NovelToon NovelToon
Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pendekar sakti. Bermula dengan tidak diakui sebagai anak oleh ayahandanya, sedangkan dia belum mengetahui.

Tahunya dia ayahandanya yang sebagai seorang raja telah mati terbunuh saat perang melawan pemberontak yang dipimpin oleh seorang sakti berhati kejam, yang pada akhirnya kerajaan ayahandanya berhasil direbut.

Hingga suatu ketika dia harus terpisah juga dengan ibunda tercintanya karena suatu keadaan yang mengharuskan demikian pada waktu yang cukup lama.

Di lain keadaan kekasih tercintanya, bahkan sudah dijadikan istri, telah mengkhianatinya dan meninggalkan cintanya begitu saja.

Namun meski mendapat berbagai musibah yang begitu menyakitkan, sang pendekar tetap tegar menjalani hidupnya.

Di pundaknya terbebani tanggung jawab besar, yaitu memberantas angkara murka di dua negeri; di Negeri Mega Pancaraya (dunia kuno) dan di Mega Buanaraya (dunia modern) yang diciptakan oleh manusia-manusia durjana berhati iblis....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 3 DIHADANG MAKHLUK-MAKHLUK MENYERAMKAN

Sementara itu di Negeri Mega Buanaraya (negeri modern), tepatnya di Kota Jakarta Raya, sebuah kota metropolitan yang seakan tidak pernah tidur....

Tampak di puncak sebuah gedung yang cukup tinggi, tepatnya di rooftop gedung, seorang wanita muda berparas cantik laksana bidadari berbusana aneh.

Maksudnya, busana yang dia kenakan bukan busana penduduk kota modern ini pada umumnya, melainkan dia mengenakan busana klasik ala kependekaran sebuah negeri berperadaban klasik.

Busana yang dia kenakan berupa pakaian panjang model jubah warna biru langit. Di pinggang rampingnya melingkar sabuk dari logam berwarna kuning keemasan.

Rambutnya lurus panjang sepinggang dengan sebagian di tata indah di atas belakang kepalanya. Sebuah arnel dari pualam berbentuk pedang warna biru ikut menghias tatanan rambutnya.

Di pundaknya melingkar selendang agak tipis dan cukup panjang warna kuning keemasan. Pula di pundak sebelah kanannya bertengger pedang berukir indah yang juga berwarna kuning keemasan.

Benar-benar penampilan seorang gadis pendekar sebuah negeri klasik atau kuno!

Wanita muda atau gadis cantik itu tampak berdiri diam laksana patung. Namun sepasang mata indahnya tidak lepas menatap ke satu arah di bawah sana.

Tepatnya menatap sebuah sedan merek Mencedes-Benz E Class berwarna biru metalik yang tengah melaju cukup kencang di sebuah jalan yang tidak terlalu ramai.

Pada saat itu malam telah turun menyelimuti seantero kota yang amat ramai itu. Dan mobil sedan mewah itu terus saja melaju dengan sedikit kencang membelah hiruk-pikuknya keramaian kota.

Sementara penghuni di dalam sedan mercy biru itu cuma ada 2 orang gadis cantik yang usianya kisaran 16-17 tahun yang duduk berdampingan. Lebih tepatnya mereka adalah pelajar SMA Kelas 10.

Gadis cantik yang duduk di depan setir berpenampilan modis. Rambutnya model shaggy sepunggung warna coklat kehitaman. Kulitnya sungguh mulus nan putih bersih.

Model pakaian yang dia kenakan cukup sexy. Meski berbaju lengan panjang warna biru muda, tapi cukup ketat. Sehingga memetakkan bentuk tubuh rampingnya yang aduhai.

Ditambah lagi pakaian bawahnya berupa rok pendek, tentu sedikit-banyak akan menampakkan sepasang pahanya yang juga putih mulus. Make up-nya tidak terlalu tebal, namun justru makin menambah kecantikan wajahnya.

Benar-benar menunjukkan kalau dia adalah gadis cantik yang feminim yang amat diidolai banyak lelaki muda. Bahkan lelaki tua pun bisa kepincut akan kecantikan gadis itu yang khas, sedikit menguarkan keangkuhan karakternya.

Lain halnya dengan gadis cantik yang duduk di jok sebelah kiri si gadis feminim.

Penampilan gadis itu mendeskripsikan karakternya yang tomboy. Rambutnya cukup panjang warna hitam kemerahan dengan dikuncir model ekor kuda di belakang kepalanya. Kulitnya juga bersih putih mulus.

Dia berpakaian rangkap dengan baju dalam berupa baju kaos cukup ketat warna hitam. Baju luarnya berupa kemeja sedikit longgar berlengan sebatas siku warna merah gelap. Baju luarnya itu kancingnya dibiarkan terbuka begitu saja. Bercelana panjang model jeans warna biru gelap.

Wajah cantiknya tanpa make-up atau riasan apapun yang semakin menampakkan ketomboyannya. Akan tetapi kecantikan alaminya tersebut bukan berarti kalah dengan gadis feminim di sebelahnya.

Selang beberapa menit kemudian, si gadis tomboy seketika terkejut hebat, dikejutkan oleh suasana yang tiba-tiba saja berubah.

Suasana di luar mobil yang tadinya masih ramai, meski tidak terlalu, tiba-tiba saja menjadi sunyi legam. Tidak ada lagi kendaraan yang lalu-lalang di sekitar mereka.

Ditambah lagi, mobil yang mereka tumpangi memang seperti masih melintasi jalan aspal, namun dia merasa amat asing dengan jalan yang dilintasi itu. Seperti bukan jalan aspal yang biasa.

Seketika saja si gadis tomboy langsung merasakan keanehan yang amat sangat.

★☆★☆

Sedangkan si gadis feminim sepertinya juga merasakan hal yang sama seperti temannya itu. Tampak dari raut wajah cantiknya seketika menegang kaget melihat fenomena anek yang tampak di depan wajahnya.

Tapi baru saja dia hendak berkata mengungkapkan keterkejutannya kepada temannya, tiba-tiba saja mobil sedan mercy-nya melaju dengan tersendat-sendat bagai hendak kehabisan bersin.

"Eh, Eh! Mobil gue napa nih?" keluhnya terkejut heran bercampur bingung.

Sebelum sedan mercy itu benar-benar ngadat, gadis feminim itu membawa mobilnya ke sisi kiri, seakan-akan dia hendak membawanya ke pinggir jalan yang amat aneh itu.

Tapi baru saja mobilnya berada di sebelah sisi jalan, mobil sedan Mecedes-Benz itu sudah benar-benar mogok.

"Mobil lu napa nih, Rena?" omel gadis tomboy bernada kesal di sela keheranan dan kebingunan akan situasi yang ada. "Kehabisan BBM?"

"Gue mana tau kalau mobil ini tiba-tiba mogok gini, Bela," keluh gadis yang dipanggil Rena yang juga bernada kesal. Nama lengkapnya Renatha Kinanti Wijaya. "Tapi nggak mungkinlah kehabisan BBM. Tadi 'kan baru gue isi...."

"Terus napa kalau kayak gini coba? Mesinnya rusak, gitu?" makin kesal nada suara gadis yang dipanggil Bela itu. Nama lengkapnya Arabella Dinatra Wijaya.

Sebentar, nama terakhir mereka bisa sama bukan berarti mereka satu ayah ya. Itu cuma nama leluhur yang mereka sematkan di ujung nama mereka.

"Lu kalau ngomong jangan ngasal, Bel," sengit Renatha jelas tidak terima. "Tiga hari yang lalu gue ama lu 'kan baru-baru habis nyervice mobil. Apa lu tiba-tiba amnesia?"

"Terus napa dong kalau kayak gitu?"

"Gue juga mana tau napa tiba-tiba kayak gini, Abel!"

Arabella semakin dongkol dan kesal, sedangkan Renatha juga semakin kesal sekaligus tambah panik. Sehingga untuk beberapa menit lamanya mereka hanya bisa bungkam terdiam.

Bersamaan dengan itu mereka seakan lupa kalau mereka saat ini seperti berada di dunia lain. Bahkan keadaan sekitar bukan lagi menampilkan keadaan Jakarta Raya, melainkan suasana sebuah tempat yang aneh dan asing.

Sementara Shofie, dengan perasaan yang kacau dan wajah yang tampak kusut, tapi kecantikannya tidak susut, bersiap hendak keluar seolah tak menghiraukan keadaan di luar.

Maksudnya hendak keluar dia hendak melihat mesin mobilnya. Siapa tahu ada keajaiban.

Tangannya sudah memegang handle pintu, lalu tangannya sudah bergerak hendak membuka pintu. Namun belum juga niatnya benar-benar terlaksana, sudah terdengar suara Arabella seperti gemetar ketakutan melarangnya.

"Lu jangan keluar, Rena!"

"Emangnya napa?" tanggap Renatha dengan suara malas campur kesal.

Sambil berucap dia menoleh ke Arabella, dan langsung mendapati wajah cantik gadis tomboy itu sudah pucat. Dan sepasang matanya juga tampak membelalak ketakutan.

"Lu... lu napa, Bela?" tanya Renatha bernada heran, masih belum paham akan situasi yang dialami oleh temannya.

"Lu..., lu coba liat ke depan!" suara Indah masih gemetar ketakutan. Telunjuk kirinya yang gemetar menunjuk perlahan ke arah depan mobil.

Dengan agak cepat Renatha langsung menoleh dan terus menatap ke depan mobil, ke arah yang ditunjuk Arabella.

Namun cuma beberapa detik saja otaknya sudah bisa mencerna apa yang terpampang di depan mata indahnya. Maka kejap itu pula ketakutannya yang amat sangat langsung bangkit. Sehingga....

"Aaaa....!"

Tanpa menunda-nunda Renatha langsung menjerit ketakutan dengan histeris yang membuat Arabella makin terkejut horor. Langsung saja si gadis tomboy mengomelinya panjang pendek dengan suara dongkol bercampur masih ketakutan.

Renatha tidak peduli dengan omelan gerutuan Arabella, tidak perduli kakinya sempat menginjak tasnya, dia langsung ngacir ke jok belakang. Lalu meringkuk bersembunyi di bawah jok belakang.

Sebenarnya apakah yang terjadi? Apakah yang kedua gadis itu lihat sehingga membuat mereka ketakutan sedemikian rupa?

★☆★☆

Di depan mobil sedan merek Mercedes-Benz E Class warna biru itu, berjarak 5 meter telah berdiri 3 sosok serba merah gelap yang begitu menyeramkan.

Berpakaian panjang hingga ke mata kaki model jubah warna merah. Kepala mereka terbungkus tudung dari kain yang bersambung dengan pakaian masing-masing mereka juga warna merah. Di pinggang masing-masing terlilit sabuk selebar 4 jari dari logam berwarna hijau metalik.

Wajah mereka begitu menyeramkan. Agak tebal berwarna merah berpadu guratan-guratan hitam yang rupanya laksana setan. Sepasang mata mereka memancarkan sinar redup warna merah keputihan.

Sungguh mengerikan!

Di tangan masing-masing mereka kini sudah tergenggam pedang lurus agak lebar dan cukup panjang bermata satu. Semakin menambah tampang mereka yang amat menyeramkan.

Benar-benar penampilan ketiga sosok makhluk itu yang sungguh menyeramkan! Tidak heran kalau Arabella maupun Renatha gemetar ketakutan. Hingga membuat Renatha sempat menjerit ketakutan.

Oh tunggu, ternyata bukan cuma 3 sosok makhluk itu saja yang ada. Di samping kanan mobil juga ada 3 sosok dengan wujud yang sama, di samping kiri juga ada 3, bahkan di belakang mobil juga ada 3 sosok makhluk mengerikan itu.

Sehingga mobil sedan mewah itu sudah dikurung oleh 12 sosok makhluk laksana setan atau siluman dengan wujud yang sama dari segala arah.

Sementara itu Arabella masih saja terpaku diam bagai patung. Sepasang mata indahnya yang membelalak bulat masih menatap horor ketiga sosok makhluk di depan sana.

Namun dengan cepat dia merosotkan tubuhnya ke bawah ketika telah menyadari ketiga makhluk itu bergerak maju. Lalu meringkuk menyembunyikan tubuhnya di bawah dasboard.

Ya, ketiga makhluk itu..., oh bukan..., semuanya..., semua sosok makhluk menyeramkan itu kini sudah bergerak maju mendekati mobil sedan mercy itu.

Mereka melangkah dengan perlahan namun begitu mantap, seakan-akan mereka tidak ingin terburu-buru menghabisi mangsa di depan mata.

"Makhluk... menyeramkan apa tuh, Ndah?" tanya Renatha yang sudah mengkeret ketakutan. Suaranya cukup pelan seakan tenggelam di dalam ketakutannya.

"Lu jangan berisik!" dengus Arabella menegur, tapi dengan suara pelan, masih ketakutan. "Mereka udah mendekat ke mari!"

Renatha segera membekap mulutnya kuat-kuat dengan kedua telapak tangannya, menahan mulutnya yang hendak menjerit lagi agar jangan sampai.

Air mata ketakutan sudah membasahi pipi halusnya. Namun dia berusaha suara tangisnya dia redam.

Selagi mereka masih dikecam oleh ketakutan, dihujam oleh suasana horor, tiba-tiba terdengar suara bentakan yang keras yang membuat kedua gadis cantik itu kembali terkejut.

"Berhenti...!"

Jelas Arabella maupun Renatha tidak mengetahui siapa yang membentak keras itu. Yang jelas suara itu terdengar seperti suara wanita muda di telinga mereka. Dan kedengarannya seperti dari arah atas kap mobil mercy itu.

Tapi kedua gadis cantik itu tidak beraksi yang berarti. Mereka tetap diam meringkuk di tempat masing-masing. Tapi benak masing-masing jelas memikirkan akan orang yang baru datang itu.

Siapa lagi ini, pikir mereka.

Yang jelas, saking hebatnya suara bentakan itu membuat 12 sosok makhluk menyeramkan seketika menghentikan langkah.

Kalau begitu siapakah orang yang membentak itu?

★☆★☆★

1
juju Banar
lanjut
Adhie: lanjuuut...
total 1 replies
anggita
chapternya sdh banyak tpi yg mampir baca masih sdikit. klo mau promo novel bisa ke tempat kami. bebas👌
Adhie: makasih kaka...
total 1 replies
anggita
oke thor, terus berkarya tulis, semoga novel ini lancar jaya.
Adhie: terima kasih dukunggannya...
total 1 replies
anggita
wow... naga merah, kuning.
Adhie: hehehe...
total 1 replies
anggita
like👍 dukungan utk fantasi timur lokal.
anggita
gang.. red blue girl 8🙄
anggita
hadiah tonton iklan☝
anggita
tiap chapter cukup panjang 👌
Adhie: itu gaya saya dalam menulis novel kaka... biar agak puas bacanya dalam satu chapter
total 1 replies
anggita
pangeran pandu wiranata..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!