NovelToon NovelToon
KAPAN NIKAH?

KAPAN NIKAH?

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Rena Dwi Putri

jadi, kapan nikah?
adalah pertanyaan yang sangat dihindari bahkan sangat dibenci oleh wanita-wanita mandiri pekerja keras diseluruh dunia. begitu juga yang dialami oleh gadis cantik dan ramah ini, namanya Renaya Dwika Marcella, biasa disapa Ayya. gadis desa yang hidup ditengah keluarga yang jauh dari kata sederhana itu terus digesak oleh orang terdekatnya bahkan ibu-ibu tetangga yang sering melontarkan kata-kata yang kurang mengenakkan.

Reydiandra Ilham Baskara, pria tampan berusia 29 tahun adalah presdir di sebuah perusahaan ternama No.1 di ibu kota. mempunyai wajah yang tampan, banyak digilai oleh setiap wanita, namun siapa sangka pria itu belum juga memiliki kekasih saat ini sehingga membuat sang ibu terus menerus menjodohkannya dengan anak-anak sahabatnya.

Sama-sama dibuntuti dengan pertanyaan "kapan nikah", akankah Ayya dan Rey akhirnya menyerah dengan pilihan orang tua mereka? atau malah mereka bertemu dan berjodoh?

yuk simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rena Dwi Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11. calon istri??

Jam makan siang sudah habis, saat ini Ayya dan Amel sudah berada di ruangan devisi mereka sedang bersiap-siap, karena sebentar lagi akan ikut meeting sesuai dengan permintaan sang presdir sebelumnya. Saat masih mengecek dokumen di meja kerjanya, Ayya dihampiri oleh Dela kepala devisinya.

"Ayya....sudah diberitahu kan oleh asisten presdir kalau kalian berdua ikut meeting sebentar lagi?" Tanya Dela dengan nada sombong.

"Iya buk, sudah diberitahu tadi"

"Ini...kamu baca file ini, terus kamu hapalkan kemudian presentasikan didepan pak presdir nanti" Dela menyerahkan sebuah flasdisk kepada Ayya sontak membuat Amel yang berada di sebelahnya membulatkan kedua matanya, karena tidak percaya Ayya bakal disuruh presentasi dihari pertamanya bekerja, tentu saja mereka belum begitu menguasai tentang apa yang akan mereka bahas.

"Tapi buk Dela, saya kan baru saja masuk kerja hari ini dan juga saya belum berpengalaman tampil di depan bayak orang, buk Dela juga tidak memberitahu saya sebelumnya" ucap Ayya

"Hhh katanya pintar...tapi kenapa disuruh tampil presentasi aja kecut nyalimu? Pokoknya saya tidak mau tau, kamu harus mepresentasikan hasil penjualan bulanan kita dengan baik di depan pak presdir nanti"

"Bukankah seharusnya bu Dela sendiri yang harus mempresentasikan hasil ini kepada presdir? Lagian kami kan karyawan baru buk" ucap Amel dengan berani menyela pembicaraan Dela.

"Kalian lupa siapa saya? Saya disini atasan kalian, kalau kalian masih mau kerja disini, jadi kalian harus nurut sama saya mengerti?" Ucap Dela meninggikan suaranya.

"Ini ambil...kamu baca sekarang, lima belas menit lagi keruangan meeting" ucap Dela menyerahkan flasdisk ditangan Ayya, kemudian langsung menuju ke mejanya.

"Whaaatt cuma lima belas menit? Gimana bisa..waah parah tu orang" lirik Amel kepada Ayya.

"Udahlah....insyaallah bisa, aku baca-baca dulu ya" Ayya hanya tersenyum tipis lalu membuka file itu dan mulai belajar dan sesekali Ayya juga membuka cannel Youtube untuk belajar bagaimana cara presentasi yang baik di depan banyak orang.

Beruntung Ayya adalah gadis yang cerdas, ingatannya begitu bagus, jadi tidak terlalu susah untuk Ayya menghafal dan belajar dengan kurun waktu yang sedikit.

💓💓💓

Toktok...suara pintu diketuk dari luar

Ceklek..

"Meeting dengan team marketing sebentar lagi dimulai tuan, seluruh staff sudah menunggu diruang meeting" ucap Dika

"Ok, kita kesana sekarang"

Rey dan asisten Dika langsung menuju ke ruang meeting, disana sudah ada seluruh staff dari team marketing yang menunggu kedatangan presdir tampan itu. Dela yang melihat presdir tampan itu menuju ke kursi di tengah-tengah mereka begitu terpesona dibuatnya, karena dari awal Dela sangat tergila-gila dengan atasannya itu, sudah bermacam-macam cara ia lakukan agar Rey meliriknya tetapi siapa sangka Rey malah risih di buatnya.

Saat hendak duduk di kursi yang telah disediakan, mata Rey tertuju kepada Ayya yang duduk tepat di seblah Dela, Ayya menundukkan kepalanya terlihat jelas bahwa ia tengah gugup saat ini, hingga suara asisten Dika membuat semua yang ada disana menatap ke pria itu.

"Ok dari team marketing siapa yang akan menyampaikan presentasinya?" Tanya asisten Dika melirik ke arah Dela.

"Renaya pak" ucap Dela melirik ke arah Ayya.

"Apa kamu yakin?" Tanyak Dika lagi

"Insyaallah saya yakin pak" ucap Ayya percaya diri.

Rey yang mendengar Dela menyebutkan nama Renaya pun terlihat sedikit terkejut, pasalnya ia tidak yakin bahwa Ayya yang merupakan Karyawan baru langsung bisa mempresentasikan hasil meeting hari ini.

Tetapi Rey juga ingin melihat sebagaimana Ayya berusaha.

"Baiklah silahkan dimulai" ucap Rey dengan santai.

Ayya langsung berdiri, memulai menjelaskan apa yang ia pelajari dari file yang diberikan oleh Dela tadi, tidak ada sedikitpun kegugupan yang terlihat malah semua orang terpana melihat ke arah Ayya yang telihat sangat lancar seperti sudah biasa melakukanya. Rey menatap ke arah Ayya tanpa berkedip, ia tidak menyangka Ayya akan selancar itu dengan publik speaking yang sangat baik.

Saat semua orang terkagum-kagum melihat kepintaran Ayya, berbeda dengan Dela yang tampak tidak suka, pasalnya Dela sengaja menjebak Ayya melakukan presentasi di depan presdir di hari pertamanya bekerja, tujuannya hanya untuk membuat Ayya terkena masalah karena tidak bisa menjelaskannya dengan baik, tatapi malah berbanding terbalik, Ayya terlihat sangat santai dengan apa yang ia sampaikan sehingga membuat semua orang yang berada di dalam ruangan itu merasa takjub.

Prokk...prok....prokkk

suara tepukan tangan yang diberikan khusus untuk Ayya karena telah selesai menjelaskan hasil rapat dengan sangat baik. Rey tersenyum bangga melihat ke arah Ayya sehingga membuat Ayya salah tingkah dan kemudian membalas senyuman yang diberikan pria itu. Dela mengepalkan tangannya melirik tidak suka ke arah Ayya karena Dela merasa kalah saing terhadap Ayya.

Setelah satu jam di ruangan meeting, semua orang telah berada di ruang kerja mereka masing-masing, termasuk Ayya dan Amel.

"Aya aku nggak nyangka loh kamu sehebat itu tadi" ucap Amel

"Alhamdulillah....aku aja nggak menyangka bisa sesantai itu, padahal sebelum masuk keruangan itu tanganku udah gemeteran banget" jawab Ayya.

Saat Ayya dan Amel sedang asik berbincang, tiba-tiba mereka dihampiri oleh seseorang dan ternyata itu adalah asisten Dika.

"Ehem...Renaya anda diminta ke ruangan presdir sekarang juga" ucap Dika datar.

"Keruangan presdir? Ada apa ya pak?" Tanya Ayya, karena merasa heran.

"Saya tidak tahu, silahkan cepat. Jangan sampai membuat presdir menunggu" tambah Dika.

"B-baik pak" ucap Ayya menunduk.

Sampainya di depan ruangan presdir, seperti biasa Ayya selalu merasa gugup ketika akan mengetuk pintu ruangan itu, Hingga akhirnya Ayya memberanikan diri.

Tok tok tokk

"Masuk" ucap Rey datar

"Permisi pak, apa bapak memanggil saya" tanya Ayya sedikit gugup sehingga membuat Rey mengalihkan pandangannya dari layar monitor di depannya itu.

"Hmm...silahkan duduk" ucap Rey kembali melihat ke arah monitor.

"M-maaf sebelumnya pak, kalau boleh tau, mengapa bapak memanggil saya? apa saya membuat kesalahan?" Ayya memberanikan diri bertanya, sebab hampir sepuluh menit Rey belum juga membuka suara.

"Ini...tolong kamu bantu saya memeriksa file ini" ucap Rey memberikan sejumlah map kepada Ayya, sontak membuat Ayya membulatkan kedua bola matanya melihat setumpuk file yang diberikan Rey.

"Kenapa? Apa kamu keberatan? Ucap Rey melihat Ayya masih diam mematung menatap satumpuk file itu.

"B-bukan p-pak...baik pak akan saya kerjakan" ucap Ayya tersenyum tipis, lalu mengambil map itu dan berdiri hendak pergi, namun di cegah oleh Rey.

"Mau kemana?" Ucap Rey datar menatap Ayya.

"Mau saya bawa ke ruangan saya pak" jawab Ayya polos.

"Tidak usah, kerjakan disini saja" ucap Rey lagi sontak membuat Ayya kebingungan.

"Boleh saya kerjakan disana saja pak?" Tanya Ayya menunjuk ke arah sofa besar di ruangan itu

"Hmm.." ucap Rey sedikit melirik ke arah Ayya.

Selama hampir dua jam Ayya bekerja di ruangan presdir tampan itu, Rey selalu saja mencuri pandang ke arah Ayya, entah kenapa ia selalu ingin dekat dengan gadis itu. Hingga tepat pukul empat sore, Rey melihat ke arah sofa diamana Ayya tertidur menyandarkan punggungnya di sandaran sofa itu dengan kaki masih berjuntai ke bawah dan map di tangannya. Melihat itu Rey langsung menuju ke arah sofa menghampiri Ayya, diambilnya map yang masih berada di rangannya, kemudian dengan pelan Rey merebahkan badan Ayya serta memberikan bantal untuk menopang kepalanya lalu membuka jas miliknya kemudian menyelimuti badan Ayya dengan pelan agar tidak mengganggu tidur gadis itu.

Rey kemudian berjongkok tepat di depan wajah Ayya, di tatapnya wajah cantik itu lalu menyingkap helaian rambut yang menghalangi wajah cantik gadis itu, sungguh damai pikirnya. Saat tangannya masih membelai wajah Ayya, tiba-tiba wanita itu terusik dari tidurnya lalu pandangan mereka bertemu cukup lama, hingga suara pintu terbuka lebar kemudian masuklah seorang wanita paruh baya sontak membuat Rey dan Ayya menoleh bersamaan. Wanita paruh baya itu terkejut melihat anaknya terlihat sedang berci*man dengan seorang wanita, kalau dilihat dari belakang karena posisi Rey membelakangi pintu.

"Mama..." ucap Rey terkejut melihat kedatangan mamanya secara tiba-tiba. Sontak membuat Ayya bangkit dari tidurnya lalu membenarkan rambut dan merapikan penampilannya.

"Rey..." mama Risa masih terdiam mematung melihat ke arah mereka. Lalu Rey menghampiri mamanya itu, kemudian meraih tangan wanita paruh baya itu menuju ke arah sofa dimana Ayya berada.

"Bisa kamu jelaskan ke mama?" Ucap mama Risa melirik ke arah Rey dan Ayya bergantian.

"Ini Renaya calon istri Rey, yang mau Rey kenalin ke mama" ucap Rey tiba-tiba merangkul bahu Ayya di sebelahnya.

Mendengar ucapan Rey itu sontak membuat kedua wanita itu terlonjak kaget tetapi dengan artian berbeda, mama Risa terlihat kaget tapi merasa bahagia sedangkan Ayya kaget tidak menyangka apa yang dikatakan Rey.

~BERSAMBUNG~

🥰🥰Sayang-sayangkuu...jangan lupa VOTE, LIKE, COMENT, SAMA GIVE nya yaa biar author lebih semangat up lagi🥰🥰

1
cahya.rien
senangnya.. /Drool/
Oppo Jst
eheemm pengantin baru....
LISA
Bagus bgt ceritanya Kak..kita tunggu kelanjutannya y Kak..o ya happy wedding utk Aya & Rey..bahagia selalu & langgeng ya..
LISA
Benar² pertolongan Tuhan itu nyata..di saat² kita membutuhkan Tuhan buka jalan seperti yg dialami Aya saat ini..siapa yg tahu jodohnya adalah bosnya sendiri
LISA
Luar biasa
LISA
Wah Rey gercep nih..langsung bilang Aya adalah calon istrinya
LISA
Ceritanya bagus Kak..menarik bgt nih..
LISA
Pak Presdir falling in love nih 😊😊
LISA
Wah kebetulan bgt nih Mamanya Rey pasti suka bgt sama Aya..calon mantu nih 😊
LISA
Ceritanya menarik nih 😊👍
LISA
Aq mampir juga nih Kak
LISA: Sama² Kak..semangat y Kak
Renalee: terimakasih ka🥰
total 2 replies
aprlsya_
lanjuttt nii🔥🔥
Renalee: segara meluncur malam ini dik🤗
total 1 replies
aprlsya_
bab 1 nya lh siiluk inii😭
tetap menyala niii🔥🔥
Renalee: makasih adiik😍tungguin bab berikutnya yaa...
total 1 replies
Oppo Jst
lanjut lagi thorrr.....kami siap kawal sampai akad xixixi
Nur Jannah
so sweet bnget pak rey
Nur Jannah
aku kalo jadi ayya meleleh banget sii wkwkwk
Nur Jannah
suka banget pak rey sama aya huhu....
Nur Jannah
asli pak rey suka beneran sama ayya
Nur Jannah
apaan si dela mana bisa begitu
Nur Jannah
Cellina pasti baik banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!