NovelToon NovelToon
Pura-Pura Di PHK

Pura-Pura Di PHK

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:68.1k
Nilai: 5
Nama Author: DvaMlny

Terlahir dan tumbuh di pantai asuhan membuat Rani begitu mengharapkan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun.

Pertemuan dengan sosok laki-laki yang bernama Arka, membuat Rani merasakan dekapan hangat dari seseorang yang berjanji akan menjadikannya ratu di hidupnya.

Namum, seiring waktu berjalan sikap Arka dan keluarga membuat Rani seakan tertekan. Tapi pernah mereka mengerti apa keinginan Rani, yang mereka tahu hanya uang saja.

Akankah kehidupan rumah tangga Rani akan berjalan dengan lancar? Atau sebaliknya.

Jangan lupa ikuti keseruan novel ini dan support.

Terimakasih 💙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DvaMlny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35-Di Usir

"CUKUP!" teriak Arka keras.

Ia begitu malu mendengar umpatan-umpatan yang di sampaikan oleh para tetangganya ingin sekali Arka sumpal mulut mereka agar diam saja.

"Kalian semua nggak ada hak untuk menjelek-jelekkan kami! Lagian ini urusan keluarga kami, kalian tak usah ikut campur. Terlalu sering menghujat orang nanti mulut kalian berbusa."

"Eh Arka sebleng nggak salah ucapan yang kau katakan tadi hah? Sadar... Semasa kalian jaya mulut Bu Sandra terlalu menyakitkan hati warga-warga di sini. Yang seharusnya kena mulut berbusa itu Bu Sandra bukan kami!" ketus Adel.

"Cukup... Cukup! Kami di sini bukan ingin menonton perdebatan kalian tapi kami disini ingin Bu Sandra segeralah membayar pinjaman yang sudah jatuh tempo ini," ucap anak buah Jarot murka.

Seketika semua yang ada di sana terdiam tanpa suara sedikitpun. Tak ada yang tak mengenal anak buah Jarot yang bisa kapan saja berbuat brutal. Bu Sandra dan juga Arka terdiam mendengar bentakan anak buah Jarot.

"Lebih baik kalian cepat bayar hutang! Kalau tidak silahkan angkat kaki dari sini," bentak anak buah Jarot dengan penuh penekanan yang dapat membuat Bu Sandra dan juga Arka ketakutan.

Anak buah Jarot menatap mereka berdua dengan pandangan yang begitu tajam dan langsung menarik tangan Arka mendekat ke arah mereka.

"Ma," panggil Arka dengan nada ketakutan karena anak buah Jarot melangkah dengan senyuman tajam.

"Tunggu... Biarkan kami kompromi sebentar," sahut Bu Sandra dengan penuh permohonan.

Sih Juki dan juga Memet pun saling menatap lewat lirik mata. Hingga mereka akhirnya mengizinkan Bu Sandra dan juga Arka untuk kompromi.

Bu Sandra langsung menarik tangan Arka masuk ke dalam rumah dan langsung masuk ke dalam kamarnya dengan cepat. "Apa yang harus kita lakukan nak? Mama nggak mau pindah dari rumah ini! Hiksss," ujar Bu Sandra dengan tangisan terisaknya.

"Arka juga nggak tahu Ma! mau bayar pakai apa kita juga nggak punya uang. Lagian yang kita lawan juga bukan orang biasa Ma." Arka terduduk dengan pandangan kosong. Ia begitu binggung dengan semua yang terjadi.

"WOY!! Udah belum diskusinya? lama amat!"

"Anak buah Jarot ini nggak sabaran banget!" ketus Bu Sandra.

Brak...

Dari arah depan terdengar dobrakan pintu. Arka dan juga Bu Sandra segeralah berlari dan melihat anak buah Jarot berdiri tepat di hadapan mereka dengan pandangan tajam. Tatapan itu seketika membuat Bu Sandra dan juga Arka terdiam ketakutan.

"Cepat bereskan pakaian kalian atau saya yang akan melakukannys?!"

Bu Sandra dan juga Arka segera mengangguk dan berlari kocar-kacir masuk ke dalam kamar masing-masing. Perasaan sedih melingkupi relung dada mereka, rumah yang selalu memberikan kenyamanan harus mereka tinggalkan begitu saja.

Setitik air mata jatuh di pipi Bu Sandra sambil menatap sekeliling kamar yang menjadi saksi bisu perjuangan ia dan juga almarhum suaminya. Rumah yang hanya berdinding papan di sulap sedemikian rupa oleh Rani harus mereka tinggalkan juga.

langkah kaki yang amat berat meninggalkan rumah yang penuh kenangan ini.

"Awas kau Rani, walaupun kau bukan menantuku lagi tapi akan aku pastikan kau akan menderita!"

Arka berjalan ke arah Bu Sandra sambil menarik kopernya dengan raut wajah yang sendu. Di pegangnya pergelangan tangan Bu Sandra dan berjalan ke arah depan.

Anak buah Jarot pun mendorong Arka dan juga Bu Sandra yang terdiam menatap rumah penuh kenangan ini.

"Cepat pergi dari sini! Jangan pernah kembali kecuali bayar HUTANG!" Usir anak Bu Jarot dengan nada penuh ancaman.

Tak ada sahutan apa pun dari Bu Sandra maupun Arka mereka terdiam dengan tatapan marah. Warga yang menyaksikan keluarga Arka di usir pun tertawa senang.

"Duh... Selamat pergi yang ya mantan tetanggaku yang terbaik," ucap Bu Salma dengan senyuman mengejek.

"Iya nih pasti kita bakalan rindu dengan suara kicauan burung dari mulut Bu Sandra ini. Ihh, jadi sedihkan!"

"Ahahhaa."

Gelak tawa kembali terdengar sambil mengiringi kepergian Bu Sandra dan juga Arka dari rumah mereka.

Arka dan juga Bu Sandra hanya diam saja tanpa menjawab cemoohan dari warga-warga di sana. Mereka pun pergi meninggalkan rumah penuh kenangan dengan rasa sakit yang amat dalam.

Setelah jauh dari kediaman mereka, Bu Sandra terisak menangis meratapi nasib yang menimpa keluarganya. Ia tak pernah berpikir akan jadi seperti ini, kehidupan yang di banggakannya berakhir seperti ini.

Arka menepikan motor bututnya dan menatap sang Ibu yang menangis terisak dengan sedih. Ia pun begitu sakit melihat orang yang ia sayangi menangis seperti ini.

"Ma, jangan nangis lagi ya Arka janji akan membahagiakan Mama. Dan Arka janji akan membalas semua perbuatan Rani yang dengan tega meninggalkan kita seperti ini!" ujar Arka sambil memeluk Ibunya dengan sayang.

"p-pokoknya kamu harus balas dendam sama Rani! Kita begini juga karena dia, memang wanita kurang ajar mengadaikan rumah kita tanpa rasa malu. Kalau gini kita harus kemana, Ka?"

"Arka juga binggung, Ma. Dina juga tak tahu keberadaannya. Sekarang Arka juga tak memiliki uang lagi," sahut Arka frustasi.

Bu Sandra terdiam binggung di atas motor, ia juga tak memiliki uang. Semua yang yang di berikan Rani habis berfoya-foya dan berjudi. Bu Sandra semakin terisak sedih memikirkan nasib mereka yang terancam menjadi gembel.

Arka terus melajukan kendaraannya entah kemana, kata andai terus saja ia ucapkan. Rumah yang ia beli secara diam-diam hingga sekarang tak tahu dimana rimbanya. Harta benda yang ia kumpulkan selama ini hilang sekejap mata.

Hari yang begitu panas menjadi saksi kemalangan keluarga Arka, kehidupan mewah seakan lenyap tak bersisa tinggal hanya kesedihan yang tiada tara.

Arka menepikan motor bututnya yang suara kenalpot yang begitu dahsyat di bawah pohon yang rindang.

"Ma, kita istirahat di sini ya! Sekali Arka mau cari pinjaman dulu sama teman untuk pegangan kita."

Bu Sandra mengangguk dan duduk di bawah pohon dengan lesu. "Coba kamu hubungi dulu, Dina, Ka! Mama, begitu rindu dengannya hiks..."

Arka mengeluarkan ponselnya dalam saku celana dan mulai menghubungi nomor sang adik yang beberapa hari yang lalu pegi tanpa pamit. Panggilan berdering tapi belum di angkat tak membuat Arka putus semangat. Hingga panggilan kelima akhirnya di angkat juga.

"Hallo Mas?"

"Hallo Din kamu dimana nak?" Bu Sandra bertanya dengan air mata yang mulai mengalir deras.

"Kenapa Ma? Dina, nggak akan nyusahin Mama lagi! Jadi, Mama tenang aja."

"Jangan bicara seperti itu nak! Kamu putri kesayangan Mama, kami sudah di usir dari rumah kita hiks... Hiksss."

"Hah? Terus Mama di mana sekarang?" Dina bertanya dengan nada khawatir.

"Mama, pinggir jalan dengan Masmu."

"Ya sudah jangan nangis lagi, Dina sudah mengirimkan alamat tempat Dina. Mama, kesini ya," ujar Dina sedih.

"Iya nak, kami pegi dulu."

Panggilan pun telah berakhir Arka pun langsung melanjutkan kuda besinya ke tempat adiknya. Setitik air mata mulai jatuh di pipinya melihat keluarganya menjadi seperti ini. Ia berjanji akan membalas Rani dengan lebih kejam.

Bersambung...

Next?

1
Anhy Salewa
jual saja ibu sandra d kandang buaya biar mampus nih tuir
Anhy Salewa
bu sandra sadar diri napa udh tuir
Anhy Salewa
hahhahhha
Anhy Salewa
bosan ceritax kpn kelar tdk ada kemajuan cuma muter"
Anhy Salewa
nyonya Arka kerre Mokondo mkn tuh siska bikin aebel aja
Anhy Salewa
hahhahha ambil tuh mokondo
Anhy Salewa
ceraikan saja Rani juga suka
Anhy Salewa
astaga itu parahx menikah sama penagngguran
Anhy Salewa
dsar bnalu
Lina mfkr
/Kiss/
V'marbe
seru😘
Ririn Santi
mana bisa orang macam arka sadar, otaknya udah geser permanen, Krn dr awal mmg dia gak paham tanggungjawab sbg suami, terlalu keenakan berapa di zona nyaman
Arieee
si arka 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
Dian Soedarminto
yach...kirain crita ini sudah tamat
🫢
DvaMlny: Masih ada kelanjutannya ya Kak🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
plg yg datang pengacaranya
😅
Dian Soedarminto
kok ceritanya muter2 yaa😵‍💫😵‍💫
Dian Soedarminto
Luar biasa
DvaMlny: Terimakasih 🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
sukurin🤣🤣
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
DvaMlny: Siap kakak, pantau terus kelanjutan ya 🤗
total 1 replies
Yurniati
baru rasa kamu Arka, Rani tidak bodoh lagi,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!