Fauzia seorang gadis desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan bersama sahabatnya Tantri, namun berjalannya hari dia harus di hadapkan dengan seorang pria keturunan konglomerat yang merupakan sahabat dari bos tempatnya bekerja yang bernama Adrian Riyan Pramuka. Dia di rumor kan menjadi selingkuhan dari Adrian namun berita itu malah membuat dirinya semakin dekat bahkan keluarga dari Adrian menerimanya dengan baik membuat Adrian harus rela menerima keputusan keluarganya untuk menjadikan Fauzia sebagai calon tunangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adrian masih mencintai Helena.
Semua persiapan untuk acara pertunangan sudah selesai karena hari pertunangan tinggal berapa hari lagi. Hari ini orang tua Zia akan datang karena mereka akan menghadiri acara pertunangan sang anak dengan anak sahabatnya saat sekolah dulu.
Zia yang menunggu kedatangan orang tuanya di depan rumah dengan tidak sabaran. Tak lama mobil yang menjemput orang tuanya tiba dan Zia langsung mendekatinya. Sang ibu turun dan Zia langsung memeluknya karena kangen sudah satu bukan dia berada di kota.
"Jangan sedih dong teh, ibu datang kan buat menghadiri acara spesial teteh"ujar sang ibu sambil menghapus air mata Zia yang membasahi pipinya.
" Zia kangen bu"lirih Zia.
"Sudah sayang kita masuk, kasihan ibu kamu pasti capek habis perjalanan jauh" ucap sang mertua dan Zia pun menuntun sang ibu masuk.
"Rumahnya gede banget" bisik sang ibu pada Zia.
Zia pun mengangguk karena dia juga saat pertama datang sama seperti sang ibu. Berbeda dengan Ali dia sibuk berfoto di depan rumah bersama sang penjaga rumah karena Ali meminta tolong di foto kan.
Semua orang berkumpul di ruang keluarga dan mereka membahas acara malam minggu nanti, namun berbeda dengan Adrian dia malah sibuk bermain ponsel dan entah apa yang sedang dia lakukan.
Malam minggu pun tiba,Zia sudah tampil cantik dengan gaun yang di berikan sang mertua. Adrian dia sudah siap dan sedang bicara dengan para tamu. Zia keluar membuat semua orang melihat ke arahnya dan semua orang di buat kagum melihat kecantikan Zia yang alami karena Zia jarang memakai make up. Acara demi acara di mulai dan tibalah di acara puncak yaitu acara tukar cincin yang sudah di nanti semua orang. Zia benar-benar di buat kagum karena dia tidak pernah berpikiran jika dirinya akan bersanding dengan seorang anak orang kaya yang bahkan seorang pengusaha muda yang sukses.
Selesai acara Zia duduk menikmati hidangannya karena lumayan lapar. Namun tiba-tiba dia di hampiri beberapa cewek yang menurut Zia penampilannya tidka sesuai umur.
"Pelet apa yang lo pakai sampai-sampai seorang Adrian bisa berpaling dari Helena? " tanya salah satu wanita itu.
Zia yang mendengar itu sedikit marah namun dia tidka mau merusak acara yang sudah di siapkan sang mertua.
"Kalian ingin tau?, sini aku bisikan" ucap Zia membuat semua wanita itu saling lirik.
"Sebenarnya gak butuh hal seperti itu, kalian tinggal naik saja ke ranjangnya lalu kalian kasih layanan yang terbaik maka dia akan kukuh" ucap Zia lalu pergi karena dia malas berhadapan dengan para cewek seperti itu.
Zia melangkah mencari Adrian namun dia malah bertemu Kevin yang bersama seorang gadis dengan keadaan sedikit mabuk.
"Pak Kevin" panggil Zia membuat Kevin melihat ke arah Zia.
"Eh Zia, selamat ya" ucapnya lalu pergi begitu saja.
Namun Zia ngerti kenapa Kevin bersikap seperti itu pasti karena Tantri. Zia pun melanjutkan langkahnya dan dia melihat Adrian sedang bersama seorang wanita dan saat di lihat lebih jelas ternyata itu Helena mantan pacar Adrian.
"Rian dengerin, aku melakukan itu hanya untuk membuatmu cemburu karena aku di ancam sama papa kamu agar aku menjauhi kamu kalau tidak dia akan menghancurkan karir ku" ucap Helena membuat Adrian terkejut.
"Papa mu bahkan memberiku uang agar aku menjauh dari kamu" lanjutnya membuat Adrian semakin terkejut.
Namun Adrian tidak bicara apa-apa dia langsung pergi meninggalkan Helena dan Zia pun langsung lirik dengan Helena. Helena yang melihat Zia langsung melangkah mendekati Zia.
"Apa pun yang lo lakukan Adrian pasti kembali lagi pada gue karena gue ini cinta pertamanya bahkan dulu Adrian yang mengejar-ngejar gue" ucap Helena pada Zia.
"Mbak tenang saja, aku gak menyerah buat mendapatkan cinta nya" balas Zia dengan sombong dengan alasan agar Helena marah dan benar saja Helena kesal dan langsung pergi begitu saja.
Setelah Helena pergi Zia memegangi dadanya yang terasa sesak dan sakit mendengar ucapan Helena jika Adrian hanya mencintai dia.Zia pun menarik nafas panjang lalu melangkah mendekati sang ibu yang sedang duduk bersama bapak dan sang aduk. Zia duduk di samping sang ibu lalu menyenderkan kepalanya di pundak sang ibu tak terasa air mata keluar begitu saja membuat sang adik yang melihatnya kaget.
"Teteh kenapa? " tanya Aku membuat kedua orang tuanya kaget.
"Sayang ada apa? " tanya sang ibu dan Zia langsung memeluk sang ibu menumpahkan rasa sakit itu dengan dengan menangis.
"Ada apa ayo cerita sama ibu" ucap sang ibu sambil mengusap punggung Zia.
"Maafkan Zia gak bisa bantu ibu lagi" ucap Zia berbohong.
"Ibu gak masalah yang penting kamu bahagia. Lihat sekarang kamu sudah jadi istri orang kaya cita-cita kamu tercapai" ucap sang ibu mengingat ucapan Zia jika dia marahi ibu dan bapaknya.
"Tapi Zia gak bisa ngasih ibu uang setiap bulan" ucap Zia.
"Gak masalah teh, lagian ya uang yang di kasih teteh cuman dikit mending dari A Adrian gede terus aku di beliin motor" balas sang adik Ali membuat Zia kaget dan melirik sang ibu.
Sang ibu memegang tangan Zia lalu berkata "Adrian bulan ini kirim uang ke ibu dan dia juga belinya Ali motor".
" Kok a Adrian gak cerita sama aku"ucap Zia yang gak tau apa-apa.
"Adrian takut kamu gak setuju makanya dia ngirim tanpa sepengetahuan kamu" beritahu sang ibu.
Zia melirik Adrian yang sedang berbicara dengan rekan bisnisnya.
"Kamu jangan marah sama dia, tapi harus berterimakasih" nasehat sang ibu dan Zia pun tersenyum.
Acara selesai dan Adrian minta Zia untuk pulang lebih dulu bersama keluarganya karena Adrian ingin bicara dengan orang tuanya. Zia pun pergi bersama keluarganya namun saat hendak masuk mobil Zia lupa jika ponsel Adrian bersamanya. Zia pun masuk kembali namun dia melihat Adrian sedang berdebat dengan orang tuanya.
"Aku kecewa sama papa" ucap Adrian dan sang papa dia hanya menatap Adrian.
"Papa lakukan berbagai cara agar aku dan Helena putus iya kan? " tanya Adrian dan sang papa masih diam.
"Papa ngancam dia bahkan papa juga memberi uang padanya dengan nominal besar agar dia jauhi aku" bentaknya membuat Zia kaget.
"Iya, papa lakukan itu juga buat kebaikan kamu, jika dia benar-benar mencintai kamu dia pasti akan menolak uang itu dan dia juga pasti akan mengorbankan karirnya tapi kenyataannya tidak" balas sang papa dengan tegas membuat Adrian terdiam.
"Adrian mama Minta sama kamu, lebih baik sekarang kamu fokus sama Zia karena dia saat ini istri kamu" ucap sang mama.
"Tapi Rian masih mencintai Helena ma" ucap Adrian membuat Zia kaget dan mundur namun dia malah menabrak kursi membuat kursi itu jatuh dan semua melihat ke arah Zia.
"Zia" ucap semua orang kaget dan Zia dia langsung pergi dengan hati yang sakit.