Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#23
Yara menunggu Bryce dibawah sambil memakan roti yang dibawanya dari rumah.
Setelah makan roti, Yara merebahkan tubuhnya di atas tanah dan mengecek ponselnya. Tetapi ponselnya sama sekali tak ada sinyal dan dia menaruhnya kembali di dalam tas kecilnya.
Yara menjadikan tas ransel Bryce sebagai bantalnya dan menikmati angin semilir yang membuatnya mengantuk.
"Oooh..nikmatnya hidup ini", katanya sambil menguap.
Tak lama, Yara pun tertidur hingga Bryce menyelesaikan panjat tebingnya dan sudah berada di depannya.
"Yara...bangunlah", kata Bryce mengguncang lengan Yara dengan pelan.
"Hmmm...kau sudah selesai?", tanya Yara yang matanya masih menyipit karena mengantuk.
"Ya..ayo kita ke air terjun di dekat sana", Bryce menunjuk ke suatu arah.
"Baiklah ...ayo..", kata Yara semangat.
"Tarik tanganku.", kata Yara lagi.
Bryce memegang tangan Yara dan menariknya.
Lalu Bryce melihat kuku panjang Yara yang berwarna pink.
"Warna ini tak cocok untukmu...potong kukumu jika ingin berpetualang..", kata Bryce.
"Ck..kenapa kau mengaturku..aku suka melihat tanganku yang indah...aku masih bisa herkelahi dan berpetualang meskipun kukuku panjang", jawab Yara tak terima sembari melihat kuku indahnya.
"Kau bisa mencakarku dengan kuku panjangmu itu", kata Bryce.
"Ya Tuhan..diamlah..kenapa kita membahas masalah kukuku?", kesal Yara.
"Aku tak mengerti..bagaimana kau tadi bisa memanjat tebing dengan kuku seperti itu..tak masuk akal..pantas saja kau cepat turun", kata Bryce.
"Aku menancapkan kuku tajamku ini ke batu seperti WOLVERINE...hebat bukan?", kata Yara dengan nada kesal.
Bryce hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa pelan.
Tenaga Yara kembali pulih setelah cukup lama tertidur.
Mereka kemudian berjalan menuju ke arah air terjun yang tak terlalu besar. Mereka menempuh perjalanan hanya 15 menit saja.
Bryce tetap tak memakai bajunya untuk menikmati sinar matahari yang mulai panas.
Bryce selalu membawa kamera kemanapun dia pergi untuk mendokumentasikan semua petualangannya.
Dia biasanya akan menunjukkan foto foto itu kepada saudara dan para keponakannya. Dan Andrei yang paling excited setiap Bryce bertemu dengannya.
Kulit Yara dan Bryce sudah mulai terlihat coklat karena tanning alami dari sinar matahari.
Sesampainya di air terjun, Bryce langsung berenang disana. Airnya yang bersih dan segar membuat rasa lelahnya luntur seketika.
Yara membuka baju dan celana pendeknya. Dia hanya memakai pakaian dalamnya. Dia tak terlalu peduli jika Bryce melihatnya.
Yara akan menghajarnya jika Bryce sampai melecehkannya.
"Yuhuuuuuu....", kata Yara sambil melompat ke air dalam air.
Bryce dan Yara berenang mengelilingi muara air terjun itu.
"Kenapa kau tak sekalian tel***jang saja?aku tak masalah dengan hal itu..aku sudah sering melihatnya..jadi sudah biasa bagiku", kata Bryce dengan santainya.
"Whattt??? Kaauuuuu...", teriak Yara marah.
"Bisakah kau tak membuatku kesal sehari saja, Bryce?", kesal Yara.
"Tidak", jawab Bryce dengan senyum usilnya yang semakin membuat Yara kesal.
Yara tak berani mendatangi Bryce dan membalasnya karena dia sadar bahwa mereka adalah 2 orang dewasa yang bisa saja berbuat diluar kendali.
Setelah cukup lama berenang, merekapun naik kembali. Yara langsung memakai bajunya kembali sebelum Bryce melihat tubuh sexynya yang terpampang nyata.
Ketika selesai memakai celananya, Yara melihat ada banyak lintah yang menempel di batu dekat tempatnya berdiri.
Karena sudah memakai sepatunya, Yara langsung menginjak lintah lintah itu.
"Banyak sekali lintah disini..semoga saja tak masuk ke dalam semua lubang di tubuhku", kata Yara Random.
"Apa saja lubang di tubuhmu?aku ingin tau", jawab Bryce yang baru naik ke atas.
"Kau lihat batu itu? aku pastikan itu akan melayang ke kepalamu jika kau bicara lagi", kata Yara menunjuk batu batu berukuran sedang yang ada di sebelahnya.
Bryce hanya tertawa pelan mendengarnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
kini jadi kenyataan..