Istri Hasil Rampasan
Kisah memilukan dari seorang gadis biasa yang harus menikah dan hidup bersama orang yang tak pernah ia kenal dan tak pernah ia cintai.
Ia ditinggalkan oleh calon suaminya dipelaminan tepat dihari pernikahannya.
Dalam kehidupan rumah tangganya selalu dipenuhi derai airmata dan rasa sakit.
Akankah dia berakhir bahagia dengan pernikahannya yang diawali dengan keterpaksaan?
Yuh baca sampai habis ya ikuti kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Flashback
Saat didiskotik
" Tolong angkat laki-laki ini dan bawa dia kekamarku."
Titah seorang wanita saat melihat Bagas terkapar dimeja bar karena terlalu banyak menenggak minuman beralkohol.
" Wah,dia mainan barumu rupanya,apa dia laki-laki kaya sampai kamu harus melakukan semua ini untuk menjebaknya?Ck,biasanya para laki-laki yang akan berlomba-lomba merebut perhatianmu,tapi ini sangat langka sampai kamu yang melakukan ini kepadanya?"
Cibir seorang pria yang dimintai tolong untuk mengangkat tubuh Bagas yang sudah lemah dan tak sadarkan diri.
" Shiit diamlah itu bukan urusan kamu! Dia memang pria kaya tapi bukan itu alasannya,aku bahkan bisa mendapatkan pria yang lebih kaya dari dia tapi masalahnya dia adalah calon suamiku!"
Cicit Arini.
" Waah apa ini Arini,kamu menikah? Benarkah itu? Lalu bagaimana jika aku merindukanmu?"
Griyut
Tak hanya menggoda Arini tapi tangan nakal dari laki-laki tersebut dengan gesit sedikit meremas gunung kembar Arini yang tampak menyembul dibalik dres warna hitam dengan belahan dada berbentuk V yang ia kenakan.
" Jaga batasanmu Cahyo,aku tidak mau ada orang yang melihatnya.Bersamamu hanya kesenangan sesaat dikala aku suntuk,bersamanya adalah tujuan akhirku!"
Entah mengapa kata-kata Arini terdengar sangat serius seolah dia benar-benar mencintai laki-laki yang kini terbaring diatas kasur yang tak terlalu besar didalam ruangan yang mungkin hanya seluas kamar tamu dirumah Bagas.
" Argh! Kata-katamu membuat telingaku terasa sakit Arini!"
Braaak
Cahyo pergi meninggalkan Arini dengan melempar pintu begitu kuat hingga membuat Arini terjingkat.Untngnya kegaduhan yang Cahyo buat tidak membuat mantan kekasih Pramesti itu sadar.
" Cih,dasar laki-laki miskin.Rudalnya memang besar dan panjang,sangat membuatku puas.Tapi sayang,dia miskin.Ya kali kalau lapar aku cukup emut rudal dia sampe telor-telornya sekalian.Bukannya kenyang yang ada dia yang muntah!"
Gerutu Arini seorang diri.
Arini yang memang sengaja membututi Bagas saat melihat mobil Bagas melintas diperempatan jalan merasa puas kala keberuntungan berpihak kepadanya.
Arini yang tengah memikirkan acara untuk menjebak Bagas agar mau menikahinya seakan mendapatkan pencerahan kala ia melihat Bagas memarkirkan mobilnya didepan sebuah diskotik.Tempat dimana biasanya Arini menjajakan diri kala ia butuh dana besar.
"Akhirnya sayang,aku bisa memiliki kesempatan untuk menjadi nyonyah Bagas!"
Ucapnya sembari tangan nakalnya mulai melucuti semua pakaian Bagas hingga menyisakan celana boxer.
Arini sengaja membuat keadaan kamar itu seolah telah terjadi sesuatu.Awalnya dia ragu akan apa yang dilakukan namun nyatanya semua tak sesulit yang ia bayangkan karna Bagas pada akhirnya percaya begitu saja dengan drama yang ia mainkan.
Flashback off.
" Ja-jadi apa benar mas Bagas mau menikahi aku? Kalau mas Bagas terpaksa gak usah mas,aku-aku hiks hiks.."
Grepp
Bagas meraih tangan Arini dan membawanya ke pelukannya.
" Aku serius Arini,aku janji Arini.Aku srius,awalnya aku memang mau menikah denganmu karna terpaksa.Tapi setelah kejadian ini aku sungguh-sungguh akan menikahimu berdasarkan hati.Aku yakin Tuhan sudah mengatur ini sedemikian rupa agar kita bisa bersama.Tapi maaf jika aku..."
Bagas tak mampu melanjutkan kata-katanya karna dia tidak tega menyampaikan hal itu pada Arini.
" Kamu jangan hawatir mas,aku tau ko dan aku percaya kalau lambat laun kamu akan menerimaku dan mencintaiku dengan sepenuh hati kamu.Aku pasty bisa membuat kamu melupakan dia?"
...****************...
" Kenapa abaz? Kamu takut kalau vidio ini sampai kepada anak dan istrimu.Ah maaf saya ralat,anak malang yang kamu curi dan kamu tukar dengan anakmu yang cacat itu?Tidakkah kamu ingin tau bagaimana keadaan anak cacat itu? Dia masih hidup atau sudah meninggal,bagaimana keadaannya setelah hari itu."
Ucap Arya semakin membuat Abas gemetaran.
Rahasia besar yang ia sembunyikan ,rahasia yang ia pikir tak ada satu orangpun yang tau.Nyatanyan semua itu justru diketahui oleh menantunya sendiri.
" Kamu salah paham Arya,aku a-aku tidak.."
" Tidak apa?Tidak menyangka jika aku tau tentang kebusukanmu?"
" Tolong jangan beritahu hal ini pada orang lain terutama istri dan anakku.Aku tidak membuat istriku menderita,aku tidak tau bagaimana keadaan bayi cacat sialan itu karna aku tidak ingin tau dan tidak ada niat untuk mencari tau.Hah,aku sangat tidak menyangka kamu sepicik ini Arya! Kamu berusaha mengancamku dengan menggunakan semua itu sebagai alat!"
Abas tertawa tanpa humor,ia merasa kesal dan marah namun dia tidak mau berbuat apapun untuk saat ini karna dia tau bagaimana watak seorang Arya firman Anggoro.Dia akan melakukan apapun jika ada yang mengusiknya,terlebih lagi Abas tak ingin jika istrinya tau tentang rahasia besar itu.
Abas tidak ingin melukai hati istrinya dan membuatnya hancur jika tau kalau anak yang ia besarkan adalah bukan darah dagingnya.
" Oke baiklah! Saya peringatkan ini untuk trakhir kalinya.Jangan pernah lagi mengusik hidupku ataupun istriku.Jangan coba-coba kamu bermain-main denganku karna semua rahasiamu ada padaku,saya tidak akan segan-segan memberikan vidio ini pada polisi dan saya pastikan kamu akan membuka dipenjara.Satu lagi,jika kamu tidak ingin menjadi gembel maka jangan berani mengusikku!"
Setelah mengatakan itu Arya lantas pergi,namun sebagai pelajaran Arya mengutus anak buahnya untuk mengamankan abaz disuatu tempat.
...****************...
Diluar kamar seorang wanita tengah berdiri memandang hamparan luas kebun bunga yang selama ini belum pernah ia jamah semua bagiannya karna begitu luasnya.
Entah apa tujuan suaminya membuat taman Bunga yang begitu luas disebelah rumahnya.
" Aku tidak suka kehadirannya,aku tidak suka dia berada didekatku.Tapi tanpanya mengapa aku merasa sepi,serasa ada sesuatu yang hilang dari diriku.Astaga apa aku mulai terbiasa dengan adanya dia?"
Gumam Mesty seorang diri.
" No Mesty! Gak mungkin kamu rindu,justru harusnya kamu bahagia dan nyaman tanpa dia."
Wanita dengan rambut ikal itu menyangkal jika dia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran suaminya.Namun ia terlalu naif untuk mengakuinya.
Getaran ponsel disakunya membuatnya tersadar dari lamunannya.
Matanya memicing kala ia melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.
My Hubby
Entah sejak kapan nama itu ada diponselnya apa lagi dia tidak mengenal nomor yang tertera didalamnya.
Merasa penasaran Mesty lantas menggeser tombol hijau diponselnya.
" Ck,lama sekali mengangkat telfonku! Apa kamu merindukanku? Sabarlah dua Minggu lagi aku akan pulang.Jadilah anak baik dengan menuruti apa yang Sasi perintahkan.Makanlah dengan baik,makan menu apapun yang ayu sajikan karna mulai hari ini kamu sudah harus diet.Jangan protes apalagi mengeluh,dua Minggu lagi kamu mendapat kejutan dariku!"
Tuuut tuuut
Tanpa memberi waktu istrinya untuk bicara Arya mematikan sambungan telfonnya secara sepihak membuat Mesty menggerutu.
" Dasar suami gila! Eh,tapi kenapa dia tau nomor ponselku,kenapa ada nomor ponselnya disini.Waaah,rupanya dia sudah menyabotase ponselku.Ck,lancang sekali dia."
Meskipun merasa kesal namun Mesty tetap membiarkan nomor ponsel itu tersimpan dikontaknya.Bahkan ia tak ada niat menghapus atau mengganti namanya.
eh ternyata...
jangan sampai pas bangun di udah di kamar sama wanita.