Pernikahan Impian Ayank, ternyata membawanya masuk ke dalam gulungan ombak yang menghantamnya berkali-kali tanpa perasaan.
Alex tak pernah menyangka, sekam basah yang terlihat seperti tumpukan sampah kotor dimatanya, bisa membakar habis seluruh kehidupannya yang sempurna.
Seperti apa pernikahan keduanya akan berjalan, jika mereka sama-sama menyimpan sekelumit rahasia pelik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeyra_S Antonio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merelakan
Alex menatap mobil yang membawa pergi sang istri, ah, calon mantan istri nya. Setelah susah payah meyakinkan Ayank agar merubah keputusannya, namun hati wanita itu bagai batu. Tak tertempa sedikit pun.
Alex masih bergeming di ujung tanggal rumah nya, kini dia benar-benar sendirian. Hati nya kosong, jiwa nya seolah ikut pergi bersama wanita nya yang kini akan coba dia lepaskan meski hati nya masih tak rela.
"Aku harap kau bahagia Ay, maaf untuk semua luka yang ku torehkan dalam hati mu. Jika kelak ada kesempatan kedua, aku akan memanfaatkan nya sebaik mungkin untuk memperbaiki segala nya. Kini aku tau bagaimana rasa sakit nya di abaikan, di tinggal kan saat kau masih membutuhkan. Kekosongan di hati ku tak akan aku isi dengan cinta yang lain lagi. Karena semua ruang di dalam hatiku telah terisi penuh oleh diri mu, hanya kau saja Ay. Maaf terlambat menyadari, jika kau adalah permata. Kini aku sadar, telah menyepuh beling untuk ku jadikan perhiasan hatiku. Dan kini beling itu perlahan lebur dan mengoyak jiwa raga ku untuk seumur hidup."
Gumam Alex tersenyum perih, air mata nya tak berhenti mengalir. Bi Siti sejak tadi berdiri di belakang punggung sang tuan hanya bisa menyaka sudut matanya diam-diam.
Alex berbalik lalu berhenti sejenak menatap sang ART. Bi Siti maju lalu memeluk tubuh rapuh sang majikan dengan penuh kasih sayang. Alex membalas pelukan bi Siti dengan bahu berguncang hebat. Tangis sesal yang sungguh menyayat hati.
"Istri ku pergi bi, Ayank ku pergi. Dia meninggal kan ku, apa aku tak pantas untuk mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki keadaan pernikahan kami bi? Kenapa Ayank tak bisa melihat ketulusan ku?" Ujar Alex mencurahkan isi hati nya.
Berusaha merelakan wanita yang dia cintai sangat tidak mudah.
"Anggap saja non Ayank meminta kompensasi atas luka yang tuan muda berikan sejak lama. Biarkan non Ayank bahagia dengan pilihan nya, tuan muda bisa memperbaiki diri tanpa harus menahan non Ayank di tempat yang sudah tak ingin dia singgahi lagi. Itu akan semakin melukai hati nya, ikhlaskan meski tak mudah. Sama seperti yang non Ayank lakukan, mengikhlaskan tuan berlaku buruk padanya." Nasihat bi Siti berusaha untuk menenangkan sang majikan.
Alex mengurangi pelukan sang ART lalu menatap wanita itu dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi hati ku tak rela bi, aku mencintai nya." Kekuh Alex menatap penuh harapan agar wanita itu bisa membantu nya.
"Non Ayank bahkan tak pernah menangis kala tuan selalu berkata kasar dan meninggalkan nya sendiri. Bahkan saat tau jika diri nya di khianati, non Ayank masih berbesar hati untuk mencarikan donor untuk kekasih tuan muda. Bibik tak sengaja mendengar nya ketika non Ayank menghubungi seseorang melalui sambungan telepon. Kalau tidak salah, non Ayank menyebutkan angka 3 miliar. Seperti mengulang kalimat lawan bicara nya, dan itu hampir membuat non Ayank limbung. Mungkin karena syok mendengar angka tak sedikit itu." Cerita bi Siti kembali membuat Alex di dera rasa bersalah luar biasa.
Ternyata istri nya lah yang membiayai semua pengobatan Miska. Alex menjatuhkan tubuhnya di teras rumah dengan tangis semakin keras. Pria menangis lalu tertawa seperti orang yang kehilangan akal. Wanita yang dia sakiti hingga hancur lebur, telah memberikan kehidupan pada wanita yang membuat nya berpaling.
"Kenapa aku bisa begitu bodoh bi? Kenapa aku bisa begitu mudah menyakiti wanita bak malaikat tanpa perasaan? Kenapa aku bisa sangat jahat pada nya....." Isak Alex meninjau lantai keramik untuk melampiaskan rasa sesal nya.
"Tuan muda jangan seperti ini, ubahlah diri dengan baik. Bukti kan pada non Ayank, kalau tuan muda sudah benar-benar berubah. Jangan memperburuk diri sendiri, ini akan membuat non Ayank menilai tuan muda semakin tak baik." Ujar wanita itu meraih tangan Alex yang sudah mengeluarkan darah segar. Terlihat ada tulang menonjol keluar, artinya tulang ruas jari Alex telah patah.
Wanita itu membawa Alex masuk di bantu Gundar yang sejak tadi hanya terdiam tanpa berani bertindak.
"Hubungi tuan besar Gun, pasti kan nyonya tak ada di samping nya. Minta juga dokter Rendra kemari segera." Titah bi siti pada Gundar dengan wajah terlihat cemas.
Gundar hanya mengangguk paham lalu keluar dari kamar sang tuan muda. Pria itu menghubungi tuan besar nya.
Alex rupa nya mengalami demam tinggi akibat beban pikiran nya yang menumpuk. Fisik dan psikis Alex tak sekuat Ayank. Terlihat dari bagaimana Alex mengelola tekanan batin nya, pria itu terlihat begitu rapuh dan memprihatinkan.
"Andai tuan muda tak pernah menyakiti non Ayank, mungkin saat ini dua keluarga akan mendapatkan kabar baik dari hasil pernikahan tuan dan nona muda. Lebih satu bulan, tentu akan memupuk harapan di hati semua keluarga akan kehadiran malaikat kecil yang akan menyempurnakan kebahagiaan ini. Sayang nya sekarang semua sudah berubah, tak lagi sama. Non Ayank pun telah memutuskan untuk melepaskan tanpa memberikan sedikit saja kesempatan. Semua bukan salah nya, salahkan hati yang terluka terlalu dalam. Itu semua berkat tuan muda sendiri."
Gumam bi Siti menatap sedih pada tuan muda nya yang menggigil dan beberapa kali memanggil nama sang nona muda. Hati nya terenyuh, namun tak bisa berbuat apa-apa. Ini adalah hasil karma yang di petik oleh sang tuan muda. Bukan salah Ayank telah memilih untuk pergi, wanita itu hanya ingin melepaskan sesuatu yang bukan untuk nya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Ayank tak langsung kembali ke markas, wanita itu tengah duduk di atas karang sambil menatap gulungan ombak yang terlihat saling berseteru untuk menjadi gulungan tertinggi.
Ingatan nya menerawang jauh ke masa lalu, Ayank tersenyum masam.
"Dulu kita adalah pasangan paling di elu-elukan sebagai pasangan paling serasi pada jamannya. Sekarang kita telah menjadi dua orang dewasa dengan visi dan misi yang berbeda. Ku kembali kan semua rasa sakitku, nikmatilah Al." Lirih Ayank tersenyum samar.
"Arkhan..." Gumam Ayank kala tak sengaja melihat seorang pria yang tadi pagi, baru saja melakukan panggilan video Dengan nya.
"Jangan coba-coba menuang nila meski hanya setitik, kau tak akan sanggup mengecap nya walau hanya seujung lidah." ujar Ayank sambil terus memperhatikan seorang pria yang tengah bercanda dengan seorang wanita. Tidak ada yang berlebihan, hanya saja dia tipe wanita yang tak suka kebohongan sekecil apapun.
Arkhan berjanji akan menyusul nya dua hari lagi, dan sekarang pria itu sedang berada di pantai yang sama dengan nya. Secepat itu? Ayank tak mau ambil pusing, dia sudah kenyang pada pengkhianatan. Kali ini pun begitu, dia hanya perlu mengikuti alur nya saja. Lalu memberikan serangan balik dengan sedikit kejutan ringan yang akan mendebarkan hati lawan nya.
Drrttt drrttt drrttt
Perhatian Ayank teralih pada benda pipih di saku jaket nya.
Terlihat Revan yang sedang menghubungi nya. Ayank memilih pergi ke tempat yang cocok untuk menerima panggilan. Deru ombak membuat pendengaran nya sedikit terganggu.
"Apa yang ingin kau sampaikan, Revan Wijaya? Mood ku sedang tidak dalam kondisi baik sekarang." Tukas Ayank setelah menekan tombol penerima panggilan.
Revan berdecak kesal di seberang sana, tak tau dia tengah basah kuyup akibat mobil nya tiba-tiba mogok tak jelas di entah berantah.
Dengan sedikit berteriak, Revan mengatakan sesuatu yang membuat rahang Ayank mengeras sempurna.
"Hubungi mobil derek, dan tinggal kan mobil butut itu di sana. Segera kembali ke sini, aku membutuhkan keahlian mu." Klik.
Seperti biasa, tanpa salam penutup, Ayank akan langsung mematikan panggilan nya begitu saja. Dan itu sudah biasa bagi semua anggota nya.
Tatapan Ayank kembali fokus pada dua insan yang berada di kejauhan sana. Saling menyuapi dengan senyum lebar di bibir masing-masing.
"Kau ingin bermain layangan dengan ku? Kau lupa aku ahli nya dalam hal menarik ulur sebuah permainan, hingga membuat lawan lebih memilih menyerah dari pada kalah di akhir dengan menanggung rasa malu." Ucap Ayank tersenyum miring.
Wanita itu meninggal kan pantai dengan hamparan perasaan yang tak lagi bisa tersentuh. Sudah cukup memberikan kesempatan pada para pecundang, kini saat nya memainkan peran penting untuk menggiring manusia-manusia itu pada sesuatu yang di sebut, karma.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
...****************...
Semoga Cerita nya bisa di cerna dengan baik, mari kita bermain emosi dengan bijak. Menelaah dan saling menebak alur kisah ini.
Siapa yang baik siapa yang tak baik. Sederhana nya, jangan mudah menilai sesuatu di awal dengan memberikan statement langsung. Karena setiap karakter di Novel ini author buat sedikit berbeda. Plot twist nya akan menguras sedikit emosi para pembaca.
Yang jahat belum tentu jahat, yang baik belum tentu baik. Ayo kita main-main tebak-tebakan guys 🤭🤩😁🤗
Lope lope para pembaca yang baik hati, jangan lupa rate, like, subscribe n dukungan lain nya yaa😘😘🥰🥰🥰