Almira Azahra adalah namaku. Tahun ini aku lulus menjadi sarjana dengan Lulusan Terbaik di kotaku, Sambutan keluarga menambah kebahagian wanita cantik berkerudung itu.
Disisilain seorang CEO Tampan bernama Darsi Abdul Rahman Malik, atau sering dipanggil dengan nama Darsi Malik, laki-laki blasteran Amerika - Indonesia itu tengah mengalami depresi berat karena dihianati kekasihnya tepat di hari pernikahannya.
Akankah takdir mempertemukan mereka menjadi satu atau justru pertemuan yang berujung perpisahan.
Karya ini masih dalam tahap perbaikan EYD yang baik dan benar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai Nurbayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Almira menyentuh lengan Darsi tanpa izin dan memeluknya Posesive, lalu berkata.
"Dia adalah kekasihku" Ucap Almira Tegas.
Ucapan Almira berhasil membuat dua laki-laki itu kaget, terutama Darsi, dia menoleh kearah Almira dengan penuh tanya di pikirannya.
Darsi hendak menyela perkataan Almira, tapi dia urungkan saat merasakan Tangan Almira yang melingkar di lengannya gemetar, Darsi memandang Almira lekat, Almirapun mengarahakan pandangannya pada Darsi yang sejak tadi melihatnya.
Pandangan mereka bertemu satu sama lain, Almira memandang dengan penuh permohonan, sembari mengeratkan tanganya memeluk lengan Darsi.
Darsi yang paham akan tatapan dan pelukan erat tangan Almira di lengannya hanya menarik nafas pelan sambil mengarahkan pandangannya ke arah Doni dengan tatapan mata yang dingin dan tajam.
Doni yang tidak terima akan pengakuan Almira langsung menatap Darsi dengan tajam pula.
Dia melihat Darsi dengan intens, sampai padangan mata Doni mengarah pada jam tangan milik Darsi yang dikenankan ditangan Kirinya.
Doni tau betul Jam tangan itu, Jam tangan itu adalah jam yang sangat mahal, hanya orang yang benar-benar kaya yang mampu membeli jam tangan semahal itu.
Doni terus bertanya-tanya akan siapakah sebenarnya laki-laki yang menjadi kekasih Almira itu.
Tapi setelah melihat jam tangan Darsi, Doni bisa simpulkan bahawa orang yang di hadapannya ini adalah orang yang sama kaya dengannya,
Tapi Doni yang selalu terbiasa sombong, hanya memandang rendah Darsi, karna dia merasa bahwa dialah yang paling kaya di kotanya. Tanpa tau yang sebenarnya bahwa Darsi adalah orang terkaya di negaranya setelah Ayahnya.
Karana kesombongannya Doni dibuat buta, dan menantang pandangan mata Darsi yang tajam dan dingin.
"Memangnya kamu siapa, berani sekali memacari kekasihku?" tanya Doni sambil tersenyum sinis pada Darsi.
"Kamu tau, aku adalah orang terkaya di kota ini, jadi kamu butuh uang berapa, agar kamu menjauhi kekasihku?" Ucap Doni lagi.
Perkataan Doni mebuat jidat Darsi langsung berkerut, ahirnya Dasri tau bahwa Doni bukanlah tandingannya. Doni sangat jauh di bawah Dasri, bahkan dengan satu tarikan Nafas saja Darsi mampu menjadikan Doni gelandangan.
"Dengar, jauhi Almira, atau kau akan tau akibatnya aku tidak main-main?" Ancam Doni.
Darsi tidak menanggapi perkataan Doni, dia hanya membuang nafasnya kasar, hal itu membuat Almira gelisah dan tambah gemetar,
Almira takut Dasri tidak akan membantunya, karna yang Almira tau Darsi adalah laki-laki yang sangat cuek dan dingin, dia bahkan tidak pernah peduli pada Almira, Darsi selalu membuat Almira kesal dan marah, bahkan dia selalu memberikan pekerjaan yang mengaharuskan Almira lembur menemani Darsi di kantor.
"Memangnya sekaya apakah dirimu bung? Sampai aku harus merasa hawatir dengan ancamanmu" Ucap Darsi dengan nada santainya.
"hoh kamu belum tau siapa aku ya? aku adalah Putra dari Tuan Galuh Pratama, Aku adalah pewaris sah Perusahaan Boinsan Grup" Ucap Doni dengan angkuhnya.
"Wah anda putra tuan Galuh, sungguh suatu kehormatan bisa bertemu dengan pewaris dari Keluarga Pratama" Ucap Darsi meladeni dengan santai.
"Tapi maaf bung, aku tidak bisa menyerahkan Almira padamu, karana Almira sendiri yang sudah memilihku. Jadi aku sarankan jangan ganggu Almira lagi" Ucap Darsi tegas.
Perkataan Darsi sungguh bisa sedikit menangkan Almira, Almira sangat beruntung karna kali ini Darsi mau membantunya.
"Kau sudah tau siapa aku, tapi tetap tidak mau meninggalkan Almira?" Ucap Doni dengan nada tinggi.
"Settt, bung tenanglah, begini saja kita bertemu lagi besok di sini jam 14.00 siang, dan jangan lupa bawa serta Tuan Galuh kemari, kita bahas hal ini lagi besok, bagai mana?" Ucap Darsi.
"Hah siap takut, kita lihat nanti?" Ucap Doni.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
sukses
semngat
mksh
mntap