Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Viona di sekap
"Kenapa kamu tega banget sama aku Yud?, kenapa kamu membuat aku sesakit ini, apa kamu sudah tidak mau mengenalku lagi? apa kamu sudah tidak mau berusaha mendapatkan aku lagi?" jerit Viona didalam hati.
Sesak didada Viona semakin terasa, nafasnya mulai menyempit rasa yang berkecamuk di dada nyatanya tak bisa ia kendalikan, dia masih saja terus menangis.
Sementara itu setelah melihat kepergian Viona, kini Yuda merasa bersalah sekali, harusnya dia tidak perlu bersikap seperti itu pada Viona, tapi kembali lagi seperti yang ia rasakan kalau Viona tak menyimpan rasa apapun untuknya, dia juga tidak mau hanyut dengan perasaannya sendiri.
"Pak? apa anda memikirkan gadis itu?" Bastian mencoba mengalihkan lamunan Yuda.
"Bas, apa aku tadi terlihat jahat sekali? apa aku terlihat?" Yuda tidak bisa melanjutan kata-katanya lagi.
"Ya , pak, tidak seharusnya bapak bersikap seperti itu tadi, harusnya bapak sapa baik-baik Viona, bukankah hati seorang perempuan itu sangatlah lembut sekali?"
"Kamu benar, aku memang sudah keterlaluan, kalau begitu tunggu sebentar, aku akan menyusul Viona."
Dengan cepat Yuda langsung berdiri dan berjalan menuju ketempat Viona biasanya bekerja, sesampainya disana dia tak menemukan keberadaan Viona.
"Apa kamu tahu, dimana Viona?" tanya Yuda pada salah satu orang yang bekerja disana.
"Viona? bukakah Viona baru saja mengantar minuman ke meja anda?" Meri mencoba menjawab pertanyaan Yuda.
"Yuda? sedang apa kamu disini?" entah darimana datangnya Tasya tiba-tiba saja sudah berada disamping Yuda, Yuda langsung menoleh kearahnya.
"Apa kamu tahu Viona ada dimana?" Yuda sebenarnya malas untuk menanyakannya pada Tasya, sementara itu Tasya hanya bisa mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu.
"Tasya, kamu gila ya, kamu melakukan itu pada Vi?" belum sempat wanita itu menjelaskan sesuatu Tasya sudah langsung mencoba membungkamnya.
"Yuda, aku tinggal dulu ya?" Tasya segera membawa temannya pergi dari depan Yuda, disana Yuda langsung penasaran apa yang sudah Tasya lakukan pada Viona.
Sementara itu, disebuah gudang terlihat Viona sedang duduk diatas kursi dengan kedua tangan, serta kakinya yang sudah diikat oleh seseorang, bahkan mulutnya juga sudah sengaja di tutup dengan sebuah kain.
"Hem..hem..hem uu!" Viona tidak bisa jelas mengatakan sesuatu karena dimulutnya ada sebuah kain yang menyumpalnya.
Sedang diluar sana sudah ada dua laki-laki yang sedang berdiri sambil mengawasi suasana sekitar tempat itu, mereka seperti sedang menunggu seseorang.
"Kalian berhasil?" tanya Tasya yang baru saja sampai ketempat itu.
"Sudah bos, dia sudah ada di dalam."
"Bagus, kerja kalian sangat bagus, sebentar lagi ada Ferdian yang akan datang menemui kalian, bawa saja Ferdian masuk dan tinggalkan mereka berdua di gudang itu!" senyum sinis Tasya langsung terlihat.
"Lihat saja Viona, apa kamu masih bisa mempertahankan keperawananmu sekarang? aku ingin setelah ini Yuda akan langsung membencimu! salah sendiri kamu sudah berani mengambil Yuda dariku!" umpatan demi umpatan Tasya lontarkan disana.
Benar saja setelah menunggu 15 menit Ferdian yang tadi sudah sengaja dihubungi oleh Tasya langsung datang ketempat itu, kali ini dia sangat senang, tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun dia bisa langsung menikmati tubuh Viona secara gratis.
"Dimana Viona?" tanya Ferdian pada dua orang penjaga disana.
"Ada didalam, silahkan anda masuk saja kedalam, dan kami akan pergi dari sini!" terlihat senyum bahagia terlihat dari wajah Ferdian.
Kali ini Ferdian tidak perlu takut lagi dengan tendangan Viona, kini perempuan itu sudah tak berdaya dengan di ikat disebuah kursi di dalam gudang.
"Kalau begitu tinggalkan saya, saya ingin bersenang-senang tanpa ada gangguan!" Ferdian segera menyuruh dua orang itu untuk segera pergi dari tempat itu.
Masuk dan segera mengunci pintu itu Ferdian langsung bisa melihat keberadaan Viona yang sedang diikat kedua tangan, serta kakinya dan mulut yang diikat dengan sebuah kain, disana Viona langsung terkejut saat dirinya melihat Ferdian masuk kegudang itu.
"Hai nona kita bertemu lagi?" Ferdian terkekeh dan rasanya dirinya sudah tidak bisa berlama-lama mendiamkan gadis cantik itu menatapnya, dia ingin segera menikmati tubuh Viona yang terlihat sangat seksi malam ini.
"Hem..hem..hem!" betak Viona dengan mulutnya yang masih diikat dengan sebuah kain.
"Kamu bicara apa cantik? hem?"tangan kasar Ferdian langsung bisa mengelus pipi lembut milik Viona, disana Viona langsung menghindar dengan menolehkan kepalanya kesamping.
Kaki Viona rasanya ingin sekali menendang laki-laki berperut buncit itu, tapi nyatanya ikatan dikakinya susah sekali ia lepaskan.
"Sudahlah Viona, kamu tidak bisa menolakku lagi, dan malam ini kita akan menghabiskan malam berdua saja ditempat ini." Ferdian kembali terkekeh, dia langsung segera melepas jas yang ia kenakan.
Mata Viona langsung melebar, dia benar-benar marah, siapa sebenarnya yang sudah menjebaknya sampai seperti ini, yang dia tahu setelah dirinya keluar dari toilet ada dua orang yang tiba-tiba saja sudah membekamnya dengan sebuah kain dan menyeretnya sampai kegudang itu.
Sementara itu Yuda sedang mencari tahu dimana keberadaan Viona sekarang, dia curiga dengan Tasya sepertinya dia sedang menyembunyikan sesuatu.
"Tante, aku butuh informasi, dimana Viona sekarang?" Yuda langsung mendatangi Siska keruangannya guna menanyakan keberadaan Viona, sedang Siska nampak terkejut saat dirinya mendapati Yuda yang tiba-tiba saja sudah ada di hadapannya.
"Viona? bukankah Viona sedang bekerja?" Siska nampak bingung.
"Tadi memang sedang bekerja, tapi sudah aku cari dimana-mana dia tidak ada!" Yuda semakin bertambah panik.
"Kamu sabar dulu, biar aku suruh Berto mencarinya!" Siska segera mencari Berto untuk mencari keberadaan Viona.
Berto langsung bergerak cepat, dia segera mengerahkan teman-temannya untuk mencari Viona.
"Apa kamu sedang mencari Viona?" Meta yang memang tidak suka dengan Tasya langsung ingin memberi tahu keberadaan Viona saat ini pada Berto.
Meta tahu rencana apa yang sudah Tasya lakukan pada Viona, dia berharap setelah Viona ditemukan nanti, dia akan melihat Tasya dipecat dari pekerjaannya oleh Siska.
"Kamu tahu?"
"Aku tahu, tapi kamu harus janji! kamu harus tutup mulut, jangan sampai mereka tahu bahwa aku yang sudah memberitahukan mu!"
"Kamu bisa pegang omonganku! sekarang katakan dimana Viona?"
"Viona ada di?"
Bersambung......
