NovelToon NovelToon
Alunan Takdir

Alunan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Apakah kalian pernah takdir?

Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 -Alunan Takdir-

Luna dalam perjalan pulang ke rumah, dia merasa semua dunia nya hancur, karena karier yang sudah ia bangun sejak dulu kini akan segera hancur, keputusan untuk keluar dari rumah sakit itu sudah bulat dan tak ada yang bisa mengubah Luna untuk melakukan hal itu.

Sampai di rumah, Luna menatap rumah nya itu, dia duduk di salah satu bangku yang ada di taman rumah nya, bukan nya masuk, dia malah termenung di sana, hingga cahaya dari lampu mobil menyinari wajah nya.

Itu adalah Dodi yang baru saja pulang dari kantor, mungkin ada pekerjaan yang membuat Dodi pulang selarut ini, Dodi melihat putri satu-satunya itu sedang duduk di bangku taman dengan wajah yang sedih, dan air mata yang membahasi pipinya.

Walau dalam keadaan lelah dan ingin secara berisitirahat di dama rumah, tetapi melihat Luna yang sedang bersedih membuat nya tak sanggup melangkah kaki nya untuk melewati putri nya itu.

Dodi menatap Luna yang sama sekali tak sadar akan kejadian dirinya " nak kenapa kau duduk di luar sendirian? " Dodi menatap Luna sembari memegang bahu nya.

Luna menatap Dodi, di mata nya terlihat banyak air mata yang sedang ia tahan agar tidak tumpah, saat ini Luna sedang berhadapan dengan seseorang yang jauh lebih lelah dari pada dirinya, haruskah dia menceritakan betapa lelah nya dia kepada seseorang yang ada di hadapannya ini?

" Ayah " ucap Luna dengan suara gemetar dan air mata yang ia tahan, jatuh menetes

Dodi menatap Luna bingung, " kenapa nak? Ada apa? kenapa kau menangis sayang? putri ayah kenapa sampai menangis? " Dodi yang merasa sangat panik, karena tak biasanya Luna menangis, Luna adalah tipe anak yang kuat dan tak gampang menyerah.

Luna memeluk Dodi " ayah maafkan Luna, sekarang Luna akan menjadi beban lagi bagi keluarga kita, di saat adik Luna mau masuk ke sekolah menengah, Luna malah ingin berhenti bekerja ayah " Lina bercerita sambil menangis.

" Sayang tolong tenangkan dirimu, kau bukan lah beban bagi ayah dan ibu, ayah akan bekerja mati-matian untuk mu dan kedua adik mu, sekarang katakan pada ayah ada apa sayang? " menatap wajah Luna yang lebih denga air mata.

Luna menatap wajah Dodi, wajah orang yang dari dulu tak pernah berubah, satu-satunya orang yang memberikan tangan nya saat Luna terjatuh, satu-satunya orang yang tersenyum saat dia bahagia, dan tentu saja satu-satunya orang yang ada di saat Luna butuh tempat bersandar.

" Ayah, Luna akan di kirim ke satu tempat yang sangat jauh, selama delapan bulan " jelas nya sedikit karena dia merasa sesak habis menangis.

Dodi menatap Luna dengan penuh antusias dan sama sekali tidak memperlihatkan kelelahan nya " lalu ada masalah dengan hak itu sehingga kau bersedih? sayang dengarkan ayah, dimanapun kau berada kau akan menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang lain, karena kau adalah putri ayah dan ayah sangat paham akan dirimu nak "

Luna menatap Dodi dengan mata nya yang berkaca-kaca " bukan hanya itu ayah, setelah aku kembali dari sana, aku tidak akan bekerja di sana, aku akan keluar dari rumah sakit itu, karena Dika anak dari direktur rumah sakit,mencoba untuk melecehkan aku ayah " menutup wajah nya lalu menangis.

Dam..

Seolah waktu berhenti, Dodi yang selalu menjaga putri nya dan kini tangan kotor pria lain ingin menyentuh nya, " siapa dia berani melakukan itu kepada anak ku? tenang saja sayang, ayah akan buatkan seribu rumah sakit untuk mu, kau tidak kekeh merasa bersalah karena keluar dari sana, ayah akan datang ke sana, dan meminta kepada mereka semua agar kau tidak perlu pergi ke negara itu " Dodi berdiri

Luna menarik tangan Dodi " ayah tidak perlu sampai ke sana, aku yakin, setelah kembali dari pekerjaan terkahir ku itu, aku akan baik-baik saja dan saat ini yang aku butuhkan hanya ayah dan " Luna berhenti seolah dia enggan untuk melanjutkan kata-katanya

Dodi sangat paham, bahwa Luna belum terbiasa dengan perubahan sikap Wulan walau sudah bertahun-tahun, karena memang sejak masih di panti, Wulan sangat sayang pada Luna, tidak tau apa yang terjadi akhir-akhir ini.

Dodi menatap Luna " kau tenaga saja sayang, ayah dan ibu akan selalu ada untuk mu, bahkan jika ibu tidak bisa, maka ayah akan menjadi kedua nya "

Luna berdiri dan memeluk Dodi " aku tau ayah, saat satu dunia benci pada ku, ayah akan tegak berada di sisi ku dan menjadi garda terdepan untuk membela ku " tangisan yang tadi sangat kencang, kini berubah menjadi senyuman

" apapun yang terjadi pada mu sayang, ayah akan selalu ada di belakang mu, selalu sayang " mengusap kelapa Luna.

Luna dan Dodi masuk ke dalam rumah, Dodi mengatakan pada Wulan bahwa Luna akan pergi bekerja di luar negeri, dia tidak akan mendapatkan gaji utuh untuk sementara ini, Dodi tidak mengatakan yang sebenarnya, hanya saja dia tetap mengatakan bahwa Luna akan keluar dari rumah sakit tempat ia kerja, setelah kembali nanti.

Ros menatap Dodi dan Wulan yang sedang berbincang " menjadi beban adalah hobi nya " ucap Ros

Wulan yang sama panas nya dengan Ros, karena jika Luna berhenti bekerja, Wulan tidak akan mendapatkan uang tambahan " ya seterah dia lah mas, intinya setelah berhenti harus cari kerja lagi "

" Kamu kenapa ngomong gitu Lan? kita kasih Luna waktu untuk istirahat, dia sedang tidak baik-baik saja, ada masalah besar yang saat ini sedang ia hadapi " jelas Dodi

" Seterah lah mas, aku mau ke kamar si kembar dulu "

Dodi menarik tangan Wulan " kamu harus ingat, Luna yang membuat kamu menjadi seorang ibu yang sebenarnya, jika bukan karena Luna, mungkin si kembar tidak akan lahir "

Wulan sama sekali tidak peduli, intinya dia sudah mendapat kan apa yang dia inginkan.

*

*

*

Pagi ini Luna keluar dari rumah dan tak ada seorang pun yang sadar kalau dia sudah tidak berada di rumah, dia hanya mengirim pesan kepada Dodi, bahwa dia sudah berada di bandara saat ini.

Sampai di bandara, Luna melihat viola dan rekan tim nya yang lain sudah siap menunggu nya, sama sekali tak ada wajah keberatan yang terlihat dari mereka semua.

" Kalian sudah sampai? " menatap semua orang

" sudah buk dokter, kata nya di sana akan panas, jadi kami tidak memakai pakaian yang cukup panjang, apakah tidak masalah buk dokter? " ucap Lestari yang merupakan suster Luna

Luna menatap mereka semua " tidak masalah, intinya kalian merasa nyaman,itu saja sudah cukup, ayo masuk " Luna membawa tim nya masuk untuk melakukan cek in

Di dalam pesawat, sebelum melakukan penerbangan, Luna membuka handphone nya dan membaca pesan dari Dodi, isi nya " selamat bekerja putri ku, ayah yakin kau pasti bisa, ingat di saat kau sendirian ada ayah yang akan datang untuk mu, ayah akan menjadi bintang yang indah untuk mu di makan hari " pesan itu membuat Luna sangat tenang dan tentu saja ada senyuman indah di wajah nya

1
Hilda Rahma Dewi
bagus banget novel nya tapi saya juga tetap bahagia banget terima kasih dengan novel toon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!