NovelToon NovelToon
EGO

EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: WILONAIRISH

Agatha Adara

Sebagai seorang wanita yang menjalani hidup dengan penuh tekanan pada mental dan jiwa, tak urung membuatnya menyerah dalam hidup.

Namun suatu hari harapannya untuk tetap waras menjalani hidup harus pupus. Ketika seseorang yang menjadi pusat dunianya memilih pergi meninggalkannya.

Cheva Dharmarendra

Sementara di sisi lain, seorang pria yang harus menahan rasa lelahnya menghadapi sifat sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILONAIRISH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 24

"Honey, udah pulang?" ujar sebuah suara membuat Dani tersenyum menatap ke arah pria itu.

"Kangen" gumam Agatha memeluk pria yang dicintainya itu.

"Gimana, berhasil?" tanya pria itu dengan penasaran.

Dania menggeleng. "Susah ngeruntuhin prinsip dia" keluh Dania semakin mengeratkan pelukannya.

Pria itu terkekeh pelan, membawa Dania ke ranjang dan merebahkan tubuh mereka di sana. Menikmati kebersamaan mereka dengan manisnya asmara mereka.

"Dia gak berubah" tutur pria itu terkekeh pelan.

"Ya, keras kepala kayak kamu." Ujar Dania menimpali.

Dania menikmati sentuhan yang pria itu berikan, hingga mereka terhanyut dan semakin lama terbuai oleh kenikmatan yang menyebabkan diri abai akan sekitar.

Setelah beberapa menit, mereka terdengar sama-sama menetralkan nafas masing-masing. Diakhiri kecupan hangat oleh pria itu di bibir Dania.

"Btw kenapa kamu bersikeras mau misahin mereka?" tanya Dania dengan penasaran.

"Itu yang terbaik untuk mereka kedepannya." Ujar pria itu.

"Bukankah akan menyakitkan bagi mereka? Apa kamu tega jika itu dilakukan pada kita?" tanya Dania dengan tatapan iba. Sebenarnya jauh di dalam lubuk hatinya tak tega. Namun pria di sampingnya itu selalu tau hal-hal yang tak dirinya ketahui.

"Itu yang terbaik." Ujar pria itu tampak tak mau dibantah.

"Honey?" gumamnya lirih dengan nada sensual.

Dania tergelitik dengan bisikan pria itu. "Apa?"

"Lagi oke?" tanyanya dengan maksud meminta.

Dengan malu-malu Dania mengangguk mengiyakan keinginan pria itu. Dan terjadilah hal yang memang seharusnya terjadi.

Setelah puas dengan kegiatan mereka, pria itu kemudian menggendong wanitanya untuk Ia bawa ke kamar mandi. Mereka membersihkan diri bersama.

"Honey, kenapa kamu gak mau nemuin mereka?" tanya Dania dengan rasa penasarannya.

Pasalnya keadaan sudah aman, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Lalu mengapa pria itu masih tak mau menampakkan diri. Itu masih menjadi pertanyaan besar untuknya.

"Menunggu waktu yang tepat" tukas pria itu dengan santainya.

"Kapankah itu?" tanya Dania dengan ekspresi mengejek.

"Honey ..." ujar pria itu menatap tajam ke arah Dania. Yang akhirnya membuat Dania tertawa renyah. Ia selalu bahagia bersama pria itu, tak ingin terpisahkan sampai kapanpun.

"Bagaimana pekerjaan kamu?" tanya pria itu.

"Aman honey, aku selalu bisa mengatasinya karena privat dari kamu" jawab Dania terkekeh pelan.

"Benarkah? tapi memang kamu memiliki bakat itu sejak dulu honey" ujar sang pria yang memang berpikir Dania memiliki bakat itu.

"Honey, apa kamu belum ingin memiliki baby?" tanya Dania ragu-ragu, karena biasanya pria itu akan berubah mood jika mereka membahasnya.

Terdengar helaan nafas dari sang pria. "Kamu begitu menginginkannya?" tanyanya.

Dania mengangguk pelan. "Untuk memperkuat hubungan kita." Ujar Dania.

Pria itu tertawa. "Bukankah hubungan suami-istri sudah kuat honey?" tanya pria itu.

"Iya, tapi bisa saja suatu hari kamu berubah pikiran dan meninggalkan aku?" ujar Dania dengan sedih.

"Itu tidak akan pernah terjadi" tegas sang pria memeluk Dania dengan lembut.

"Kamu istriku untuk sekarang dan selamanya honey." Ujar pria itu dengan sungguh-sungguh.

Dania membalas pelukannya dan tersenyum bahagia. "Dia selalu bisa menenangkan hatiku". Gumamnya dalam hati.

"Baiklah suamiku, aku percaya."

...***...

"Chev, gimana?" tanya Xania yang mulai ikut gelisah karena tak kunjung ketemu sejak tadi.

"Apa mungkin Agatha ke rumah wanita geng itu?" tanya Qara.

"Itu tak mungkin sepertinya. Mana mau Agatha balik lagi ke tempat laknat seperti itu." Ujar Xania dengan yakin.

Arlo dan Bastian tampak berpikir kemungkinannya.

"Chev, bukannya lo nyuruh orang menyelidiki mereka?" tanya Bastian.

Cheva mengangguk. "Gue paham maksud lo" tutur Cheva segera menghubungi orang suruhannya.

"Bagaimana?" tanya Cheva.

"..."

"Lalu?"

"..."

"Bagus" Cheva segera menutup panggilan dan menyalakan kembali kendaraannya.

"Agatha balik ke tempat itu lagi." Ujar Cheva dengan rahang mengeras. Pikirannya sudah kemana-mana, berpikir pasti Agatha kembali menyentuh minuman alkohol itu lagi.

"Chev, biar gue yang nyetir" tawar Bastian, tak ingin mereka celaka jika sampai Cheva mengendarai dengan emosi menguasai.

Saat ini mereka memang tengah bersama dalam satu mobil, guna memudahkan pencarian mereka. Supaya kelimanya juga terjamin aman.

Cheva bersedih bertukar mengemudi, Ia pindah ke kursi penumpang di sebelah Bastian sebagai pengemudi.

"Lo jangan emosi sesampainya di sana Chev." Ujar Arlo memberi saran.

Cheva mengangguk, mencoba mengatur emosinya supaya tak meledak sesampainya di sana.

Sementara di belakang Xania dan Qara tampak saling memeluk. Mereka sama-sama khawatir dengan keadaan Agatha. Takut Agatha akan lebih parah dari yang kemarin.

"Agatha pasti baik-baik aja, kita harus yakin." Ujar Qara berusaha menenangkan Xania.

"Gue harap begitu" tutur Xania yang tak mampu menyembunyikan kegelisahannya.

Sementara di tempat Agatha berada. Agatha yang teler setelah banyak minum, tampak terbangun dari tidurnya. Ia merasa mual dan kepalanya terasa pusing.

Agatha bergegas lari ke kamar mandi, memuntahkan isi perutnya. Setelah merasa puas, Ia mencuci muka untuk sekedar menghilangkan efeknya.

"Enggak enak banget efeknya" keluh Agatha, Ia menyandarkan tubuhnya ke dinding merasa lemas sekali.

Dengan langkah tertatih, kembali menuju ranjang untuk kembali istirahat. Namun niatnya tak jadi kala Ia melihat keberadaan ponselnya.

Ia pun mengaktifkan kembali ponselnya, guna melihat adakah orang-orang yang menghubunginya. Saat sudah menyala, banyak notifikasi masuk beruntun. Kebanyakan dari kekasihnya. Namun kedua sahabatnya juga tak kalah banyak ternyata.

"Gue butuh ketenangan sejenak. Gue harap kalian ngertiin gue kali ini." Gumam Agatha kembali merebahkan tubuhnya.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di tempat itu. Cheva turun terlebih dahulu, tak bisa lagi menunda untuk bertemu Agatha.

"Sayang, Agatha!!!" teriak Cheva mengetuk pintu dan menekan belnya.

Namun sudah sejam lamanya pintu tetap tak terbuka sama sekali. Sepertinya penghuninya sudah terlelap semua. Wajar karena ini sudah dini hari.

"Gimana Chev?" tanya Arlo dan Bastian.

Karena tak kunjung dibuka, apa mereka harus mendobraknya atau menunggu sampai pagi di dalam mobil.

"Apa Agatha sudah bisa dihubungi?" tanya Cheva.

"Bisa!" teriak Qara dengan senangnya.

"Benarkah?" Cheva segera menghubungi nomor kekasihnya itu tapi tak diangkat.

"Gue yang coba hubungi" ujar Xania.

Saat Xania yang menghubungi rupanya diangkat oleh Agatha. Membuat mereka bernafas lega, namun Cheva menghela nafas berat. Sepertinya Agatha akan merajuk lama pada dirinya.

"Lo di mana Tha?" tanya Xania.

"Gue butuh waktu untuk nenangin diri Xan. Tolong ngertiin gue ya" mohon Agatha dengan sangat.

"Bukan ditempat kayak gini tapi Tha. Gue diluar, gue tunggu lo keluar." Tutur Xania tak ingin Agatha berkilah lagi.

"What? Lo sama siapa?" tanya Agatha dengan panik.

Bagaimana jika mereka datang ramai-ramai lagi dan membuat kegaduhan. Bisa gawat, padahal penghuni rumah ini masih nyaman terlelap semua.

"Jangan bikin kerusuhan please, gue ke bawah."

Next .......

1
Dev
cukup sulit berhubungan dg org yg gk bisa tegas dlm membuat batasan dg lawan jenis kyk Arlo.. hubungannya dg pasangan akan jd rapuh, Krn masalah yg sama akan terus terulang..
Dev
retak..
Dev
masih menunggu cerita selanjutnya gmna..harapannya si Agatha bs survive dan menemukan tujuan hidup yg lebih bermakna..
Dev
ceritanya cukup menyebalkan 😁, tp mngkin di luar sana memang ada beberapa org yg seperti Agatha, yg menggantungkan hidupnya kpd org lain..tujuan hidup yg mudah rapuh..
Dev
yg baca jg lama" gregetan sama si Agatha..hadeh..
Dev
Agatha jangan bergantung sama manusia..
Dev
gpp putus tha..dan buktikan kmu bs menjadi versi terbaikmu nanti..udh fokus aja kuliah dan kejar mimpimu..
Anita Jenius
Salam kenal kak.
5 like mendarat buatmu thor.
Semangat ya kak.
Dev
bakal salah pergaulan nih kyknya..
Dev
si Agatha nih lama" bs bikin cheva muak, dia mau dingertiin tp gk mau ngertiin org..huuft..dan cheva jg kurang tegas menyikapi sifat Agatha yg serba over..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!