NovelToon NovelToon
My Teacher Husband

My Teacher Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Nikah Kontrak / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Meyda

“Ayo menikah! Setelah satu tahun mari kita berpisah!” —Arcelio Alexander.

“Oke kalau itu yang Bapak mau. Tapi setelah menikah saya tidak mau tidur satu ranjang dengan Bapak!” — Keyla Putri.

Keyla Putri terpaksa menerima perjodohan dan menikah dengan gurunya sendiri demi menyelamatkan perusahaan ayahnya yang terancam bangkrut.

Bagaimana kehidupan rumah tangga Keyla dan Lio setelah mereka menikah? Mengingat Lio adalah guru paling dingin dan menyebalkan di matanya.

Akankah tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meyda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24

“Lepas, Pak, sakit!” teriak Keyla mencoba melepaskan tangan Lio yang saat ini mencengkram pergelangan tangannya.

“Diam atau kamu mau saya kurung di ruangan saya sampai jam pelajaran selesai?!” Lio mengehentikan langkahnya dan berbalik, menatap tajam Keyla.

Nafasnya memburu, dengan dada yang naik turun. Melihat kedekatan Keyla dan Sean di dalam mobil tadi membuat Lio tak suka. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba mengganjal di hatinya.

Keyla menarik ujung lengan Lio. Ia Nampak risih karena saat ini mereka tengah menjadi pusat perhatian murid-murid yang lain. Apalagi keduanya sedang berada di tengah lapangan.

“Pak, bisa nggak lepaskan tangan saya? Mereka sedang melihat kita,” pinta Keyla melihat ke sekelilingnya.

Mau jawab apa dia nanti kalau sampai mereka menanyakan yang tidak-tidak perihal hubungannya dengan gurunya sendiri. Jika dilihat-lihat Lio juga sepertinya enggan melepaskan tangannya.

Lio membingkai wajah cantik Keyla. “Kamu pikir saya peduli?” ucap Lio dengan begitu entengnya. “Saya sudah bilang ‘kan saya akan mengurung kamu sampai pelajaran sekolah selesai?!” Lio menekan setiap kalimat yang keluar dari bibirnya dengan wajah serius.

“Tapi, Pak…”

“Nggak ada tapi-tapian. Menurut atau saya umumkan hari pernikahan kita pada mereka semua? Mau?” Lio menyeringai tipis. Ia bahkan tidak peduli jika saat ini sedang menjadi bahan perbincangan diantara para guru dan murid.

Keyla menghela nafas kasar dan mengangguk pasrah. Dengan terpaksa Keyla mengikuti langkah kaki Lio yang membawanya menuju ke ruangan pribadi miliknya.

Entah sejak kapan Lio memiliki ruangan pribadi sendiri, yang jelas mulai hari ini Lio tidak akan berada di dalam satu ruangan bersama wali kelas yang lain.

“Duduk!” titah Lio yang sudah duduk terlebih dulu di meja kerjanya.

Keyla bergegas duduk di sofa yang sedikit jauh dari Lio. Sebelum guru killer nya kembali membentaknya dan memperlakukannya seperti seorang musuh.

Lio menaikkan satu alisnya. “Siapa yang menyuruh kamu untuk duduk di sana?”

Keyla berdecak kesal. Bukankah dia sendiri yang menyuruhnya duduk, kenapa sekarang malah bertanya seperti itu? Ingin rasanya Keyla menjambak rambut Lio, meluapkan kekesalannya.

“Sini, duduk di pangkuan saya!” Lio menepuk pahanya.

Kedua bola mata Keyla membulat sempurna. Keyla menelan saliva nya dengan susah payah. Apa Keyla tidak salah dengar? Lio memintanya untuk duduk di pangkuannya?

“Astaga, kenapa jadi mirip di drakor-drakor sih,” batin Keyla.

Keyla menggeleng kuat. Mencoba membuang pikiran kotor yang tengah menguasai otak sucinya.

“Keyla Putri, apa kamu mendengar ucapan saya?!” teriak Lio mulai tidak sabaran. “Kamu tahu ‘kan saya paling tidak suka mengulang kalimat yang sudah saya ucapkan kecuali keadaan sedang darurat?” lagi-lagi Lio bicara tanpa rasa bersalah sama sekali.

Ya, bersalah karena meminta sesuatu di luar nalar pada muridnya sendiri.

“I-iya, Pak,” jawab Keyla.

Gadis itu beranjak dari tempat duduknya dan melangkah perlahan menghampiri Lio.

Lio yang nampak tak sabaran, langsung menarik Keyla hingga gadis itu terjatuh di atas pangkuannya. Dengan kedua tangan yang sudah melingkar erat di pinggang ramping milik Keyla.

“P-pak… nggak harus gini juga ‘kan? Gimana kalau ada yang masuk dan melihat apa yang kita lakukan?” Keyla  begitu gugup. Bicara saja dengan bibir yang bergetar hebat.

Keyla mencoba melepaskan tangan Lio dari pinggangnya. Namun, bukannya terlepas, Lio malah semakin mengeratkan pelukannya.

“Bapak mau saya teriak?” ancam Keyla.

Lio tak peduli. Ia mengabaikan ucapan Keyla kemudian tanpa izin membenamkan wajah tampannya itu di pundak sang gadis. “Biarkan seperti ini sebentar dan jangan banyak protes. Telinga saya sakit mendengar suara cempreng kamu” lirihnya dengan suara berat. Lio sedang menahan sesuatu yang ingin meledak di bawah sana.

Lio akui, dia memang bodoh. Tidak seharusnya dia membawa Keyla kemari jika hanya akan membuat gairahnya membuncah karena berdekatan dengan gadis itu.

*****

Tasya sudah selesai bersiap berangkat ke kampus, menyambar tas dan kunci mobil yang ada di atas tempat tidur. Kemudian melangkah keluar menuruni anak tangga.

Langkah Tasya terhenti saat Jelita menghadangnya di depan pintu.

“Mau kemana?”

“Kampus,” jawab Tasya melewati Jelita begitu saja.

Jelita mencengkram lengan Tasya. Membuat gadis itu meringis kesakitan menahan sakit. Kuku-kuku tajam milik Jelita menusuk kulitnya.

“Sakit, Bu. Apa yang Ibu lakukan?!” Tasya mendongak menatap Jelita dengan manik mata berkaca-kaca.

Sudah beberapa hari ini Jelita selalu bersikap kasar pada Tasya bahkan tidak segan-segan menyakitinya.

“Dasar bodoh! Kalau bukan karena kamu menolak menikah dengan Lio dan memilih pria miskin itu. Pasti saat ini hidup kita akan bahagia Tasya! Dan kamu nggak perlu bekerja jadi wanita penghibur!” seru Jelita menghempaskan tangan Tasya hingga perut putrinya itu membentur  ujung meja.

“Argh…”

“Jelita, apa yang kamu lakukan?!” pekik Herman berlari memapah Tasya dan membantunya berdiri.

“M-mas, ini nggak seperti yang kamu lihat. Kamu salah paham.” Jelita membela diri di hadapan Herman. Tapi tidak dengan Herman, dia membawa Tasya masuk ke kamar dan menutup rapat pintunya.

Jelita mengepalkan tangannya kuat. “Sepertinya aku harus bersikap baik pada Keyla karena hanya dia satu-satunya harapanku.” Jelita tersenyum licik lalu pergi dari sana.

1
DC
Luar biasa
𝐌𝐞𝐲𝐝𝐚™: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Angzil Sariful
Lumayan
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Ha..ha...ha...Lio cemburu berat...😁
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
+ seru ouy....
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
jangan2 si Lui lht ha...ha...ha....seru abiiiis...
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
ya ampuuuuun Tasya jadi wanita penghibur....dan Herman TIDAK TAU...? Jahat nya jelita ibu kndung koq bgtu...🙄🙄🙄
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
hmm...jangan2bsean puny hub an khusus dg tasya....😄
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Di buat p'nsran...
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Hmm...munafik emang Lio , gengsi nya segde dunia klee...bikin gregetan yg baca..../Shy/
Nafisah Yuni
Kecewa
Nafisah Yuni
Buruk
Sri Rahayu
Luar biasa
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
A&R
biasa
Royhan
Luar biasa
Nurni 83
jangan2 leo calon swami keylah
Nurni 83
setuju cewek nya cantik cowok nya tmpan 😘
kapaloleng
Luar biasa
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
hmm...boleh juga seh...
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
hmm...gengsi nya ketggian kmu Lio...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!