Kalian bisa bayangkan bagaimana anehnya gadis cupu berubah jadi gadis tomboy?
Ikuti aja ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pemenuhan taruhan
Mata Keyna terhenti menatap keluarga bahagia dimeja makan. Senyumnya langsung memudar setelahnya.
“Pagi mi, pi.. cup cup...” Dara menyapa papi dan maminya. Tak lupa mengecup pipi mereka secara bergantian, wajahnya penuh dengan kebahagian. Jangan lupakan bumbu senyum yang sangat manis.
“Eh putri mami semata wayang. Sini makan sayang.” Ucap maminya lembut.
Semata wayang? Lalu Keyla apa?
Sebenci itukah mereka sampai Keyla tak dianggap?
“Iiiya putri semata wayang papi cantik banget sii.” Sahut papinya lembut.
“Abang nggak dicium ni De?” Tanya Fito bergaya sok merajuk.
Dara Mencubit pipi kakaknya. “Ih abang bikin Dara gemes de. Sini Dara cium dulu deh.. Cup...” Ia mencium pipi Fito lembut.
“Gue juga dong.” Sahut Riko tak terima.
Dara menjadi gemes sendiri dengan kakak-kakanya yang manja. Ia mencium pipi Riko juga dan tak melupa Daren. “Pagi kak Riko. Pagi kembaranku. Cup,cup..” Sapanya.
“Pagi adik cantik.” Ucap Riko manis sambil membalas cium pipi Key.
Sedangkan Daren hanya mengangguk dan melanjuti makannya.
“Kamu mau makan apa sayang?” Tanya Dita lebut.
“Nasgor aja de ma. Kayaknya enak de.” Ucap Dara.
Dita dengan senyum lembutnya menuangkan nasi goreng untuk Dira. “Makan yang banyak. Biar makin pinter.”
Diara hanya tersenyum. “Makasih mamiku sayang.”
...
Air mata Key menutupi pemandangan itu. Pandangannya sudah menjadi buram, berkedip saja , sudah dipastikan air matanya jatuh. Entahlah, hatinya sakit. Sangat sakit. Putri semata wayang? Apa ia sesampah itu hingga tak dianggap anak? Selembut itu mereka kepada satu sama lain. Tapi mengapa mereka sangat kasar kepada dirinya? Dia memang bukan Keyla asli. Tapi tetap saja ia rapuh,
Tuhan. Tolong, hatiku sudah rapuh dalam jiwa yang lama. Janga tambah kerapuhan lagi saat ini. mengapa aku dikembalikan hidup jika harus melewati semua ini.
Key membuat muka saat matanya tertangkap mata elang dari Riko. Mata yang awalnya sangat lembut pada keluarga menjadi sangat dingin jika menatap Key. . Key membuang muka karena tak mau dianggap lemah, ia melangkahkan kakinya untuk pergi saja dari sana.
“Bagus de, sampah nggak ganggu.” Ucap Riko tegas.
Semua mata yang awalnya bahagia kini menatap punggung Key. Key? Ia hanya melenggok tanpa mau menatap kebelakang, air mata yang awalnya mau jatuh sekarang bersembunyi kembai di pelupuk matanya, sunggu Key tak mau menangis. Sangat-sangat tidak mau.
....
“Woy Keyla...” Teriak Natan saat Key memasuki area Parkiran. Ia keluar dari mobilnya dengan style kaca mata hitam yang masih melekat setelahnya ia menanggalkan kaca mata hitamnya. Matanya memberikan sorot dingin dan tegas. Ia sedikit menyibakkan serulai rambutnya yang keluar dari topi kesamping kanan.
“Sumpah ya. Makin hari , makin keren aja lo.” Ucap Reval dibelakang Natan. Sepertinya mereka menunggu kedatangan Keyla dan Danil.
Key menggunakan baju hitam panjang dan longgar, dilapisi jaket jins dongker, celana jins hitam robek-robek seperti digigit tikus sampai paha, paha putihnya mengintip disela-sela robekan, Topi hitam bermerek dan kaca mata hitam, jangan lupakan sepatu putih yang sangat manis, rambutnya? ia kucir kuda. “Iya dong.” Jawab Key santai sambil menutupi pintu mobilnya.
“Itu Danil juga udah sampek.” Sahut Natan saat melihat mobil Danil memasuki area parkiran. Danil memarkirkan mobilnya tepat disamping mobil Key.
“Halo Guys..” Ucapnya ramah sambil membuka pintunya, lalu menutupnya..
“Hallo mans,” Sahut Natan. Mereka saling bersalaman, tepatnya salam persahabatan.
Saat Danil ingin bersalaman dengan Key, Key mengerutkan keningnya. “Salam dulu dong.” Ucap Danil
“Gue?” Beo Key.
“Ya iyalah. Kitakan udah temenan. Jadi lo harus hafal salam kita dong.” Ucap Danil sabil menunjukan gigi putihnya. Satu kata, Manis.
“Gimana? Gue nggak bisa.” Ucap Key.
“Gini. Gue ajarin. Kalo ketemu lagi harus salim persaudaraan dulu kita.” Danil memperaktekkan salamnya ditangan key.
Salam, putar keatas, lepas dan tintu. Senyum Key mengembang, sungguh pemandangan pagi tadi terkubur saat mendapatkan salam ini. bagaikan kado persahaban baru baginya. Jujur, baru kali ini ia memiliki teman dikalangan sekolah.
“Kenceng juga otak lo.” Sahut Reval sambil menerima salam Key. Key menggilirkan salamnya pada Reval dan Natan.
“Iya dong. Kalo mampetkan otak lo.” Sahut Key sombong.
“Lo kira orak gue kloset apa? " Sewot Reval.
“Bukan sii. Tapi sampah.” Sahut Natan sambil terkekeh.
Plak... satu pukulan mengenai lengan Natan. “ Kalo ngomong suka bener memang.”
Key dan lainnya hanya terkekeh sungguh luar biasa otak Reval. Mengakuhi bahwa otaknya sampah.
Sampah lohhh..!
“Lo masih ingetkan perjanjian kita?” Tanya Natan sambil berjalan menuju kelas mereka.
Saat mereka melangkah. Banyak lirikan mata dari kaum hawa ataupun adam. Ahhh, jangan lupa ka jika Key sekarang sangat terkenal akan kekerenan dan keimutan dirinya. Ditambah teman temannya yang super populer.
“Yang mana?” Beo Key.
“Taruhan. Lo harus ngikutin tantangan kita.” Sahut Danil.
“Oh. Memangnya apa tantangannya?” Tanya key.
Ada senyum smirk diwajah Danil, ia menatap Reva dan Natan bergantian. “Ikit kita.” Danil menarik lengan kiri Key menuju suatu tempat.
“Woy. Kalian mau bawa gue kemana?” Tanya Key terkejut.
“Ikut aja napa sii. “ Jawab Natan yang berada dibelakang Key.
“Ya. Kalian nggak mau bunuh gua kan?”
“Nggak. Cuma dimutilasi.”
“Anjhe-her memang lo pada.” Jawab Key sambil Mengikuti langkah besar Danil. Bahkan kakinya terseret. Sungguh tubuh kcilnya menciptakan kaki yang kecil, menyebabkan langkahnya menjadi mungil. Tolong jangan hina ciptaan Tuhan karena tubuh Key yang mungil.
Danil melepaskan lengan Key didepan kelas kating. (kakak tingka semester 5) “Ngapain kalian ngajak gue kekelas kating? Nyuru gue joget disini?” Tanya Key heran.
“Joget? Lo mau?” Tanya Natan.
“Ogah.”
“Gini. Loe kami tantang buat nembak bang Bima Alvaro ketua BEM kita gimana?” Ucap Danil enteng.
Key mendadak menatap Danil kaget. “ Maksud lo apa?” Tanyanya.
“Ya ini tantangan dari kita, dan lo harus ikutin.”
“O-GAH.” Bentak Key sembari berbalik.
“Woy nggak boleh gitu dong. Kan udah perjanjian.” Sahut Natan menghalang jalan Key.
“Nggak, nggak. Kalian ngacok ya? Gue nggak mau, gue juga nggak kenal dia.” Jawab Key melotot.
“Ya inikan tantangan. Janji adalah hutang lo.” Sahut Reval.
Bahu Key melemas setelahnya. “Gue kalah malam tadi karena Natan nabrak emak-emak hamil woy.” Elaknya.
“Gue nggak nabrak Key. Emak-emak itu emang udah jatoh saat kita lewat. Gue liat kok. Bukan karena keserempet gue.” Elak Natan.
“Sumpah Lo?” Tanya Key tak percaya.
“Demi Tuhan de.” Natan memamerkan dua jarinya. Matanya sama sekali tak memancarkan kebohongan. “Jadi lo memang kalah, nggak ada ngaruh sama itu. Perjanjian tetep aja perjanjian. Kayak gue, ngejanjiin buat neraktir lo satu tahun.” Lanjutnya lagi.
“Nggak ada yang lain apa tantangannya? Nyari hantu kek.” Key mengerutu saat ini.
“Enggak Key. Kan udah Fiks.” Ucap Danil. Ia menarik lengan Key menuju kelas yang pintunya tertutup saat ini.
“Permisi kak.” Ucap Danil sopan. Nggak sopan? Bisa mampussss sama kating.
“Eh adek ganteng ngapain? Mau ngapelin kakak cantik ya?” Tanya gadis bermake up tebal. Semua mata menatap Danil heran saat ini.
.
.
.
ceritanya gak membosankan
sukses Buat Author👍🥰👏
Semangat 💪💪💪 dengan karya2nya
soalnya aku gak suka nunggu up....
kadang sampai bosan .....
tentang kisahnya lanjut baca lagi....
sampai tengah malam ini end jam 00.24...
seru thor
terimakasih karya nya author🙏
semangat 💪
sehat selalu🥰😘
salam sukses👍