*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 10 — Bunga Anggrek
Liu Yuwen tidak menanggapi keterkejutan Ji Xiansun, pandangannya tertuju pada lima jagoan di pasukan musuh yang memiliki kekuatan di tingkatan Alam Kaisar.
Dengan jumlah pasukan musuh yang dibawa sekitar beberapa ribu orang, Liu Yuwen akan kesulitan untuk menghabisi semuanya, sepertinya ia hanya bisa membuat mereka mundur dari sini.
"Siapa kau?"
Kultivator senior yang paling waspada melihat kedatangan Liu Yuwen sebab sebelumnya ia tidak merasakan hawa keberadaan pemuda itu sebelum Liu Yuwen menunjukkan dirinya.
"Tidak perlu bertanya tentang identitasku, mengetahui namaku tidak membuat kalian mengenalku." Liu Yuwen tersenyum sinis.
"Oh, kau sepertinya sangat percaya diri pada kemampuanmu, mungkinkah kau tidak semuda yang terlihat?" Jagoan yang membawa pedang diantara mereka mengelus dagunya sambil melirik Liu Yuwen dari atas sampai bawah.
"Kurang lebih aku bisa menghabisi sebagian besar dari kalian, jika berkenan bagaimana kalau kalian mundur sekarang."
Jagoan itu langsung tertawa dengan lantang. "Anak muda, apa kau tidak bisa membedakan mana kebodohan dan keberanian?"
Liu Yuwen tersenyum tipis, ia memberi instruksi dengan jarinya agar Jagoan yang itu bergerak menyerangnya.
"Hmph! Terlalu arogan!"
Jagoan tersebut memisahkan diri dari barisannya dan langsung bergerak ke arah Liu Yuwen.
Kultivator yang paling senior ingin mencegah jagoan itu namun waktunya sudah terlambat, disisi lain ini adalah waktu yang tepat bagi dirinya mengukur kekuatan Liu Yuwen yang sebenarnya.
Dalam waktu singkat, Jagoan yang membawa pedang tersebut mempersempit jarak antara keduanya namun ketika tinggal belasan meter lagi ia mendekati Liu Yuwen, tiba-tiba tubuh pemuda itu menghilang dari pandangannya.
"Bagaimana-..."
Jantung Jagoan itu nyaris berhenti, masalahnya sebelum ia menyelesaikan kalimatnya Liu Yuwen mendadak muncul tepat dihadapannya dan langsung memberikan serangan pukulan yang bertubi-tubi.
Jagoan tersebut belum siap dengan serangan tiba-tiba tersebut, ia dibuat mundur beberapa langkah sambil buru-buru melindungi seluruh tubuhnya dengan perisai qi.
Liu Yuwen menggelengkan kepala pelan, ia mempercepat setiap serangannya ketingkat yang lebih tinggi lagi, alhasil perisai qi tersebut tidak cukup kuat untuk menahan setiap tinjunya.
Jagoan itu mengumpat dalam hati, ia tidak tahu Liu Yuwen akan memiliki teknik meringankan tubuh yang begitu tinggi dan ahli dalam ilmu tangan kosong. Kalau dirinya tahu, sudah sejak lama ia mengeluarkan pedangnya.
Jagoan tersebut menggeram kesal tetapi kemudian ia melihat ada celah dalam serangan Liu Yuwen, ia mengambil kesempatan itu untuk menarik pedang pusaka dari sarungnya.
"Oh, pusaka yang cukup bagus..." Liu Yuwen sebenarnya sengaja membiarkan jagoan itu menarik senjatanya.
Dalam sekali lihat, Liu Yuwen mengetahui pedang tersebut merupakan pusaka Raga. Tanpa aba-aba, Liu Yuwen menendang pedang pusaka jagoan itu dari tangannya.
Tendangan Liu Yuwen cukup keras hingga membuat tangan yang memegang pusakanya terlempar ke atas, Jagoan itu terkejut, ia berusaha meraih pedangnya kembali namun Liu Yuwen segera memberikan serangan pukulan dan tendangan beruntun kepadanya.
Jagoan itu melompat mundur beberapa langkah sambil memegang dadanya dengan ekspresi kesakitan, darah segar mengalir dari sudut bibirnya sementara disisi lain Liu Yuwen memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menangkap pedang pusaka lawannya.
"Tidak buruk..." Liu Yuwen memeriksa pusaka tersebut lalu mengangguk pelan.
Kultivator paling senior memberi instruksi pada tiga jagoannya yang lain untuk membantu rekannya yang sudah disudutkan namun saat mereka mendekat, Liu Yuwen menghilang kembali di pandangan semua orang, membuat mereka yang melihatnya terkejut sekaligus kebingungan.
"Kalian cari siapa? Aku ada disini!"
Liu Yuwen tiba-tiba muncul di tengah-tengah pasukan musuh, membuat mereka kaget bukan main namun sebelum mereka bereaksi lebih jauh, Liu Yuwen melepaskan elemen gravitasinya membuat sebagian besar lawannya tak bisa bergerak.
Tanpa banyak bicara, Liu Yuwen mengayunkan pedangnya pada salah satu dari mereka, membunuhnya dalam sekali tebasan.
Liu Yuwen kembali mengayunkan pedangnya lagi, dalam waktu singkat sudah beberapa orang kehilangan nyawanya.
"Ini..."
Ji Xiansun sampai kesulitan berkata-kata melihat pemandangan di depannya, ia bisa menyaksikan Liu Yuwen membunuh setiap lawannya dalam sekali serangan.
Sambil bergerak cepat, Liu Yuwen menghabisi semua orang yang berada dalam jarak serangannya tanpa peduli pada tingkatan kekuatan mereka.
Yang mengejutkan adalah bagaimana Liu Yuwen membunuh musuh-musuhnya tanpa memiliki sedikitpun keraguan, seolah tindakannya itu merupakan sesuatu yang sudah biasa.
"Matriark, sebelumnya anda bereaksi seolah mengenal pemuda itu?" Tanya salah Tetua sambil menelan ludah melihat kekejaman Liu Yuwen.
"Aku tidak mengenalnya hanya pernah bertemu dengannya..." Ji Xiansun berdecak pelan, setelah melihat kekuatan Liu Yuwen, kini ia percaya bukan tandingan pemuda tersebut kalau keduanya bertarung.
Tentu saja Ji Xiansun dan lainnya merasa heran karena lawan-lawan di sekeliling Liu Yuwen tidak melakukan penyerangan balik saat pemuda itu membantai rekan mereka satu persatu.
"Kau pikir bisa terus membunuh sesuka hati!"
Saat Liu Yuwen sibuk menghabisi lautan musuhnya, tiba-tiba lima jagoan muncul dan menghadangnya agar pemuda itu tidak membunuh lebih banyak pasukan mereka.
"Kau! Kembalikan pedangku?!" Jagoan yang membawa pedang tadi bereaksi histeris saat pusakanya digunakan untuk membantai anggota sektenya sendiri.
"Kau ingin pedang ini? Kenapa kau tidak langsung mengambilnya" Liu Yuwen tersenyum mengejek.
Jagoan itu mengumpat, jika kultivator paling senior diantara mereka tidak menahannya, mungkin ia sudah menyerang Liu Yuwen sejak tadi.
"Jangan melawannya sendiri, dia bukan tandinganmu..." Ucap kultivator senior itu sambil mengeluarkan senjata dari cincin ruangnya. "Kita serang dia bersamaan, kita langsung kubur dia disini!"
Tiga jagoan yang lain juga langsung mengeluarkan senjata mereka masing-masing berupa tongkat, golok, dan juga pisau.
Jagoan yang membawa pedang hanya mengeluarkan pedang cadangannya, kualitasnya lebih rendah dari pusaka yang dipegang Liu Yuwen.
Tanpa basa-basi, kelimanya lansung bergerak serempak dan menyerang Liu Yuwen bersamaan.
Liu Yuwen mengalirkan qi ke pedangnya sebelum menyambut serangan mereka, ayunan pedangnya begitu cepat dan menangkis semua serangan yang datang.
Kelima jagoan itu hanya bisa bertahan selama belasan detik menyerang Liu Yuwen sebelum Liu Yuwen menyerang balik dan mengubah situasinya.
Pedang yang digunakan Liu Yuwen mulai bersinar kehijauan, lalu berubah ke biru dan kuning. Perubahan warna itu mengejutkan semua orang yang melihatnya.
"Teknik pedang ini... Kau berasal dari Sekte Pilar Pedang Kebenaran?"
"Tidak salah lagi, teknik pedang yang digunakannya adalah jurus Pedang Lima Warna?!"
Liu Yuwen tersenyum tipis menanggapi keterkejutan lawannya, ia mengalirkan lebih banyak qi sebelum menyerang mereka lebih serius.
Warna pedang Liu Yuwen berubah kembali kali ini menjadi warna jingga, setiap serangannya semakin cepat dan mulai membuat lawannya kewalahan.