Lahir dari keluarga kaya, Davina menyamar menjadi seorang gadis biasa, Dia merasa lelah karena sering di manfaatkan. Dalam kesederhanaan nya, Davina menjalin hubungan dengan Gio. Seorang pria yang Davina tahu adalah pria yang lahir dari keluarga sederhana.
Davina kira, Menjalin hubungan dengan orang sederhana itu akan selalu setia. Ternyata, Tidak semua orang sama.
Bukan karena di selingkuhi namun sejak hadirnya sahabat Gio yang bernama Caca, Pria yang menjadi kekasihnya itu berubah. Di setiap waktu atau kondisi apapun selalu sahabatnya lah yang di utamakan.
Davina muak! Hingga akhirnya Davina menunjukkan bahwa sebenarnya dia bukanlah gadis biasa. Membuang pria sederhana itu lalu menjalin hubungan baru dengan pria yang setara dengannya. Bagaimana reaksi Gio setelah tahu bahwa Davina ternyata adalah gadis kaya?
••••••
"Jika Daddy bisa mendapatkan wanita sederhana yang setia. Maka aku, Aku akan mencari pria yang setara dan setia." Davina Anggraini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan Bersama
Davina kembali dengan membawa makanan yang baru saja dia beli di abang-abang di pinggir jalan.
Ada banyak makanan yang Davina beli, Mulai dari telur gulung, Ada gorengan dan martabak manis. Tak lupa juga ada dua es teh manis.
Davina duduk di sebelah Samudra yang sejak tadi menunggu dirinya.
"Dari Mama aja.. Aku temenin malah di tinggal.." Davina tersenyum seraya meletakkan jajanan yang gadis itu beli di atas meja.
"Lihat.. Kita kesini masa cuma numpang duduk doang. Ya sambil ngemil lah.." Davina mengambil satu tusuk telur gulung kemudian menyerahkan nya pada Samudra.
"Ini..." Samudra diam memerhatikan jajanan yang dulu sempat dia beli itu. Tanpa rasa sungkan Samudra menerimanya.
"Eh, Di ambil.. Kirain gak mau..." Samudra terkekeh. Dia ikut menikmati makanan yang dari jaman dulu bahkan hingga sekarang masih ada yang menjual.
"Ini masih termasuk jajanan legend. Dan rasanya enak.. " Davina menggelengkan kepalanya merasa tak percaya. Seorang Samudra ternyata tidak pilih-pilih dalam memilih makanan. Padahal jika di lihat dari luar, Pria semacam ini ogah memakan jajanan di pinggir jalan seperti ini.
"Aku juga suka makanan seperti ini.. Rasanya lebih enak dari pada jajanan yang lain.. " Ucap Davina seraya meraih satu tusuk telur gulung itu.
"Aku kira gadis kaya seperti dirimu tidak suka makanan seperti ini?
"Kata siapa? Om tahu tidak? Selamat dua tahun aku tinggal di kost-an. Aku ingin merasakan hidup menjadi gadis yang sederhana.. Makanya setelah lulus SMA aku ijin sama Daddy mau tinggal secara mandiri.. Dan Daddy ngijinin..
"Bagaimana rasanya hidup secara mandiri, Apakah enak?" Davina menoleh...
"Tidak seburuk itu sih.. Nyaman malah. Aku bisa jauh dari mereka yang ingin dekat denganku hanya karena memanfaatkan ku saja.. " Jelas Davina, Samudra yang mendengar pun semakin merasa penasaran.
"Tapi sekarang kamu tidak terlihat seperti gadis sederhana..
"Ya itu karena aku udah buka jati diri aku yang sebenarnya..
"Kenapa?" Davina pun mulai bercerita. Dia mengatakan apa yang membuatnya membuka jati diri. Salah satunya juga termasuk tentang hubungannya dengan Gio yang kandas karena orang ketiga. Memang bukan karena selingkuh tapi jika menjadi Davina rasanya lebih parah dari di selingkuhi.
"Wah.. Parah dong. Gadis semacam kamu malah di duakan. Padahal udah cantik dan kaya.. Kalo aku sih mana mau di lepasin.." Davina terkekeh.
"Ya, Salah dia lah.. Suruh siapa dia selalu nolak kalau aku aja ketemu sama Daddy dan Mommy.. Mana dia berani menghina aku di depan si cicak itu lagi.. Yaudah aku hina balik. Giliran aku tunjukin siapa aku yang sebenarnya malah aku yang di tuduh pembohong..
"Ya lagian kamu.. Kamu itu lahir dari keluarga yang kaya ngapain kamu ngejalin hubungan dengan pria kere.. Paling enggak yang setara lah.." Itulah yang sedang Davina pikirkan. Nenek buyut, Oma dan Mommy nya adalah wanita sederhana yang lahir di desa. Tapi mereka di nikahi oleh pria kaya raya yang meratukan mereka.
Davina pikir orang sederhana itu bisa setia, Tapi ternyata tidak semuanya. Gio saja yang hanya anak supir sok mendua.
...****************...
Setelah duduk sambil makan jajanan. Davina dan Samudra berjalan bersama mengelilingi taman kota itu.
Samudra memandang wajah cantik itu dari samping. Pantas saja Davina di jaga dengan baik oleh Daddy nya, Karena gadis itu memang cantik. Samudra yang usianya matang saja entah mengapa merasa tertarik dengan gadis itu..
"Ini udah malam, Kamu gak pulang? " Davina menoleh.
"Iya.. Om mau gak nganter aku pulang, Masa iya aku pulang sendiri..
"Iya lah.. Mana tega aku biarin kamu sendiri disini.. Yaudah yuk kita pulang sekarang.. " Davina akhirnya mengangguk. Sebenarnya Davina masih ingin berlama-lama di taman ini. Namun mengingat dia seorang gadis dan kebetulan ini sudah malam Davina setuju saja saat hendak di antar pulang oleh Samudra.
"Aku naik ya..
"Okey.." Davina pun naik ke atas motor besar milik Samudra. Gadis itu merasa senang karena malam ini dia kembali bebas. Dan beruntung ada Samudra yang mengajaknya jalan bersama malam ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Seorang wanita paruh baya langsung bangkit dadu atas tempat tidurnya. Matanya terbelalak melihat foto putra tunggalnya sedang berada di taman kota bersama seorang gadis cantik.
Wanita yang tak lain adalah Mama Andien itu menutup mulutnya. Dalam otaknya bertanya-tanya siapa gadis cantik ini. Wajahnya seperti tak asing baginya.
Dengan cepat istri dari Erick Arishandi itu menghubungi salah satu orang suruhannya yang di perintahkan untuk mengikuti kemana putranya pergi.
"Halo Nyonya...
"Heh.. Kamu serius dengan foto yang kamu kirim itu.. " Tanya Mama Andien dengan nada pelan. Suaminya sedang berada di kamar mandi. Dia tak ingin suaminya mendengar apa yang dia bicarakan.
"Benar Nyonya.. Saya berhasil mengikuti mereka secara diam-diam. Kalau di lihat dari usianya, Gadis itu masih sangat muda..." Jelas orang suruhan Mama Andien.
"Kamu cari tahu siapa gadis itu. Kayaknya gak asing gitu. Secepatnya ya.. Aku tidak mau menunggu terlalu lama.." Titah Mama Andien pada orang suruhannya, Wanita itu jadi penasaran saja siapa gadis cantik yang dengan cepat menarik perhatian putranya.
"Ma.." Mama cukup terkejut. Dia tersenyum setelah melihat suaminya baru saja keluar dari kamar mandi.
"Eh Papa..
"Ngapain berdiri di situ?" Mama Andien mematikan ponselnya cepat lalu menggandeng lengan suaminya.
"Gak ada.. Itu loh teman arisan Mama telfon.. Katanya besok dia jadi dateng.." Ucap wanita itu tak jujur. Karena kalau sampai jujur, Pasti suaminya ini melarang dirinya untuk ikut campur urusan putranya.
"Owh, Kirain siapa.. Kayak sibuk banget sih. " Pria itupun naik ke atas tempat tidurnya. Mama Andien pun menyusul sang suami..
...****************...
Sementara itu, Di kamarnya Gio sedang terdiam. Di tangannya dia memegang sebuah boneka kucing yang pernah dia berikan pada Davina dulu.
"Dulu dia kayak seneng banget pas aku kasih ini boneka.. Sekarang barang-barang ini dia balikin.." Monolog Gio, Pria itu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Sekarang hubungannya dengan Davina sudah berakhir. Apalagi saat melihat seluruh keluarganya yang tampaknya tak suka padanya.
Sebenarnya keluarga Davina tak pernah memilih kasta. Tapi di lihat dulu kastanya, Kalau sudah miskin dan tak tahu diri mending ya buang saja kan?
Gio meraih benda pipihnya. Ia membuka galeri menatap foto Davina yang sangat cantik itu.
"Andai ibu sama ayah tahu kalau Davina itu anak orang kaya. Pasti mereka setuju banget.." Gio bangkit kembali. Sepertinya dia punya ide.
"Iya.. Besok aku akan bikin Davina supaya bisa balik lagi ke aku. Aku akan bilang kalau ayah sama Ibu udah setuju sama hubungan ini.. Davina pasti mau.." Tanpa Gio tahu bahwa rencana itu akan semakin membuat Davina muak.
•
•
•
TBC
si caca ga ada kapoknya dan si gio plin plan percaya aj sm si caca
niatnya mau pmer,taunya....
mlah dia sndri yg malu....😝😝😝