NovelToon NovelToon
DUNIA KEGELAPAN

DUNIA KEGELAPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / rumahhantu / Mata Batin / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / Roh Supernatural
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ning Angelin

"Dunia Kegelapan" menyajikan berbagai kisah seram dan misteri Dunia Lain yang akan membuatmu penasaran hingga terbawa suasana. Perasaan merinding, bulu kuduk berdiri, dan ketakutan hanyalah bagian-bagian kecil yang menemanimu saat membaca kisah-kisah Dunia Lain.

Sesuatu yang lebih dari itu akan membuatmu masuk kedalam kisahnya dan merasakannya secara langsung, setelah itu serangkaian peristiwa mengerikan yang dipenuhi ketegangan dan hal-hal mistis akan menemani hari-harimu.

Nah, demi memuaskan hasratmu akan cerita-cerita seram,

Check this out and Read!👉
Selamat Membaca...🤗

Godbless...!!!😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ning Angelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecemasan Yang Berlebihan

MiLLie baru saja kembali dari bekerja. Saat ia hendak masuk ke dalam kamarnya, Dimas menghentikannya.

"Bisa kita bicara?" Tanya Dimas pada MiLLie.

"Baik." Jawab MiLLie gugup.

"Ikut aku, kita bicara di atap." Ajak Dimas.

Saat melewati satu kamar, MiLLie seperti mendengar suara seseorang minta tolong.

"Tunggu sebentar, aku seperti mendengar suara dari arah sini." ucap MiLLie.

"Apa, dimana? Itu hanya perasaanmu saja. Aku tidak mendengar suara apapun. Apa kau lupa ucapan bibi Dina? Lantai 4 ini sudah tidak berpenghuni karena bekas kebakaran." Jawab Dimas.

"Baiklah. Tapi aku sungguh mendengar sesuatu." Jawab MiLLie.

"Tidak usah berpikiran aneh-aneh. Wanita yang dulu tinggal disini, tewas dalam kebakaran." Ucap Dimas, sambil terus berjalan menaiki tangga menuju atap.

Sampailah mereka di atap. Dimas memberi MiLLie secangkir Coffee panas.

"Kenapa waktu itu, kau melakukan hal itu pada Cecep. Kelihatannya kau sangat marah. Apa ada yang perna menyelinap masuk di kamarmu? Bibi Dina bilang dia terlihat lewat camera CCTV ya?" Tanya Dimas pada MiLLie.

"Iya tapi, kameranya tiba-tiba saja rusak tepat sebelum dia masuk ke kamarku. Aku yakin dia pasti masuk." Jawab MiLLie.

"Benar, semua orang yang tinggal di sini memang agak aneh." Ucap Dimas.

"Aku sangat yakin, aku menari debu di laptopku sebelum aku berangkat kerja. Jika ada yang menerobos masuk, debunya akan menghilang. Jadi, kau tau kalau ada yang masuk? Saat aku buka laptopnya, debunya sudah menghilang. Laptop yang aku matikan juga menyalah saat aku pulang." ucap MiLLie panjang lebar.

"Aku mengerti. Aku juga akan berpikir begitu jika ada di posisimu. Tapi tadi itu, kau sungguh terlihat berniat untuk membunuh orang orang itu, bukan?" Tanya Dimas.

"Apa maksudmu?" MiLLie kebingungan.

"Benar bukan? Kamu ketakutan membayangkan orang mesum yang suka menonton video aneh, masuk ke kamarmu dan menyentuh barang-barang mu, bukan? kamu merasa cocok disini, bukan? kau merasa berbeda. Tapi kau juga ketakutan, kau khawatir akan jadi sama seperti mereka. Kau pasti khawatir tinggal disini akan membuatmu sama anehnya dengan para penghuni lainnya. Tapi tidak usah khawatir, kau berbeda dari mereka semua. Tidak seperti mereka, kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan." Tanya Dimas.

MiLLie kebingungan dengan begitu banyak pertanyaan dari Dimas. Dia akhirnya berpamitan untuk kembali ke kamarnya.

Di kamarnya, MiLLie duduk merenung dan memikirkan semua perkataan Dimas di atap.

"Pria itu tampaknya ramah, tapi aku sangat risi, apalagi dengan senyuman diwajahnya itu, risi rasanya." Ucap MiLLie dalam hatinya.

Sebelum ia tidur, ia mengambil kursi dan barang yang ada di kamarnya itu lalu dia letakkan tepat untuk menyangga pintu kamarnya.

Setelah itu, dia mematikan lampu kamarnya dan tidur.

Keesokan harinya, bibi Dina terlihat sedang memasak dengan serius. Seperti biasa dia memasak potongan daging manusia yang di olahnya menjadi sebuah makanan.

Sambil ia memasak, ia menyuntikan sesuatu kesemua makanan-makanan yang ada di kulkas.

Kemudian MiLLie bersiap-siap untuk pergi bekerja. Di luar ia bertemu dengan seorang polisi. Polisi itu menanyakan beberapa hal pada MiLLie.

"MiLLie, apa ada kejadian aneh di kostum?" Tanya petugas polisi.

"Kejadian aneh?" MiLLie mulai berpikir.

"Ya." Jawab petugas polisi.

"Begini, katanya lantai empat tidak berpenghuni, tapi aku terus mendengar suara aneh dari sana." Ucap MiLLie.

"Suara aneh apa itu?" Tanya petugas polisi.

"Semacam suara benturan. Aku terus saja mendengarnya." Ucap MiLLie.

Sementara MiLLie dan petugas polisi itu sedang berbicara, tampak dari kejauhan bibi Dina memperhatikan MiLLie dengan tatapan tajam dan penuh amarah. Mengetahui bahwa dirinya sedang di awasi, MiLLie segera menghentikan pembicaraannya dengan petugas polisi itu, kemudian di pamit pergi.

"Lalu?" Tanya petugas polisi.

" Aku tidak tahu, aku pergi dulu, sampai jumpa." Ucap MiLLie.

sepanjang perjalanannya, MiLLie terus berpikir kenapa bibi Dina mengawasinya.

"Itu benar-benar dia. Itu sangat jelas dia si pemilik kost. Kenapa dia ada disini? Dia tidak punya urusan disini, lalu kenapa dia bisa ada disini?" Pikir MiLLie tiada henti-hentinya.

Bibi Dina kembali ke kost, kemudian dia bertemu dengan Dimas.

"Tunggu, penghuni baru itu sepertinya dia sering bertemu dengan petugas polisi itu. Kurasa dia memberi tahu polwan itu sesuatu pagi ini." Ucap bibi Dina.

"Bibi lihat, apa itu?" Tanya Dimas.

"Aku terlalu jauh, jadi tidak kelihatan. Aku harus apa? Tidak harus penghuni kost baru itu, perlukah aku mengurus polisi itu?" tanya bibi Dina.

"Tidak perlu, biar aku yang tangani." jawab Dimas.

"Baiklah terserah kau. Aku akan menunggu untuk bersenang senang." ucap bibi Dina.

Tidak lama kemudian, seseorang datang sedang mencari kamar kost untuk disewa.

"Apa kau sedang mencari kamar kosong?" tanya bibi Dina.

"Halo, ya aku sedang mencari kamar kosong." Jawab pria itu.

"Baguslah, lihat-lihat saja dulu." Ucap bibi Dina.

"Baiklah." Jawab pria itu.

"Ayo lihat-lihat saja dulu." Ucap bibi Dina.

Namun pria itu merasakan sesuatu yang tidak baik. Pria itu merasa sangat tidak nyaman dengan kost itu. Dia berpikir untuk pergi dan tidak jadi menyewa di tempat bibi Dina. Bibi Dina mencoba menghentikannya dan berbicara panjang lebar, namun pria itu tidak tertarik. Ia akhirnya pergi dan bibi Dina tampak kesal.

Petugas polisi yang berbicara pagi tadi dengan MiLLie kini berdiri di depan asrama melatih. Ia berencana untuk memeriksa lantai empat yang katanya tidak berpenghuni tersebut. Petugas polisi itu segera masuk ke dalam asrama melatih dan langsung menuju ke lantai empat. Mengetahui bahwa petugas polisi datang, cecep segera mengancam wanita yang ada di kamar 666 itu dengan pisau agar tidak membuat suara. Polisi itu berjalan menyusuri lorong-lorong lantai empat dan mendapati semua kamar kost itu terkunci. Setelah melewati kamar 666, Cecep keluar dari kamar itu dan mengikuti petugas polisi itu. Petugas polisi itu merasa sedang diikuti, segera ia berbalik namun tak melihat siapapun.

Karena tidak menemukan apapun, petugas polisi itu akhirnya pergi. Dan Cecep keluar dari persembunyiannya. Ia kembali mengecek kamar 666 dimana ada seorang wanita di sekap, namun Cecep terkejut karena tidak melihat wanita itu.

wanita itu berhasil keluar dari kamar 666, dan sedang berusaha untuk kabur. Cecep yang panik mencari wanita itu kemana-mana dilantai empat.

Namun, karena ia terlalu lemah, ia akhirnya membuat suara dan hal itu di dengar oleh Cecep. Segera Cecep berlari kearah suara itu. Dan wanita itu berusaha menutup pintu kamar lainnya dimana dia sedang bersembunyi. Cecep mendobrak-dobrak pintu kamar itu hingga membuat suara sampai di lantai dasar.

Karena terlalu ribut, bibi Dina berinisiatif untuk pergi melihatnya.

"Diatas ada apa? Kenapa sangat ribut?" Ucap bibi Dina.

Wanita yang disekap itu, lalu menuruni tangga ia telah berhasil keluar dari lantai empat. Setelah wanita itu berhasil keluar dari asrama melatih, ia bertemu dengan seorang pria di luar dengan pakaian serba hitam. Ia meminta tolong pria itu, agar menolongnya dan membawanya pergi dari tempat itu. Namun, pria itu adalah Dimas...

...Bersambung...👉...

1
Anita Jenius
Wah ceritanya seru.
beberapa like buatmu. semangat ya
Ningsi Srin Sunarti: terimakasih banyak 😇🙏 semoga suka dan dukung terus ya?
total 1 replies
bb_yang_yang
Terbaik! Worth to read!
Anime lovers
Saya merasa terinspirasi oleh perjuangan tokoh-tokoh dalam cerita.
Ningsi Srin Sunarti: Halo, terima kasih 🙏 dukung terus ya, God bless 😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!