MY DOKTER Is My WIFE

Raisha meninggalkan Ruangan Rendra segera menuju ke ruang operasi, disana Ruhy Sudah menunggu dan menyiapkan keperluan Raisha.

Kembali ke kamar Rendra ya. Kedua asisten itu duduk di kursi pengunjung, akan melaporkan hasil kerja mereka.

"Bos, perusahaan aman, dan kekacauan yang kita buat di singapura juga sukses besar, sekarang tuan Romeo disana menyusul wanita itu bos, sepertinya mereka tidak terima dengan apa yang sudah bos lakukan, tidak cuma itu saja, tim menemukan laporan panggilan tuan Romeo ke Rusia. James membawa file yang isinya hasil percakapan, Romeo dan Vero ketua mafia serigala itu.

"Oh jadi mereka di balik pergerakan pak tua itu." gumam Rendra.

"Ada laporan juga tentang tuan Romeo bos." Sela Rocky, kami berhasil mendapat jejak tentang kebakaran di mansion waktu itu, dan dalang yang sebenarnya adlah tuan Romeo, dia sakit hati pada tuan jonathan, karena tander yang di harapkan nya sejak lama diambil oleh tuan jonathan, jadi Romeo marah besar, bahkan menghancurkan usaha tuan jo, mengambil alih perusahaan itu atas nama tuan Vero, jadi nama Romeo tetap bersih di mata kalian semua." jelas Rocky.

"Apa bukti buktinya sudah terkumpul?".Tanya Rendra.

"Sudah tuan, semua bukti sudah aman." jawab Rocky dengan tegas.

Rendra menggenggam, telapak tangannya sendiri dengan erat, dia merasa sangat geram, ternyata pembunuh keluarganya masih berkeliaran dengan bebas, dan mereka bekerja untuk mafia serigala yang menjadi musuh besar keluarga ibrahim.

"Ada hubungan apa antara si tua bangka itu dengan Vero?" heran Rendra.

"Romeo adalah kakak dari Vero, bahkan sudah menganggap Romeo sebagai ayahnya, jadi Vero sangat sayang pada kakaknya itu dan akan selalu membantunya." jawab Rocky.

Rendra mengangguk faham dengan penjelasan Rocky, dia juga harus mengingatkan keluarganya untuk hati hati dengan manusia berbulu domba itu.

" Oh ya tuan bos, tadi dodi dan rambo membawa seorang dokter ke markas, apa yang harus kami lakukan padanya?" tanya Rocky.

"Oh Dokter bodoh itu, kamu masukkan saja di kandang Bella, si kucing hutan, biar Bella mendapat mainan baru, aku masih ingin bermain main dengan dr mesum itu." kesal Rendra.

"Wah Roc, ternyata bos kita sedang cemburu, dr itu mantan nyonya bos, hehe." tawa James.

"Sialan lo, memang kenapa kalau gue cemburu." sewot Rendra.

Akhirnya mereka tertawa dan mengerjakan pekerjaan mereka di ruang inap Rendra.

Raisha dan tim dokter lainnya sudah menyelesaikan operasi mereka dengan sukses.

Raisha keluar dengan dokter Rona rekan kerja siang itu.

"Dokter Rei, sudah dengar berita hari ini?" tanya dr Rona.

"Berita apa dok?" heran Raisha, hatinya sedikit was was, kalau Salman tidak main main dengan omongannya tadi.

"Dr Salman dan Dr Ratu akan menikah minggu depan, mereka kepergok prof Ismail, berbuat mesum di lorong belakang pagi tadi." Dr Rona menceritakan berita heboh tersebut.

"Baguslah, kalau mereka segera di nikahkan daripada mencoreng nama Rumah sakit." jawab Raisha.

"Tapi bukankah Dr Salman itu tunangan anda?" heran Rona.

"Kami sudah putus, semenjak saya memergoki dr Salman selingkuh dengan Dr Ratu di ruangan dr Salman, dan saking kacaunya waktu itu, aku hampir tabrakan dengan tuan Rendra, tapi naas beliau yang kecelakaan karena menghindari saya." Raisha menjelaskan kalau dia sudah putus dengan Salman.

"Lalu? bukannya dr juga yang menyelamatkan beliau, dr hati hati dengan keluarga mereka, kalau mereka tahu, nyawa dr dalam bahaya." Rona memperingati Raisha.

"Mereka sudah tahu kok, dan meminta saya untuk menjadi dr pribadi tuan Rendra." jawab Raisha.

"Wah keren dok, bagaimana rasanya jadi dr pribadi laki laki idaman para kaum hawa ini?" penasaran Dr Rona.

"Menyebalkan, orangnya narsis dan suka ngawur." jawab Raisha.

"Haha, memang seperti itu dok, tapi jangan salah, jarang ada perempuan yang bisa mendapatkannya, tapi kabarnya sebelum kecelakaan dia bertunangan dengan seorang desainer terkenal, Clara amalia." Dr Rona menceritakan kalau tunangan Rendra seorang desainer. Raisha mangut manggut mengerti kenapa tunangan Rendra membatalkan pernikahan mereka.

"Lalu, kemana dia kenapa saya belum pernah bertemu dengan nona itu?" Raisha mengorek keterangan.

"Mana mungkin seorang yang sibuk dan terkenal mau menikah dengan orang lumpuh, yang pasti akan sibuk dan tidak bisa menjaga Tuan muda." jawab Rona.

Mereka berpisah di ruang dekat IGD, karena Rona harus melakukan kunjungan pasien. Saat Raisha akan kembali ke ruangan Rendra ,dia melihat ke arah luar, ada sebuah bangkar di dorong ke IGD. Salah satu dokter jaga menghampiri Raisha.

"Dokter Raisha tunggu!"

Raisha berhenti " Ada apa dok?" tanya Raisha

"Dokter, ada yang terkena luka tembak, anda harus melakukan operasi segera." kata dr jaga.

"Ayo kita lihat!" Mereka kembali ke UGD, melihat keadaan korban tembak tersebut.

Disana seorang perempuan cantik berteriak marah pada dokter dan perawat IGD.

"Panggil, dr Gunawan hanya dia yang boleh menangani aku." ucap Naela yang judes dan sangar.

" Tapi nona, prof Gun sedang tidak di tempat." jawab salah seorang dokter juga.

Raisha mendekati kerumunan tersebut.

"Ada apa ini?" kenapa ribut, dan tidak segera di tangani, lihat darahnya banyak begitu?" heran Raisha.

"Tapi nona Naela cuma mau di tangani prof Gunawan dok!" jawab dr Wanita yang tadi membujuk Naela.

Raisha Mendekati Naela yang duduk di bangkar dan memegangi lengannya. Raisha meraih tangan Naela dan segera memeriksa luka tersebut, tapi Naela menepis tangan Raisha. Raisha tidak tinggal diam, dia tetap memegang lengan Naela sekuat tenaga dia.

"Ambilkan peralatan, tinggalkan saja satu perawat, yang lain bisa kembali ke tempat masing masing!" Raisha meminta semua pergi kecuali perawat yang mengambilkan peralatan Raisha.

"Siapkan obat bius!"

"Aku tidak mau di bius, keluarkan saja pelurunya." tegas Naela.

"Tapi ini akan sakit nona!" elak Raisha.

"Aku bisa menahan sakitnya, asal aku tetap terjaga dan membawa dengan selamat barang yang aku bawa, hanya Gunawan atau keluarga ibrahim yang boleh menerima barang tersebut." ketus Naela.

"Oke, berikan saja barang itu, saya asisten prof Gunawan sekaligus anggota keluarga Ibrahim." jawan Raisha.

"Jangan mencoba menipu saya, tidak ada dokter di keluarga itu." tegas Naela.

"Mulai sekarang ada, apa yang anda lindungi nona, dan anda bisa percaya pada saya." jawab Raisha lagi.

Naela diam dan melirik suster dekat Raisha.

Raisha yang faham koda Naela, segera meminta suster itu meninggalkan mereka.

"Suster, tolong tinggalkan kami berdua, ada urusan penting sebentar!" pinta Raisha dengan sopan.

"Oke nona, suster sudah pergi, jadi anda bisa menitipkan barang tersebut pada saya, dan insyaallah akan saya jaga dengan baik."jawab Raisha meyakinkan.