NovelToon NovelToon
VICENZO

VICENZO

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Romansa / Chicklit
Popularitas:934
Nilai: 5
Nama Author: Siska Tiara

Menceritakan perjuangan seorang miliarder dalam mendapatkan seorang hati wanita cantik nan elegan. Sosok Shaleen merupakan wanita tangguh, mandiri, dan mempunyai prinsip tinggi hingga akal pikir yang cukup di luar logika.

Namun di sisi lain, seseorang bernama Peter telah lama menyusun strategi untuk menangkap Tristan. Hal itu dikarenakan dendam masa lalu, di mana ayah Peter bernama Omar Farid di tangkap. Di tambah dia baru tau kalau Tristan juga mengincar wanita yang ia cintai selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

VICENZO ─ 11

"Kalian dengarkan aku. Jika mereka datang dan bertanya siapa yang membunuh mereka?

Jawab saja─kalau ada pria yang membunuh mereka dan melarikan diri kesana, " ucap Tristan. Ia kemudian melepas pakaian kostum santa claus itu dan meletakkannya ke dalam etalase. Tristan lalu duduk di kerumunan para tahanan. Tak berselang lama, tiga orang anak buah Peter datang. Mereka membentak para tahanan agar mengatakan siapa yang melakukan semua ini. Mereka yang ketakutan hanya menunjuk ke arah di mana Tristan katakan tadi.

"Aku tau dia siapa, " ucap Tristan sambil mengangkatkan satu tangannya. Mendengar itu, mereka pun membawa Tristan ke ruangan pengawas.

Di ruangan pengawas.

Tristan di minta untuk menunjukkan siapa orang yang sudah menyerang mereka. Tristan berdalih meminta agar rekaman itu di rekam ulang dari awal, karena dia mengatakan kalau dia tidak melihat dengan jelas orang itu. Sambil menonton ulang rekaman itu, Tristan diam-diam memperhatikan seluruh isi ruangan itu yang di penuhi dengan banyaknya senjata berapi. Bahkan Tristan juga melihat adanya bahan peledak di sana.

"Aku jadi merasa kurang yakin, " ucap anak buah Peter saat menonton rekaman itu. "Aku sama sekali tidak melihat mu di sini, " sambung kembali anak buah Peter.

"Wow, hebat. Kau baru saja mengetahuinya, " jawab Tristan dengan tenangnya. Tanpa basa basi Tristan langsung menghabisi seluruh anak buah Peter yang berada di ruangan itu. Singkat cerita, Tristan berhasil mengalahkan semua anak buah Peter yang ada di rungan itu. Mendengar adanya keributan, Peter langsung berpindah tempat dari ruangannya saat ini menuju ruangan pengawas.

Saat Peter masuk, dia terkejut melihat anak buahnya sudah tewas. Tanpa ia sadari Tristan kini berada di dinding atas pintu layaknya spider─man dengan kostum santa claus─nya. Baru saja Peter hendak keluar, Tristan langsung lompat turun tempat di hadapan Peter. Posisi Tristan turun tepat membelakangi Peter. Hal itu membuat Peter tidak bisa melihat wajah Tristan, begitu juga dengan Tristan yang tidak bisa melihat wajah Peter.

"SIAPA KAU?" tegas Peter. Tristan justru dengan santainya melemparkan bom dan menutup pintu itu, mengunci Peter di dalam. Tristan mengenakan kembali topengnya, dan menoleh ke arah lubang kaca pintu itu.

"Merry christmas, " ucap Tristan yang kemudian pergi meninggalkan ruangan itu. Peter langsung membuka kulkas yang berada di ruangan itu. Ia mengeluarkan semua barang-barang di kulkas itu, dan bersembunyi di dalamnya.

"BAHAYA. CEPAT KE RUANGAN PENGAWAS, " tegas Peter melalui walkie talkie. Mendengar itu, seluruh anak buah Peter dengan cepat langsung pergi untuk menyelamatkan Peter.

***

Di sisi lain, Tristan mengajak beberapa pengunjung yang di sekap untuk bersembunyi di ruangan. Shaleen yang melihat ada nya orang baru masuk merasa khawatir. Karena ruangan itu sangat sempit, dan butuh tempat yang lebih luas lagi. Tristan lalu mengajak mereka untuk segera pergi melalui ventilasi.

"Terus gerakkan semua orang untuk keluar, " perintah Tristan pada Albert. Tristan kemudian pergi untuk mengawasi situasi. Ia juga mengambil ponselnya lalu menelpon Victor.

"Hallo?"

"Lakukan sesuatu. Para tahanan sebentar lagi akan keluar melalui ventilasi belakang mall." Tristan yang tidak mau panjang kali lebar menjelaskan langsung mematikan ponsel. Kini tersisa Tristan, Shaleen, dan adik-adik mereka.

"Neroica. Kamu duluan, " ucap Thony. Baru saja Neroica naik, anak buah peter langsung menembakkan senapan tepat mengenai kaki Neroica.

"HELEN, " teriak Tristan yang langsung menggendong adiknya.

"K─kakak.. Sakit, "

"Baj*ngan, "

"Leo. Kau bawa mereka ke tempat yang aman. Aku akan menyusul kalian, "

"Baik Tuan, " Leo langsung menggendong Neorica dan membawa yang lain untuk lari ke tempat yang lebih aman.

"Beraninya kalian menyakiti adikku." Tristan langsung mengambil dua kampak dan bersiap menyerang semua anak buah Peter. Satu persatu berhasil Tristan binasakan. Dia bahkan memotong tangan anak buah Peter yang tadi menembak kaki adiknya. Selain itu juga Tristan balik menembaki mulut pria itu hingga tewas.

Setelah semua tewas, Tristan langsung pergi untuk menghampiri yang lainnya. Leo membawa semuanya ke sebuah ruko salon spa mall tersebut. Neroica di baringkan di sofa spa.

"Kita harus menghentikan pendarahannya, " ucap Shaleen. Lia mengambilkan beberapa kain yang ada di sana, dan juga air bersih.

"Siapa nama mu dik?"

"Ne─neroica, "

"Nama yang bagus. Apa kau takut?"

"Ta─takut kak, " ucap Neroica dengan wajah menahan rasa sakit saat Shaleen membersihkan lukanya.

"Apa yang kau takutkan?

Apa kau takut kita tidak akan selamat?" Neroica mengangguk pelan.

"Neroica. Ketakutan pada dirimu itu merupakan sesuatu yang─kemungkinan masih belum terjadi. Saat ini fokuslah untuk ambil tindakan dan melawan rasa takut mu itu. Yakin kan dirimu, kalau kamu pasti bisa melewati masalah ini,

Kau mengerti?"

"Mengerti kak, " jawab Neroica dengan senyuman kecil. Terlalu fokus mendengarkan nasihat Shaleen, Neroica sampai tidak sadar kalau kakinya sudah di tutupi dengan kain.

"HELEN, " panggil Tristan yang tiba-tiba muncul dan langsung memeluk adiknya itu.

"Apakah sakit?

Maafkan kakak. Seharusnya kakak bisa menjaga mu, "

"Tidak apa-apa kak. Kakak baik ini sudah mengobati luka ku, " ucap Neroica menunjuk Shaleen.

"Terima kasih, "

"Sama-sama." Tristan merasa bersalah karena sudah membuat adiknya dalam bahaya. Dia kembali teringat dengan masa lalu yang harus melibatkan anak kecil sebagai korban. Sekarang hal yang sama terulang kembali. Tristan bukan menyesali perbuatannya lebih tepatnya menyesali situasi. Dia sudah bertahun-tahun hidup tenang dan damai, tapi sekarang justru kembali di teror. Lia tau masa lalu Tristan, dan langsung menariknya sedikit lebih jauh.

"Apa lagi ini kak?

Bukan kah kakak sudah berjanji untuk tidak kembali berurusan dengan mereka?"

"Delia. Kakak memang tidak mau berurusan dengan mereka lagi. Tapi─"

"Tapi apa kak? Kakak lihat─Helen kita sudah menjadi korban. Apa kakak tidak kasihan?"

"Delia tolong mengertilah dik. Kakak juga tidak menginginkan hal ini terjadi, "

"Apapun itu kak─aku tidak mau Helen kita bernasib sama seperti orang tua kita, " gumam Lia yang kemudian pergi meninggalkan Tristan dan menghampiri Neroica.

"Sekarang bagaimana?" Tanya Leo.

"Kita tunggu di sini dulu sampai kondisi Neorica membaik." Tristan duduk mengistirahatkan diri begitu juga yang lain. Terlihat dari wajah mereka semua kalau mereka nampak capek dan pasrah. Shaleen sekilas melihat ke arah Tristan, karena dia menyimpan kecurigaan banyak tentang Tristan. Shaleen tau mengenai pria yang mengambil cincinnya itu tewas. Sejak saat itu, Shaleen curiga dengan Tristan apakah dia orang baik atau orang jahat.

1
Jungwon’s wife💗
KEREN TOR, SUKA BANGET SAMA CERITANYA. BINTANG 5 BUATTT AUTHORNYA❤️❤️
sis
Terima kasih untuk para pembaca dan pendukung yang sudah mampir. Semoga Tuhan selalu memberikan kebahagiaan untuk kalian💗
Jungwon’s wife💗
AGHHHHH PLEASE LEO GWE😀
Jungwon’s wife💗
Dasar orang kaya😔
Pena dua jempol
aku nggak ada vote. kembang meluncur untuk author 🌹
Pena dua jempol
seru nih ❤️
Pena dua jempol
menolak tua si Vincen🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!