19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Isue
Afrizal mencoba untuk membuat sang istri nyaman, mendengar kan cerita nya padahal dia sudah mengetahuinya. Juga menyelidiki kasus orang tuanya Andita secara diam-diam.
Mobil memasuki pagar besi tinggi itu dan membantu Andita melepaskan seat belt, istrinya tertidur pulas setelah melepaskan segala isi hatinya. (Tentu saja tidur kan tadi makan banyak ya pemirsa, kan abis makan kenyang lalu kantuknya datang he...he...).
Afrizal menggendongnya dan membawanya ke ranjangnya, membaringkan tubuhnya perlahan dan ia pun pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih, gosok gigi juga mencuci muka.
Setelah ia menjalankan kewajibannya ia pergi ke ruang kerjanya. Andita bangun sejenak, ia langsung ke kamar mandi bersih-bersih kemudian menjalankan tugas menghadap sang khalik.
Mau bagaimana lagi ia terlalu malu karena Afrizal memperlakukan nya begitu manis, ia merasakan perubahan sikap nya yang tidak kasar lagi. Walaupun masih suka memaksa kehendaknya.
Di ruang kerjanya, Afrizal meletakkan berkasnya yang sudah di tanda tangani juga dia koreksi. sementara di telinga nya ada headset bluetooth miliknya.
"Jadi cari tahu tentang dia sedetail-detailnya, aku akan buat keluarga toksin itu menyesal dan mendapatkan hukuman nya." Tegasnya.
Afrizal melepaskan alat itu dari telinga nya.
*****
Di sebuah rumah minimalis. Clara memakirkan mobil nya, keluar dari mobilnya berjalan cepat menuju ke dalam kamar nya.
"Sayang kalian kenapa jadi kucel gitu?" Tanya nya Widya kebingungan melihat kedua anak gadis nya melewati nya yang sedang duduk menonton film.
Violet berhenti tak jauh darinya membalikkan badannya. "Kami ketemu gembel Andita, Ma. Dia ngeselin, masa kita diguyur ama air kobokan, brengsek dia!" Adunya pada sang ibu.
"Apa? Dia di kota ini? Kupikir dia udah minggat jauh, dasar burik miskin. Di mana ia tinggal, kita harus cari dia!" Widyaningsih (Author pendekin jadi Widya) bangkit kepo menelisik wajah putrinya.
"Enggak ngaruh sama skincare kamu tuh, hanya rambut mu lepek aja, udah sana bersih-bersih! Akan ku cari dia biar ku buat perhitungan sama dia." Kata Widya dengan seringainya.
Keesokan harinya, Andita keluar dari ruang atasannya. Menahan amarahnya juga air matanya yang akan luruh. Andita berjalan tergesa-gesa menuju ke toilet. Ia masuk ke bilik dan menumpahkan air matanya.
Sambil menggigit bibirnya agar tak bersuara. Mau bagaimana lagi, dia sungguh tak mengira jika ada yang memfitnah nya menjadi sugar Daddy untuk mendapatkan semua posisinya sekarang ini.
Dia bahkan kerja part time kesana kesini untuk uang saku, dunia ini tak adil baginya. Menyelidiki kasus orang tua nya juga ada kendalanya, menikah juga tanpa cinta. Walaupun Afrizal memperbaiki sikap nya tapi dia memiliki kekasih hati nya.
Segalanya ia tumpah kan di sana tanpa bersuara menangis dalam diam, bahunya terguncang hebat dan ia bersandar pada dinding toilet, duduk di closed.
Untung saja toilet ada lima bilik jadi mereka bisa menggunakan nya.
Di tempat kerjanya Afrizal menggebrak meja saat mendapatkan informasi tentang Andita, "Cari tahu siapa dia yang berani mengusik Andita. Balas semua dengan cara sama buat dia menyesali perbuatannya."
"Buat dia hidup segan mati tak mau. Beraninya mengusik ketenangan ku. Dia pikir siapa dia! Kita lihat saja dia bisa apa!" Afrizal melipat kedua tangannya di dada nya dengan smirk miring.
Andita mencuci muka melap muka dengan tisu setelah itu ia keluar dari kamar toilet. Wanita cantik terjengkit kala melihat Tama Samudera menunggu nya di samping toilet.
"Tentang isi berita internet itu, kurasa itu hoax. Tenanglah kita akan menyelidiki kasus ini." Katanya menenangkan mantan partner kerjanya.
Andita mencoba tersenyum menanggapinya, " Maafkan aku, karena aku Anda jadi repot karena itu." Ujarnya. Mereka berjalan beriringan, "Aku sangat mengerti dirimu, tak mungkin akan berbuat demikian."
"Aku tak memperdulikan itu, kelak akan tahu siapa yang jahat dan tega melakukannya. Aku pamit, aku di skorsing selama penyelidikan ini. Aku bisa melakukan perjalanan liburan tanpa menyentuh jatah cuti aku." Jelas Andita dengan tersenyum.
Beberapa orang yang berpapasan dengan mereka hanya bisik-bisik tanpa berani menegur, karena ada Tama Samudera disisi Andita.
Tama menemani nya hingga ia mendapatkan taksi online. Andita tak lupa berpamitan sebagai bentuk kesopanan dan menghapus Nya. Sementara rekan setimnya hanya tersenyum menatap Andita kala dia berpamitan.
Air matanya luruh lagi saat duduk di dalam mobil online. Tak bisa lagi menahannya, ia benar sakit hati, siapa yang tega memfitnahnya seperti wanita murahan. Sopir taksi hanya terdiam mengantarkan nya ke tembok tujuannya.
Begitu sampai di rumah Andita langsung ke kamarnya dan mengistirahatkan tubuh nya diranjang. Entah kapan ia tertidur pulas karena letih hati juga pikiran nya.
Afrizal bergegas pergi kala mendapatkan laporan dari rumah kala sang istri pulang awal. Dia mencemaskan keadaan nya karena ia tahu benar jika sang istri bukan wanita seperti itu.
Dia marah karena nya akan berimbas pada kesehatan calon bayi mereka. Afrizal tak terima jika terjadi sesuatu pada keduanya. Afrizal diam-diam memeluk tubuh sang istri yang terlelap dalam keadaan masih mengenakan seragam kerja.
"Akan ku pastikan semuanya mendapatkan balasannya sayang. Tak lama tapi secepatnya." Bisik nya sambil mengecupnya berulang kali.
Afrizal mengotak atik ponselnya dan muncul berita tentang Andita, ada foto remajanya juga berbagai pose seronoknya. Dan Afrizal tahu itu editan yang murahan.
Bunyi notifikasi pesan singkat diterima oleh Afrizal lelaki itu menyeringai saat membacanya, " Halo, buat mereka jatuh hingga akhirnya ia ingin mati karena nya. Jangan sentuh perusahaan itu, itu milik Andita, buat mereka menyesali perbuatannya tanpa mendapatkan kesempatan untuk memperbaikinya."
"Agar dia mengerti bahwasanya perbuatannya itu membawa kehancuran untuk mereka sendiri. Jangan lupakan tentang hukuman nya."
Afrizal mengakhiri hubungan telepon sepihak, lelaki itu kembali ke ranjangnya mendekapnya erat dengan mencium pelipisnya Andita berulang kali.
Ia mengotak atik ponselnya untuk membaca juga membalas email yang masuk, berisikan tentang pekerjaan.
"Bahkan lelaki itu iseng memesan beberapa pakaian dalam juga baju hamil lewat aplikasi hijaunya. Butik milik temannya untuk mengusir kebosanan selama menemani Andita yang tertidur pulas.
Lelaki itu menjadi semakin bingung melihat banyaknya motif juga modelnya. Tanpa berpikir panjang ia memesan nya juga tiket pesawat guna perjalanan jauh.
Agar Andita melupakan status sosial yang memuat informasi tentang nya, membuat fitnahan yang jelas merugikan dia juga sang istri," Saat kau membayar nya aku pastikan dia akan membayar nya berikut bunganya." Gumam Afrizal geram dan marah bercampur aduk dengan rasa bersalah saat ini.
Dia belum mampu menjaga sang istri sesuai keinginan nya, jelas dia kesal setengah mati karena itu.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin