NovelToon NovelToon
Diam-diam Cinta

Diam-diam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Penyesalan Suami
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: SariAdja

#Saquel : Gairah Sang Konglomerat

Baca dulu Gairah Sang Konglomerat !!

Tentang Dirga yang hatinya untuk Rosalin tetapi tubuhnya menginginkan Tiara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariAdja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

“Ya, aku mau!” Tiara mengangguk seraya tersenyum ke arah sang suami.

Dirga meraih dagu Tiara menangkupkan kedua tangan di pipinya. Kembali ia mencium bibir sang istri dengan dalam. Meluapkan semua rasa bersalahnya selama ini karena selalu berniat buruk dan mengambil keuntungan sebanyak mungkin dari istrinya.

Tok.

Tok.

Tok.

Terdengar suara ketukan pintu yang langsung membuat keduanya terkejut. Baik Tiara maupun Dirga segera mengurai ciumannya.

“Dirga, Tiara ayo makan malam! Papa sudah menunggu kalian!” Dari luar kamar terdengar suara Nyonya Rani.

“Iya, Ma!” sahut Tiara.

“OK, jangan lama-lama!” pinta sang mama.

“Iya Ma, kita akan segera ke sana!” jawab Tiara setengah berteriak. “Suamiku segera ganti baju dan kita akan makan malam bersama papa dan mama!” pinta Tiara mengurai kedua telapak tangan Dirga.

“Tidak! Aku tidak mau makan malam, aku mau di sini saja! Tidur dan berduaan denganmu!” jawab Dirga dengan senyum menggoda di bibirnya. Benar-benar seperti bukan Dirga yang biasanya. Ia mengunci pergerakan Tiara dengan memeluk pinggangnya.

“Jangan begitu, papa dan mama sudah menunggu kita untuk makan malam! Ayo pakai baju yang sudah aku siapkan!” bujuk Tiara berusaha mengurai tangan sang suami yang begitu erat memeluknya. “Pakai bajunya!’

“Pakaikan bajunya!” pinta Dirga.

“Sayang!” gerutu Tiara. Kelopak matanya melebar.

“Enggak aku bercanda, aku tahu punggungmu masih sakit!” ujarnya.

Cup! Ciuman singkat mendarat di bibir Tiara sebelum Dirga beranjak dari tidurnya.

“Aku ganti baju sekarang.” Dirga melangkah kaki ke set lemari mengambil baju yang rumahan yang sudah disiapkan Tiara.

Tak sampai dua menit ia sudah selesai berganti baju. Tiara berdiri dari duduknya bersiap untuk keluar kamar. “Cepat, papa sama mama sudah menunggu lama!”

“Tunggu!” cegah Dirga dengan senyuman yang tak bisa diartikan.

“Apalagi?” sang istri berbalik dengan tatapan penuh tanya.

“Kalau kamu keluar dengan rambut berantakan seperti ini, Papa dan Mama kan mengira kita baru saja— emm—,” Dirga tidak melanjutkan kata-katanya.

Tiara berjalan pelan ke arah meja riasnya, lalu mematut di depan kaca. Memperhatikan bayangan dirinya yang terpantul di cermin. Meski rambutnya terikat ke belakang, tetapi rambut bagian depannya sangat berantakan. “Astaga!” Ia segera meraih sisir yang langsung di hentikan oleh Dirga.

“Biar aku yang melakukannya!” tutur Dirga. Perlahan ia melepas ikatan rambut sang istri. Menyisirnya, lalu mengikat kembali. “Mulai saat ini biar aku yang melakukannya untukmu,” bisiknya.

Tiara hanya tersenyum. Ia merasa semua yang dilakukan Dirga begitu tulus. Ia mengangguk pelan. Kemudian, keluar kamar bersama.

Sampai di ruang makan, Tiara dan Dirga duduk bersebelahan dengan ekspresi bahagia yang terpancar di wajah keduanya.

“Tiara bagaimana keadaanmu sekarang?”

“Sudah membaik, Ma!” sahutnya.

“Kalau begitu ayo kita makan dulu, setelah makan ada beberapa hal yang ingin papa dan mama tanyakan!” imbuh Pak Hadi melihat ke arah Dirga dan Tiara bergantian.

Tiara mengangguk pelan, sementara Dirga lebih terlihat acuh. “Ini!” Dirga mengambilkan nasi dan sate ayam makanan favorit Tiara.

“Lain, kali biar aku yang mengambil sendiri!” seloroh Tiara, merasa canggung karena Dirga sejak tadi selalu memperhatikannya dengan berlebihan.

“Ini aku lakukan karena, kamu sedang sakit! Kalau sudah sembuh aku tidak akan melakukannya!” balas sang suami. Dirga mengambil nasi dan sop buntut untuk makan malamnya.

Nyonya Rani menyudahi makan malamnya. Ia orang pertama yang menghabiskan nasi di piringnya. Benar-benar tidak berselera. Lantas ia hanya duduk diam, mengamati Tiara dan Dirga. Menebak-nebak apakah adegan mesra yang mereka tunjukan adalah real, atau hanya sandiwara yang dipertontonkan saja.

“Jadi, benarkah apa yang papa dengar kalau kalian hanya menikah kontrak dan setelah dua tahun kalian akan bercerai?” tanya Pak Seno. Melihat Dirga dengan ekspresi marah dan kecewa.

Dirga dan Tiara saling berpandangan.

“Jangan diam saja! Ayo Jawab! Dirga kamu bisa menjelaskannya kan! Papa dan mama merasa dipermainkan oleh kalian berdua!” geram Pak Seno.

“Baik Pa, Ma, sebelum aku menjelaskan semuanya papa dan mama perlu tahu kalau semu ini adalah salahku karena semuanya adalah ideku. Di sini, Tiara hanya mengikuti keinginanku!” Ujar Dirga sebelum menjelaskan perihal hubungan dengan Tiara.

“Sudah mama tebak! Pasti kamu vokalnya!” Sang mama hanya tertuju pada Dirga.

“Baik, aku akan menjelaskan, Jadi benar apa yang dikatakan Papa, aku dan Tiara awalnya memang hanya ingin menikah kontrak selam dua tahun. Namun, seiring berjalannya waktu, aku dan Tiara saling jatuh cinta Ma! Jadi itu sama saja kita tidak membohongi papa dan mama karna mulai sekarang aku dan Tiara sudah sepakat mengakhiri pernikahan kontrak kita dan akan menjalani hubungan pernikahan yang sebagaimana mestinya! Aku harap papa dan mama bisa memahami dan tidak mempermasalahkan hal ini!” jelas Dirga.

“Apa itu benar Tiara?” tanya Nyonya Rani. Belum ia percaya jika Tiara belum mengatakannya.

“Iya Ma, apa yang dikatakan suamiku itu benar!” klaimnya.

“Lalu bagaimana dengan cucu mama, kapan kalian akan memberikan cucu untuk mama dan papa!” desak Nyonya Rani. Hilang kesabarannya karena selalu saja melatih kesabarannya.

“Segera, Ma! Mulai saat ini aku tidak akan menggunakan pengaman lagi saat tidur dengan Tiara!” lirih Dirga yang segera di cubit pahanya oleh Tiara.

Nyonya Rani dan Pak Seno saling berpandangan. Mereka berharap, keinginan untuk segera memiliki cucu akan terkabul.

“Tenang saja, setelah Tiara sembuh kami akan bekerja keras agar segera memberikan cucu untuk kalian!” ujar Dirga yang segera diikuti tawa oleh Pak Seno dan Nyonya Rani.

Tiara menunduk karena tersipu malu.

1
SariAdja
Ayok di baca
dika edsel
bagus thor..aku suka ceritanya, gk berbelit-belit sat set das des..!! tiara yg lemah lembut baik hati vs dirga yg kaya raya dan gengsinya selangit..,sukses ya thor semangat..!!!
dika edsel
yasalam..,semoga perkataan mu yg terakhir itu didengar oleh tiara..heran gk jelas nih abang2 kyk bunglon ye kelakuannya..., setelah ini apakah dirga akan menyanyi kalau sudah tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga..
Laila Isabella
ngaku aja deh tuan dirga kalau udh jatuh cinta..😍😍
dika edsel
hadeeeh abang dirga ini sok2an dingin ye pdhl dia ingin...?? namanya juga diam2 cinta ya gengsi dong mau ngungkapin bner gk bang?? yok lebih digedein lagi gengsinya bang..
Laila Isabella
sudah mampir di sini thor..🤭🤭
SariAdja: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!