamu sanggup? Setelah itu kamu bisa bebas dan kekayaanmu akan kekal."
"Sanggup Mbah!"
Akhirnya Samsul pun menjadi orang terkaya hanya dalam waktu singkat. Namun janji setan tidak bisa dipercaya.
Setelah Samsul mendapatkan semuanya, setan itu tidak juga melepaskan Samsul.
Bahkan setan itu juga menginginkan istri Samsul yang ke 8 yaitu kekasih tercinta nya Samsul.
Apa yang terjadi selanjutnya? Baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6

"Begini pekerjaan kalian? masih pagi sudah duduk-duduk?" tanya Sarkan dengan suara lantang.

"Ehh boss, maaf kami hanya minum sebentar," jawab mereka serentak. Kemudian merekapun segera melanjutkan pekerjaannya masing-masing.

"Jika sekali lagi saya lihat kalian malas-malasan, saya tidak segan-segan memecat kalian!"

Mereka hanya tertunduk tanpa berani menatap boss mereka. Setelah Sarkan pergi, barulah mereka merasa lega.

....

Setelah selesai sholat isya, Suriani di kejutkan dengan jendela kamarnya yang tiba-tiba terbuka.

"Astaghfirullah, bikin kaget aja," batin Suriani sambil mengusap dadanya.

Kemudian ia membaca ayat-ayat suci, jendela kamar kamarnya pun kembali tertutup dengan sendirinya.

Sebelum tidur, Suriani tidak lupa berwudhu dan membaca doa, agar terhindar dari gangguan setan.

Namun baru saja ia memejamkan matanya, gelas yang ada di meja tiba-tiba jatuh. Hingga menimbulkan suara keras.

Pecahan gelas yang terbuat dari kaca itupun berserakan di lantai. Suriani bangun dan membersihkan pecahan gelas tersebut.

"Ya Allah lindungilah hamba dari perbuatan setan yang terkutuk," gumam Suriani.

Suriani kembali berbaring setelah selesai membuang pecahan gelas tersebut. Matanya masih enggan terpejam.

Ia mengingat beberapa kejadian dari subuh tadi hingga sekarang. "Apa yang terjadi sebenarnya?" tanyanya dalam hati.

Flashback ...

Suriani baru pulang dari desa sebelah, dengan mengendarai motornya. Namun saat di perjalanan, tiba-tiba saja ada kucing hitam melintas dan hendak menabrak ban motornya.

Suriani mendadak berhenti, beruntung ia bawa motor tidak terlalu laju. Jika tidak! Pasti akan celaka.

Suriani merasa ini pertanda tidak baik. Namun ia tetap berpikiran positif, ia percaya pertolongan Allah itu nyata.

Suriani melanjutkan perjalanan menuju pulang ke rumah. Dan ia bersyukur karena tidak terjadi apa-apa, sehingga ia tiba dirumahnya.

Flashback end ...

Sementara disisi lain ...

Dikediaman rumah Samsul terjadi kehebohan. Karena ada beberapa warga yang sedang ronda malam melihat sekelebat bayangan hitam di sekitar rumah itu.

Salah satu warga mengetuk pintu rumah yang ditempati Samsul. Perlahan Samsul membuka pintu.

"Assalamualaikum," ucap warga, mereka berjumlah 3 orang. Namun tidak dijawab oleh Samsul.

"Maaf Pak, ada apa ya?" tanya Samsul.

"Nak Sam tidak apa-apa? Eee ... Soalnya tadi, itu tadi ...." Pria itu tiba-tiba lidahnya kelu untuk mengatakan nya.

"Ada apa Pak? Bilang saja jika ada apa-apa?" tanya Samsul.

"Maaf Nak Sam, tadi kami melihat ada sekelebat bayangan hitam melintas di mari. Jadi kami menemui Nak Sam takut terjadi apa-apa?" kata pria satunya.

"Bapak-bapak semua tenang saja, aku baik-baik saja kok. Nih lihat, gak apa-apa, kan?"

Ketiganya pun mengangguk, setelah memastikan Samsul baik-baik saja, merekapun melanjutkan meronda.

"Apa kamu lihat yang aku lihat, Mat?" Tanya Sudin.

"Gimana ya, aku sebenarnya gak lihat apa-apa tadi, karena kalian ngajak ke rumah itu, aku ikut saja," jawab Mamat.

"Kalian kan tahu sendiri, rumah itu sudah lama kosong, tidak heran sih jika ada penghuninya, seperti makhluk halus gitu," ucap Dodo.

"Kalian ngerasa gak, jika si Sam itu agar aneh?" tanya Sudin.

"Aneh gimana maksudnya?" tanya Mamat balik.

"Ya, gimana ya? Aura nya itu loh, seperti ... ah sudahlah, susah mau jelasin ke kalian," ucap Sudin akhirnya.

Malam ini giliran mereka untuk melakukan keliling desa. Yang lainnya sedang menunggu di pos ronda.

Samsul kembali berbaring, namun kali ini ia bisa tidur dengan nyenyak. Tidak ada lagi mimpi yang selalu mengganggunya.

Hingga pagi menjelang, Samsul terbangun dengan perasaan segar karena sudah bisa tidur dengan nyenyak.

Samsul pun mulai memanfaatkan tanah di sekitar rumahnya untuk berkebun. Kemarin ia membeli bibit sayuran dan juga pupuk.

"Assalamualaikum Nak Sam," ucap Pak Kosim. Samsul menoleh dan tersenyum.

"Ehh Pak Kades, mari Pak!" Samsul mempersilahkan Pak Kosim masuk, namun Pak Kosim maunya di teras saja.

"Rajin sekali, Nak. Berkebun di samping rumah," kata Pak Kosim.

"Ya, Pak, daripada diam tidak melakukan apa-apa," ujar Samsul.

Keduanya pun mengobrol dengan ditemani kopi dan roti yang di beli di warung. Pak Kosim semakin mengeratkan duduk bersila nya.

Samsul juga dengan senang hati melayani Pak Kosim mengobrol. Hingga hari pun mulai siang, barulah Pak Kosim pulang.

Jika tidak ada kegiatan, Pak Kosim selalu mendatangi rumah Samsul hanya sekedar mengajaknya ngobrol.

Samsul juga dengan ramah menyambut para warga yang datang bertamu ke rumahnya.

Malam hari ...

Samsul seperti biasa berbaring diatas tempat tidurnya. Tiba-tiba angin berhembus kencang sehingga jendela terbuka.

"Jika ada perlu, tampakkan wujud mu," ucap Samsul.

Benar saja, setelah Samsul berkata seperti itu, muncul sosok yang sudah Samsul kenal.

"Mbah Sukmo!"

"Hahaha ... hahahaha." Tawa itu menggema, kemudian Mbah Sukmo berubah menjadi Jagira.

"Kamu harus dapat satu lagi gadis untukku, dan itu harus bertepatan di bulan purnama nanti."

"Bulan purnama? Berarti 2 minggu lagi" batin Samsul.

"Ya, 2 minggu lagi. Dan kamu harus mendapatkan nya, jika tidak kekasihmu yang akan jadi gantinya. Hahaha ... hahahaha."

Kemudian makhluk itupun menghilang. Samsul menghela nafas, dia harus mencari lagi gadis perawan sebagai tumbal.

Sebenarnya Samsul ingin berhenti dengan semua ini, ia sudah terjerumus jauh. Namun tidak bisa menghindar.

Mbah Sukmo atau Jagira tidak akan melepaskan nya begitu saja. Ada rasa penyesalan dalam diri Samsul.

Meskipun pada awalnya ia begitu terobsesi untuk menjadi kaya, namun kekayaan yang ia dapatkan tidak nyata. Maksudnya dengan cara yang salah.

"Maafkan aku Suri, aku terjebak dengan obsesi ku sendiri," ucap Samsul dalam hati.

Samsul membuka jendela kamarnya, tadi kembali tertutup setelah Mbah Sukmo itu pergi.

Samsul memandang kosong ke depan. Malam yang gelap segelap hatinya saat ini. Tiba-tiba ia melihat sekelebat bayangan putih.

Samsul berlari keluar, dan mengejar bayangan putih tersebut. Namun sudah saat ia tiba di tempat bayangan putih tersebut, bayangan itu tidak ada.

Samsul berbalik dan. "Ahhh...!" Samsul menjerit karena kaget. Ternyata bayangan putih yang ia lihat tadi berdiri didepannya.

"Siapa kamu?" tanya Samsul.

Makhluk itu tidak menjawab, ia hanya menangis dan kemudian menghilang. Samsul segera kembali ke rumah.

Besok ia akan pindah dari desa ini, dan akan ke kota demi menghindari semua ini. Samsul akan mencari tempat tinggal yang aman menurutnya.

"Aku harus pergi dari sini, aku harus menjauh," batin Samsul.

Baru saja selesai membatin, angin kencang kembali berhembus. membuat tubuh Samsul terpental ke lantai.

"Aaaah...!" Samsul menjerit sekuat-kuatnya. Rumah nya berguncang seperti ada gempa. Barang-barang miliknya berjatuhan.

Samsul pun mulai tidak sadarkan diri, ia masih tergeletak di lantai. Hingga pagi pun menjelang, Samsul pun tersadar.

Samsul menatap sekeliling rumahnya, rumah yang semalam berantakan kini kembali utuh seperti tidak terjadi apa-apa.

1
FiaNasa
trimakasih Thor,,critanya bagus,ada hikmah yg bis kita petik disini,,tetep semangat berkarya Thor💪💪
Pa'tam: sama-sama
total 1 replies
FiaNasa
klau memang Samsul sadar itu salah cobalah berusaha lepas dr jerat iblis itu,,minta tolong sama kyai gitu
FiaNasa
kapan taubat kau Samsul,,berhentilah sebelum makin terjerumus
FiaNasa
bukan hanya crita karngan kalau masalah dihina begitu,,di dunia nyata juga banyak yg begitu..memandang rendah orang lain hanya karna penampilan
FiaNasa
Kasin AIDA akan jd tumbal
FiaNasa
aq mampir thor
FiaNasa: sama²🙏🏻
Pa'tam: terima kasih
total 2 replies
kaylla salsabella
tetep semangat berkarya thor 🥰🥰❤️❤️❤️

di tunggu karya terbaru nya thor



klu bisa dari keluarga Henderson tho🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Mumun Vira
niii q mampir thoor
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
Anjellita
semoga jagira ngak bisa menyakiti suriani
Nisa Ramadani
apa yang terjadi ya
kaylla salsabella
Samsul bener" udah jauh tersesat
Nisa Ramadani
duh samsul aja jadi murtad gtu apa suraini masih mau
kaylla salsabella
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri ya
emang penyakit yang paling susah di sembuhkan ya penyakit hati
Nisa Ramadani
wah kira kira dapat nggak ni si sam
Nisa Ramadani
wih ada yang gagal juga ya wah... ati ati lhu sul
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
Anjellita
ternyata erika ada yang melindungi,mungkinkah ini awal kemarahan jin mbah sukmo yang akan menghancurkan samsul
Pa'tam: Mbah Sukmo marah, tapi Samsul mencari gantinya lagi.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!