NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:115.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

makan siang

Sebenarnya Hendra berniat pulang, tapi saat pamit, ibu Retno mencegahnya.

" Kau sudah lama tidak makan dirumah ini..

Makanlah barang sedikit, apa kau tidak mau makan disini karena masakan budhe sederhana?" kata ibu Retno sembari menata makanan di meja makan.

" Ayo ret, bawa sayurnya kesini?" ujar ibu Retno memanggil Retno yang seakan enggan untuk menampakkan dirinya kembali di hadapan Hendra.

Meski dengan berat hati Retno menuruti ibunya, ia ikut menata makanan.

Hendra duduk disamping ayah Retno,

" ayo.. Makan.. Hen.." ajak ayah Retno,

Hendra mengangguk, dan mengambil piring yang disediakan ibu Retno.

Mau tidak mau Retno juga ikut duduk satu meja dengan Hendra, ia duduk di sebelah ibunya.

" Makanlah yang banyak hen,"

" iya pak Dhe," Hendra lagi lagi mengangguk, laki laki itu mengambil nasi dan lauk, melihat sayur asem dan pepes ikan buatan ibu Retno, Hendra senang sekali, rasanya sudah lama ia tidak memakan masakan buatan ibu Retno yang sedap itu.

Ibu Retno tersenyum melihat ekspresi Hendra yang terlihat senang melihat masakannya itu,

" Kau mau ku bungkuskan pepes ikannya?" tanya ibu Retno,

" andai saya tidak ke hotel saya pasti mau budhe, sayangnya saya harus ke hotel setelah ini.." jawab Hendra,

Laki laki itu menyempatkan untuk melirik Retno yang sedari tadi diam saja,

bukannya ayah dan ibu Retno tidak tau itu, tapi keduanya tidak bisa berbuat apapun karena Retno telah memilih laki laki lain untuk mendampinginya.

" makanlah yang banyak hen," ujar ayah Retno lagi lagi menunjukkan perhatiannya pada Hendra.

" Ratna dan Didit sudah tidak pernah makan dirumah, aku dan pak Dhe mu selalu makan berdua.. Gilang juga setelah pulang sekolah langsung ikut les ini itu.."

" Gilang sudah tidak rewel?" tanya Hendra,

" semenjak Retno datang ia mau sekolah.. Tapi entahlah kalau Retno sudah kembali ke Bandung nanti.." jawab ibu Retno, tersirat sedikit kesedihan saat ia mengatakan bahwa Retno harus kembali.

" kapan kau kembali ret?" tanya ayahnya,

" lusa yah.." jawab Retno menatap makanannya.

" Kau kembali sendiri?"

" iya, mas Aryo sudah mulai bekerja, dia tidak bisa mengantarku.." jawab Retno.

Mendengar pembicaraan itu Hendra hanya menghela nafas pelan, seperti mengusir kesedihannya.

Akhirnya makan siang itu berakhir, dan Hendra pamit pulang.

Retno yang langsung masuk ke dalam kamarnya, duduk terdiam,

Ia menyentuh dadanya,

Seperti menenangkan dirinya.

" Tenanglah Retno.. Tenanglah.. Kau akan baik baik saja.. Kau akan baik baik saja.." ucapnya lirih.

Di tekan perasaan nya dalam dalam.

Ia sungguh tidak menyangka Hendra akan mengajaknya bicara, karena di pertemuan pertama mereka laki laki itu hanya menundukkan pandangannya lalu segera pergi, seakan tidak ingin melihat Retno.

Sudah tujuh tahun berlalu, laki laki itu terlihat semakin matang, tentunya ia sudah berkeluarga,

Entah perempuan seperti apa yang menjadi istrinya.

Jika di bandingkan dengan Didit, Hendra sungguh jauh..

Hendra lebih menawan, gagah dan mapan.

Lagi lagi Retno menyalahkan dirinya sendiri, andai tidak karenanya, mungkin laki laki itu tidak akan membatalkan pertunangannya dengan kakaknya.

" Ret.." panggil ibunya mengetuk pintu, membuyarkan pikiran Retno,

" iya Bu?" Retno beranjak dan membuka pintu,

" Bisakah kau pergi kerumah pak Dhe Prawoto dan budhe Ina?"

Retno terdiam, ia sungguh tidak ingin pergi kesana,

" ibu minta tolong ya ret, antarkan makanan untuk mereka.. Sudah lama ibu tidak mengirim makanan..

Mereka pasti rindu masakan ibu, kau lihat tadi, Hendra senang sekali dan makan dengan lahap.." pinta ibunya,

mata Retno menyiratkan kebimbangan,

" hanya mengantar kan Bu? Setelah itu Retno mau pulang ya?" kata Retno kemudian,

" iya, antarkan saja, sekalian kau menyapa mereka, sudah tujuh tahun kau tidak bertemu mereka.. Berilah salam.."

Retno mengangguk,

" baiklah, Retno ganti baju dulu.." kata Retno kembali masuk ke dalam kamarnya.

Retno sebenarnya canggung memasuki rumah yang besar dan mewah itu, sudah lama ia tidak menginjak tempat itu.

" Retno?!" suara mama Hendra terdengar senang,

Perempuan itu berjalan terburu buru ke arah Retno,

di peluknya Retno erat, sembari mengelus punggung Retno,

" apa kabar nduk? Sudah lama sekali ya nduk..?" suara mama Hendra terdengar sedih,

Di lepas pelukannya dan di tatapnya Retno.

" Budhe senang sekali melihatmu?" di sentuhnya kedua pipi Retno, seakan akan Retno masih gadis SMA.

" Maaf, budhe lupa, kau bukan anak SMA lagi.." kata perempuan itu terharu,

Begitu banyak kata yang mama Hendra ucapkan, namun Retno hanya mengulas senyum lembutnya.

" Kau sungguh cantik, ayolah ke dalam?" ajak mama hendra masuk ke ruang tengah,

" pak Dhe mu sedang bekerja, dia pulang nanti sore, kau tunggu pak Dhe mu pulang ya? Dia pasti senang sekali melihatmu?" kata mama Hendra setelah keduanya duduk di sofa panjang di depan TV.

" Saya disuruh ibu mengantarkan makanan budhe.. tidak bisa lama lama.." ujar Retno canggung, ia menaruh bawaannya di atas meja.

" Ya ampun, ibumu memang.. Dia selalu merepotkan dirinya," ujar mama Hendra setelah melihat bawaan Retno.

" Ini makanan kesukaan Hendra.." kata mama Hendra pelan,

" mas Hendra sudah makan dengan kami tadi, " ucap Retno,"

Mendengar itu mama Hendra menatap Retno ragu,

" Hendra? Maksudmu Hendra makan dengan kalian? Denganmu?" tanya mama Hendra,

" iya budhe, tadi mas Hendra menjenguk ayah sekalian makan siang dengan kami.." jelas Retno,

" oh.. Begitu.." mama Hendra mengangguk pelan,

" Biar ku telpon pak Dhe ya, kau tunggu sebentar?"

" tidak usah budhe, saya buru buru.."

" buru buru kemana nduk? Kita baru saja bertemu??"

" saya ada janji dengan teman, mumpung bisa ketemu.. soalnya lusa saya sudah kembali ke Bandung,"

Mendengar itu mama Hendra terlihat sedih,

" begitu ya.. Ya sudah, kami akan berkunjung kerumahmu nanti atau besok ya, sekalian melihat ayahmu.."

" ayah sudah baikan budhe,"

" tetap saja, kami ingin berbincang dengannya,"

Retno tidak bisa lagi menjawab, ia mengangguk pelan.

" ya sudah budhe, Retno pamit dulu.. Salam dengan pak Dhe.." Retno mencium tangan mama Hendra, lalu bangkit.

Mama Hendra hanya bisa melihat gadis itu berjalan keluar dari rumahnya, padahal ia masih ingin berbincang dengan gadis yang sudah lama tidak di temuinya itu,

Gadis yang di dambakan oleh putra semata wayangnya.

Sebagai seorang ibu tentu saja mama Hendra sedih, andai ia bisa merubah segalanya untuk Hendra, ia akan merubahnya,

Namun merubah hati seseorang tidak lah mudah, cintapun tidak bisa di paksakan.

1
dyul
sederhana, enak di baca.... ada typo sedikit, tapi tak mengurangi makna, semangat menulis mbak ayu
ayuningdianti: terimakasih kak.. sy akan berusaha LBH baik..😊🙏
total 1 replies
dyul
akhir bahagia.... 😍
dyul
nurut mbak.... jgn berlarut, life must go on
dyul
Laila..... jgn sedih terus kasian si mbok😭
dyul
😭😭😭😭😭
dyul
wah.... mbok.... 😭😭😭🤫
dyul
hehehe.... mas ilham ini sat set, gercep.... bikin Laila meleleh🤭🤭
dyul
yes.... sah....., mas ilham... ikut bos ketemu jodoh, cie.... pengantin anyar..... 🤣🤣🤣
dyul
waduh..... si mbok keren sat set.... jgn sampai mantu idaman hilang🤣🤣
dyul
Mas ilham.... mbok ya lamaar langsung, gak sabar kalian sah😍😍😜
dyul
Tuh.... agresif..... kata pak bos.....
Dia aja kasih DP duluan, sampai Retno masuk angin🤣🤣🤣🤣
dyul
tuh.... mas Hendra.... kayak ilham sat set.... 🤣🤣🤣🤣
dyul
hahaha..... tak kirain terjadi hal2yg di inginkan..... ternyata abis ungkapin rasa, di ketok pintunya🤣🤣🤣
dyul
aw... aw..... meleleh hati adik bang🤣🤣🤣
dyul
Adu.... du.... sweet mas ilham😍😍😍
dyul
Duh mbak.... utg di temukan.... bisa2 di unboxing org gak di kenal
dyul
Sah..... 😭😭😭
dyul
cie.... dpt nomor telp
dyul
so sweet..... tembak langsung dong😜😍
dyul
am..... pegimane ada tempat plg....?
girang kan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!