NovelToon NovelToon
Mafia Boss Little Wife

Mafia Boss Little Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: The Winner Purba

Diharapkan bijak dalam memilih bacaaan


Rosaline Malorie adalah seorang wanita sederhana, tidak suka pakaian terbuka, cantik, rendah hati, tapi selalu diabaikan oleh kedua orang tuanya. Dalam hidupnya tidak sekalipun mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan kakak satu- satunya, bahkan dijadikan jaminan untuk mempertahankan perusahaan ayah yang tidak mengangapnya.

Tapi semua penderitaan Rosaline berubah, ketika dia secara tak sengaja bertemu dengan seorang CEO dari perusahaan terkenal di Spanyol dan termasuk jajaran orang terkaya di Eropa. Pria itu mengklaim bahwa Rosaline adalah wanitanya.

Rhadika Browns adalah seorang CEO berkedok Mafia. Jarang orang yang mengetahui wajah dari ketua Black Sky ini.

Bagaimana kisah pertemuan mereka?
Apakah Rosaline besedia menjadi milik Rhadika, dan menjalani takdir yang mempermainkannya ketika masa lalu pria itu muncul kembali?
Apa alasan Adijaya selalu mengabaikan Rosaline?

So,Yuk kita baca selanjutnya di cerita Mafia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Winner Purba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I'm Mafia Boss' Litle Wife

Sesampainya di mansion, Rhadika bergegas menuju kamar dimana istrinya berada. Dia memang sudah jatuh cinta saat pandangan pertama dengan istrinya. Dia takut kehilangan untuk yang kedua kalinya.

BRAK

Dika dengan tidak sabar membuka pintu. Dia melihat ke arah tempat tidur dimana ada seorang wanita terisak disana. Ros memeluk kedua lututnya. Kepalanya dibenamkan diantara kakinya.

Ros mengetahui siapa yang datang. Dia mengabaikan kedatangan pria itu, dia tetap menangis disana. Jika hanya tidak dianggap, tidak diakui, dia bisa menerimanya. Tapi didepannya tadi ada seorang pria yang mati bersimbah darah didepannya. Ini adalah hal paling menakutkan selama ia hidup.

Langkah kaki Dika semakin mendekat. Ros yang tadinya duduk ditengah tempat tidur beringsut mundur ke bagian sudut tempat tidur.

Merasakan ada yang duduk di bed king size itu, dia langsung mendongak.

Dalam keadaan mata tertutup Ros berjongkok dan melipat kedua tangannya didepan seperti memohon. "Tuan, saya mohon keluarlah! Saya..., saya takut dengan anda."

DEG

Dika kaget bukan main. Ini yang ditakutkannya. Istrinya akan menjauh darinya ketika mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya.

Dia keluar dengan amarah yang sudah membuncah diubun-ubunnya. Tidak pernah sekalipun amarahnya seperti ini setelah kepergian ayahnya.

"Odion s*alan, dimana kamu?" Suara pria itu menggelegar di dalam mansion. Max dengan Dion yang sedang mengamati tempat kejadian berlari tergesa-gesa.

BUG BUG BUG

Bogeman mentah itu mendarat di perut Odion. Odion muntah darah. Tapi tidak dipedulikan Dika. "S*ialan, aku membayar mu untuk menjaga wanitaku." Dika berteriak pertanda amarahnya sudah diambang batas.

"Max, jika kamu tidak ingin bekerja denganku, surat pengunduran dirimu kutunggu dimeja kerjaku!" Dika melampiaskan amarahnya kepada dua anggota kepercayaannya.

Dika meninggalkan dua orang kepercayaannya dan berlalu menuju ruang kerja. Dia mengusap wajahnya pertanda frustasi. Ini yang paling dibencinya. Orang yang dia sayangi menghindar darinya.

Orang yang sedang berada dibalik tembok, yang menonton drama itu langsung menghubungi seseorang. "Tuan, sepertinya nyonya menghindari tuan Rhadika," pria diseberang sana tertawa.

"Bagus, terus pantau!" Orang dibalik tembok langsung menutup sambungan telepon.

Sedangkan Levi yang sedang dimarkas kala kejadian itu, setelah mendengar keadaan di mansion dia bergegas kembali. Nihil, hasilnya sama, kakak iparnya juga menghindari dia.

Di ruang kerja, pria yang merasa frustasi itu baru sadar belum mencari pelaku rencana pembunuhan istrinya.

Dia menuju mayat yang sedang dioperasi untuk mengambil peluru yang menembus jantungnya.

Setelah peluru itu dikeluarkan, Dika membawa peluru itu menuju ruang tamu.

"Paman Vill, panggil Max dan Levi kesini!"

Paman Vill langsung memanggil dua orang yang diperintahkan tuannya.

"Bagaiman Kak, ada petunjuk?" Levi buka suara, sedangkan Max diam dan duduk kaku disana. Dia tau, dia turut bersalah dalam masalah ini.

"Sniper SVLK-14S SUMRAK. Senapan ini memiliki jarak tembakan 4Km. Kecepatan senapan ini memiliki presensi tinggi dan mematikan. Cari gedung tertinggi dari jarak 4 Km! Periksa semua CCTV disekitar gedung. Jangan sampai kehilangan jejak!"

Inilah seorang Rhadika, pria misterius dengan sejuta kekejamannya. Bergelut di dunia hitam bukanlah hal yang mudah. Minim otak bukanlah bagian dari dirinya.

"Dan satu lagi, berikan bela sungkawa yang besar kepada keluarga korban!"

"Baik Tuan," Max mengangguk tanda mengerti.

"Berikan CCTV nya Max!" Ketiga pria itu mulai serius melihat rekaman CCTV pasca kejadian penembakan itu. Dika merasa geram ketika melihat bagaimana peluru itu melewati istrinya. Tepat saat peluru menuju istrinya, bibit stroberi terjatuh dari tangannya dan langsung menunduk mengambil bibit itu.

Beruntung peluru itu melewati istrinya dan alhasil mengenai jantung salah satu pengawal. Disana Ros terlihat syok melihat orang bersimbah darah didepannya. Dia langsung pingsan, dan langsung ditolong oleh Odion.

"Sepertinya sudah direncanakan dengan matang. Musuh sepertinya menunggu pergerakan kakak ipar untuk keluar dari mansion Ka." Levi memberikan asumsi yang diangguki oleh kedua orang yang duduk dihadapannya.

Ros diatas sana yang sudah lama menangis merasa lapar. Dia tidak bisa menahannya lagi. Siang saja dia tidak makan. Dia membuka pintu kamar dengan pelan, dia berjalan menuju tangga. Tapi diurungkannya ketika mendengar pembicaraan tiga orang pria disana.

"Ka, apakah kakak tidak ingin mengatakan yang sebenarnya. Aku rasa kakak ipar akan mengerti jika Kakak memberitahukan bahwa dia adalah mafia boss' litle wife."

DEG

Ros terkejut bukan main. Dia langsung duduk dilantai ketika Dika menoleh kearah kamar mereka. Dia kembali kekamar ketika Dika tidak menoleh kearah kamar lagi. Dia tidak mendengar kelanjutan percakapan 3 orang dibawah.

"Belum saatnya, keadaan sekarang tidak mendukung."

"Tapi Tuan, lebih cepat lebih baik." Max setuju dengan saran Levi.

"Kak, bagaimana jika kakak ipar marah dan memilih ...." Levi tidak berani melanjutkan ucapannya, karena wajah kakaknya sudah memerah.

"Jika dia tidak menerimanya, akan kulakukan segala cara. Bila perlu akan kupatahkan kedua kakinya agar tidak bisa lari dariku."

Levi merinding disana. Inilah salah satu sifat kakaknya. Setiap keinginan harus didapatkan.

Sedangkan Ros dikamar sana menangis kembali. "Apa ini, kenapa harus seberat ini. Takdir memang jahat. Ternyata aku adalah mafia boss litle wife." Dia merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu. Rasa laparnya tidak sebanding dengan kejutan yang dialaminya hari ini

Ros berpikir, mafia adalah organisasi pembunuh. Hidup tidak akan pernah tenang, selalu diambang kematian. Dia menghapus air matanya dan tidur dalam keadaan lapar.

Dika yang sudah selesai membahas bahaya yang mengincar istrinya, dia berjalan menuju kamar mereka. Disana dia melihat istrinya meringkuk dan air mata yang keluar dari mata istrinya. Meskipun sedang tidur tetap mengeluarkan air mata.

Sakit, hati Dika sangat sakit melihat itu. Bukannya dia menuntun jalannya kedunia hitam, tapi keadaan lah yang memaksanya. Ayahnya harus mergang nyawa didepan matanya sendiri. Sewaktu dia berumur 15 tahun, ia diangkat menjadi ketua dari klan yang dibangun ayahnya.

Perkembangan klan itu menjadi besar dimasa kepemimpinannya hingga saat ini. Menjadi klan terkuat dan disegani di benua Eropa. Inilah masalahnya, keluarga yang akan dibangun dikemudian hari. Apa mereka akan menerimanya?

Dika tau Ros belum mencintainya dirinya. Membangun sebuah rumah tangga dan komitmen bukanlah mudah tanpa cinta dan kepercayaan. Terlebih wanitanya adalah seorang yang lemah lembut, melihat orang terbunuh didepannya adalah kejutan menakutkan untuknya.

Dika naik ketempat tidur dan mengusap air mata istrinya. Dia melihat mata istrinya berkedip pertanda belum tidur.

Ros tidur membelakangi suaminya. Menahan diri untuk tidak tidur agar tidak melakukan kebiasaan tidurnya, memeluk dan menelusup kan kepalanya didada sang suami.

Semalaman Ros tidak tidur dan menahan rasa kantuk bercampur rasa laparnya. Pagi hari Ros juga bangun dan menyiapkan perlengkapan suaminya. Tidak ada morning kiss seperti biasanya, ocehan Ros yang membuat orang merasa terusik.

Dimeja makan pun Ros tidak berbicara kepada siapapun. Menyiapkan sarapan tanpa bertanya. Diam dalam keheningan ketika mengantarkan suaminya kedepan rumah saat akan bekerja.

"Diam dikamar mu, jangan pernah keluar dari mansion!" titah Rhadika sebelum masuk kedalam mobil.

Ros diam dan pergi meninggalkan mobil yang belum melaju itu. Dika menghela napas. Istrinya selalu menghindarinya. Dikantor pun Rhadika merasa geram mendengar istrinya belum keluar kamar dan belum makan hingga malam.

Dia harus bekerja hingga malam karena ada proyek yang butuh renovasi ide darinya. Setelah rapat itu selesai dia bergegas pulang.

"Apa dia belum makan?" tanya Dika kepada paman Vill sambil berjalan kearah kamar.

"Belum Tuan," jawab paman Vill dengan wajah pucat. Dia tau hukuman sedang menanti mereka.

"Kamu tau bukan Paman Vill jika orangku lalai dalam bekerja. Bawa semua pelayan kekamarku dan siapkan pistol!"

Dika bergegas kekamar dan membuka pintu kasar. Dia melihat istrinya menonton TV dan mengabaikan kehadirannya. "Jangan menguji ambang batas kesabaranku!"

1
Alfiyah Hasna
awal nya asik tp ujung nya g jls,meyesam membaca buang waktu
Helen Nirawan
buset ,
Meihua Yap imut
ceritanya ok,tapi alur ceritanya kadang GK nyambung dan kurang detail,seperti terpotong . endingnya pun kurang memuaskan.saya harap Thor bisa memperbaiki sedikit demi sedikit dan menambah kan cerita yg seperti terpotong.
Qaisaa Nazarudin
Kenapa perannya Rose disini oon dan lemot,Harusnya dia rakam apa yg Lily bicarakan dgn pria tadi,Ckk kesel aku..🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Di sini lah awal masalah terjadi,Dika gak mau jujur sama isteri nya..
Qaisaa Nazarudin
Masing-masing Gengsi dan egois yg selalu di pertahanin,ogeb..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan, Cemburu salah alamat..🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Hadehh Felice bikin sahabatnya kebakaran jenggot. 🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Lha malah marah,Padahal.dgn.tingkah dan cara mu tadi,Seolah kamu membela mantan mu,Tapi kenapa kamu marah? Dasar egois..
Qaisaa Nazarudin
Aku suka sikap Levi yg Tegas,Yg bisa melindungi orang2 kesayangan nya..👍👍👍👏👏
Qaisaa Nazarudin
Pasti Mantannya Dika,Menurutku Dika itu terlalu lembut dan lemah pada Mantannya,Hanya karena Mantan pernah mengisi hari2 nya,Tapi ingat Dika sekarang kamu sudah menikah,Kalo kamu g TEGAS dengan Mantan,Bisa jadi hal itu akan menjadi penyebab hancurnya rumah tangga mu,Percaya deh,Jadi Suami jgn plin plan,Katanya MAFIA,dengan Mantan aja LEMAH..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan,Aku pasti mereka ini adek kakak..
Qaisaa Nazarudin
Mampos.kalo Dika ngeliat istrinya tidur sama Levi..wkwkwk bisa perang dunia ke 2 tuh ntar..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Apakah mereka adik kakak..Biasa kalo punya perasaan nyaman dan hangat,Tapi bukan perasaan antara lelaki dan wanita,itu berarti perasaan adek kakak..
Qaisaa Nazarudin
Semoga aja itu Levi, Jadi Levi tdk Cinta bertepuk sebelah tangan..😄😄
Qaisaa Nazarudin
Dasar BODOH,Gali lubang kubur sendiri.. Bertindak tanpa menggunakan OTAK adalah sesuatu tindakan yg merugikan..
Qaisaa Nazarudin
Woah jangan bilang yg Felice tabrak itu mantannya Dika..
Qaisaa Nazarudin
Ya Felice sahabat kamu dan juga adeknya Dika suami kamu,Otomatis adek ipar kamu..
Qaisaa Nazarudin
Bukan tersenyum SINIS tapi tersenyum MIRIS..
Qaisaa Nazarudin
Nah saat ini Max memasangkan penyadap di ponselnya Alin(Ros) kan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!