NovelToon NovelToon
Tumbal Di Malam Pertama

Tumbal Di Malam Pertama

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Tumbal
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Karena lamarannya di tolak dan dihina oleh calon mertuanya.
Samsul harus menelan kekecewaan, dan memutuskan untuk menjadi kaya.
Namun jalan yang ia pilih salah, ia malah bersekutu dengan setan untuk mendapatkan secara instan. Agar bisa melamar kekasih tercinta.
"Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya sang dukun.
"Yakin Mbah, aku ingin cepat kaya agar tidak dihina dan diterima oleh calon mertua," jawab Samsul.
"Tapi syaratnya, kamu harus menikahi gadis perawan. Dan persembahan di malam pertama untuk Jagira. Dalam satu tahun kamu harus bisa mendapatkan 7 gadis untuk di persembahkan. Kamu sanggup? Setelah itu kamu bisa bebas dan kekayaanmu akan kekal."
"Sanggup Mbah!"
Akhirnya Samsul pun menjadi orang terkaya hanya dalam waktu singkat. Namun janji setan tidak bisa dipercaya.
Setelah Samsul mendapatkan semuanya, setan itu tidak juga melepaskan Samsul.
Bahkan setan itu juga menginginkan istri Samsul yang ke 8 yaitu kekasih tercinta nya Samsul.
Apa yang terjadi selanjutnya? Baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Suriani mencoba memberontak, namun tubuhnya terasa kaku. Sementara Jagira sudah mulai menindih tubuh Suriani.

Samsul ingin menolong, namun ia sendiri tidak berdaya. Ia hanya bisa meraung menjerit agar Jagira tidak melakukannya pada istrinya.

Suriani dengan segenap kekuatannya mencoba mempertahankan diri. Suriani membaca ayat kursi didalam hati.

Suatu dorongan yang kuat membuat Jagira terpental ke dinding. Jagira mengeram marah, ia mencoba untuk menggagahi Suriani sekali lagi.

Namun lagi-lagi tubuhnya terpental. Hal itu semakin membuat Jagira marah.

"Aaaaargh...!" Jagira mengeluarkan suara yang memekikan telinga. Dan seketika Jagira berubah wujud menjadi makhluk hitam besar tinggi dan bertanduk.

Samsul yang baru pertama kali melihat wujud asli Jagira pun hanya bisa melotot. Ia bahkan tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Jadi ini wujud aslinya?" batin Samsul.

Sementara Suriani sudah pingsan, namun tubuhnya tiba-tiba mengeluarkan asap putih. Asap putih itu terus melayang-layang di udara.

Secara perlahan-lahan asap putih tersebut berubah wujud menjadi seorang pria berpakaian putih dengan jubah serta sorban putih pula.

Ya, dialah khodam penjaga Suriani selama ini. Tidak ada yang mengetahui jika Suriani memiliki khodam pendamping. Termasuk Suriani sendiri.

"Aku lah lawanmu, Jagira."

"Hahaha ... hahaha ... hahaha. Kau pikir bisa mengalahkan aku? Aku Jagira, iblis terkuat."

"Tidak ada yang tidak mungkin selama Allah berkehendak, dan jika Allah menghendaki mu menjadi abu, maka kamu akan terbakar dengan sendirinya."

"Hahahaha ... hahahaha. Kita akan lihat, siapa yang akan menang?"

Jagira mengepalkan tangannya, kemudian membukanya. Api muncul dari telapak tangannya.

Khodam pendamping Suriani terlihat tenang, ia berkomat-kamit membaca ayat-ayat suci, kemudian meniup api tersebut lalu padam.

"Bagaimana bisa?"

Jagira kembali menyerang, namun sekali lagi ia terpental. Khodam pendamping Suriani kembali membaca ayat-ayat suci.

Hingga akhirnya Jagira pun lenyap. Bersama dengan lenyap nya Jagira, ada bau seperti terbakar.

Dan anehnya, rumah yang mereka tempati saat ini tiba-tiba saja terbakar. khodam pendamping Suriani pun segera memindahkan Suriani ketempat lain.

Sementara Samsul yang hendak melarikan diri, tetapi kedua tangan dan kakinya ditahan hingga ia tidak bisa bergerak.

"Kamu harus bertanggungjawab, Bang," ucap suara itu.

Ya, Samsul ditahan oleh semua istrinya yang sudah menjadi tumbal di malam pertamanya. Sekarang mereka ingin membawa Samsul dan ikut bersama mereka.

"Lepaskan aku, kalian sudah mati, kalian sudah mati!" pekik Samsul.

Para warga yang melihat rumah Samsul terbakar pun berbondong-bondong untuk menolong.

Ada yang membawa ember untuk menimba air, ada yang bawa gayung dan alat untuk menampung air lainnya.

Sementara Suriani warga temukan sedang tergeletak tidak jauh dari tempat itu. Sehingga ada beberapa warga harus menyelamatkan Suriani terlebih dahulu.

Sementara jeritan Samsul terdengar lirih dari dalam rumah tersebut. Suara minta tolong dan minta untuk dilepaskan.

"Mengapa bisa seperti ini?" tanya kepala desa yang juga datang ke tempat itu.

Sementara pak ustadz di desa ini melihat jika ada beberapa kejanggalan pada kebakaran tersebut.

Sebab ia melihat tujuh sosok wanita, sedang tertawa didalam kobaran api. Juga makhluk mengerikan terlihat dari kobaran api tersebut.

"Astaghfirullah Al azim," ucap ustadz.

Ia yakin tidak salah lihat, jadi dugaan nya adalah, jika selama ini Samsul melakukan pesugihan.

Namun pak ustadz tidak mau membongkar semuanya. Ia harus menjaga lisannya agar tidak berbicara tentang semua ini. Meskipun semuanya jelas, namun pak ustadz tidak mau membuka aib Samsul.

Suriani yang sudah sadar pun menyaksikan kebakaran tersebut, ia histeris karena suaminya berada didalam.

"Tenang Suri, tenangkan dirimu. Kami tidak bisa memadamkan kobaran api tersebut. Dan Samsul ...." Salah satu warga tidak dapat meneruskan ucapannya.

Teriakkan Samsul masih terdengar jelas, dan begitu menyayat hati. Para warga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memadamkan api tersebut. Namun tetap tidak bisa.

Hingga jeritan Samsul melemah, dan suara itu sudah hilang sama sekali. Para warga dapat menduga jika Samsul sudah tewas.

"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un," ucap mereka serentak.

Mereka masih belum bisa mendekat, meskipun api tidak lagi besar. Mereka harus menunggu hingga pagi.

Malam pun berlalu, para warga pun tidak ada yang tertidur. Dan mereka dikejutkan dengan suara jeritan Sura.

Sura berlari tidak tentu arah mengatakan jika uangnya dicuri. Suriani segera menghampiri ibunya dan memeluk ibunya.

Namun Sura terus memberontak dan mengatakan jika uangnya dicuri hingga kalimat itu berulang-ulang ia ucapkan.

Sura tertawa karena banyak uang, kemudian menangis karena kehilangan uang. Sementara uang Samsul yang ada di bank juga lenyap dengan sendirinya.

Beberapa orang warga ada yang mengurus Sura yang terus tertawa dan seketika menangis. Para warga juga heran, mengapa kejadian ini secara bersamaan?

Sementara warga yang lain melihat keadaan rumah Samsul yang sudah habis terbakar. Bahkan Samsul sendiripun tidak ditemukan jasadnya.

Sehingga para warga sepakat untuk menjadikan tempat ini makam nya Samsul. Pak ustadz sebagai pemuka agama di desa ini pun mendoakan Samsul dengan selayaknya.

Suriani begitu terpuruk, bagaimana tidak? Suami nya meninggal dalam kebakaran. Dan ibu kehilangan kewarasan karena kehilangan uang.

Para warga terutama ibu-ibu sangat bersimpati dengan musibah ini. Mereka membawa Suriani pulang ke rumahnya.

Sementara Sura harus dibawa ke kota untuk perawatan di RSJ. Karena begitu cinta akan kekayaan membuatnya menjadi kurang waras.

...****************...

Setahun setelah kejadian itu, Suriani melewati hari-hari nya dengan tabah. Beruntung ada Bodang yang selalu ada untuknya.

Meskipun Suriani masih menjaga jarak, karena ia takut akan omongan warga. Namun Bodang tetap memberikan semangat untuknya.

Hari ini Bodang memberanikan diri untuk melamar Suriani. Dengan disaksikan oleh warga, Bodang mengutarakan keinginannya.

"Apa kamu tidak menyesal? Sementara aku seorang janda yang ditinggal mati oleh suami," tanya Suriani untuk meyakinkan Bodang agar tidak menyesali keputusan.

"Insyaallah, semua dengan izin Allah aku tidak akan menyesal. Lagipula sudah sejak kecil aku memendam perasaan ini. Tapi aku karena kamu memilih Samsul, aku mengalah. Aku tidak ingin menikung teman. Sekarang, pada kesempatan ini aku ulangi ucapan ku, maukah kau menikah denganku?"

Suriani menoleh ke warga yang sepertinya penasaran dengan jawaban Suriani. Kemudian Suriani pun mengangguk tanda setuju.

Akhirnya hari ini juga Bodang menikah dengan Suriani. Meskipun hanya ijab kabul, namun ia bertekad untuk membahagiakan Suriani hingga ke akhir hayatnya.

Sementara bekas rumah Samsul yang terbakar, hingga sekarang masih terdengar suara-suara menyeramkan.

Kadang suara tawa seorang wanita dan suara-suara jeritan menyayat hati. Sehingga para warga kadang tidak berani lewat disitu saat tengah malam.

"Aku akan buktikan, aku akan membuatmu bahagia. Lupakan masa lalu yang membuatmu terpuruk. Kita akan bangun rumah tangga yang harmonis dan hidup bahagia bersama anak-anak kita kelak." ucap Bodang memeluk istrinya.

"Aku berharap juga begitu, bimbing aku sebagai makmum mu, dan bimbing aku menuju surga Nya Allah," balas Suriani.

Suriani dan Bodang saling tatap, kemudian keduanya tersenyum. Suriani tidak menyangka jika dia akan menikah dengan bodang.

Dan Bodang juga tidak menyangka dia bisa mendapatkan orang yang dicintainya selama ini.

Tamat

Terima kasih untuk para readers semuanya, cerita "Tumbal Di Malam Pertama" aku tamatkan disini.

Aku tidak tahu lagi untuk merangkai cerita selanjutnya. Mohon maaf jika ada kesilapan yang tidak aku sadari pada kalian semua.

Dan aku doakan semoga kalian selalu diberikan kesehatan dan rezeki yang melimpah yang tidak kita duga-duga.

Wassalam dariku author abal-abal. Pa'tam.

1
kaylla salsabella
tetep semangat berkarya thor 🥰🥰❤️❤️❤️

di tunggu karya terbaru nya thor



klu bisa dari keluarga Henderson tho🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Mumun Vira
niii q mampir thoor
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
Anjellita
semoga jagira ngak bisa menyakiti suriani
Nisa Ramadani
apa yang terjadi ya
kaylla salsabella
Samsul bener" udah jauh tersesat
Nisa Ramadani
duh samsul aja jadi murtad gtu apa suraini masih mau
kaylla salsabella
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri ya
emang penyakit yang paling susah di sembuhkan ya penyakit hati
Nisa Ramadani
wah kira kira dapat nggak ni si sam
Nisa Ramadani
wih ada yang gagal juga ya wah... ati ati lhu sul
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
Anjellita
ternyata erika ada yang melindungi,mungkinkah ini awal kemarahan jin mbah sukmo yang akan menghancurkan samsul
Pa'tam: Mbah Sukmo marah, tapi Samsul mencari gantinya lagi.
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri eeeii
duh duh mana tenang kalo kerja kayak gtu
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Anjellita
kamu rayu seles sombong itu aja sul buat jadi tumbal selanjutnya,kalo yang gitu tu bisa banget buat jadi tumbal biar ngurangin polusi manusia🤣🤣
Anjellita: ya juga sih🤣🤣🤣
Nisa Ramadani: kalo masih prawan kalo udah bolong percuma
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Nisa Ramadani
gila tu si bandot tua dapat prawan 2x
menang banyak tu
Pa'tam: Hehehe, sebenarnya Mbah Sukmo itu setan yang menjelma menjadi manusia.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!