Rania Salsabila, gadis berusia 15 tahun, yang memiliki paras cantik, pintar dan sopan. Rania memiliki seorang ayah dan 2 kakak laki-laki,mereka sangat membenci rania.
Rania pun harus rela terusir dari rumahnya, hanya karena sang ayah yang tidak bisa menerima dirinya atas kematian bu Indah istrinya. Tapi, dibalik terusir nya Rania, takdir membawa dirinya menuju ke kehidupan yang lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rika sukmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Toko kamu sekarang bagaimana, sudah selesai belum renovasinya sayang?" tanya pak Rizky.
"Alhamdulillah sudah yah." jawab Rania.
"Terus, kapan kamu akan mengadakan peresmian toko kue nya?" tanya bu Delina.
"Dua hari lagi bun, sekarang masih banyak yang harus rania siapkan untuk acara itu."
"Nanti bunda bantuin ya sayang, biar semuanya cepat beres."
"Boleh bun, sekalian aku juga mau ngenalin bunda dan ayah sama teman aku, dia yang akan bantuin aku di toko yah,bun."
"Memangnya, kamu belum buka lowongan sayang?" tanya pak Rizky.
"Belum yah, kan tokonya juga masih baru belum tau ramai enggak nya. nanti aja kalau sekiranya ramai baru aku buka lowongan."
"Iya sih, kan kalau sekarang masih baru jadi belum pada tahu. nanti ayah kasih tau toko kamu sama karyawan dan teman ayah biar semua pada nyobain."
"Bunda juga akan promosikan toko kamu ke teman-teman ibu, dan ke tetangga sekitar sini."
"Makasih ayah, bunda."
"Sama-sama sayang." ucap keduanya.
"Yaudah, kita berangkat nya barengan aja ayah juga mau lihat persiapan nya, setelah itu baru ayah berangkat kekantor."
"Boleh yah, Bunda mau ikut nggak?" tanya Rania.
"Ikut dong sayang, bunda juga mau bantuin kamu di sana. jenuh dirumah terus."
"Sekarang, kita siap-siap habis itu langsung berangkat." ucap pak Rizky.
Sekitar tigapuluh menit, mereka pun tiba di toko, bersamaan dengan Susi yang baru tiba. Di sana juga sudah ada pihak dekorasi yang sengaja Rania panggil agar persiapan nya cepat selesai.
"Pagi ran." sapa susi.
"Pagi juga sus." jawab Rania.
"Nah ayah, bunda ini dia teman rania yang tadi aku ceritain."
"Pagi om, tante. namaku Susi" sapa susi pada pada orang tua Rania.
"Pagi juga susi." jawab keduanya.
"Baik-baik ya disini sama Rania, semoga kamu betah kerja disini." ucap pak Rizky.
"Siap om, pasti itu. saya juga seneng kerja disini, pas waktu Rania tawarin kerja di sini saya seneng banget om, tante. apalagi kan sekarang susah cari kerja. "jawab susi yang di angguki ketiganya.
"Lebih baik kita masuk sekarang, lihat-lihat kedalam. sambil lihat sudah sampai mana persiapan nya." ucap bu Delina.
"Ayo yah, bun,susi." Rania mengajak ketiganya masuk.
Hari peresmian toko pun tiba, disana sudah banyak tamu undangan yang hadir.Tanpa berlama-lama, acara pun dimulai sampai pada sesi potong pita selesai. semua tamu undangan di perbolehkan masuk dan mencicipi kue secara gratis khusus hari itu.
"Selamat ya sayang, akhirnya sekarang toko kamu sudah resmi dibuka." ucap bu Delina.
"Maksih bunda." jawab Rania.
"Selamat juga ya sayang, semoga bisnis kamu makin berkembang dan makin sukses. ayah dan bunda bangga sekali sama kamu."ucap pak Rizky.
"Aamiin, ini semua juga berkat dukungan dari kalian, akhirnya impian Rania bisa tercapai. makasih ayah, bunda kalian selalu ada buat Rania." ucap rania bahagia sambil memeluk orang tuanya.
"Setelah ini kita pergi makan siang di restoran, sambil kira rayakan toko kamu yang sudah dibuka." ajak bu Delina.
"Ayo yah, bun kita berangkat sekarang saja." ucap Rania.
Sesampainya di restoran, mereka langsung memesan makanan. sambil menunggu mereka ngobrol dan becanda. tidak lama kemudian pesaman mereka pun tiba.
"Selamat makan Ayah, bunda." ucap Rania.
"Selamat makan juga sayang." jawab keduanya.
