Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Cantik Yang Mengikutimu Di Jalanan
"Kau kutu buku sialan! berani-beraninya kau mencuri wanitaku. Lihat saja, aku akan mematahkan kakimu saat ini juga!" ujar Rayhan dengan berteriak di depan wajah Nathan.
"Rayhan! Aku bilang lepaskan dia. Berapa kali aku harus bilang padamu kalau aku sama sekali tidak menyukaimu. Kenapa kamu tidak mau mengerti huh?!" ujar Erina setengah berteriak padanya.
"Jangan sentuh aku dengan tanganmu lagi, jangan terus mencoba untuk menguji kesabaranku karena itu ada batasannya" ujar Nathan berbisik pelan dengan dingin sambil mencengkram tangan Rayhan dengan keras dan menyingkirkan tangan pria ini dari kerah bajunya.
"Apa yang akan kau lakukan huh? Dasar kutu buku miskin! kau mau kehilangan beasiswamu di kampus ini huh?! apa kamu tahu siapa aku?!" teriak Rayhan sambil berusaha untuk memukul si kutu buku ini.
Namun sebelum ia berhasil melakukannya Erina berusaha untuk mendorongnya pergi, namun tanpa sadar karena kemarahan sudah menguasai dirinya ia malah mendorong Erina dengan keras hingga ia menghantam tembok ruang kelas itu. Semua orang langsung syok saat melihat kejadian itu, tapi Rayhan sama sekali tidak sadar akan apa yang sudah ia perbuat saat ini dan ia tetap memelototi si kutu buku sialan yang masih berdiri tanpa rasa takut di hadapannya saat ini. Saat melihat Erina di dorong oleh Rayhan dengan keras, Nathan langsung mendorong Rayhan hingga ia terjungkal dengan hebat karena Nathan hampir menggunakan setengah dari tenaganya saat ini. Nathan merasa sangat khawatir dengan kondisi Erina saat ini, namun saat hendak menghampirinya untuk bertanya apakah dia baik-baik saja. Semua teman gadis itu sudah datang dan membantunya jadi ia mengurungkan niatnya dan hanya melihat dari sana, gadis itu mengalami sedikit bengkak di kepalanya.
"Apa kau sudah gila Ray?! kenapa kamu melakukan ini pada Erina? dia sudah sering menjelaskan padamu tentang ini kan?! apa kamu tidak bisa memahaminya atau hanya berpura-pura bodoh huh?! dan lihat sekarang kamu malah melukainya sialan!" teriak Wendy yang langsung dengan cepat membantu sahabatnya itu dan memeriksa keadaannya dengan penuh kekhawatiran bersama dengan Joselyn dan yang lainnya.
Mereka segera bergegas mengajak Erina ke klinik kampus untuk merawat lukanya. Sementara Rayhan bergegas pergi dari sana dengan kemarahannya karena situasinya berubah menjadi sangat buruk dan semuanya malah berbalik menyerang dirinya. Sore harinya ketika semua kelas sudah selesai, Erina memutuskan untuk menunggu Jonathan di gate kampus agar bisa pulang bersama dengannya.
"Nathan tunggu, ayo kita pulang bersama. Aku akan mengantarmu sampai rumahmu" ujar Erina sambil tersenyum manis padanya namun ia tidak di hiraukan oleh Nathan dan ia langsung berjalan pergi begitu saja.
Namun Erina tidak menyerah begitu saja, ia langsung mengendarai mobilnya dan mengikuti Nathan yang berjalan di trotoar jalan itu dari belakang dengan mobilnya, semua orang yang ada di jalanan mulai menatap mereka. Wanita cantik yang mengendarai mobil sport mewah mengikuti seorang pria biasa yang berjalan kaki di jalanan, benar-benar pemandangan seperti di film-film romantis pada umumnya.
Erina beberapa kali membunyikan klaksonnya untuk menarik perhatian Nathan tapi malah menarik perhatian orang-orang sekitar yang mulai memfokuskan semua perhatian mereka padanya.
Nathan mulai merasa terganggu dengan apa yang Erina lakukan saat ini karena orang-orang mulai bergosip tentang apa yang mereka lihat saat ini. Nathan benar-benar tidak habis pikir kenapa gadis ini selalu pantang menyerah seperti ini, ia selalu membuat dirinya kehabisan akal untuk menghindarinya.
"Aku berharap wanita cantik seperti dia akan mengikutiku seperti ini... Betapa beruntungnya pria itu, tapi sepertinya ia tidak memperdulikannya" ujar salah seorang yang berjalan melewati Nathan.
"Hey bro, berikan dia kesempatan... Kenapa kau jual mahal seperti itu padahal wanita secantik itu mengejarmu? hahah" ujar orang lain lagi sembari terus memperhatikan mereka berdua.
"Hahaha... Pemandangan yang sangat menarik" ujar orang lainnya lagi yang ikut menertawakan kejadian yang saat ini ia saksikan seperti sedang merekam adegan drama romansa picisan.
Nathan PoV.
Dia selalu membuat semua orang memperhatikanku seperti biasanya, tidak pernah membiarkan satu hari pun terasa tenang setelah kembali dari penelitian lapangan beberapa bulan lalu itu. Dan lihat sekarang apa yang ia sedang lakukan benar-benar membuatku berada di posisi yang sangat sulit, ia membuatku terlihat seperti tokoh utama dalam sebuah film dimana semua perhatian orang-orang hanya terfokus padaku dan juga dirinya saat ini. Bahkan banyak dari orang-orang itu mulai mentertawakanku yang membuatku semakin terganggu saat ini. Banyak dari mereka berteriak padaku untuk memberikan wanita cantik ini kesempatan, seolah-olah mereka tahu apa yang sedang terjadi tapi sebenarnya mereka tidak tahu apapun. Benar-benar situasi yang menjengkelkan! aku hanya bisa terus menggerutu dalam hati hingga akhirnya aku menyerah pada situasi ini dan berhenti berjalan lalu berbalik kearahnya.
"Kenapa kamu melakukan ini? apa kamu tidak punya kerjaan?" tanya Nathan dengan ekspresi wajah datar dan dingin padanya, namun Erina sama sekali tidak terganggu dan sudah benar-benar terbiasa dengannya.
"Sudah aku bilang kalau aku secara resmi mulai mendekati dan mengejarmu kan? jadi aku tidak akan berhenti sampai kamu mau menerimaku" sahut Erina dari dalam mobilnya.
"Aku sudah bilang kalau aku tidak ada niat untuk menjalin hubungan dengan siapapun" ujar Nathan lagi,
"Ya, tapi aku tidak akan menyerah sampai kamu bilang iya" sahut Erina sambil tersenyum manis dan tetap kekeh mempertahankan apa yang berusaha untuk ia perjuangkan sampai saat ini.
"Sial..." gumam Nathan lalu ia membuka pintu mobil Erina dan setuju untuk pulang bersama dengannya, dan pada akhirnya Erinalah yang menang disini.
Di dalam mobil,
Erina bergerak mendekatkan dirinya pada Nathan ketika Nathan sudah duduk di kursi penumpang yang tentunya hanya ada 1 karena mobilnya ini hanya memiliki 2 pintu. Ia mendekat dan berbisik dengan nada menggoda pada Nathan sambil memasangkan sabuk pengaman untuknya.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu Nathanku sayang? Keamanan dan keselamatan dalam berkendara itu penting sayang" ujar Erina sambil tersenyum manis padanya sebelum kembali melajukan mobilnya di jalan raya itu.
"Aku kira dia akan menciumku dengan tanpa peringatan lagi" gumam Nathan dalam hatinya,
"Kenapa kamu memanggilku Nathan? panggil aku Jo atau Jonathan seperti yang lainnya" ujar Nathan mencoba memecahkan situasi canggung ini,
"Memangnya kenapa? bukankah Jack memanggilmu paman Nathan? dan aku juga tahu kalau Jonathan itu bukan nama aslimu, tapi hanya sejenis nama panggilan atau suatu nama palsu mungkin? apa kamu mau menyembunyikan identitasmu? kalau memang ia aku bisa membantumu asal kamu mau menjelaskan padaku kenapa kamu mau melakukan itu?" sahut Erina yang langsung membuat Nathan mengerutkan keningnya karena penasaran bagaimana gadis ini bisa tahu tentang itu semua? apa dia menyelidiki latar belakangnya?
