Bukan hasil terjemahan ya.. Karya Original.
Dia seorang mafia dan pembunuh bayaran, di usianya yang ke empat puluh dia sudah memiliki dua anak dari almarhum suaminya.
Dalam misinya yang terakhir, dia di jebak oleh teman satu teamnya. Dia mati dengan tubuh yang hancur karena Bom.
Karena mengingat ke dua anaknya, dia tidak rela mati seperti ini.
Mungkin Dewa mendengar doanya, jiwanya malah masuk kedalam tubuh seorang Janda perawan yang baru saja menikah dengan Duda beranak satu, yang umurnya hampir setengah abad.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 24
Jari jemari Airin bermain di keybord dengan lincah, kemudian tampil-lah beberapa vidio.
Airin men-zoom seseorang yang ingin dia ketahui, tunggu... Semakin dia perbesar dan ketika pria yang dalam vidio itu menoleh ke arah belakang persis di mana CCTV berada.
Sial..! Teriak Airin ketika mengetahui siapa yang ada di dalam vidio itu.
Bagaimana dia bisa satu gedung apartemen denganku, bisa ketar ketir ini. Tapi, tunggu dulu.. Dia kan tidak kenal dengan wajah ini... Untuk apa aku kuatir.
Karena dalam kehiduapan sebelumnya, dia seorang Mafia, tentu saja berlawanan dengan aparat negara.
Walaupun dia bekerja secara sembunyi, tapi pihak polisi masih bisa mengendus siapa- siapa saja yang menjadi anggota dari suatu klan.
Kalau masih anggota baru, biasa belum terendus. Tapi jika dia bekerja lebih dari dua puluh tahun, pasti sudah menjadi salah satu target pencarian orang.
Dia mematikan komputernya dan menyimpan kembali, timbul dalam pikirannya untuk menjual apartemennya ini dan membeli yang lain.
Biar bagaimanapun datanya masih memakai nama dirinya yang dulu saat membeli ini.
Biar di tutupi tapi pihak intelijen memiliki hak untuk menyelidiki.
Dia bersiap untuk pulang, dengan tas ransel kecik di punggungnya dia menekan tombol lift.
Tidak berapa lama pintu lift terbuka, Airin seperti tersambar petir ketika melihat orang yang keluar dari dalam lift.
Dia mematung tidak bisa bergerak, untung tadi dia sudah buang air kecil, kalau tidak mungkin dia terkencing di depan pintu lift.
Sepanjang perjalannya jadi mafia, pria yang di depannya ini yang selalu mengincarnya.
Dia Letnan Jendral Reymond, yang menjadi kucing selama dia menjadi tikus.
Airin tidak berkedip, Pria itu dengan dingin melangkah kearahnya. Dia sudah jadi patung dengan mata yang membola.
Tapi pria itu melewatinya, angin yang menerpa Airin serasa angin puting beliung yang dingin. Dia menahan nafas, walupun begitu, aroma maskulin dari tubuh pria itu masih bisa terciumnya.
"Tidak masuk?" Tiba- tiba suara seseorang membuyarkan pikirannya.
Dia menarik nafas dan menoleh sebentar kearah Reymond yang tiba- tiba berhenti dan masih membelakanginya.
Dengan cepat dia langsung lari masuk kedalam lift, dan di saat lift hendak tertutup ternyata Reymond menoleh kearah lift.
Dia sedikit merasa aneh, wanita itu sepertinya tadi terkejut melihat dia. Dan dia juga sepertinya merasa belum pernah bertemu.
'Tapi mengapa dia menatapku seperti melihat hantu.' pikirnya. Dia menarik nafas dan kembali melangkah ke kamar apartemennya yang ada di ujung koridor.
Sementara Airin yang di dalam lift keringat dingin, tapi dia akhirnya mengutuki dirinya, 'Bodo..! Dia kan tidak mengenalku dengan tubuh ini, mengapa aku malah bertingkah bodoh, ah... Nanti malah jadi curiga dia.' gumam Airin sambil memukul- mukul kepalanya pelan.
Sampai orang yang di sebelahnya bingung. 'jangan- jangan wanita ini kerasukan.' bisik orang yang di sampingnya.
Ketika pintu lift terbuka, orang yang ada di dalam lift langsung lari ngacir, takut kesurupan seperti Airin.
Airin mah, bodoh amat, dia tidak peduli dengan tatapan orang, enjoy saja berjalan keluar dari gedung itu.
Di dalam hatinya, yang penting lolos dari ancaman, perasaan ketika dia masih jadi mafia, masih terbawa- bawa. Salah satunya akan ngacir kalau ketemu dengan aparat negara, apa lagi sekelas intelijen. Hmm.. Ini malah Jendralnya, siapa yang tidak terkencing.
Penjara itu tidak enak, apa lagi satu kamar mandi harus berbagi dengan desak- desakan. Makanan tidak sehat, belum lagi di tugasi ini dan itu.
Yang pasti, jangan sampai, jangan sampai masuk kesitu, wanti- wanti Airin dan bergegas masuk kedalam Grab yang sudah dia pesan.
kasian mereka.
crazy up donk thor...
semangat💪💪💪
semangat thor