Karena orang tua yang berteman dari jaman kuliah, akhirnya mereka punya anak sampai di jodohkan.
Rafli Sebastian " Mah, Pah. Rafli masih umur 18 tahun, masa harus menikah. pokoknya Rafli ngga mau! titik!!!
Wina Agustin "Ayah, Ibu. Wina masih sekolah loh. masa suruh menikah. ngga ah, Wina ngga mau!!
Wina dan Rafli menang saling kenal karena orang tua mereka sering berkumpul. tapi keduanya hanya berteman saja. keduanya tidak punya rasa cinta. tapi ternyata kedua orang tua Rafli dan Wina menginginkan keduanya menikah.
Tapi Rafli dan Wina tetap tidak bisa menolak rencana orang tuanya. gimana kisah Rafli dan Wina, kita lanjut baca yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selalu Menelfon
Sudah satu Minggu Rafli di Singapura. Wina sekarang tinggal di rumahnya sendiri, karena harus sekolah. Kalau Wina tinggal di rumah Rafli, Wina kejauhan ke sekolahnya.
Selama satu Minggu ini, Rafli sebenarnya merasa berat. Antara rindu Wina dan belum terbiasa. Tapi Rafli tidak bilang ke orang tuanya atau ke Wina. Takut mereka kepikiran.
Rafli juga tiap hari menelfon Wina. Tapi kalau ke orang tuanya, Rafli jarang telfon. Seperti malam ini, Rafli sedang menelfon Wina sebelum keduanya tidur.
"Kaka sudah punya teman belum di kampus?"
"Belum. Aku kan baru 3 hari kuliah."
"Oh gitu. di kelas banyak cewek apa cowok?"
"Kenapa tanya gitu? Kamu cemburu ya kalau di kelas banyak ceweknya?"
"Ih ngga. Apa sih kak."
"Jangan bohong. pasti kamu cemburu kan."
"Ngga Kak. Udah ah kalau kaka gitu. Wina matikan saja telfon nya."
"Jangan dong. Masa gitu aja ngambek. Ya sudah, ini sudah malam. Besok aku telfon lagi ya."
"Iya Kak. Kaka jangan begadang ya."
"Iya sayang. Kamu juga jaga kesehatan ya, jangan sampai lupa makan."
"Iya kak."
Telfon pun mati. Setelah telfon mati, Wina bersiap tidur.
Hari pun berlalu. Wina beraktifitas seperti biasa, yaitu sekolah. begitu juga dengan Rafli yang sibuk kuliah. Rafli sudah punya teman sekarang. Rafli berteman dekat dengan orang Malaysia, bernama Abraham.
Wina seminggu sekali suka pergi ke rumah Rafli. Tapi Wina tidak menginap. Pergi pagi pulang sore. Kadang juga Wina di ajak Mamah dan Papah Rafli pergi ke Mal untuk belanja.
Pagi ini Wina di jemput Papah dan Mamah karena mau di ajak jalan jalan. Ayah dan Ibu sebenarnya di ajak, tapi tidak mau karena ada urusan lain.
Wina sudah masuk ke dalam mobil. Papah membawa mobilnya meninggalkan rumah Wina.
"Sayang, kamu sudah makan?"
"Sudah Mah."
"Syukurlah kalau sudah makan. soalnya kita mau pergi ke Bandung. Kita mau ke rumah neneknya Rafli."
"Iya Mah."
Rafli menelfon Wina. Dan Wina mengangkatnya.
"Sudah di jemput Mamah belum?"
"Sudah. Ini sudah di mobil."
"Oh iya sudah. Hati hati ya. Nanti kalau sudah sampai aku telfon lagi. Aku juga masih ada dua mata kuliah lagi."
"Iya Kak."
Telfon lalu mati. Mamah langsung bertanya.
"Rafli yang telfon, sayang?"
"Iya Mah."
"Rafli tanya apa?"
"Tanya sudah di jemput Mamah apa belum."
"Cuman itu aja?"
"Iya Mah."
"Rafli tiap hari telfon kamu sayang?" tanya Papah.
"Iya Pah. Tiap malam Kak Rafli telfon Wina."
"Wina kapan libur sekolah sayang?"
"Seminggu lagi Wina ulangan Mah. jadi tiga Minggu lagi baru liburan."
"Tiga Minggu lagi ya. Pah, gimana kalau besok Wina libur sekolah kita pergi ke Singapura?"
"Boleh. Mamah atur saja. Wina mau kan pergi ke Singapura?"
Wina mengangguk sambil jawab Iya degan pelan.
Dalam hati Wina merasa senang karena mau bertemu Rafli.
Setelah menempuh perjalanan dua jam, mobil Papah sudah sampai di rumah nenek Rafli.
Nenek Rafli bertemu Wina sangat senang. Wina langsung di ajak mengobrol. Di rumah Nenek Rafli sangat enak. Adem dan nyaman.
Rafli saat siang menelfon Mamah. Rafli menelfon Wina tapi ngga bisa. Jadi Rafli telfon Mamah. Hp Wina rupanya di dalam tas dan baterainya habis, jadi ngga bisa di telfon.
Rafli vc agar bisa melihat Nenek dan Wina. Meraka semua mengobrol cukup lama. Sekitar jam 4 sore, Papah baru mengajak pulang. Karena besok harus kerja jadi takut pulang kemalaman di jalan.
Sampai di rumah Wina sudah pukul 8 malam. Papah dan Mamah tidak turun dari mobil, karena sudah malam.
Wina pulang tidak dengan tangan kosong. Wina membawa banyak makanan dan oleh oleh.
"Kamu ngga mampir dulu Bram?"
"Ngga deh. Sudah malam soalnya."
"Ya sudah hati hati di jalan ya."
"Iya."
Mobil Papah pun pergi meninggalkan rumah Wina. Wina yang sudah merasa capek masuk ke kamar. Sedang Ibu dan Ayah membereskan oleh oleh yang Wina bawa.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
Maaf ya Kaka semua aku baru up. Aku.lg sibuk di dunia nyata😊🙏