"Hey, Dad !!"
Tidak ada angin maupun hujan tiba-tiba Kaizar di panggil ayah oleh dua bocah kembar yang kebetulan ia temui di sebuah mall.
"Jangan panggil aku Daddy, aku belum menikah." Tolak pria itu dengan tegas.
Namun sejak saat itu hidup Kaizar selalu di ganggu oleh ke dua bocah nakal itu.
Siapa sebenarnya mereka dan ada hubungan apa mereka dengan Elle sekretaris sekaligus partner ranjangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~13
Elle nampak mengekori Kaizar yang masuk ke dalam sebuah ruangan, lumayan luas dengan meja panjang dan banyak kursi kerja di sana. Sepertinya tempat yang di khususkan untuk meeting.
Saat baru menginjakkan kakinya di ruangan tersebut hawa mencekam langsung terasa dan Elle nampak melirik ke meja di mana sudah di penuhi oleh peserta meeting, lalu pandangannya berhenti pada seorang pria yang sedang duduk di kursi pimpinan.
Apa itu CEO di kantor ini yang merupakan kakak kandung dari atasannya tersebut? Pandangan pria itu sangat mengintimidasi hingga membuat Elle tak berani berlama-lama menatapnya.
"Baiklah, meeting kita mulai !!" Perintah Kendra, CEO di perusahaan tersebut setelah melihat adiknya datang bersama seorang wanita asing, entah wanita mana lagi yang pria itu bawa.
"Oh ya perkenalkan ini nona Ellena Walker, asisten baruku pengganti nona Anita. Dia yang akan mempresentasikan perkembangan proyek kita." Kaizar langsung memperkenalkan Elle yang duduk di sebelahnya dan tentu saja itu membuat wanita tersebut langsung melotot ke arahnya.
Ia belum satu jam menjadi asisten pria itu dan sekarang di perintahkan untuk mempresentasikan salah satu proyek yang sedang mereka kerjakan, apa ia tidak salah dengar? Pria itu sedang mengerjainya atau ingin membuatnya malu?
Elle sedikit membungkukkan badannya memberikan hormat pada mereka semua, kemudian wanita itu membuka dokumen yang tadi ia bawa. Rupanya itu dokumen kerja sama dengan perusahaan tuan Marc dan tentu saja ia sudah menguasai materinya bahkan ia juga yang memberikan beberapa ide-idenya.
Akhirnya wanita itu beranjak dari duduknya lalu melangkah menuju layar proyektor dan segera menjelaskan setiap detil proyek tersebut pada para investor.
Semua terpesona dengan kecerdasan Elle bahkan tak jarang mereka terlihat mengagumi kecantikannya yang memang seorang wanita blesteran.
Setelah hampir 30 menit mempresentasikan di hadapan semua orang kini wanita itu kembali ke tempat duduknya dan di sambut dengan tepuk tangan meriah.
"Awal yang bagus." Puji Kaizar yang terlihat puas dengan kinerja asisten barunya tersebut.
"Apa bapak ingin membuatku malu? Aku bahkan belum satu jam menjadi asistenmu." Protes Elle, bagaimana jika ada pekerjaan yang belum ia tahu? Bisa-bisa ia akan di cemooh semua orang.
"Aku bukan pria bodoh yang tak memikirkan hal itu dan aku tahu kamu menguasai materi ini bahkan lebih baik dari Anita." Tukas Kaizar dan itu membuat Elle sedikit tersanjung mendengarnya.
Saat di ajak berdiskusi beberapa pria yang duduk di hadapannya, Elle langsung menanggapinya dengan ramah dan tak jarang senyumnya mengembang hingga membuat wanita itu terlihat semakin menawan di mata mereka.
Melihat asistennya cepat sekali akrab dengan beberapa pria membuat Kaizar nampak tak suka, lantas tangan pria itu terlihat menelusup ke bawah meja dan berhenti di paha wanita itu.
Mendapatkan sentuhan tiba-tiba tentu saja Elle langsung terkejut dan sontak menatap ke arah Kaizar yang sedang berbincang dengan kakaknya dan bersikap seakan tak terjadi apa-apa di antara mereka.
Tangan pria terus saja mengusap pahanya bahkan sedikit menaikkan roknya hingga menyentuh kulit halusnya dan itu membuat Elle langsung tercekat, lalu ia mengambil segelas air putih di hadapannya dan segera meminumnya hingga tandas.
"Pak, bisakah jauhkan tanganmu ?" Lirih Elle pada atasannya tersebut.
"Tidak, siapa suruh kamu melanggar peraturan point 5." Balas Kaizar tak kalah lirih.
Elle yang penasaran langsung membuka ponselnya dan melihat point 5 yang di maksud pria itu.
"Di larang tersenyum atau bersikap ramah pada semua pria."
Elle langsung melebarkan matanya, apa pria itu ingin membuatnya seperti robot yang tak berekspresi?
"Baiklah, meeting sampai di sini dan ku rasa semua sudah jelas." Ucap Kendra dari kursinya.
"Terima kasih banyak dan silakan meninggalkan ruangan ini." Imbuhnya lagi.
Semua peserta meeting telah pergi dan kini di ruangan tersebut menyisakan mereka berempat Kaizar beserta asisten dan begitu juga dengan sang kakak.
"Jadi sebelumnya kamu tinggal di Jerman ?" Tanya Kendra pada Elle mengingat tadi wanita itu memberikan beberapa contoh proyek di negara tersebut.
"Benar pak, mendiang ibu saya orang Indonesia dan mendiang ayah saya orang Jerman." Terang Elle dan Kaizar yang mendengar itu langsung beralih menatapnya setelah sebelumnya sibuk dengan ponselnya, meskipun sebelah tangannya masih berada di atas paha wanita itu.
Kendra nampak mengangguk kecil, meskipun pernah hidup di luar negeri tapi wanita itu berpenampilan lumayan sopan dan gaya bicaranya pun sangat intelektual tak ada yang di buat-buat untuk mencari perhatian.
"Baiklah, senang bekerja denganmu nona Ellena. Jika adikku menyulitkan mu, kamu bisa menghubungiku." Terang Kendra dengan ramah dan itu membuat sang adik nampak mengernyit.
Tumben kakaknya ramah dengan wanita apalagi itu hanya seorang karyawan biasa?
"Bagaimana kabar kakak ipar dan bayinya ?" Kaizar langsung mengalihkan pembicaraan atau bermaksud untuk mengingatkan pria itu jika sudah memiliki anak dan juga istri.
"Hari ini jadwal imunisasi dan aku akan mengantarnya sendiri." Ucap Kendra sembari melirik jam tangannya lalu pria itu beranjak dari duduknya, mengambil beberapa berkas di atas meja lalu membawanya pergi.
Setelah pria itu pergi Elle segera menjauhkan tangan Kaizar yang sejak tadi bermain di pahanya, namun pria itu langsung menarik tubuhnya dan melu mat bibirnya dengan rakus.
Bahkan tangan yang sejak tadi tak berhenti menyentuh wanita itu, kini semakin menelusup masuk ke paha dalamnya hingga membuat Elle langsung mengerang saat tangan pria itu bermain-main di sana.
Tak mampu menahan gairahnya sendiri, Kaizar segera mengakhiri perbuatannya lantas segera beranjak dari sana. "Ikut aku !!" Perintahnya kemudian.
Elle nampak mengekori pria itu menuju ruangannya sembari memperbaiki penampilannya yang sedikit berantakan dan sesampainya di sana Kaizar langsung menyerangnya tanpa jeda.
Melepaskan seluruh pakaiannya dan menyatukan tubuh mereka hingga hari yang masih pagi itu sudah di penuhi oleh lenguhan-lenguhan nakal keduanya.
Untuk kedua kalinya Elle menyerahkan tubuhnya pada pria itu dan semata-mata ia lakukan agar bisa melanjutkan pengobatan kedua putranya.
Meskipun raganya menikmati setiap sentuhan yang di berikan oleh pria tampan nan macho itu, namun hatinya hancur karena merasa menjadi wanita paling kotor di dunia.
"Terima kasih." Ucap Kaizar setelah hasratnya terpenuhi, pria itu nampak mengecup kening Elle yang masih terbaring lemah di atas sofa, lalu segera membersihkan dirinya di kamar mandi.
"Segera rapikan pakaianmu, jam makan siang akan segera tiba !!" Perintahnya setelah keluar dari kamar mandi beberapa saat kemudian dengan pakaian yang sudah rapi.
Dengan sisa-sisa tenaganya Elle kembali memunguti pakaiannya yang berserakan di atas lantai, lalu bergegas ke kamar mandi dengan wajah datarnya.
"Ada apa dengannya ?"
Kaizar nampak mengernyit saat melihat wajah datar wanita itu, bukankah harusnya senang setelah ia berikan kenikmatan bahkan wanita-wanita di luar sana banyak yang mengantri ingin tidur dengannya.