Zara harus berjuang sendiri membesarkan putranya, tanpa suami, tanpa keluarga. Dia banting tulang sendiri, menafkahi dirinya dan putranya.
Beberapa tahun lalu, Zara mempermalukan keluarganya dengan hamil di luar Nikah namun dengan pria yang tidak di ketahui identitasnya. Lebih tepatnya Zara tidak mau mengatakan siapa Ayah dari bayi yang saat itu dia kandung.
"Aku sudah berjanji padanya, untuk tidak meminta pertanggung jawaban jika aku hamil"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belum Kawin
Angga baru saja duduk di kursi kerjanya, dia melirik ke samping masih ada tumpukan map putih kemarin, dan dia mengambilnya. Dibukanya map putih itu dan terlihat CV Dokter Zara karena terletak di tumpukan paling atas. Angga menatap foto Wanita berhijab itu dengan senyum tipis terlihat begitu manis.
Kemudian Angga membaca CV itu. Jelas di sana tertulis status Dokter Zara belum menikah sesuai KTP nya. Karena memang dulu saat Zara akan menikah, dia belum mengganti status KTP nya
"Ck! pasti KTP nya belum di ubah!" Angga menutup map itu dan menyimpan nya di laci. Kemudian masuklah suster yang biasa membantu Angga bekerja, namun dia malah terkejut
"Astagfirullah! dokter?!" Suster itu terkaget saat melihat Angga sudah duduk di tepatnya
"Kenapa kamu kaget begitu?!" tanya Angga dengan nada ketus
"Saya kaget Dokter, tumben sepagi ini dokter sudah sampai di rumah sakit" jawabnya dengan gemetar
"Biasanya juga berangkat pagi!" cetus Angga
"Maaf dokter" Suster itu memilih masuk dan menyimpan tasnya di belakang.
"Dokter saya, Izin sarapan sebentar ya. Tadi buru buru jadi gak sempet sarapan" ucap suster
"Ya" jawab Angga yang sudah fokus pada kertas didepannya.
Suster itu mengambil bekal dan pamit keluar dari ruangan dokter Angga. Angga sempat melirik dan melihat suster itu keluar dengan membawa kotak makanan berwarna coklat. Angga langsung teringat dulu Zara sering kali membawakannya bekal saat masih kuliah, bahkan hampir setiap pagi
"Kak Angga,, Zara tadi masak Nasi goreng seafood kesukaan kakak, dimakan yahh sampai habiss" Zara tersenyum ceria saat memberikan kotak makanan berwarna coklat pada Angga
"Iya,, kakak akan habiskan semuanya nanti, masakan mu enak, kakak suka" jawab Angga
"Kalau suka, jadiin Zara pacar kak angga dong" Zara sudah memasang wajah imutnya untuk membujuk Angga
"Kamu masih bocil, kuliah aja yang bener! jangan mikirin pacaran terus,,!" Angga mencubit hidung mancung Zara karena begitu gemas dengan gadis polos itu
"Ck! Zara bukan bocil kak,, Zara udah gede! kan biar semangat kalau punya pacar?" Ucap Zara dengan bibir cemberut
Angga tersenyum kecil saat kembali teringat masa masa dulu bersama Zara.
"Apa sih!" Angga menggeleng gelengkan kepala mengusir bayangan masa lalu yang sempat hadir mengusiknya.
Angga kembali mencoba fokus pada pekerjaannya dan bersiap untuk operasi pada jadwalnya nanti.
Dirumah keluarga Dermawan,,
Mama Angga mengantarkan teh hangat untuk papa Dermawan yang tengah berada di ruang kerjanya.
"Pa,, ini tehnya" ucap mama meletakkan teh hangat itu di meja
"Makasih ma" Jawab papa
"Iya,, Pa,, kata suster kemarin itu, dokter cantik di pindah ke rumah sakit pusat kan? coba deh lihat CV nya pa. Kan ada Fotonya pa. Kalau lihat foto mungkin mama ingat pa namanya" ucap mama duduk di depan meja papa
"CV nya di bawa Angga" jawab papa
"Ck! tanya aja lagi sama Dokter Januar. Pasti dia tau pa,,," ucap mama
"Mama nih ngebet banget sih?!" cetus papa
"Hehe,, cantik pa dokternya. Baik lagi, mama rasa cocok sama Angga" jawab mama
"Kalau dia sudah menikah gimana?" tanya papa
"Hum,, si papa, belum juga di cari tau !" jawab mama
"Iya iya,, papa tanya sama Dokter Januar" jawab mama
Pak Dermawan mengambil ponselnya, lalu dia mencari nomer telfon Dokter Januar, setelah beberapa detik menunggu, telfon pun telah tersambung
"Assalamualaikum" ucap pak Dermawan
"Wa'alaikumsalam pak direktur, ada yang bisa saya bantu?" jawab Dokter Januar
"Dokter, saya boleh minta tolong. Kirimkan ulang CV para dokter yang kemarin di pindahkan ke pusat?"
"Ohh bisa,, saya kirimkan lewat email ya"
Tidak membutuhkan waktu yang lama apa yang diminta pak Dermawan sudah dia dapatkan. Mama angga pun dengan gesit mendekat dan melihat CV para dokter yang di pindah ke rumah sakit pusat
"Dokter Louis, Dokter Kevin, Dokter Janne,,, bukan pa,, bukan ini orangnya,,coba yang ini" mama menunjuk ke layar ponsel papa untuk membuka CV terakhir
"Dokter Zara"
"Ya pa,, bener ini pa orangnya,, ini mama yakin pa,,," Ucap mama dengan mengebu gebu
Mereka membaca CV Dokter Zara (Dokter Jaga di ruang IGD Rumah sakit Tri Medika) secara bersama sama
"Yes! belum kawin pa!" mama langsung menuju ke status yang tertulis
"Ini, dia satu alumni dengan Angga,," ucap papa
"Iya yah??" Mama kembali membaca dengan benar CV dokter Zara
"Dibawah Angga pa. Udah pokoknya Fix dia calon mantu kita pa!" ucap mama
"Mama ngebet banget sih?" tanya papa
"Hehe,, cantik kan pa?" tanya mama
"Cantik, tapi masih cantik mama" kekeh papa
"Iihhh papa bisa aja,,," mama senyum senyum sambil merangkul bahu papa nya Angga
.
.
.
.
Mama Angga, aku suka gayamu! sat set sat set 😅
