LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Bab 32 LL
Lune yang melihat Louis, langsung menutup dadanya dan bagian bawah tubuhnya.
"Kau sudah datang?" tanya Lune.
Louis mengambil handuk dan memberikannya pada Lune.
"Ya, lain kali tutup pintu kamar mandinya. Bisa saja saudara kemari dan mereka akan kaget jika melihat seorang putri duyung cantik di bath tub ku," ucap Louis.
Lune tertawa mendengar hal itu.
"Kau bisa melucu juga," sahut Lune dan Louis tak membalik tubuhnya. Matanya tetap mengarah pada Lune.
"Hei, keluarlah," ucap Lune.
"Tubuhku membeku di sini. Aku tak bisa berpindah tempat," kata Louis.
"Louis, ini tak lucu," ucap Lune.
"Aku merindukanmu," sahut Louis dengan mata yang tampak menatap lekat ke arah Lune.
"Aku juga merindukanmu," jawab Lune.
"Sekarang berbaliklah," ucap Lune.
Louis justru berlutut dan wajahnya mendekat ke arah Lune.
Lune menelan ludahnya karena dia Louis menatapnya dengan begitu intens.
"Aku ingin melakukannya," bisik Louis sembari menangkup rahang basah Lune.
Lune menggigit bibirnya, tanda bahwa dia sedang galau.
"Aku tak akan memaksamu. Kau percaya bahwa aku pria dengan pemikiran kuno? Aku hanya melakukan hal ini dengan wanita yang kucintai. And i love you," ucap Louis yang masih berbisik lirih di depan bibir Lune.
"I love you too. Tapi aku belum siap melakukannya," sahut Lune.
Louis tersenyum dan mengusap lembut pipi Lune.
"Aku mengerti," jawab Louis dan kemudian beranjak berdiri.
"Aku menunggumu di luar. Aku membawa makan dan kita makan bersama," ucap Louis.
"Oke," jawab Lune tersenyum.
Lalu Louis pun keluar dari kamar mandi dan Lune memegang dadanya yang berdebar kencang.
Lune tampak terdiam dan berpikir sebentar. Lalu akhirnya dia berdiri dan keluar dari bath tub.
*
Lune memakai baju yang diambilnya dari lemari Louis tadi dan kemudian keluar dari kamar mandi.
"Aku meminjam bajumu tadi karena kupikir kau belum pulang. Aku berencana akan menginap di sini. Tapi karena kau sudah pulang, jadi aku akan pulang saja nanti," ucap Lune pada Louis yang sedang berada di area dapur.
"Menginaplah jika kau ingin menginap. Apakah orang tuamu tak mencarimu?" tanya Louis.
"Mereka pulang larut dan aku disuruh untuk menginap di rumah Jenna atau Claire," jawab Lune menghampiri Louis.
"Menginaplah di sini," ucap Louis sambil membuka tempat makanan yang tadi dibelinya di restoran.
Lune memeluk Louis dari belakang.
"I miss you," ucap Lune.
Louis memegang tangan Lune yang melingkar di perutnya lalu berbalik.
Louis mengecup bibir Lune.
"Kau sudah makan?" tanya Louis.
"Belum," sahut Lune.
"Oke, kita akan makan bersama. Tapi ..." Ucapan Louis menggantung.
"Tapi apa?" tanya Lune bingung.
"Aku akan menikmati makanan pembukanya dulu," jawab Louis tersenyum dan mengangkat Lune ke atas meja dapur yang berbahan marmer itu.
Lune tertawa kecil dan kemudian mereka saling menautkan bibir mereka. Ciuman kerinduan itu berlangsung begitu manis dan Lune mengalungkan tangannya ke leher Louis.
"Kau tak nakal ketika kutinggal, kan?" tanya Louis lirih dengan bibir yang masih menempel dengan bibir seksi Lune.
Lune tersenyum dan mengecup bibir Louis.
"Aku mengerlingkan mataku ke beberapa pria tampan di kampus," ucap Lune.
Louis tertawa kecil.
"Kalau begitu kau akan kuhukum karena melanggar perintah dariku," sahut Louis.
"Aku suka dengan hukumanmu," jawab Lune yang dengan nakalnya menjilaat bibir Louis lalu mengecup hidung mancung kekasihnya itu.