NovelToon NovelToon
MAS KADES, I LOVE YOU

MAS KADES, I LOVE YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa pedesaan / Cintamanis / Menyembunyikan Identitas / Budidaya dan Peningkatan / Chicklit
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

#Mertua Julid

Amelia, putri seorang konglomerat, memilih mengikuti kata hatinya dengan menekuni pertanian, hal yang sangat ditentang sang ayah.

Penolakan Amelia terhadap perjodohan yang diatur ayahnya memicu kemarahan sang ayah hingga menantangnya untuk hidup mandiri tanpa embel-embel kekayaan keluarga.

Amelia menerima tantangan itu dan memilih meninggalkan gemerlap dunia mewahnya. Terlunta-lunta tanpa arah, Amelia akhirnya mencari perlindungan pada mantan pengasuhnya di sebuah desa.

Di tengah kesederhanaan desa, Amelia menemukan cinta pada seorang pemuda yang menjadi kepala desa. Namun, kebahagiaannya terancam karena keluarga sang kepala desa yang menganggapnya rendah karena mengira dirinya hanya anak seorang pembantu.

Bagaimanakah Amelia menyikapi semua itu?
Ataukah dia akhirnya melepas impian untuk bersama sang kekasih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Keributan di pasar

.

Minggu pagi di pasar yang tak jauh dari desa Karangsono terasa begitu ramai dan hidup. Para pedagang menjajakan dagangannya dengan suara lantang, menawarkan berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Para pembeli berdesakan mencari barang-barang yang mereka butuhkan. Aroma rempah dan sayuran segar bercampur dengan aroma jajanan pasar, juga amis bau ikan menciptakan suasana yang khas.

Amelia, dengan mengenakan kaos sederhana dan celana panjang, menyusuri lorong-lorong pasar yang padat. Ia memegang keranjang anyaman yang mulai terisi dengan beberapa belanjaan dan bumbu dapur. Di sampingnya, Bu Sukma sibuk menawar harga bawang merah dan bawang putih kepada seorang pedagang.

Amelia memilih daging ayam dan ikan dengan teliti. Memastikan semua segar dan berkualitas. Suasana pasar yang ramai dan bising tidak terlalu mengganggu Amelia. Ia sudah mulai terbiasa dengan suasana seperti ini.

Tiba-tiba, langkah Amelia terhenti. Ia merasakan aura yang tidak menyenangkan di dekatnya. Ia mengangkat wajahnya dan melihat Bu Sundari berdiri di hadapannya, dengan tatapan mata yang penuh kebencian.

Sejak pertemuan pertama setelah Raka menjadi kepala desa, Bu Sundari selalu mencari kesempatan untuk mengintimidasi Amelia di depan orang banyak. Ia tidak suka melihat Amelia dekat dengan Raka. Karena ia sudah memiliki rencana sendiri untuk Raka.

"Oh, sii mantan pembantu, ternyata," ucap Bu Sundari, dengan nada sinis. "Pantas saja, aku mencium aroma kemiskinan. Perempuan tidak tahu diri. Berani sekali mengejar-ngejar Raka yang seorang kepala desa."

Safitri, yang berdiri di samping Bu Sundari, memasang wajah prihatin. Ia mendekati Bu Sundari dan menarik lengannya pelan.

"Bulik, jangan bicara seperti itu," ucap Safitri dengan lemah lembut. “Walaupun cuma mantan pembantu, Mbak Amel gasis yang baik, kok."

Safitri berbicara dengan nada yang begitu baik dan tulus, seakan-akan dia adalah gadis yang sangat penyayang dan pengertian. Padahal, dalam hatinya, ia merasa senang karena Bu Sundari tidak menyukai Amelia. Dengan begitu, jalan untuk menjadi pendamping Raka semakin terbuka lebar. Amelia adalah saingan terberat yang harus ia singkirkan, karena ia juga sering mendengar cerita keakraban Raka dengan Amelia.

Bu Sundari semakin menyukai sikap Safitri yang baginya terlalu baik. Ia menarik gadis itu mendekat dan melingkarkan tangannya di belakang pundak Safitri.

"Ini, lihat," ucap Bu Sundari, sambil menatap remeh ke arah Amelia. "Seperti inilah gadis yang cocok untuk Raka. Bukan seorang pembantu seperti dirimu."

Bu Sundari sengaja mengucapkan kata-kata itu dengan nada yang keras, berharap bisa memancing kemarahan Amelia. Ia ingin melihat Amelia terpancing emosi dan melakukan tindakan bodoh.

Namun, sayangnya, Amelia masih tetap diam. Ia seolah tidak peduli dan tidak terpengaruh oleh kata-kata Bu Sundari. Ia tetap tenang dan fokus pada sayuran yang sedang dipilihnya. Justru para pembeli lain lah yang terpancing hingga kemudian berkerumun melihat keributan itu.

Bu Sukma, yang mendengar perkataan Bu Sundari, merasa geram. Ia ingin membalas setiap perkataan pedas wanita itu. Namun, Amelia menggenggam tangannya erat dan menggelengkan kepala, memberi isyarat untuk menahan diri.

Safitri yang melihat emosi Bu Sundari, kembali menyela. Menjaga image-nya sebagai gadis yang baik, sekaligus semakin menyulut kebencian Sundari atas Amelia.

"Sebenarnya, Amelia juga sudah menjadi salah satu perangkat desa, Bulik," ucap Safitri. "Ya, walaupun belum resmi, sih."

Bu Sundari memicingkan matanya. "Oh ya? Benarkah?" tanyanya, dengan nada tidak percaya.

"Iya Bulik," jawab Safitri. "Dia direkomendasikan oleh Mas Raka."

Safitri sengaja mengucapkan kata-kata itu untuk memanasi hati Bu Sundari. Menyiram bensin di atas bara api.

Dan benar saja. Wushh… api berkobar.

Bu Sundari mengepalkan tangannya erat. Wajahnya memerah padam karena amarah. Bagaimana bisa Raka malah merekomendasikan Amelia menjadi perangkat desa.

"Dasar gadis tidak tahu malu!" desis Bu Sundari penuh kebencian. "Guna-guna apa yang kamu pakai untuk menjerat putraku?"

Bu Sundari melangkah mendekat ke arah Amelia, dengan tatapan mata yang penuh amarah. Ia hendak menjambak rambut Amelia.

Namun Amelia dengan sigap mencekal tangannya. Gadis yang sejak tadi hanya diam dan fokus dengan belanjaan itu, mencengkeram pergelangan tangan Bu Sundari dengan erat hingga wanita itu meringis kesakitan.

Kerumunan yang tadinya merasa takut akan terjadi sesuatu pada Amelia, kini terbelalak. Bahkan Safitri tidak menyangka Amelia akan berani melawan.

“Gadis brengsek! Lepaskan tangan kotormu!" teriak Bu Sundari.

"Sejak tadi saya hanya diam meskipun Anda terus berteriak. Tahu tidak, mulut Anda itu bau!" Amelia mengipas-ngipaskan tangannya di depan hidung.

Suasana menjadi riuh. Orang-orang yang tadi merasa tegang kini saling berbisik dan menahan tawa.

"Dasar gadis kurang ajar! Tidak tahu sopan santun! Aku tidak akan pernah membiarkan kamu mendekati Raka!” Bu Sundari terus mencoba melepas tangannya dari cengkeraman Amelia, namun gagal.

“Mbak, jangan seperti itu, Mbak Amel. Bulik Sundari ini termasuk orang tua. Tidak baik memperlakukan beliau seperti itu." Safitri berbicara dengan suara yang mendayu-dayu.

"Saya akan bersikap sopan di depan orang yang layak untuk dihormati. Tapi Anda tidak termasuk dalam kriteria itu," ucap Amelia, dengan nada yang tegas. Tatapan matanya tetap datar. Ia bahkan tak mempedulikan kata-kata Safitri.

"Dan apa kata Anda tadi? Saya mengejar Mas Raka? Helloo… Anda tidak bisa cari informasi dengan benar, ya? Kroscek dong, siapa yang mengejar siapa. Jangan asal nyablak!” ucapnya kemudian menghempaskan tangan Bu Sundari, membuat wanita paruh baya dengan penampilan menor itu sedikit terhuyung.

"Kamu mau bilang kalau Raka yang ngejar kamu? Omong kosong!" balas Bu Sundari, dengan nada sinis. "Mana mungkin Raka tertarik dengan pembantu sepertimu, kalau bukan kamu kasih guna-guna!"

"Ya kenyataannya , saya memang cantik dan mempesona, gimana dong?” Amelia bergerak mengibaskan rambut panjangnya kayaknya iklan shampoo Emeron.

Bu Sundari semakin kesal dibuatnya. Tak hanya Bu Sundari, Safitri juga kesal melihat kepercayaan Amelia. Tapi, gadis itu tak bisa menyangkal. Amelia memang sangat cantik. Kulitnya putih mulus, hidung mancung, bibir merah merona. Ia yang perempuan saja merasa iri.

"Jangan pernah mencoba mengusik saya lagi, karena saya bukan orang yang akan diam menunduk jika ditindas!"

Amelia berbalik dan berjalan meninggalkan Bu Sundari dan Safitri. Bu Sukma mengikuti Amelia dari belakang, dengan senyum di bibir. Ia merasa puas melihat Bu Sundari yang kehabisan kata.

Bu Sundari menatap punggung Amelia dengan tatapan penuh kebencian. Ia bersumpah, ia akan melakukan apapun untuk menyingkirkan Amelia dari kehidupan Raka. Pokoknya, calon istri Raka hanya boleh Safitri. Dengan begitu dia bisa meraih keuntungan tersendiri.

"Awas kamu, Amelia," desis Bu Sundari dalam hati. "Kamu akan menyesal karena berani melawanku!”

Safitri, yang sedari tadi hanya diam, mendekati Bu Sundari. Ia mengusap-usap punggung wanita itu dengan lembut.

"Sudah Bulik, jangan terlalu dipikirkan," ucap Safitri dengan nada menenangkan. "Mungkin Mas Raka hanya kasihan pada Amelia.”

Bu Sundari menatap Safitri dengan tatapan lembut. “Fitri, kamu itu terlalu baik."

1
Nar Sih
pasti di ibu tiri busun ,bisa marah bsr bila tau raka udh lamar amel ,
Supryatin 123
mendapatkan pelajaran d cerita ini sangat penting buat para petani nich.boleh.d share nich ke para petani lnjut thor 💪💪
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: semoga bermanfaat
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
sawah
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ini mana tanda bacanya mak, tak pikir td narasi ternyata dialog amel
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
jangan salah pak-pak, tikus lobang kecil aja bisa masuk kok😜
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kayak ada kata yg kurang, dialog bu sun
qin
Ooo.. begono ok2 Suwon Thor lanjot up😄
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: mugo2 bermanfaat.
total 1 replies
juwita
km salah pilih kawan busun Amel g akn bisa di tindas
juwita
klo nikah harus dtg org tua amel kan harus jd wali nikahnya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: memang harus. kalo GK ada papa ya Amel. sebagai wali nanti tidak sah
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
mainkan playing victim mu, minyak sawit/Right Bah!//Right Bah!/
〈⎳ FT. Zira
yg ini meragukan.. bisa bisa langsung di depak keluar🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
wadawww.. sat set ya Raka😏😏
Amy
emang lulusan IPB Kayaknya calon istrimu tuuuh Raka
Evy
makasih mom...dapat satu ilmu lagi....
bentar lagi nanam padi jg 🥰
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: daerah mana bund, kok baru mau tanam? kalo daerah saya rata2 udah umur 15 hari
total 2 replies
bundis
bu sundari tdk sadar diri untung bukan ibu kandung mas kades
Supryatin 123
bagus pak lurah buang jauh2 emak tirimu itu sekalian aja masukkan kedalam jurang 🤣🤣 lnjut thor 💪💪
Cindy
lanjut
ora
Mantap/Casual/
ora
Kamu salah pilih istri baru sih Pak. Juga di pikir bisa mudah apa nerima ibu baru, apalagi yang mulutnya modelan Sundari😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!