KULTIVATOR DI DUNIA BARU

Leon menutup matanya dan fokus untuk melakukan kultivasi seperti teknik yang dijelaskan oleh Lin Chen.

"Aku harus merasakan cahaya cahaya keemasan di kegelapan.." Leon yang fokus, sekarang berada di ruang hampa di alam bawah sadarnya.

"Dimana ini.."

"Kenapa begitu gelap.."

Leon melihat di sekitarnya hanya kegelapan yang ada, tidak ada satupun apapun yang ada dalam penglihatan Leon.

Plakk!!

Wajah leon tertampar di alam bawah sadar, itu terasa seperti nyata dengan pukulan di wajahnya.

"Si.. siapa yang menamparku?!" Leon berusaha mencari sosok yang menamparnya, lalu tiba tiba sebuah sosok bersuara seperti suara Lin Chen memaki Leon.

"Hei bocah bodoh, daritadi kau berada disini, lijat itu di bawah cahayanya, pantas saja aku berusaha membantu merasakan energi alam, ternyata kamu sangat bodoh!" Ucap Lin Chen memarahi Leon, di keadaan luar, Lin Chen mengerutkan keningnya melihat Leon tidak ada tanda merasakan energi alam sama sekali, entah apa yang dilakukan Leon, Lin Chen masuk ke alam bawah sadarnya untuk melihat apa yang dilakukan Leon di sana. Dan ternyata benar bahwa hal yang sangat mudah dilakukan anak kecil, tapi sangat bodoh dilakukan oleh Leon.

Lin Chen menendang Leon jatuh ke bawah menuju ke titik titik cahaya ke emasan itu. Leon yang baru pertama kali mengalami hal seperti ini begitu nyata dan ketakutan, rasanya ini seperti mimpi buruk hagi Leon. Baginya bahkan di alam mimpi pun, Lin Chen selalu muncul.

"Tolooong!" Leon merasa takut karena jatuh seperti tanpa dasar ke bawah, hingga akhirnya tubuh Leo tidak tertumbuk melainkan hanya melayang.

"Hufff... ternyata seperti ini.." Leon akhirnya meredakan kepanikannya karena memahami cara kerjanya.

"Terus kemana cahaya itu lagi? Tadi disini? Kenapa langsung gelap?" Leon melihat di sekitarnya, kiri kanan, atas bawah, tapi tidak ada satupun cahaya yang muncul.

Seketika, cahaya itu pun muncul dari kejauhan di depannya hanya sebuah titik yang dengan cepat melebar dan terus melebar membesar seperti lautan air yang meluap ke arah Leon.

"Itu cahaya itu!" Leon dengan cepat mendekati cahaya yang melesat dengan kecepatan tinggi itu.

Di keadaan luar, Lin Chen begitu kesal dan berekspresi jengkel melihat Leon begitu tidak berbakat. Lin Chen mengeluarkan begitu besar energinya ke dalam tubuh Leon agar dapat merasakan dengan cepat energi alam.

Itu merupakan satu satunya cara agar orang bodoh dapat merasakan energi alam, bahkan tidak seberbakatpun itu pasti akan merasakan energi alam dengan cara yang dilakukan Lin Chen.

"Padahal aku sudah menyempurnakan teknik kultivasi itu agar sapat dipahami bahkan anak kecil sekalipun, tapi bocah ini benar benar bodoh!" Lin Chen berpikir bahwa ketika Leon sudah berhasil menjadi kultivator, dia akan menghajarnya dan menjadikannya samsak yang empuk untuk dipukul.

Di alam bawah sadar Leon, kini Leon terbawa arus cahaya keemasan itu, Leon merasakan bahwa cahaya itu seperti air yang mengalir hangat dan memiliki kekuatan yang luar biasa.

Entah kemana Leon terbawa arus itu, banyak sebuah cabang cabang yang dilalui Leon, seperti sebuah akar mengalir sampai benar benar ke titik pusat.

Tidak lama kemudian Leon terbawa arus, Leon pun begitu takjub melihat sebuah langit yang begitu indah, entah ini mimpi atau apa, langit tersebut memiliki sebuah bintang yang sangat terang menyinari langit tersebut.

"Apakah ini disebut dantian?" Leon melihat langit yang ditempatinya dan melayang terbawa arus cahaya itu.

Dari yang Leon ingat, Lin Chen mengatakan bahwa dantian mu akan berbeda dari Azel, karena kamu mewarisi kekuatan kultivasi dewa cahaya, maka seluruh dantianmu akan seperti cahaya yang begitu luas seiring berjalannya waktu, semakin menambah energi alam maka semakin banyak dan besar dantian.

"Apakah aku berhasil?" Leon kemudian memasuki dantiannya dan merasakan begitu nyaman dan luar biasa kekuatan ini, dia langsung fokus berkultivasi menyerap energi alam seperti tubuh dan jiwanya menyatu dalam satu kekuatan.

Semakin lama Leon berkultivasi di keadaan luar tubuh Leon bercahaya begitu terang menyilaukan mata. Leon melayang di udara, hingga cahaya itu meledak dan cahayanya melesat ke atas langit.

Boom!

Itu merupakan penerobosan Leon dimana saat ini Leon yang rambut awalnya adalah warna hitam berubah menjadi warna kuning.

Perubahan Leon begitu drastis, Lin Chen yang melihat Leon seperti melihat sosok dewa cahaya di hadapannya saat ini.

"Haha dasar bocah, mengingatkanku saja dengan dewa cahaya itu," ucap Leon tersenyum melihat perubahan Leon.

Lama kelamaan cahaya memudar, Leon pun membuka matanya dan melihat Lin Chen tersenyum ke arahnya.

"Guru, sepertinya aku telah berhasil menembus sesuatu.." ucap Leon dengan suara yang berat seperti sosok yang terlahir kembali.

"Haha selamat, akhirnya kamu berhasil mencapai kultivator dewa bintang 1," ucap Lin chen kepada Leon namun tiba tiba Lin Chen mengerutkan keningnya dan menutup hidungnya karena bau begitu menyengat dari tubuh Leon yang penuh lendir hitam.

"Gu..guru.. anda kenapa?" Leon melihat mata Lin Chen yang mengarah ke seluruh tubuhnya. Leon pun merasa ada yang aneh lalu melihat tubuhnya yang penuh lendir warna hitam kemudian mencium baunya yang ternyata sangat busuk dan bau.

"Uweekkk!!" Leon kemudian merasa muntah dan mual merasakan bau yang sangat busuk dari tubuhnya.

"Cepat pergi bersihkan tubuhmu dasar bocah bau!" Lin Chen menyuruh Leon untuk pergi membersihkan tubuhnya karena begitu bau dan sangat menyengat.

"Baik guru!" Leon yang penuh rasa malu dan merasa ingin muntah dengan cepat melesat berlari menuju ke kolam untuk membersihkan tubuhnya.

Keesokan harinya, Leon berlutut di hadapan Lin Chen dan memberi salam penghormatan.

"Guru selamat pagi," ucap Leon tangannya hormat kepada Lin Chen yang datang baru bangun untuk menemui Leon di tempat latihan.

"Bagaimana dengan tingkatanmu saat ini?" Tanya Lin Chen kepada Leon tentang perubahannya.

"Guru, perubahanku begitu banyak, mulai dari tubuhnya yang seperti di olah kembali, bahkan otot dan tulangku seperti baja, energiku bukan aura dari Mana energi lagi, melainkan energi Qi alam," Leon menjelaskan bahkan rambutnya yang awalnya warna hitam kini berubah menjadi warna kuning, Leon juga bingung dengan perubahannya, tapi yang jelas Leon sangat kuat, bahkan hanya dengan satu pukulan mampu melawan beruang raksasa dengan satu pukulan tanpa menggunakan Qi sama sekali.

"Hahaha bagus bagus, karena kamu merasa sudah memiliki kekuatan yang besar, aku akan membantumu memperbaiki pondasimu agar kamu dapat beradaptasi dengan kekuatanmu saat ini," ucap Lin Chen menyuruh Leon untuk duduk dan menstabilkan pondasinya agar kekuatannya yang besar di dantiannya dapat menyesuaikan diri dengan tubuhnya.

"Lakukan teknik yang aku ajarkan kepadamu," ucap Lin Chen kepada Leon.

"Baik guru!"