NovelToon NovelToon
SYEILA

SYEILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:63.8k
Nilai: 5
Nama Author: L-viie Ann

SYEILA, Gadis periang yang memiliki karakter yang sulit ditebak. Dia akan menjadi baik, tak berdaya tapi bisa juga dengan tiba-tiba dia akan menjadi psikopat.
Namun karena karakter itulah, SYEILA mampu menghadapi segala kesulitan hidupnya yang sama sekali tidak berpihak pada nya.
Yah!!! Dialah SYEILA, keturunan Zulkifli. Dengan kehadiran nya mampu memutus kutukan iblis dalam diri sang Ayah.
Ikuti kisah nya, saya akan senantiasa menyajikan jalan cerita yang berbeda dari karya sebelum nya. Semoga para pembaca terhibur, jangan lupa subscribe, like serta komentar nya ya... jangan segan untuk mengkritik saya. Terimakasih!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CUCI OTAK

" Saya salah satu Dokter di rumah sakit ini Bu" Jawab Ainur supaya Rukyah yakin jika dia bisa mengambil ginjal itu.

Rukyah tersenyum simpul.

" Terimakasih Dok, karena Dokter mau bersimpati kepada saya. Tapi, saya sudah mantap dengan niat saya untuk membantu Rahem. Apapun nanti tanggapannya, saya tidak perduli. Permisi Dok, saya harus segera pulang dan istirahat "

Rukyah memilih untuk pergi guna menghindari hasutan dari Dokter itu. Wajah Ainur berubah masam, ia memperhatikan Rukyah yang pergi meninggalkan nya.

Nayli masih sempat menoleh ke belakang, hati kecil nya merasa terpengaruh oleh bujukan Ainur.

" Bu,,, "

Rukyah menoleh mendengar panggilan Nayli.

" Apa sebaiknya kita ambil aja lagi ginjal Ibu?"

Rukyah tersenyum tipis, ia menghentikan langkahnya kemudian duduk berjongkok di depan Nayli.

" Sayang, Meskipun kita miskin, meskipun nanti Abang Rahem dan Kakak Rahma tetap menghina kita, jangan pernah sekalipun mengungkit hal ini yah. Kita tidak punya harta untuk bersedekah, sedangkan sedekah adalah amal yang bisa buat bekal kita nanti di alam Barzah. Dia akan menjadi lampu penerangan di dalam kubur, dan menjadi air yang akan menghilangkan dahaga kita di Padang Mahsyar"

" Dulu Nayli kan pernah bilang, enak ya kalau jadi orang kaya. Bisa punya banyak amal, bisa punya banyak sedekah. Nah Nayli ingat apa yang Ibu katakan ?"

Rukyah menguji daya ingat putri nya.

" Harta kita adalah tubuh yang sehat " jawab Nayli.

" Betul !!! Dan Ibu memiliki ginjal yang sehat. Abang Rahem sangat membutuhkan nya, jadi Ibu memberikan ginjal Ibu sebagai amal sedekah. Kalau diungkit? Maka lunturlah semua pahalanya "

Kini Nayli mengerti, ia tersenyum tipis sembari mengangguk kecil.

Ainur mengepalkan tangannya, ia marah dan geram sekali. Jadi dia mengikuti mereka dari jarak aman.

Ketika Rukyah dan Nayli melewati pohon besar, Ainur segera melancarkan serangannya. Ia mematahkan dahan pohon yang paling besar.

Rukyah mendengar suara dahan pohon patah, ia mendongak. Tubuhnya bergerak reflek mendorong Nayli sekuat mungkin.

Nayli terdorong jauh, ia tersungkur. Begitu Nayli menoleh ke belakang, ia sudah melihat Ibunya terjepit dibawah dahan pohon.

" IBUUUUUUU"

Nayli berteriak lantang, ia merangkak lalu bangun dan berlari menghampiri tubuh Rukyah.

Wanita yang sudah sakaratul maut itu masih sempat tersenyum sembari berucap.

" Tidak... Apa-apa sa- yang.. "

" Ibu... Tidak.. Ibu jangan tinggalkan Nayli... Tolong.. Toloooong.." Nayli menjerit sambil menoleh ke sekeliling. Siapa tahu ada kelibat seseorang.

Namun sepi yang didapatkan nya. Nayli bangkit, tenaga kecil nya berusaha mengangkat dahan pohon itu sendirian.

AKH

Tak ada hasil, pohon itu tidak bergerak walau sedikit pun.

Rukyah masih berupaya untuk menyeret tubuh nya, tapi juga tidak ada gunanya. Tenaganya semakin habis dan kekuatan untuk bertahan sudah tidak bisa lagi.

Perlahan cahaya mata Rukyah meredup, ia mulai kehilangan kesadaran. Dan nafas nya semakin melemah.

" Ibu... Bertahanlah... Ibu .. "

Tidak ada respon, hingga akhirnya Syeila dan yang lain datang menolong.

" Kurang 4-jar Ainur!!!"

Faisol menonjok telapak tangannya sendiri, ia marah sekali. Hingga urat lehernya menonjol.

" Kita harus segera membinasakannya " Sambung Robby.

Syeila mengangguk setuju, Gerakan tubuh Nayli membuat Syeila sadar akan keberadaan nya.

" Bagaimana dengan anak ini ? Dia sekarang tinggal sebatang kara "

Robby dan Faisol saling bertukar pandang, mereka mungkin memikirkan hal yang sama.

" Apa kita bawa dia saja ?" Tambah Syeila kemudian.

Sekali lagi Robby dan Faisol saling berpandangan satu sama lain.

" Kalau untuk sementara waktu, boleh-boleh saja. Tapi kalau untuk waktu yang lama, itu akan sangat berbahaya baginya. Lagi pula tugas kita sangat beresiko " Jawab Robby.

" Ya betul " Sahut Faisol setuju.

Syeila menghela nafas panjang, Ia melirik Nayli. Wajah anak itu begitu polos, sehingga tidak sampai hati Syeila untuk meninggalkan nya.

" Kita bawa dia ke panti asuhan saja , nanti kalau tugas kita selesai ? Kita bisa ambil dia kembali " Akhirnya Robby memberikan Ide yang langsung disetujui oleh Syeila .

Pada saat itu, tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri. Ia langsung berhambur memeluk Nayli.

" Nay... Maafkan Kakak.. Maafkan Kakak..."

Nayli yang semula sudah mulai tenang, kini kembali menangis.

Syeila bingung siapakah perempuan itu ? Seperti nya bukan yang didatangi oleh Nayli pertama kali.

" Abang Rahem sudah siuman, dia histeris saat tahu Mak Rukyah sudah meninggal dunia. Abang Rahem sangat menyesal karena tidak sempat berbakti kepada beliau " Ucap perempuan itu sambil terus menangis.

Nayli hanya mengangguk tanpa menjawab sepatah kata pun.

" Alah, tidak usah berlebihan Ming. Dia itu cuma ingin menebus kesalahannya karena telah menghancurkan rumah tangga Ibu"

Seorang wanita menyahut dengan nada sengit. Nampak nya perempuan yang dipanggil Ming tidak perduli. Dia membelai lembut rambut Nayli penuh kasih.

" Mulai sekarang, Nayli tinggal sama Kakak ya? Abang Rahem yang suruh Kakak mencari Nayli "

" Eh Ming, ngapain kamu mau bawa dia ke rumah kita?? Jangan seenaknya kamu. Itu rumah Ibu, kamu dan Rahem cuma numpang di sana !" Perempuan itu menyahut lagi, tapi kali ini Ming tidak diam saja. Ia bangkit dan berdiri di belakang punggung Nayli.

" Kalau Ibu keberatan ? Tidak apa-apa, Saya dan Abang Rahem akan tinggal di saya sendiri " Tegas Ming.

" Apa?? Tinggal di rumah mu yang mau roboh itu? Hahahahahahaha " Perempuan yang bernama Dewi, mantan istri Holili tertawa mengejek.

" Ya udah lah, pergi saja sana!"

Dewi melengos pergi, ia tidak perduli dengan menantu nya itu.

" Sekarang kamu bisa tenang, karena sudah ada yang menjaga gadis itu " Bisik Robby, Syeila mengangguk sependapat.

" Kak, ini sudah malam. Kakak menginap di rumah Nayli saja ya" Tiba-tiba Nayli bersuara.

" Dan Kak Ming, kalau Kakak benar-benar sudah tidak mau tinggal sama Ibu Dewi. Nggak apa-apa tinggal di rumah Nayli, sayang kalau rumah itu tidak ditempati " Nayli juga memberikan ide yang cukup bagus, membuat Ming lega mendengarnya.

>>>

Malam itu semua larut dalam mimpi, hari ini sangat cukup melelahkan. Sehingga semua orang terlena begitu nyenyak.

" Naaaayyyyy"

Sebuah suara terdengar berbisik begini dekat, Nayli terjaga. Dia memandangi ke sekeliling mencari asal muasal suara itu.

" Kemari lah "

Suara itu terdengar lagi, seperti desauan angin malam.

Nayli turun dari tempat tidur, ia menoleh pada Syeila yang tidur nyenyak sekali. Kemudian Nayli keluar mencari suara itu.

Ainur tersenyum tipis, ia mengerahkan kekuatan nya untuk mengangkat tubuh Nayli yang baru saja keluar dari dalam rumah.

Nayli terkejut, ia ingin berontak. Tapi tubuhnya kaku sekali. Dia ingin berteriak, namun tidak ada suara yang keluar .

Ainur membawa Nayli tepat di depan nya, kemudian ia menyodorkan satu permen ke hadapan Nayli.

Nayli menggeleng, Ia ketakutan sekali.

" Jangan takut, Aku datang untuk menolong mu" ucap Ainur lembut.

Dengan hati-hati ia meletakkan tubuh Nayli di atas dahan pohon.

" Aku adalah peri yang akan mengangkat semua penderitaan mu. Kau pernah dengar dongeng tentang Cinderella ?"

Nayli menjawab dengan anggukan kepala. Ainur tersenyum tipis.

" Kau percaya kan bahwa peri itu ada? Seperti aku yang bisa membuat mu terbang kemari "

Nayli tidak Langsung menjawab, ia menelaah kebenaran dari ucapan Ainur.

" Mereka semua orang-orang jahat, sangat jahat. Jadi kau perlu berhati-hati, makanlah ini! Maka dari dalam tubuh mu akan mengeluarkan kekuatan yang dahsyat sebagai pelindung "

Ainur berusaha untuk mencuci otak si Nayli. Dan hal tersebut sangat bisa diterima oleh pikiran Nayli yang masih kekanak-kanakan.

1
Marlina Bachtiar
Balik aja Shel 😁
Monic Aza
thor buat cerita syela happy ending thor
Lilik Sriyani
tinggal aja faisol, cowok begitu gak peka, pulang saja ke indonesia
Andini Andana: ho oh cowok indo juga gak kalah oke kok 😚
total 1 replies
Lilik Sriyani
bapak belom tau siapa Sheila, sembarangan aja
Bunda Silvia
greget amat ya tinggal Saling mengungkapkan perasaan masing2
Bunda Silvia
cuman di novel kayaknya panor kunkun anjlok 🤣🤣🤣🤣🤣
Omar Diba Alkatiri
Thor ini faisol kok ga peka ya
Heri Wibowo
lanjut
Bunda Silvia
hmmm naksir anaknya malah mau di nikahin bapaknya 😅😅😅
Marlina Bachtiar
ganggu aja nih Kujang 🤣🤣🤣
Marlina Bachtiar
syukurin
Marlina Bachtiar
akhirnya Kujang muncul jg 🤣
Marlina Bachtiar
waduh gawat 😔
Heri Wibowo
apa-apaan itu bapaknya Faisol
Ulun Jhava
hebat gelandangan mau dijadikam maina sultan👍👍
Bunda Silvia
bagus jangan kasih kendor penghianat
lestari amelia
masa para pangeran sama putrinya ga dapt hukuman apa apa sih
breks nets
klo sudah seperti itu habis i semua pangeran maupun putri yang bertindak kejam pada pemilik stempel emas asli ... jangan di kasih ampun lain waktu pasti akan menjadi kerikil tajam
Omar Diba Alkatiri
para pangeran sama Putri Dan anjing sama derajatnya
Heri Wibowo
kok kejam gitu ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!