Anindiya Dianka Putri
Gadis cantik yang harus rela menelan pil pahit di hari pernikahan nya. Sang calon suami membatalkan pernikahan mereka tepat di hari pernikahan mereka karena dia harus menikahi gadis lain setelah empat tahun mereka menjalin asmara namun semua nya hancur dalam sekejap
Sekuat apakah hati Anin menghadapi semua ini, akan kah kebahagian datang menghampiri serta bisa mengobati luka hati yang sedang dia derita dan apakan Anin mau membuka hati nya kembali setelah pengkhianatan itu.
Hingga datang seseorang di hidupnya, mengacaukan kinerja otak nya, mengenalkan diri dengan status yang berbeda dengan diri Anin.
Bagaimana kelanjutan nya apa mereka bisa menerima status satu sama lain
Cerita hasil karya sendiri....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah paham lagi
Seminggu berlalu dimana Damar pura pura mobil nya kehabisan bensin serta mogok agar punya alasan untuk bisa mampir ke rumah Anin.
Kini seminggu sudah mereka tidak bertemu di karnakan kesibukan masing masing. Damar sibuk dengan tambang baru nya hingga mengharuskan dia bolak balik antara provinsi, sama juga dengan Anin yang sibuk dengan butik dan acara yang akan di ikutinya.
"Mbak Anin ini tarok mana".
Anin yang masih berkutat dengan bermacam manik manik yang tengah dia pasang kan pada gaun yang tengah di garap pun hanya bisa menunjukan jari nya tanpa menoleh atau pun bersuara.
"Ndri nanti kalau Bobby ke sini suruh ke ruangan saya ya."
"Siap mbk."
Anin memasangkan manik diamond terakhir yang dia letakan di bagian dada gaun malam itu. Anin segera menyudahi nya lalu membereskan peralatan tempur nya.
Anin bergegas melangkah masuk kedalam ruangan nya untuk menyelesaikan gambar deisain nya yang belum kelar 100% padahal waktu sudah mepet.
Di sisi lain para karyawan nya tengah sibuk melayani pelanggan yang tiba tiba saja membludak di butik nya. Indri sampai sampai melepas high hells nya supaya bisa berjalan dengan mudah.
Ting.... Pintu butik berbunyi menandakan ada seseorang yang masuk, Indri yang kebetulan sudah menyelesaikan tugas nya segera menyambut calon pembeli itu. Dengan senyum lebar nya Indri berdiri sembari sedikit menunduk memberi ucapan selamat datang.
"Selamat datang di Dianka Boutique."
Orang itu terlihat tersenyum pada Indri ketika manik mata mereka bertemu" Ka-kamu."
👠
👠
👠
Disisi lain Damar tengah siap siap untuk pergi ke butik Anin, dia berencana mengantarkan pakaian yang sudah di loundry secara langsung. Bekal alamat yang sudah dia punya Damar secepat mungkin untuk sampai di sana, kebetulan dia hari ini sedang free karena baru saja pulang dari Sumatra.
Setelah menempuh beberapa belas menit perjalanan akhir nya Damar sampai di salah satu butik. Damar mengedarkan pandangan nya kesetiap sudut, sepertinya dia pernah kebutik ini.
Damar turun dari mobil nya sembari membawa satu paper bag di tangan nya. Damar seketika ingat saat dia hendak memasuki lobi butik itu, bukan nya butik ini yang Damar datangi untuk mengembalikan sebuah buku. Jadi buku itu adalah buku Anin dan butik ini adalah butik dia.
Damar melihat logo di atas pintu masuk yang bertuliskan nama butik nya Dianka Boutique.
Dengan langkah yakin Damar masuk kedalam, dia di sambut oleh seorang karyawati butik itu. Saat melihat nya karyawati itu seolah olah terkejut bukan main.
"Selamat datang di Dianka Boutique ."
Damar tersenyum ramah pada karyawati itu, Damar yang dulu belum sempat masuk kedalam butik ini terus saja mengedarkan pandangan nya kesetiap sudut.
"Maaf Tuan ada yang bisa saya bantu."
Saking kagum nya Damar sampai melupakan orang yang ada di depan nya itu, yang melihat dirinya dengan tatapan bingung.
"Oh maaf, iya saya ingin bertemu dengan pemilik butik ini, bisa."
Karyawati itu terlihat berfikir namun selanjutnya dia menganggukan kepalanya "Mari saya antar ke ruangan nya."
Damar mengikuti langkah karyawati itu, melewati beberapa stand model pakaian berbeda di setiap stand nya. Tidak lama mereka tiba di sebuah pintu berwarna coklat tua dengan tulisan OWNER , dilarang masuk yang tidak berkepentingan.
Damar jadi tahu ini adalah ruangan apa, sudah bisa di pastikan kalau ini adalah ruangan pribadi Anin.
"Ini ruangan nya Tuan, kalau begitu saya permisi." Damar menganggukan kepalanya tanda ucapan terimakasih. Saat Damar hendak mengetuk pintu, dari dari dalam samar samar dia mendengar Anin tengah berbicara dengan seseorang.
'*Kenapa kamu datang gak ngasih tau dulu.'
'Kejutan*'
Damar bisa mendengar Anin tertawa dari dalam sana, membuat Damar semakin penasaran dengan siapa Anin berbicara.
'Kejutan banget tau, sampe terkejut liat kamu datang'
Karena sudah tidak tahan lagi dengan rasa penasaran nya Damar segera mengetuk pintu itu dengan sedikit tenaga dalam.
TOK...TOK...TOKKK ...
'masuk'
Setelah mendengar sahutan dari dalam Damar masuk, saat sudah berada di dalam Damar di kejutkan dengan keberadaan seorang laki laki berperawakan tinggi besar berpakaian sebuah Angkatan dan tengah duduk di kursi yang bisa Damar simpul kan itu adalah kursi yang sering Anin duduki sebagai owner butik . Sedang kan Anin terlihat tengah sibuk menata sesuatu di gaun yang terpasang sempurna di sebuah manekin.
"Loh kak Damar di sini." Anin menoleh saat mendengar pintu nya terbuka, dan gadis itu tidak menyangka kalau yang datang itu Damar.
"Emm...Iya, kayak nya kamu lagi sibuk. Kakak ganggu waktu kamu ya."
Anin terlihat menyudahi kegiatan nya, Anin melihat raut wajah Damar yang datar saat menatap laki laki yang tengah duduk di kursi kebesaran nya itu.
"Oh iya silahkan duduk kak, itu baju Bobby yang udah kakak loundry."
Anin melihat Damar meletakan sebuah paper bag di meja kerjanya. Raut wajah Damar belum berubah sama sekali, apa lagi saat laki laki yang duduk di kursi nya itu dengan sengaja memain kan jari jari Anin yang tertumpu di sandaran kursinya.
'A**pa orang ini yang bernama si babi babi itu'
Anin merasakan aura aura yang sangat menegangkan di ruangan nya. Seketika Anin berdehem untuk mengurangi aura hitam yang di keluarkan oleh para laki laki itu.
"Ehemmm, oh iya kenalkan ini kak Damar. Dan kak Damar ini Arlan dia adalah ......"
"Oh haaiiiiii baby honey sweete sweete Bobby yang cetar membahana ulala bohay udah datang untuk menjemput rezeki."
Ucapan Anin terhenti seketika saat tiba tiba seseorang datang dengan heboh nya di ikuti oleh satu orang wanita di belakang nya.
"Berisik Bobby, ini bukan habitat kamu." Wanita yang berada di belakang nya menggerutu kesal sembari mengosok kuping nya yang panas.
Laki laki setengah mateng yang bernama Bobby itu mengerucutkan bibir nya kayak ikan cucut mendengar ucapan rekan nya itu. Namun wajah nya berbinar saat melihat Anin di depan nya.
"Oh astaga beby Anin ku yang paling Bobby sayangi, gimana gimana baju Bobby udah jadi kan.Pasti nya udah kan kan kan ya kan gak mungkin belum kan, gak mungkin kan kalau bel...Eeemmmmhhhppp...!"
Rekan nya itu langsung membekap mulut kaleng rombeng Bobby yang massa Allah berisik nya, membuat telinga nya berdengung sakit.
"Berisik Bobyy Saritarita cetar membahana."
Anin yang melihat kelakuan kedua makhluk itu hanya bisa menghela nafas nya lelah. Sedangkan kedua laki laki tulen yang ada di sana hanya menatap was was pada Bobby.
"Udah udah berisik, kalian mau apa kesini."
Anin mendudukan diri nya di kursi di samping Damar membuat senyum tipis Damar terbit dan menatap remeh pada laki laki yang tengah duduk di kursi Anin.
Situ boleh dapetin kursi nya, tapi tidak dengan orang nya haahaaa
Damar tertawa jahat dalam hati atas kemenangan nya kali ini, Damar bahkan bisa mencium wangi rambut serta parfum yang di pakai Anin dengan begitu jelas.
"Oh iya Bobby lupa, kita kesini mau.............AAAAWWWW DEMI DEWI KAYANGAN KENAPA DI SINI BANYAK COWOK MACHOOOO, Aduh aduh gimana tampilan Bobby udah cetar belom, Mae Mae lihat gimana tampilan Bobby udah ulala belom."
Wanita yang di panggil Mae itu hanya menatap Bobby datar, namun saat manik nya bertemu dengan manik Arlan tiba tiba jantung nya....
"Kak, Arlan pergi dulu ya masih ada urusan."
Anin tersenyum pada Arlan, dengan lembut adik nya itu mengecup kening Anin sebagai tanda sayang nya pada sang kakak.
"Hati hati ya, jangan tebar pesona."
Arlan seakan tuli mendengar ucapan kakak satu satu nya itu. Sedangkan Damar masih mencerna apa yang sebenarnya yang terjadi disini.
"Kakak?"
Gumaman nya masih terdengar jelas di telinga Anin,membuat gadis itu menoleh pada Damar.
"Arlan itu adik aku kak, dia baru pulang dari tugas nya sebagai Angkatan Udara di sebuah batalion."
Adik? jadi itu adik nya Anin, astaga kenapa dia bisa jealous dengan Arlan benar benar memalukan kalau Anin sampai tau.Dan ternyata si Babi babi itu adalah.....Serem
Damar hanya berdehem untuk menetralkan rasa ke terkejutan nya, lalu berpura pura bermain ponsel nya sedangkan Anin tengah sibuk dengan kedua teman nya itu.
**ARLAN ADITHAMA PUTRA adik kandung Anin
HOLLA NENG UP DOUBEL YA
JANGAN LUPA DI GOYANG JEMPOL NYA YANG HEBOH, SEHEBOH GOYANGAN BOBBY SARITARITA ULALA CETAR.
LIKE VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA
SEE YOU NEXT PART
BABAYYYY....MUUUAAACCCHHH 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘**