Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Obat Kuat
Setelah mandi dan sholat subuh, Mayang pun segera keluar dari kamarnya untuk mencari keberadaan suaminya. Ia ingin meminta izin pada pria itu untuk ikut ibu-ibu komplek perumahan mereka yaitu melakukan senam pagi bersama.
Arjuna ia temukan di dalam ruangan gym sedang melatih otot-ototnya agar tampak sehat dan juga jantan. Wanita itu mendekat dan menatap suaminya yang sedang berlari-lari kecil di atas treadmill.
Arjuna, nama yang sangat maskulin dan juga jantan seperti sosok pria itu. Sayangnya, ia selalu tak kuat berlama-lama berdiri tegak di tengah badai.
Tatapannya tak lepas pada tubuh suaminya yang sangat kekar dan juga berotot dengan tetesan keringat yang keluar dari pori-pori kulit pria itu.
Ampun mas, andaikan keringat itu keluar saat kamu sedang menusuk aku dengan tongkatmu itu, maka aku akan sangat senang sekali, ucapnya membatin.
"Kamu kenapa sayang?" tanya pria yang sedang berada dalam fantasinya itu. Suara suaminya itu langsung membuatnya tersentak kaget.
"Ah, gak mas, aku suka aja lihat kamu seperti ini. Otot-ototmu itu mas, kuat banget," jawab Mayang dengan tatapan masih berada pada tubuh kekar suaminya.
Semua yang ada pada suaminya sangat sempurna untuk ukuran pria tampan di dunia ini.
Arjuna langsung mematikan mesin treadmillnya dan menghampiri wanita cantik yang sudah siap dengan kostum senamnya yang cukup membentuk tubuhnya yang seksi itu.
Pria itu langsung meraih pinggang Mayang dan mengecup bibir wanita yang sangat dicintainya itu. Selanjutnya ia lantas berbisik," Aku juga suka melihat tubuhmu sayang."
"Aaah, jadi gak pengen keluar deh mas. Maunya sama kamu terus," balas Mayangsari seraya membalas mengulum bibir suaminya. Lama mereka saling bertukar saliva sampai ia kehabisan nafas. Suaminya itu sangat jago berciuman tapi tidak punya skill dalam bercocok tanam.
"Kenapa? Kamu gak kuat ya?" tanya Arjuna tersenyum. Mayang tersenyum dengan pipi memerah malu.
"Kuat lah mas. Sampai beberapa ronde pun aku kuat tapi aku harus ikut senam pagi ini bersama dengan ibu-ibu komplek." Mayangsari menjawab seraya merapikan rambutnya yang masih basah.
"Kalau gitu, kamu ganti pakaian kamu. Aku gak mau kamu keluar dari rumah dengan pakaian yang seksi seperti itu."
"Ish, ini gak seksi mas. Ini tuh pakaian yang dirancang khusus untuk senam."
"Gak boleh. Aku tahu bagaimana mata para pria kalau lihat bodi bagus kayak kamu. Ayo ganti dulu," ucap Arjuna dengan tegas. Ia pun menarik tangan istrinya itu kembali' ke kamar dan memilihkan pakaian yang cocok untuk istrinya.
"Hah masak aku pakai gamis sih mas? Emangnya mau ikut pengajian?" Mayang tampak kesal dengan pakaian long dress yang diberikan oleh pria itu.
"Anggap saja begitu. Kalau kamu mau senam sama aku aja. Kita bisa melakukan apa saja berdua dengan gaya bebas. Mau berpakaian atau tidak."
Mayangsari mencibir dalam hati. Iya enak sama kamu mas. Pas lihat aku tanpa pakaian kamu langsung puas dan crotttt duluan, lah aku dibuat tersiksa saja, ucapnya membatin.
"Kenapa?" tanya Arjuna seraya menatap istrinya yang nampak melamun.
"Ah gak mas."
"Kalau begitu ayo aku antar bergabung dengan ibu-ibu itu," ucap Arjuna saat melihat istrinya sudah selesai berganti pakaian.
"Gak usah mas. Aku bisa sendiri. Tempatnya hanya di sebelah tembok. Di rumahnya Jeung Ira."
"Gak apa-apa kok, aku antar May." Arjuna tetap memaksa karena ingin memastikan istrinya itu aman berada di luar.
"Gak mau." Mayang tetap menolak.
"Kenapa?"
"Aku gak mau mata mereka melihat ke arah kamu terus mas. Para ibu-ibu itu seperti harimau lapar kalau lihat pria tampan. Ah sudahlah. Aku pergi ya, mmuah." Wanita itu pun mengecup bibir sang suami kemudian segera keluar dari kamar mereka.
Arjuna tersenyum dengan perasaan yang sangat bahagia. Ia semakin cinta saja pada wanita itu dan merasa menyesal karena telah berpikir untuk memintanya berselingkuh hanya karena ia selalu gagal ereksi.
Pria itu pun melangkahkan kakinya ke arah dapur untuk mencari jamu atau makanan yang bisa membuatnya kuat saat berlaga di ranjang nantinya.
Ia ingin istrinya benar-benar bisa menjerit sampai berjam-jam sesuai iklan-iklan obat kuat yang sering ia nonton di layar handphonenya.
Sementara itu, Mayangsari yang datang dengan setelan gamis sporty nya tiba di rumah Jeung Ira yang hanya terpisah tembok pagar saja.
Para ibu-ibu itu langsung datang mengerubutinya karena begitu heran dengan penampilannya yang berbeda dengan ibu-ibu yang lain. Maklumlah mereka mempunyai seragam senam khusus pada setiap minggunya.
"Eh, Bu May, tumben mau senam dengan tampilan seperti itu? Udah tekdung ya?" tanya Bu Ana dengan tatapan menelisik.
Mayang hanya tersenyum meringis seraya mengaminkan perkataan ibu itu. Bagaimana mau tekdung wong bibit super suaminya selalu di buang percuma di luar kok, ucapnya dalam hati.
"Rambut kamu juga masih basah lho Bu May, pasti baru saja main sama suami yang sangat tampan itu ya?" lanjut ibu yang lain dengan tatapan horny padanya.
Mayang tersenyum kembali dan berusaha untuk santai. Ia tak mau lagi dijadikan bahan olok-olokan oleh ibu-ibu itu kalau soal urusan yang berbau vulgar. Saat ini ia sudah tahu bagaimana penampakan suaminya yang sangat luar biasa meskipun belum tahu khasiatnya.
"Iya nih Bu ibu. Aku habis digenjot sama mas Juna. Jadi gak kuat lagi untuk senam. Udah capek banget sampai beronde-ronde. Makanya tuh aku gak pakai seragam senam kita," ucapnya dengan penuh drama.
"Oh pantas saja. Pasti capek ya menghadapi suami yang sangat kuat seperti itu Bu May," ucap Jeung Ira tersenyum penuh arti.
"Iya dong. Kita ini masih pengantin baru jadi sedang hot-hot nya." Mayang menjawab dan semakin mendalami dramanya.
"Awwww! Aku jadi teringat waktu pengantin baru dengan pak RT. Wah kita bisa main sampai dua tiga kali sehari lho," ucap Bu RT dengan sangat antusias.
Mayang tertawa dalam hati karena menertawakan kebohongannya yang sangat menyedihkan.
"Sampai aku gak kuat keluar kamar lho bu ibu," lanjut Bu RT yang paling mesum diantara ibu-ibu komplek itu.
"Kalau Bu May mau, aku ada lho obat kuat supaya kita bisa menyaingi suami di ranjang," ucap Jeung Ira tiba-tiba. Wajahnya tampak sangat cerah saat mengucapkan kalimatnya itu.
"Lho?!"
Semua mata ibu-ibu yang lain langsung melotot tak percaya dengan perkataan Jeung Ira yang notabene adalah seorang janda.
🌺
*Bersambung.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?
Nikmati alurnya dan happy reading 😊