NovelToon NovelToon
Hanya Wanita Kedua

Hanya Wanita Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Angst / Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Ketika cinta hanya sebatas saling menguntungkan, apa masih bisa di sebut sebuah cinta?

Yulita, terpaksa menerima pernikahan dimana dia menjadi wanita kedua bagi suaminya, pernikahan yang hanya berlangsung hingga dia bisa memberikan keturunan untuk pasangan Chirs dan Corline.

Ingin menolak, tapi dia seolah di jual oleh Ayahnya sendiri. Ketika dengan suka rela sang Ayah menyerahkannya pada seorang pria beristri untuk menjadi wanita kedua.

Pernikahan tidak akan berjalan begitu sulit, jika saja Yulita tidak menyimpan harapan terlalu besar pada suaminya. Dia yang berharap bisa mendapatkan sedikit saja rasa peduli dan cinta dari suaminya.

Namun, pada akhirnya semuanya hanya angan semu yang tak akan pernah bisa terwujud. Selamanya dia hanya wanita kedua.

"Aku rela mengandung dan melahirkan anakmu, tapi apa tidak bisa sedikit saja kau peduli padaku?" -Yulita-

"Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu!" -Chris-

Dan ternyata, mencintai tetap menjadi luka bagi Yulita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Berharap Lebih!

Yulita berdiri di depan jendela kamarnya, menatap pemandangan malam yang sebenarnya tidak terlalu menarik. Hanya saja dia ingin menenangkan pikiran yang kacau.

Suara pintu ruang ganti yang terbuka, membuat Yulita menoleh. Melihat Chris yang keluar dari sana, sudah menggunakan pakaiannya kembali. Sementara Yulita masih menggunakan jubah mandi.

"Kau mandilah, langsung istirahat"

"Hmm"

Yulita berlalu melewati Chris, dia hanya akan bersikap baik dan menurut agar suaminya itu tidak marah, sesuai ucapannya. Dan sikapnya berubah pada Yulita yang lebih dingin, dan membiarkan apa yang ingin Chris lakukan. Yulita berendam di dalam bak mandi, air mata mengalir tanpa bisa ditahan saat dia sendirian seperti ini.

Beberapa saat dia hanya diam di dalam kamar mandi, berendam dan menenangkan pikirannya. Saat kembali masuk ke dalam kamar, dia tertegun melihat Chris yang masih berada disana.

"Kenapa belum kembali ke kamar kamu?"

"Corline sedang ada pemotretan dan belum kembali. Dan aku tidak biasa tidur sendirian sejak menikah, jadi aku akan menunggu disini dulu"

Yulita tersenyum miris pada dirinya sendiri, dia dibutuhkan hanya sebagai pengganti saja. Ya, karena sampai kapanpun dia hanya wanita kedua.

"Kamu mau tidur disini?" tanya Yulita.

"Tidak, kau bisa tidur duluan. Dan aku hanya akan menunggu sampai Corline pulang"

Yulita tidak menjawab lagi, dia naik ke atas tempat tidur dan berbaring dengan membelakangi Chris yang sedang bermain ponsel sambil duduk bersandar disampingnya.

Yulita sebenarnya tidak bisa memejamkan matanya. Adanya Chris disini, cukup membuatnya tidak nyaman. Karena tidak biasanya suaminya akan bertahan tinggal di kamarnya setelah melakukannya.

"Tuan" panggil Yulita, ketika memanggil dia tetap akan menggunakan kata Tuan. "Jika aku sudah hamil, apa kamu akan peduli padaku?"

Chris menoleh dan menatap punggung wanita keduanya ini. Ada gemuruh di dadanya saat dia mendengar pertanyaan Yulita. Hatinya sedikit berdebar sakit. Entah kenapa, dia tidak tahu ada apa dengan dirinya ini.

"Sudah ku bilang, kau jangan berharap lebih. Karena selamanya kau hanya akan menjadi wanita kedua. Kau bersedia untuk hamil dan melahirkan anakku, itu sudah sebuah kesepakatan. Dan jangan pernah meminta lebih"

Chris memegang dadanya sendiri, ada rasa sesak yang sangat tidak nyaman saat dia mengatakan semua itu pada Yulita. Padahal memang itu kenyataannya, Chris hanya menggunakan dia untuk bisa mempunyai anak. Agar tekanan dari orang tuanya berhenti pada istrinya, Corline.

"Baiklah, aku mengerti"

Yulita memejamkan matanya, dan setetes air mata mengalir dari sudut matanya. Dia mengerti sekarang, jika tidak ada harapan apapun. Jangan terus ingin diperdulikan, karena nyatanya kamu tidak akan pernah mendapatkan rasa peduli itu. Gumamnya dalam hati dengan perasaan yang sesak.

Chris menatap punggung Yulita, tidak ada suara apapun lagi. Dia mengira jika Yulita sudah tertidur. Chris mengelus lengannya pelan. Sebelum dia turun dari tempat tidur dan berlalu keluar kamar. Suara pintu kamar yang terbuka dan tertutup kembali, membuat Yulita kembali membuka matanya, dia mengusap sudut matanya yang berair.

"Jangan berharap lebih Yuli, dia tidak akan pernah peduli padamu"

*

Karena akhir pekan, Yulita tidak pergi bekerja. Dan dia cukup malas untuk terus tetap berada di rumah ini. Yulita hanya diam di dalam kamar, tidak berniat keluar. Karena dia malas melihat kemesraan pasangan suami istri itu.

"Nona, ayo makan siang dulu. Nona sudah melewatkan sarapan, sekarang ayo makan siang. Nona Corline meminta saya memanggil"

Yulita menghela nafas pelan, dia sedang duduk di sofa tunggal dekat jendela dengan sebuah buku ditangannya. Mengisi waktu luang jika tidak dengan menonton, adalah membaca.

Meski malas, tapi Yulita akhirnya keluar kamar juga. Dia bisa tahan tidak makan seharian, karena sudah terbiasa. Dulu, saat orang tuanya masih bersama dan sering bertengkar, maka Yulita akan seperti ini juga, hanya mengurung diri di dalam kamar dan tidak keluar seharian. Tidak makan, tidak minum.

Saat ke ruang makan, keromantisan sudah menjadi pemandangan pertama. Chris yang sedang menyuapi Corline yang sedang memainkan ponsel, sepertinya ada pekerjaan.

"Tuhkan, beneran harus hari ini" ucap Corline, dia mengalihkan pandangan dari ponsel, baru sadar ada Yulita disana. "Hai Yul, ayo makan bersama. Kamu tidak sarapan tadi, ayo makan sekarang. Jangan sampai sakit"

Yulita hanya mengangguk saja, dia menarik kursi di depan mereka dan duduk disana. Mengambil makanan secukupnya, dan memakan dengan pelan. Sesekali Yulita melirik ke arah suaminya yang masih setia menyuapi Corline yang masih fokus pada ponselnya.

"Honey, aku beneran harus berangkat sekarang" ucap Corline yang sudah berdiri dari duduknya. Dia mencium pipi suaminya. "Maaf ya, kamu makan siang bersama Yulita dulu"

Setelah Corline pergi, kini hanya ada mereka berdua. Yulita hanya fokus pada makanannya, sama sekali tidak memperdulikan keberadaan Chris disana. Karena, jika dia menyapa duluan, tidak menjamin Chris akan membalas sapaannya.

"Dia selalu sibuk, selalu saja seperti ini. Padahal ini hari liburku"

Yulita langsung mendongak saat dia mendengar keluhan Chris pada istrinya itu. Yulina menghela nafas dengan sedikit mengangkat bahu acuh.

"Itu pekerjaan Nona Corline. Jadi, kamu harus terima"

Chris langsung menatap pada Yulita, dia menghembuskan nafas kasar. "Aku sudah memintanya berhenti menjadi model. Tapi, dia tidak mau"

"Mungkin karena itu hal yang dia suka"

Chris menatap wanita keduanya dengan lekat. "Jika kau diminta berhenti oleh suamimu, apa kau akan berhenti bekerja?"

"Tentu" jawab Yulita tanpa ragu, dia balas menatap Chris. "Karena seorang istri harus menurut pada perintah suaminya. Lagian, sudah menikah waktunya seorang perempuan mengabdi untuk suami dan anak-anaknya. Dia hanya perlu mengurus keluarga kecilnya"

Chris terdiam, jawaban Yulita adalah hal yang ingin dia dengar dari Corline. Wanita yang dia cintai, tapi sayangnya Corline masih belum bisa berhenti dari pekerjaannya sebagai model.

Yulita selesai makan, dia berpamitan pada Chris untuk kembali ke kamarnya. Tidak aman jika dia terus-terusan bersama dengan suaminya itu. Yulita juga hanya seorang wanita biasa, yang tidak mungkin tidak terpesona akan ketampanan Chris, sementara dia harus menjaga hatinya untuk tidak melebihi batas.

Namun, bukan kembali ke kamarnya, Yulita malah pergi ke Taman belakang. DImana jendela kamarnya yang menghadap kesini, dan Yulita belum pernah melihat Taman ini secara langsung.

"Tamannya terawat sekali ya"

"Hai Nona"

Yulita menoleh, dan dia melihat seorang pria yang berdiri disampingnya. Ditangan pria itu memegang alat kebun. Usianya mungkin sebaya dengan Chris.

"Oh hai, kamu siapa?"

"Saya Jon, yang merawat Taman ini"

"Ah, aku pikir tidak ada yang merawatnya. Ternyata kamu ya. Bagus, Tamannya terawat"

Jon duduk disamping Yulita di bangku Taman setelah dia meminta izin, dan Yulita mempersilahkan. "Apa Nona suka dengan Taman?"

"Ya, aku suka melihat bunga-bunga bermekaran di Taman. Melihat mereka, bagaikan harapan hidup yang kembali hadir dengan keindahan, meski suatu saat mereka akan layu dan mati. Tapi, akan tetap tumbuh kembali"

"Kalau begitu, jika hari libur mari kita berkebun dan merawat Taman ini"

"Boleh, kamu sudah tahu namaku 'kan? Panggil Yuli saja"

"Baik"

Di ambang pintu, seseorang menatap tajam pada dua orang yang sedang mengobrol itu. Mata elangnya, menunjukan rasa tidak suka.

Bersambung

1
Dinarra
makinnn seruuuuu🥹
dika edsel
dih kok maksa bang..., makanya klo cinta bilang dong,jgn kegedean gengsi.. ntar klo Yulita pergi baru tuh nyesel dan nangis dipojokkan...
mbok Darmi
corline lama2 juga ngelunjak udah biarin aja chris yg penting sekarang yulita prioritas mu ibumu juga lebih menyayangi yulita dibandingkan dgn corline, jgn nyesel ya corline salah sendiri ngga mau hamil banyak alasan yg ada kamu ntar yg ditendang diceraikan chris Krn terlalu posesif dan byk nuntut
ken darsihk
Lanjuttt thorrr
ken darsihk
Semangat author
Kudu yak Yulita manggil sayang , sementara perasaan yng ada blm terungkap kan eeeaaaa 🤭🤭
ken darsihk
ungkap kan perasaan kalean biar nggak ada salah paham
ken darsihk
berterus terang tentang perasaan mu ke Chris kalee Yul , mungkin akan ada solusi nya Yul ...
Mungkin juga perasaan mu bersambut
mbok Darmi
chris hrs bisa membuktikan kepada yulita kalau dia sdh berubah dan bener2 mulai mencintai nya buktikan juga kepada corline istri yg egois tdk mau diatur ya sudah ceraikan dari pada nanti nya dia mencelakai yulita dan bayinya
Dinarra
Ungkapinperasaan masing2 biar ga salah paham makanya🥹
Dinarra
Yulitaaaa😭
Dew666
😭😭😭😭😭😭😭
dika edsel
embohlah yul..aku jd ikutan pusing..pusiiiiiiiiiing..,!!!!!!!
dika edsel
klo aku thor..baca bab ini hatiku sungguh bahagia..sangat..sangat bahagia sampai tensi naik turun krn kejengkelan yg hakikih..
Dinarra
author naro bawangnya kebanyakan plis, ikutan melow😭
dika edsel
othoooor klo anda kasian sama yulia jgn diginiin dong...,gini loh yul..drpd kamu gk dapet dua2nya lbh baik kamu pilih salah satu yaitu kabur bawa bebimu,lepasin chris..!! ingat kata afgan "jodoh pasti bertemu"..jd mending kamu mundur aja..ayo pinteran dikit jgn baper krn chris..,mgkin saat ini Chris lagi khilaf tp gktau nanti kan???? ingat msh ada lampir yg gentayangan disisi chris..
dika edsel
yul apa tdk sebaiknya kamu pindah aja ke planet lain...,dijamin kau aman disana,tdk ada lagi org yg akan membencimu..,haiss..makin lama makin ngenes aja nasibmu yul..yul..
ken darsihk
Untuk penyemangat Yulita aq kasih vote thor
ken darsihk
Nah aman dachhh kalau tuh bapak di hotel prodeo kan
ken darsihk
Ayah nya Yulita benar benar toxic enak nya di kebiri tuh orang 😅😅😅
mbok Darmi
mungkinkah yulita bukan anak kandung nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!